Anda di halaman 1dari 28

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

GEOGRAFI KELAS XI

PENYUSUN

Tasnim Rahmi, S. Pd.


SMAN 1 Kluet Tengah

1
DAFTAR ISI
PENYUSUN.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN .............................................................................................................................3
1.1 Identitas Bahan Ajar..........................................................................................
1.2 Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................................. 3
1.3 Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar ................................................................................................ 4
1.4 Materi Pembelajaran..................................................................................................................... 5
2. INTI : Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia ............................................................................. .5
2.1 Tujuan Pembelajaran .................................................................................................................5
2.2 Uraian Materi ............................................................................................................................5
3. PENUTUP :.............................................................................................................
3.1 Rangkuman ...............................................................................................................................23
3.2 Penugasan Mandiri ....................................................................................................................24
3.3 Latihan Soal ...............................................................................................................................25
3.4 Penilaian Diri .............................................................................................................................28
4. EVALUASI ...................................................................................................................................... 28
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI.................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA

2
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Bahan Ajar

Mata Pelajaran : Geografi


Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4 jp x 45 menit ( 2 Pertemuan)
Judul Bahan Ajar : Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik
ekosistem
4.2 Membuat peta persebaran floradan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi
gambar hewan dan tumbuhan endemic

1.2 Deskripsi Singkat Materi


Pada pembelajaran geografi kelas XI kali ini, kita akan mempelajari tentang persebaran
flora dan fauna di Indonesia dan dunia, yang meliputi;
1. Faktor-faktor persebaran flora dan fauna
2. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
3. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Memahami materi pada pembelajaran ini menjadi penting karena akan membuka
wawasan kita mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia. Seperti dibahas
pada pertemuan sebelumnya, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam
hayati yang tinggi dan tersebar di seluruh pelosok tanah air baik yang terdapat di darat, laut
maupun udara.

Kekayaan sumber daya alam hayati menjadi tumpuan baru bagi pembangunan nasional
selain penggunaan sumber daya alam tak terbarukan seperti minyak bumi dan gas alam.
Terlebih lagi Indonesia merupakan negara agraris. Sehingga sumberdaya alam hayati yang
meliputi keanekaragaman flora dan fauna mempunyai fungsi dan manfaat yang tidak dapat
diganti serta memiliki kedudukan serta berperan penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia.Hal tersebut menjadikan upaya konservasi sumber daya alam hayati flora dan
fauna menjadi kewajiban mutlak bagi setiap generasi
3
1.3 Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

Bacalah Bahan Ajar ini hingga tuntas dan paham

Ikuti petunjuk kegiatan pembelajaran yang ada pada


bahan ajar

Belajarlah secara mandiri, jika kalian membutuhkan


bantuan, hubungi guru

Kerjakan latihan soal dan evaluasi untuk mengetahui


tingkat pemahaman kalian

Cocokkan hasil kerja kalian dengan kunci jawaban

Jika nilaimu sudah mencapai 75 silahkan lanjut ke


bahan ajar berikutnya, jika masih di bawah 75
pelajarikembali bahan ajar ini

4
2. INTI :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

2.1 Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan :
1. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna di dunia dan Indonesia dengan benar
2. Peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis flora dan fauna di dunia dan di Indonesia

2.2 Uraian Materi

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna


Persebaran flora dan fauna dipermukaan bumi tidak sama dan merata,
sehingga berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup. Terdapat wilayah yang
sangat padat populasinya, namun ada juga wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh
mahluk hidup. Selain manusia, ternyata flora dan fauna juga memiliki ciri fisik yang
berbeda di setiap wilayah. Banyak sekali hewan dan tumbuhan yang hanya bisa
ditemui di satu tempat dan tidak ada di tempat lainnya.. Itulah yang menyebabkan
persebaran flora dan fauna tidak merata di permukaan bumi. Flora dan fauna yang
tersebar di seluruh penjuru dunia dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor
yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi, yaitu: iklim
(Klimatik), edafik (tanah), fisiografi (relief), dan manusia.

5
a. Faktor Iklim
Iklim merupakan salahsatu faktor dominan yang mempengaruhi sebaran
flora dan fauna. Daerah-daerah yang memiliki iklim yang ekstrim (dingin/kutub)
akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih sedikit spesiesnya,sedangkan di
daerah khatulistiwa atau equator memiliki keragaman (biodiversity) yang
tinggi.Faktor Iklim yang mempengaruhi sebaran mahluk hidup di antaranya:
suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.
1) Suhu udara
Suhu udara berbeda pada setiap wilayah di permukaan bumi, hal ini
disebabkan oleh faktor sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau
lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh
tumbuhan. Kondisi suhu udara ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi
kehidupannya.Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak
terlalu ekstrim (dingin atau panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi
kehidupan organisme baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Sebab
keadaan suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah
satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.

Khusus vegetasi, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor


pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian
tempat, dan kondisi topografinya. Karena itu, sistem penamaan habitat
tumbuhan sering kali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan
tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan
tinggi.
6
3.

2. Kelembapan udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung
dalam udara. Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan
(flora). Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab,
bahkan ada jenis tumbuhan yang hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat
basah. Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungannya,tumbuhan dapat
dikelompokkan atas:
a. Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat
rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di
lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan
cendawan.
c. Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah
yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
d. Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi
terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim
kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropik
(monsun tropis), misalnya jati dan ekaliptus.
3. Angin
Angin, atau gerakan udara mempunyai peranan penting dalam distribusi
organisme karena angin berinteraksi degan faktor fisik lainnya. Beberapa
mekanisme penyebaran benih dan spora mengandalkan angin. Angin dapat
mempercepat laju penguapan air karena mempengaruhi proses transpirasi.
Angin yang kencang dapat mempengaruhi migrasi burung. Interaksi antara
gerakan air dan gerakan angin dapat menyebabkan erosi tanah dan batuan, serta
gerakan perpindahan organisme hidup perairan dari suatu tempat ke tempat lain,
kecuali organisme itu berakar atau melekat pada lapisan bawah air.

4. Curah Hujan
Air merupakan sumber utama dalam kehidupan. Tumbuhan sangat

7
tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah
curah hujan disuatu tempat, akan membentuk karakter khas bagi formasi-
formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini, dapat
mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi
tertentu, karena pada dasarnya tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan makanan bagi hewan.

5. Cahaya Matahari
Cahaya matahari menjadi sumber utama energi bagi makhluk hidup.
Tumbuhan hijau bergantung pada cahaya untuk berfotosintesis. Sebagian hewan
bergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan. Banyak
sedikitnya sinar matahari mempengaruhi suhu udara di suatu tempat. Suhu udara
di suatu tempat bergantung pada lamanya penyinaran, sudut datangnya sinar
matahari, tinggi rendahnya tempat, dan keadaan permukaan bumi. Intensitas
cahaya matahari terbesar terjadi di daerah tropika,terutama di daerah kering
(arid).

b. Faktor Fisiografi (Relief bumi)


Bentuk permukaan bumi yang beragam seperti pegunungan dapat
menghambat penyebaran tumbuhan. Selain itu, kemiringan lereng juga dapat
mempengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang membelakangi sinar
matahari pertumbuhannya akan terhambat dibandingkan dengan kondisi
sebaliknya.Hal ini menyebabkan adanya perbedaan suhu, sehingga terjadi
perbedaan jenis vegetasi berdasarkan tinggi tempat. Demikian pula jenis
vegetasi/flora dan fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbeda dengan di
dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.

c. Faktor Edafik (Tanah)


Faktor edafik adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan
tumbuhan. Tanah adalah media utama bagi tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi seperti unsur hara,
kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah.Tanah

8
yang subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, hewan juga akan lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di
sekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat. Lapisan tanah yang berpengaruh
terhadap vegetasi adalah lapisan tanah atas (top soil) yang terdiri dari horizon
O, dan horizon A. Sedangkan untuk lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari:
horizon E, dan horizon B. Serta solum tanah meliputi: lapisan tanah atas, dan
lapisan tanah bawah. Lebih jelas mengenai lapisan tanah, dapat kalian lihat
pada gambar berikut!

Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, antara


lain sebagai berikut.

1. Tekstur (ukuran butiran tanah)


Tekstur tanah merupakan tingkat kekasaran suatu tanah. Tanah yang baik bagi
media pertumbuhan vegetasi adalah tanah yang perbandingan butiran pasir,
debu, dan lempungnya seimbang.
2. Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah- tanah
yang padat, sebab tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk
menembus tanah, dan menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah.
3. Mineral Organik/Humus
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad mahluk
hidup yang dapat terurai menjadi tanah subur yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan vegetasi.
4. Mineral Anorganik / Unsur Hara
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan
yang yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N),
Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).
5. Kandungan Air Tanah
Air yang terdapat di dalam tanah merupakan salah satu unsur pokok bagi
pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, karena air sangat membantu dalam
9
melarutkan dan mengangkut mineral-mineral dalam tanah sehingga mudah
diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan.
6. Kandungan Udara Tanah
Kandungan udara pada suatu tanah berbeda-beda tergantung tingkat
kegemburannya. Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin
besar kandungan udara di dalam tanah. Kandungan udara di dalam tanah
diperlukan oleh tumbuhan untuk respirasi melalui sistem perakaran pada
tumbuhan.

d. Faktor mahluk hidup (Biotik)


Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat
tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang lemah. Sehingga mendominasi
pada suatu wilayah tertentu. Organisme cacing dapat menyuburkan tanah
sehingga mempengaruhi jenis tanaman pada permukaan bumi. Selain itu,
manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna, terkadang juga
berperilaku tidak baik dalam menjaga kelestarian alam.Sebagai contoh adalah
hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal
dari keinginan manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga
menggunduli hutan yang merupakan habitat hewan banyak

