Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MALPRAKTEK DAN KELALAIAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN BALITA

MENINGGAL USAI DISUNTIK BERDASARKAN PRINSIP MORAL ETIKA KEPERAWATAN

 Tugas disusun Memenuhi Tugas  


 Mata Kuliah Etika Keperawatan 

Dosen Pembimbing: 
Erwin Yektiningsih, S.Kep.Ns.,M.Kep 

KELOMPOK 5
1. Marliza Aficena Cahyani Lusia (210101021)
2. Muhammad Yoga Ardiansyah (210101022)
3. Muhammad Naufal Hanafi (210101023)
4. Muhammad Fakhri (210101024)
5. Muhammad Taufiqurrokhim (210101025)
6. Nur Fadila Fauziah (210101031)
7. Nurul Kasanah (210101032)
8. Nur Syafiqah Ayu (210101033)
9. Ochvan Pandu W (210101034)
10. Pingki Berlinda Febrianti (210101035)

PRODI D-III KEPERAWATAN 


STIKES PAMENANG KEDIRI 
TAHUN 2022 
DAFTAR ISI 
 Hal 

BAB I 
PembagianTugas Kelompok ........................................................... 

BAB II 
Kasus ……………………… ............................................................ 

 BAB III 
 Pembahasan ....................................................................................... 

 BAB IV 
 Penutup ..............................................................................................

BAB I  
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK 
Distribsi Pembagian Mengerjakan Tugas Kelompok, di jabarkan sebagai berikut:
No  Nama  Alokasi Mengerjakan Nilai
Tugas 

1 Marliza Membuat Makalah dan Ide

2 Nurul Membuat Makalah dan Ide

3 Syafiqa Membuat PPT

4 Fadila Membuat PPT

5 M. Yoga Mengedit makalah

6 Pingki Presentasi

7. M. Naufal Presentasi

8. M. fakhri Presentasi

9. M. Taufiq Presentasi

10. Ochvan P Presentasi

BAB II  
KASUS 

1. Diskripsi Situasi 
Kasus malpraktik di Indonesia ini sempat menyita perhatian masyarakat terjadi pada
akhir Oktober 2015.

Saat itu, korban bernama Falya Raafan Blegur, anak kedua pasangan Ibrahim Blegur
dan Eri Kusrini meninggal akibat dugaan malpraktik.

Malpraktik ini diduga dilakukan oleh salah seorang dokter di Rumah Sakit Awal Bros,
Bekasi.

Falya sempat dirawat di ruang ICU sejak Kamis, 29 Oktober 2015, sebelum akhirnya
mengembuskan nafas terkahir pada Minggu 1 November 2015.

Pihak keluarga merasa ada sesuatu yang janggal, sehingga mereka tidak dapat
menerima pernyataan dokter bahwa anak kedua mereka telah tiada.

Padahal, beberapa hari sebelumnya, pihak rumah sakit mendiagnosa Falya mengalami
dehidrasi ringan.

Menurut pengakuan Ibrahim, anak keduanya itu sudah mulai ceria dan mulai bermain
dengan kakaknya. Bahkan, ia sudah bisa berlarian.

Namun naas, sebelum diperbolehkan pulang, seorang dokter dilaporkan menyuntikkan


cairan ke dalam infusnya.

Setelah disuntik, kondisi Falya mendadak kritis. Sekujur tubuhnya membiru, muncul
bintik-bintik, dan keluar busa dari mulutnya.

Tak lama, Falya pun meninggal dunia.

Standar Operasional Prosedur Perawat dalam penyuntikan Pasien Hak yang dimiliki
oleh setiap manusia adalah hak untuk menjamin setiap manusia memperoleh
pelayanan kesehatan. Untuk menjamin terlaksananya hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan maka diperlukan peran Negara untuk menjamin adanya
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak bagi
masyarakatnya sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 34 ayat (3) Undang-
Undang Dasar Tahun 1945. Yang termasuk dalam fasilitas pelayanan kesehatan adalah
Rumah Sakit, Klinik, Puskemas, dan fasilitas pelayanan lainnya.

Sumber Media sosial: 

  https://www.detik.com/tag/malpraktek
 https://lifestyle.okezone.com/read/2018/10/20/481/1966555/3-kasus-malpraktik-
menggemparkan-indonesia-salah-potong-kelamin-hingga-suntik-mati
 https://www.suara.com/tag/malpraktik
 https://sulsel.suara.com/read/2021/10/19/050000/rumah-sakit-multazam-gorontalo-
dituntut-perdata-atas-dugaan-malpraktik
 https://www.liputan6.com/tag/malpraktik

2. Diagnosa keperawatan

Dehidrasi ringan yang berhubungan dengan kekurangan cairan elektrolit yang


ditandai dengan muka pucat akibat kelelahan dalam bermain

BAB III  
PEMBAHASAN  
Darwin (2014); Utami, Ngesti W ( 2016) menguraikan moral mempunyai
peran yang  penting dalam menentukan perilaku yang etis dan dalam
pemecahan masalah etik,  berikut Prinsip moral perawat: 
1) Prinsip Otonomi (Autonomy) 

Prinsip ini menjelaskan bahwa klien diberi kebebasan untuk menentukan


sendiri atau mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang
mempunyai harga diri dan  martabat.  

2) Prinsip Kebaikan (Beneficience) 

Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat melakukan yang terbaik bagi


klien, tidak  merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien. 
3) Prinsip Keadilan (Justice) 

Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat berlaku adil pada setiap klien
sesuai  dengan kebutuhannya 
4) Prinsip Kejujuran (Veracity) 

Prinsip ini menekankan bahwa perawat harus mengatakan yang


sebenarnya dan  tidak membohongi klien 
5) Prinsip mencegahpembunuhan (Avoiding Killing) 

Perawat menghargai kehidupan manusia dengan tidak membunuh 


6) Prinsip Kesetiaan (Fidelity) 

Prinsip ini menekankan pada kesetiaan perawat pada komitmennya,


menepati  janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien/keluarga

BAB IV 
PENUTUP 

1. Kesimpulan  
Tenaga Medis dalam menjalankan tugasnya harus secara professional dan
menerapkan kehati-hatian agar jangan sampai terjadi lagi seperti kasus di atas .
Atas tindakan Tenaga Medis ini mengakibatkan seorang anak meninggal dunia.
Apabila ditemukan pelanggaran maka tidak hanya dapat dikenai sanksi
administrasi melainkan sanksi hukum perdata dan hukum pidana. Terkait
kasus diatas maka Tenaga Medis yang telah melakukan tindakan salah
menyuntikan obat maka izin yang dimilikinya dapat dicabut. Terkait penerapan
hukum perdatanya maka ini termasuk dalam pebuatan melawan hukum
sehingga berpedoman pada ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang- Undang
Hukum Perdata dan terkait penerapan.

2. Saran
Dugaan malpraktik antara pasien dengan tenaga kesehatan jika masuk ke
peradilan sangat sensitif bagi tenaga kesehatan untuk menjaga reputasinya
sebagai pelayan kesehatan, apalagi kalau sampai ke pengadilan, untuk itu
pemerintah perlu memberi edukasi dan sosialisasi pada profesi kesehatan
sebagai pemberi layanan dan pasien atau masyarakat penerima layanan
bagaimana menyelesaikan dugaan malpraktik dengan cara non litigasi.

Anda mungkin juga menyukai