Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

CA. SERVIKS
Tugas disusun Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing:, S.Kep.,M.Kep

KELOMPOK I

1. Junie Fransiska (210101019)

2. Lilien Juan Trisia (210101020)

3. Marliza Aficena C L (210101021)

4. M Yoga Ardiansyah (210101022)

5. M Naufal Hanafi (210101023)

6. M Taufiqurrokhim (210101025)

PRODI D-III KEPERAWATAN

STIKES PAMENANG KEDIRI TAHUN 2022


LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai
akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal di sekitarnya.(FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Ca Serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai
akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan
normal sekitarnya.
Ca Serviks adalah tumor ganas yang menenai lapisan permukaan (epitel) dari serviks
uteri dimana sel-sel tersebut mengalami penggandaan.

B. ETIOLOGI

Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa


faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :

1) Infeksi Virus Human Papilloma (HVP)


Faktor resiko dari infeksi HPV adalah factor yang terpenting dalam timbulnya
penyakit kanker serviks ini. Human Papilloma Virus adalah sekelompok lebih dari 100
virus yang berhubungan yang dapat menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit,
ditularkan melalui kontak kulit seperti vaginal, anal, atau oral seks. Virus ini berasal
dari familia Papovaridaedan genus Papilloma virus. Hubungan seks yang tidak aman
terutama pada usia muda atau melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan,
memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Organ reproduksi wanita pada usia remaja
(12-20 tahun) sedang aktif berkembang. Bila terjadi rangsangan oleh penis/sperma
dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka sadl
berhubungan seksual dan kemudian terjadi infeksi virus HPV.
2) Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual
semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih
terlalu muda.
3) Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering
partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.

4) Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan
mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.

5.) Hygiene dan sirkumsisi


Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada Wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis
tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.

6.) Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)


Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR
akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang
kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat
sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.

D. MANIFESTASI KLINIS

a. Perdarahan sifatnya dapat intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang


perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan
terjadi lambat.

b. Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan.


Pada stadium lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi sehingga
Cairan yang keluar berbau (Padila, 2012).

Tanda dan Gejala kanker servik

a. Keputihan, makin lama makin berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh.


Terkadang bercampur darah.
b. Perdarahan kontak setelah senggama merupakan gejala servik 70-85%.
c. Perdarahan spontan: perdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh darah dan
semakin lama semakin sering terjadi.
d. Perdarahan pada wanita setelah menopause.
e. Menstruasi tidak teratur.
f. Anemia

g. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang

f. Nyeri disekitar vagina

E. PATOFISIOLOGI

Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area mulut rahim. Serviks
merupakan bagian terbawah dan ujung dari rahi atau uterus.serviks menghubungkan antar
uterus dan liang vagina.

Serviks memiliki dua bagian yaitu ektoserviks yang merupakan bagian luar serviks dan
endoserviks yang merupakan bagian dalam serviks.

F. PENATALAKSANAAN
a. Irradiasi
1. Dapat dipakai untuk semua stadium
2. Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
3. Tidak menyebabkan kematian seperti operasi 
b. Dosis
Penyiaran ditunjukkan pada jaringan karsinoma yang terletak di serviks

c. Komplikasi irradiasi
1. Kerentanan kandungan kencing
2. Diarrhea
3. Perdarahan rectal
4. Fistula vesico atau rectovaginasis

d. Operasi
1. Operasi wentheim dan limfaktomi untuk stadium I dan II
2. Operasi schauta, histerektomi vagina yang radikal
e. Kombinasi Irradiasi dan pembedahan
Tidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya
vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami
kesukaran dansering menyebabkan fistula, disamping itu juga menambah
penyebaran ke sistem limfe dan peredaran darah.

f. Cytostatik
Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. 5% dari
karsinomaserviks adalah resisten terhadap radioterapi, dianggap resisten bila 8-10
minggu post terapi keadaan masih tetap sama (Padila, 2012).

g. Vaksinasi
Vaksinasi HPV dapat memiliki implikasi penting bagi peningkatan
kesehatan perempuan dan menurunkan kematian akibat kanker serviks (Rubina
Mukhtar, 2015).

h. Komplikasi
Komplikasinya mencakup infark miokardium, hemoragi, sepsis, obstruksi 
perkemihan, pielonefritis, CVA, pembentukan fistula (Sylvia Anderson Price,
2005). Nyeri pinggang mungkin merupakan gejala dari hidronefrosis, sering dipersulit
oleh pielonefritis.
Nyeri siatik, kaki edema, dan hidronefrosis hampir selalu dikaitkan dengan
keterlibatan dinding panggul luas oleh tumor. Pasien dengan tumor yang sangat
canggih mungkin memiliki heamaturia atau inkontinensia dari fistula vesikovaginal
yang disebabkan oleh perluasan langsung dari tumor kandung kemih. Kompresi
eksternal dari rektum oleh tumor primer besar dapat menyebabkan sembelit
(RubinaMukhtar, 2015).