2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


1) Persebaran Flora di Indonesia
Indonesia sebagai negara tropis mempunyai luas hutan tropis dengan
urutan kedua setelah hutan tropis Amazon. Dengan wilayah yang cukup luas,
Indonesia memiliki jenis ragam flora yang banyak dan perlu dijaga
kelestariannya. Keanekaragaman hayati khususnya untuk flora, jumlah
spesies tumbuhan tinggi sebanya 37.000 jenis, dan Indonesia merupakan
urutan kedua dalam keanekaragaman hayati. Keberadaan bermacam-macam
tumbuhan di berbagai tempat dipengaruhi oleh faktor iklim, terutama curah
hujan dan suhu udara. Indonesia beriklim tropis dan banyak mendapatkan
curah hujan sehingga memiliki banyak hutan hujan tropis.berdasrkan
10
klasifikasi iklim Koppen, hutan Indonesia dapat dibedakan mejadi tiga
wilayah sebagai berikut:

a. Indonesia Bagian Barat

Wilayah Indonesia bagian barat memiliki iklim Af (tropis basah).


Wilayah iklim Af biasanya memiliki curah hujan rata-rata sekitar 60 mm
perbulan. Ciri-ciri vegetasinya adalah:

 Pohon-pohon berdaun rindang


 Sinar matahari tidak dapat masuk dan uap air tidak dapat naik ke atas
sehingga tanah dan udaranya lembab
 Ketinggian pohon rata-rata 60 meter
 Banyak terdapat pohon memanjat seperti rotan
 Banyak tumbuh epiphyta (tumbuhan yang menempel, seperti pakis dan
anggrek)
Contoh flora yang terdapat di wilayah ini adalah beringin raksasa, bunga
bangka, pohon bakau, akasia, pinus, rotan, jati, kayu samin, da lain-lain.

11
b. Indonesia Bagian Tengah
Bagian Indonesia yang termasuk ke dalam Indonesia bagian tengah adalah Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Wilayah Indonesia bagian tengah memiliki iklim
Am dengan curah hujan kurang dari 60 mm. Pada musim kemarau, daunnya gugur atau
meranggas untuk mengurangi terjadinya penguapan. Di wilayah ini terdapat hutan musim
yang dinamakan hutan homogen dengan ciriciri:
 Pepohonan lebih jarang dibanding hutan hujan tropis
 Tinggi pepohonan lebih rendah dibanding pepohonan di hutan hujan tropis
 Pohon akan menggugurkan daunnya ketika musim kemarau dan bertunas pada musim
hujan. Contoh flora yang terdapat di wilayah ini adalah anggrek putih, cendana, sagu,
kayu putih, kemiri, dan lain-lain.

12
c. Indonesia Bagian Timur
Bagian Indonesia yang termasuk kedalam Indonesia bagian timur adalah Pulau Papua serta
pulau kecil yang terdapat disekitarnya.Wilayah ini termasuk iklim tropis (Aw) dengan
musim kemarau yang panjang sehingga flora yang tumbuh berupa hutan sabana dengan ciri-
ciri:
 Terdapat padang rumput yang luas
 Terdapat semak belukar
 Hanya terdapat beberapa pohon yang rendah
Contoh flora yang terdapat di wilayah ini adalah tumbuhan bakau, sagu, anggrek.

Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim,
hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Penyebaran tumbuhan ini di indonesia di
pengaruhi oleh faktor-faktor iklim terutama curah hujan dan suhu udara. Indonesia beriklim
tropis dan banyak mendapatkan curah hujan sehingga memiliki banyak hutan hujan tropis
Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar
wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias,
Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang
tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

13
2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya
(Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon
Burohal (Kepel).
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora
yang tumuh adalah pohon Sagu
4. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas
tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland
Australia Utara.
2) Persebaran Fauna di Indonesia

Indonesia terletak antara dua kawasan persebaran fauna dunia,yaitu kawasan


Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti ini,
Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan Australia. Jenis fauna di
Indonesia sangat banyak dan kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan
dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropika yang merupakan salah satu sasaran
migrasi satwa dari belahan bumi utara dan selatan.

14
a. Indonesia Bagian Barat

Di wilayah Indonesia bagian barat terdapat fauna yang mirip fauna di daerah Asia.
Beberapa contoh fauna di Indonesia bagian barat adalah harimau di Jawa, Madura, dan Bali,
beruang di Sumatera dan Kalimantan, gajah di hutan-hutan Sumatera, badak di Sumatera
dan Jawa, banteng di Jawa dan Kalimantan, berbagai jenis primata seperti orang utan,
siamang, monyet ekor panjang, owa, terdapat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, tapir di
Sumatera dan Kalimantan, kera gibon di Sumatera dan Kalimantan.

b. Indonesia Bagian Tengah

Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah bersifat khas dan berbeda
dengan fauna lainnya. Contoh fauna di wilayah Indonesia bagian tengah adalah biawak dan
komodo, terdapat di Pulau Komodo, NTT, anoa di Sulawesi, babi rusa di Sulawesi dan
bagian barat Kepulauan Maluku, burung maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.

c. Indonesia Bagian Timur

Fauna di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan fauna Australia. Beberapa
15
contoh fauna Indonesia bagian timur adalah kanguru pohon di Pulau Papua, tikus berkantong
di Pulau Papua dan Kepulauan Aru, burung kasuari di Pulau Papua Kepulauan Aru dan Pulau
Seram, burung Cendrawasih di Pulau Papua dan Kepulauan Aru, burung kakatua berjambul
merah dan berjambul putih di Maluku.
Wilayah fauna Indonesia bagia barat dan timur dibatasi oleh garis Weber. Pembagian
wilayah fauna di Indonesia berdasarkan pada garis Wallace dan Weber. Garis Wallace
merupakan garis imajiner yang dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace. Hal ini didasarkan
pada kesimpulan Wallace tentang kehasan fauna Sulawesi yang merupakan aerah peralihan
antara fauna Asia dan Australia. Garis Wallace ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui
selat Makassar hingga perbatasan antara Pulau Bali dan Pulau Lombok.
Max Weber menentukan batas perbandingan antara fauna bercorak Asia dengan
fauna bercorak Australia. Oleh karena itu, Weber membuat garis imajiner di antara wilayah
Indonesia timur yang mencakup Maluku dan Papua dengan wilayah Indonesia lainnya.

3. Sebaran Flora dan Fauna di Dunia


1. Persebaran Flora di Dunia
a. Tundra
Tundra merupakan bioma terdingin dari semua bioma. Tundra berasal dari bahasa
Finlandia tunturia yang berarti daratan tanpa pohon. Bioma ini memiliki daratan yang
beku, suhu yang sangat rendah, curah hujan sedikit, dan musim tanam yang pendek.
Tundra dibagi menjadi tundra Arktik dan tundra Alpine. Karakteristik tundra adalah
sebagai berikut:
 Iklim sangat rendah
 Keanekaragaman biotik rendah
 Struktur vegetasi sederhana
 Drainase terhambat
 Musim tanam dan reproduksi singkat
 Flora berupa semak rendah, lumut, dan rumput, serta bunga
 Fauna berupa karibou, kelinci kutub, serigala, beruang kutub, rubah kutub, dan
lain-lain.

Tundra ariktik terletak di belahan bumi utara, mengelilingi kutub utara. Musim
tanam berkisar antara 50-60 hari.musim dingin rata-rata adalah -340 C. Suhu musim
panas rata-rata adalah 3-130 C. Curah hujan tahunan sekitar 15-25 cm. Tundra
Alpine terletak di pegunungan di seluruh dunia di dataran tinggi dimana pohon tidak
dapat tumbuh. Musim tanam sekitar 180 hari. Suhu pasa malam hari dibawah titik
beku. Vegetasi di tundra Alpine adalah rumput dan semak yang mampu
menyesuaikan diri dengan karaktristik wilayahnya.

b. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)


Hutan tropis memiliki ciri khas dengan keragaman spesies terbesar. Hutan tropis
berada di daerah khatulistiwa, dengan daerah bergaris lintang 23,50 LU dan 23,50
LS. Hutan ini hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau
Ciri-ciri:
16
 Suhu rata-rata 20-250C dengan sedikit perubahan sepanjang tahun; suhu rata-
rata dari tiga bulan terpanas dan tiga bulan terdingin hanya selisih 5 0C.
 Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan curah hujan tahunan melebihi 2000
mm.
 Tanah kaya akan nutrisi dan rendah asam. Dekomposisi (pembusukan) terjadi
dengan cepat.
 Cahaya matahari yang masuk hanya sedikit karena tumbuhan berkanopi.
 Vegetasi sangat beragam. Satu kilimeter persegi terdiri dari seratus jenis pohon
berbeda dengan tinggi 25-35 meter. Juga terdapat anggrek, tanaman merambat,
pakis, lumut, dan palem. Flora berupa berbagai macam burung, kelelawar,
mamalia kecil, dan serangga.

Hutan hujan tropis banyak ditemui di Amerika Tengah, bagian utara Amerika
Selatan, melintasi garis daerah katulistiwa Afrika, bagian selatan Asia, Indonesia dan
New Guinea. Daerah hutan hujan tropis memiliki ratusan tumbuhan yang berbeda.
Hutan-hutan ini cukup mendapat curah hujan sepanjang tahun, sekitar 200 cm
pertahun dan keaadaan alamnya memungkinkan pertumbuhan dalam waktu lama,
akibatnya komunitas hutan menjadi kompleks. Tingkat kelembaban sangat tinggi
dengan temperature 20o – 28o C, dan perbedaan antara musim paling panas dan
paling dingin hanya 10o – 15o C. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara
20-40 meter dengan cabang-cabang berdaun lebar sehingga membentuk kanopi yang
mengakibatkan dasar hutan menjadi gelap karena terhalang sinar matahari.

c. Hutan Gugur/Hutan Iklim Sedang (Deciduous Forest)


Hutan beriklim sedang terdapat di daerah beriklim sedang dengan empat musim
seperti di bagian timur Amerika Utara, Asia Timur laut, dan Eropa barat dan tengah.
Ciri-ciri hutan beriklim sedang adalah:
 Suhu bervariasi dari -300C sampai 300 C.
 Curah hujan antara 75-150 cm dengan distribusi merata sepanjang tahun.
 Memiliki tanah subur.
 Terdiri dari empat musim, panas, gugur, dingin, dan semi
 Flora ditanda dengan 3-4 jenis pohon per kilometer perseginya; ek, hickory,
maple, elm, willow, dan tumbuhan berbunga musim semi.
 Fauna terdiri dari tupai, kelinci, sigung, burung, rusa, singa gunung, kucing
hutan, serigala pohon, rubah, dan beruang hitam

Hutan gugur didominasi oleh pepohonan yang menggugurkna daunnya pada musim
gugur dan bertunas pada musim semi. Temperature mengakibatkan hutan ini menutupi
hampir keseluruhan bagian timur US, bagian utara dan selatan Eropa, dan setengah bagian
timur Asia. Hutan gugur ini menampakkan fenomena khas yang disebabkan oleh hal-hal
berikut :
 Curah hujan merata sepanjang tahun, antara 750-1.000 mm per tahun serta adanya
musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim panas dan musim dingin,
tumbuhan di daerah tersebut beradaptasi dengan menggugurkan daunnya menjelang
17
musim dingin.
 Sejak musim dingin hingga musim semi, pertumbuhan menahun terhenti. Tumbuhan
musiman mati pada musim dingin dan meninggalkan bijinya. Tumbuhan yang tahan
dingin dapat bertunas kembali menjelang musim panas.

d. Taiga(Coniferous Forest)
Hutan boreal atau taiga merupakan bioma terestrial terbesar yang terdapat pada 50-600
LU. Hutan taiga ini dapat ditetmukan di Amerika Utara, Siberia, Skandinavia, Alaska,
dan Kanada. Ciri-cirinya sebagai berikut:
 Suhu sangat rendah
 Presipitasi berbetuk salju
 Tanahnya tipis, kurang nutrisi, dan asam.
 Cahaya yang masuk tidak terlalu terhalangi oleh tanaman
 Flora terdiri dari konifer yang berumur panjang dan berdaun jarum, seperti pinus, dan
cemara. Fauna terdiri dari burung pelatuk, elang, rusa, beruang, musang, lynx, rubah,
serigala, rusa, kelinci, tupai, kelelawar.

Hutan jenis ini banyak ditemukan di Kanada, Eropa bagian utara, Siberia, Rusia
Utara, dan bagian utara Jepang dengan masa pertumbuhan pada musim panas
berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Spesies tumbuhan dalam hutan taiga memiliki daun
berbentuk jarum, seperti spuce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper
(juniperus).

e. Padang Rumput(Grasslands)
Padang rumput merupakan bioma terluas yang tersebar di bagian barat US dan
Kanada, sebagian besar Meksiko, bagian tengah Asia, Afrika Selatan, Australia dan
bagian selatan Amerika Selatan. Curah hujan didaerah padang rumput pada umumnya
berkisar 250 – 500 mm pertahun. Pada beberapa wilayah dapat mencapai 1.000 mm,
tetapi curah hujan tidak teratur. Hujan yang tidak teratur dan porositas tanah yang rendah
mengakibatkan tumbuhan sulit mendapatkan air. Beberapa jenis padang rumput adalah:
 Tundra, terdapat di daerah bersuhu dingin dengan curah hujan rendah. Kondisi
seperti ini mengakibatkan jenis tumbuhan yang ada berupa rumput-rumput kerdil.
 Padang rumput, terdapat di aerah dengan curah hujan yang berimbang pada musim
panas. Rumputnya lebih tinggi daripada rumput di tundra.
 Stepa, terdapat di aerah dengan curah hujan tinggi. Daerah stepa pada umumnya
terdiri atas rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.

f. Sabana(Savanna)
Savanna adalah padang rumput dengan pohon individu yang tersebar.savanna
mencakup hampir setengah permukaan Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan India.
Savanna dipengaruhi oleh iklim. Savanna ditemukan pada daerah beriklim hangat atau
panas dengan curah hujan tahunan berkisar 50,8-127 cm pertahun. Tanah sabana berpori
dengan drainase yang cepat. Vegetasi didominasi oleh rumput.
Sabana memiliki musim kering dan musim hujan. Pada puncak musim kering, sekitar
18
bulan Januari sering terjadi kebakaran. Kebakaran lebih sering disebabkan oleh
pemburuliar yang ingin membersihkan rumput mati agar lebih mudah menemukan
buruan. Fauna yang terdapat di Savanna adalah antelop, jerapah, zebra, kanguru, burung
hantu, tupai tanah, ular, singa, macan tutul, hyena, dan gajah.
Jenis-jenis sabana:
 Belukar tropis, terdapat berbagai semak, pada musim hujan tumbuh dengan
mudah.
 Hutan sabana, terdapat tumbuhan menjalar dan menutupi tanah, jarang terdapat
pohon tinggi.
 Sabana semiarid, terdapat pada daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh
semak-semak yang tahan kekeringan.
g. Gurun(Desert)
Gurun atau desert mencakup sekitar seperlima permukaan bumi dengan curah hujan
kurang dari 50 cm/tahun. gurun terletak di daerah lintang rendah, Sahara Afrika Utara,
barat daya Amerika Serikat, Meksiko, Australia, Utah, Nevada, dan di bagian barat Asia.
Bioma gurun ini dibagi menjadi empat berdasarkan karakteristik, yaitu:
1) Gurun Panas dan Kering Empat gurun utama di Amerika Utara adalah jenis gurun
panas dan kering, yaitu Chihuahuan, Sonoran, Mojave, dan Great Basin. Musim
umumnya hangat sepanjang tahun dan sangat panas di musim panas. Musim dingin
biasanya sedikit membawa curah hujan. Permukaan gurun menerima sedikitnya dua
kali lipat radiasi matahari di daerah lembab dan kehilangan panas dua kali lebih
banyak pada malam hari. Ciri-cirinya sebagai berikut:
 Suhu tahunan rata-rata 20-250 C. Kisaran suhu ekstrim 43,5-490 C. Suhu
minimum hingga -180 C.
 Curah hujan sangat rendah dengan periode hujan singkat.
 Penguapan tinggi
 Tanah bertekstur, dangkal, berbatu atau licin dengandrainase yang baik dan tidak
memiliki air di bawah permukaan.
 Flora berupa tanaman berdaun duri yang mampu menyimpan cadangan air. 
Flora berupa karnivora nokturnal (binatang malam) seperti tikus kanguru,
serangga, reptil dan burung. Hewan-hewan ini biasanya mencari makanan di
waktu senja, fajar, atau malam hari ketika suhu padang pasir lebih dingin.
2) Gurun Semiarid
Gurun semiarid terletak di Utah, Montana, Great Basin, Amerika Utara,
Newfoundland, Greenland, rusia, eropa, dan Asia Utara. Ciri-cirinya sebagai berikut:
 Suhu musim panas rata-rata 21-270 C (tidak lebih dari 380 C), suhu malam hari
sekitar 100 C.
 Curah hujan tahunan berkisar 2-4 cm pertahun.
 Tanah berpasir dan bertekstur halus hingga butiran bautan, kerikil atau pasir.
 Jenis vegetasi meliputi semak Creosote, Franseria dumosa atau F. Deltoidea, dan
lain-lain.
 Fauna berupa serangga, kelici gurun, ular, kadal, dan lain-lain.
3) Gurun Pasir
Padang pasir ini terletak di kawasan yang cukup sejuk hingga hangat seperti di
19
Atacama dan Chile. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
 Suhu rata-rata musim panas berkisar antara 13-140 C, suhu musim dingin pada
50C . suhu tahunan maksimum adalah 350C.
 Curah hujan rata-rata adalah 8-13 cm.
 Tanah bertekstur halus, berpori dan memiliki drainase yang baik
 Fauna berupa katak yang keluar ketika hujan lebat, burung hantu, elang, dan
reptil.
4) Gurun Dingin
Gurun ini ditandai dengan musim dingin yang dingin disertai hujan salju dan curah
hujan yang tinggi. Terdapat di Antartika, Greenland dengan musim panas singkat,
lembab dan musim dingin yang cukup panjang dan dingin. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
 Suhu musim dingin rata-rata adalah -2 sampai 40 C dan suhu musim panas antara
21-260 C.
 Curah hujan tahunan rata-rata 15-26 cm
 Vegetasi berupa tanaman dengan daun berduri.
 Hewan di daerah ini berupa kelinci jack, tikus kangguru, tupai antelop, kadal,
dan rusa yang hanya ditemui di musim dingin.

2. Persebaran Fauna di Dunia


Faktor pembatas persebaran fauna di bumi adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan keadaan fisik bumi. Faktor tersebut antara lain keberadaan laut, sungai, gunung,
padang pasir, dan iklim. Wilayah persebaran fauna ditentukan oleh kondisi bumi pada
masa lalu dan berhubungan dengan kondisi bumi saat itu.
Kajian tentang wilayah persebaran fauna di bumi pertama kali diperkenalkan oleh
Philip Lutley Scalater (1858), selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Henry Huxley
(1868) dan Alfred Russel Wallace (1876). Menurut Wallace, persebaran fauna di dunia
dapat dikelompokkan menjadi enam wilayah:
a. Wilayah Neartik

Wilayah fauna neartik meliputi Amerika Utara dan Greenland, Amreika Utara bagian
timur pada hutan gugur, Amerika Utara bagian tengah pada padang rmput, dan
Amerika Utara pada hutan konifer. Lingkungan fisik Greenland tertutup salju dengan
ketebalan 2-15 meter. Fauna yang teradapat di wilayah Neartik antara lain beruang
coklat, berang-berang, sejenis tupai dari Amerika Utara, elang bondol, salamander,
bison, karibu dan kalkun.

20
b. Wilayah Neotropik

Wilayah fauna neotropik meliputi Meksiko bagian selatan, Amerika Tengah


dan Amerika Selatan. Wilayah neotropik sebagian besar beriklim sedang di zona
selatan. Fauna di wilayah Neotropik seperti kukang, armadillo, alpaca, kelelawar
penghisap darah, orang utan, siamang, trenggiling, menjangan, ilama, tapir, ikan
arapaima, dan ular anaconda.

c. Wilayah Australis

Wilayah fauna Australis meliputi Australia, New Zealand, Papua dan


Maluku. Sebgaia besar lingkungan beriklim tropis dan sebagian besar neriklim
sedang. Kondisi lingkungan Australia yang mencolok disebabkan posisinya yang
terpisah jauh dengan benua lain. Contoh hewan di wilayah Australis adalah
kenguru, platypus, koala, cendrawasih, burung kiwi, wallaby, buaya, dingo, burung
penghisap madu, burung emu dan kasuari.

d. Wilayah Oriental

Wilayah fauna Oriental meliputi benua Asia beserta pulau-pulau di


sekitarnya, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sri Lanka, dan Filipina.
Kondisi fisik wilayah fauna Oriental sebagian besar beriklim tropis dan banyak
terdapat hutan hujan tropis sehingga kaya flora dan fauna. Contoh hewan di wilayah
fauna Oriental adalah harimau, orang utan, badak bercula satu, macan tutul, beruang
madu, babi hutan, dan gajah.

21
e. Wilayah Paleartik

Wilayah fauna Paleartik meliputi Eropa, sebagian besar Asia (Himalaya,


Afganistan, Iran, Jepang) dan Afrika Utara. Lingkungan fisik wilayah Paleartik
bervariasi, antara lain memiliki perbedaan suhu tinggi dan curah hujan yang
berbeda-beda. Fauna Paleartik adalah lynk, landak, macan tutul salju, rusa kutub,
panda, serigala, dan bison.

f. Wilayah Etiopian

Wilayah fauna Etiopian meliputi seluruh daratan Benua Afrika, Madagaskar,


dan daratan Arab bagian selatan. Lingkungan alam pada wilayah fauna ini relatif
seragam. Di bagian utara wilayah Etiopian terdapat gurun Sahara yang merupakan
gurun pasir terluas di dunia. Contoh hewan fauna Etiopian adalah gorilla,
simpanse, burung unta, kuda nil, zebra, jerapah, keledai, babon, dan gazelle.

22
3. PENUTUP

3.1 Rangkuman
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna
a. Faktor Iklim. Daerah-daerah yang memiliki iklim yang ekstrim (dingin/kutub)
akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih sedikit spesiesnya.Faktor Iklim
yang mempengaruhi di antaranya: suhu udara, kelembapan udara, angin, dan
curah
b. Faktor Edafik (Tanah). Tanah yang subur akan memberikan dampak yang baik
bagi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi antara
lain, Tekstur, Tingkat Kegemburan, Mineral Organik/Humus, Unsur Hara,
Kandungan Air Tanah, Kandungan Udara Tanah.
c. Faktor Fisiografi (Relief bumi). Bentuk permukaan bumi yang beragam seperti
pegunungan dapat menghambat penyebaran tumbuhan.
d. Faktor mahluk hidup (Biotik) Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat
akan menghambat tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang lemah.
Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna.
2. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Persebaran Flora dan Fauna di dunia dapat dilihat berdasarkan kategori berikut:
a. Bioma
Bioma merupakan bagian dari biosfer yang merupakan bentang lahan darat
(landscape) yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya
didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Secara umum, bioma memiliki tiga
subjek utama, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai atau decomposer. Bioma
yang terbentuk biasanya akan menyesuaikan sesuai letak geografis dan
astronomis. Di samping itu, bioma juga ditentukan oleh struktur tumbuhan,
seperti semak, pohon, dan rerumputan. Sehingga unsur vegetasinya lebih
menonjol. Bioma dipermukaan bumi secara umum dapat dibedakan menjadi:
hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput (steppa), sabana, gurun, taiga,
dan tundra.
b. Persebaran fauna di dunia
Penyebaran hewan atau fauna dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya. AlfredRusselWallece,
mengklasifikasikan daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam) wilayah
Zoogeografical seperti pada gambar berikut;
1) Wilayah Paleartic
2) Wilayah Neartic
3) Wilayah Neotropical
4) Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
5) Wilayah Oriental
6) Wilayah Australis

23
3.2 Penugasan Mandiri

Setelah mempelajari materi, silahkan kalian kerjakan tugas


berikut secara mandiri untuk lebih memantapkan pemahaman
terhadap materi yang telah dipelajari.
FAKTOR, PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA
Carilah jawaban petanyaan berikut dengan cara melingkarinya
1. Keanekaragaman hayati
2. Bagian dari biosfer yang mempunyai karakteristik khas
3. Salahsatu faktor persebaran flora fauna
4. Salahsatu fauna oriental
5. Bioma Indonesia
6. Kelompok tumbuhan anggrek
7. Wilayah Fauna Siberia
8. Salahsatu ciri taiga
9. Salahsatu faktor persebaran flora fauna yang dipengaruhi garis lintang
10. Bioma yang berada di sekitar kutub utara

24
3.3.LATIHAN SOAL
1. Berbagai ekosistem yang terdapat dalam wilayah geografi yang sama dengan iklim dan
kondisi yang sama membentuk … .
a. populasi
b. komunitas
c. bioma
d. biosfer
e. habitat
2. Tumbuhan higrofit yang hidup di habitat basah dan lembab membutuhkan banyak air,
contohnya tumbuhan … .
a. teratai dan eceng gondok
b. anggrek dan teratai
c. kaktus dan kurma
d. kurma dan anggrek
e. jamur dan anggrek
3. Faktor alami yang berpengaruh terhadap persebaran flora di Indonesia adalah....
a. iklim,relief,fauna, luas wilayah
b. iklim, relief, jenis tanah, keadaan air
c. jenis tanah, air, manusia, iklim
d. luas wilayah, iklim, jenis tanah,fauna
e. fauna, manusia, iklim, luas wilayah
4. Perbedaan hewan dan tumbuhan antar wilayah disebabkan oleh perbedaan ketinggian
tempat. Hal ini adalah pengaruh dari faktor ....
a. Air
b. Biologis
c. Edafik
d. Fisiografik
e. Iklim
5. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah yang memiliki curah hujan yang sangat
rendah dan intensitas panas Matahari sangat tinggi adalah ....
a. Kaktus
b. Lumut
c. Pinus
d. Tebu
e. Teh
6. Jenis hewan kalkun, salamander, bison dan dan kura kura adalah hewan yang berasal
dari kawasan....
a. Oriental
b. Ethiopian
c. Australian
d. Neartik
e. Neotropik
7. Bioma Taiga terdapat di negara ini....
a. Turki
b. Jerman
c. Rusia
d. Cina
e. India
8. Bioma Gurun terdapat di negara....
a. Canada
b. Brazilia

25
c. Inggris
d. Cina
e. Indonesia
9. Di bawah ini manakah negara-negara yang memiliki kawasan hutan hujan tropis?
a. Amerika Serikat, Indonesia, dan Madagaskar
b. Argentina, Australia, dan Rusia
c. Brazil, Indonesia, dan Madagaskar
d. Indonesia, Inggris, dan Malaysia
e. Kanada, Madagaskar, dan Rusia
10. Perhatikan peta di bawah ini

Peta yang diberi tanda panah adalah wilayah persebaran fauna yang disebut ....
a. Australia
b. Ethiopia
c. Oriental
d. Nearktik
e. Palearktik

26
Kunci Jawaban

27
3.4 Penilaian Diri

Refleksi
Silahkan jawab dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom ya atau tidak.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah kalian sudah memahami potensi sumber daya di Indonesia?
2. Apakah kalian sudah memahami sebaran sumber daya di Indonesia?
3. Apakah kalian sudah dapat membedakan jenis-jenis pertambangan?
4. Apakah kalian dapat memberikan contoh daerah persebaran sumber
daya alam?
5. Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran ini?
6. Apakah materi ajar dapat membantu mengerjakan tugas?
7. Apakah waktu yang diberikan cukup untuk mengerjakan tugas?
8. Apakah dengan mengerjakan tugas dapat menambah pengetahuan
kamu tentang materi yang sedang diajarkan?

DAFTAR PUSTAKA

Anjayani, Eni., dkk. Geografi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Modul Geografi SMA Terbuka Kelas XI Semester 1.
2019. Bandung: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
Harmanto, Gatot. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yrama Widia.
Sugiyanto, dkk. Mengkaji Ilmu Geografi 2.2017. Solo: Tiga Serangkai
Somantri Lili dan Nurul Huda, 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2.Bandung: Grafindo
Tika Pabundu,Amin,Endang Puji Rahayu. 2016. Jelajah Dunia Geografi SMA/MA Kelas XI
Kelompok IPS. Jakarta: Bumi Aksara
https://blog.ruangguru.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia
https://ilmugeografi.com/biogeografi/faktor-yang-mempengaruhi-persebaran-flora-dan-fauna
https://www.studiobelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia
Wardiyatmoko. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

28

Anda mungkin juga menyukai