i. Cryosurgery
Cryosurgery yaitu penggunaan suhu ekstrem (sangat dingin) untuk menghancurkan
sel abnormal atau mengalami kelainan.
G. PATHWAY

Virus HPV Faktor-faktor

Penekanan sel Ca
Ca Serviks pada syaraf

Psikologis Pengobatan
Pendarahan Bau busuk

Kurang pengetahuan - Hipovolemia Gangguan Eksternal radiasi


- Anemia citra tubuh
Cemas / Takut Risiko
Infeksi Kulit merah, Depresi Mulut
kering sumsum kering
Intoleransi tulang stomatitis
aktifitas
Kerusakan
integritas kulit

Anemia

Sel-sel kurang O2

Gastrointestin kurang O2

Mual, muntah

Ketidakseimbangan Nutrisi

Kelemahan/kelelahan

Daya tahan tubuh berkurang

Resiko infeksi
 ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama
Usia Nyeri
Jenis kelamin
Suku
Agama
Pendidikan
Alamat

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan penyakit sekarang :


Hb
2. Riwayat penyakit sekarang :

C. ANALISA DATA

Tanggal Data Etiologi Masalah


Ds : Gangguan citra
Umur pertama kali tubuh.
melakukan
hubungan seksual.

Do :
 Keputihan, makin
lama makin Jumlah kehamilan
berbau busuk dan dan partus.
tidak sembuh-
sembuh.
Terkadang berca Personal hygine
mpur darah.

 Perdarahan pada
wanita setelah Timbul keputihan
menopause. dan berbau busuk.

 Menstruasi tidak
teratur.
Gangguan citra
tubuh

D. INTERVENSI

N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


O KEPERAWAT KRITERIA HASIL KEPERAWAT
AN AN
1. Gangguan citra Setelah dilakukan Tindakan:Promo Membantu
tubuh Tindakan asuhan si Citra Tubuh meningkatkan
Berhubungan keperawatan selama O:Identifikasi perunahan
dengan 1x24 jam diharapakan harapan citra persepsi
Perubahan kondisi pasien membaik tubuh pasien
fungsi tubuh dengan kriteria hasil : berdasarkan terhadap citra
 Menyentuh tahap tubuhnya
bagian tubuh perkembangan
membaik T:Diskuskan
 Verbaliisasi perubahan tubuh
kekhawatiran dan fungsinya
pada E: Jelaskan pada
penolakan/reaksi keluarga tentang
orang lain perawatn
meurun perubahan citra
 Menyembunyika tubuh
n bagian tubuh
berlebihan
menurun
 Hubungan sosial
membaik
2. Risiko infeksi Setelah dilakukan Tindakan: Mengidentifik
berhubu Tindakan asuhan Pencegahan asi dan
ketidakadekuata keperawatan selama Infeksi menurunan
n 1x24 jam O: Monitor resiko
pertahanan diharapakan kondisi tanda gejala terserang
tubuh sekunder pasien membaik infeksi lokal dan organisme
dengan kriteria hasil: sistemik patogenik
 Kebersihan T: Cuci tangan
badan meningkat sebelum dan
 Nyeri menurun sesudah kontak
 Cairan berbau dengan pasien
busuk menurun dan lingkungan
pasien
E: Jelaskan
tanda dan gejala
infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Bilotta, Kimberly A. J. 2011.


 Kapita Selekta Penyakit: Implikasi Keperawatan.
 Jakarta:EGC.2.Brunner & Suddart. 2010.
 Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.
 Jakarta: EGC.3.Mukhtar, Rubina., et al. 2015.
 Prevalence of Cervical Cancer in Developing Country: Pakistan.
US: Global Journal.4.Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013.
 Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.
 Yogyakarta: MediActionPublishing.5. Padila. 2012.
 Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah.
 Yogyakarta: Nuha Media.6. Prawirohardjo, sarwono, 2010.
 Ilmu  Kandungan
. Jakarta: Yayasan bina pustaka.7.Price, Sylvia Anderson. 2005.
 Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
 Jakarta: EGC.8. Rahayu, Dedeh Sri. 2015.
 Asuhan Ibu dengan Kanker Serviks.
 Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai