Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu , kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian Ekonomi Kapitalisme ...............................................................3
2.2 Perbedaan Sistem Kapitalisme Murni dan Modern....................................4
2.3 Dampak Positif dan Negatif Sistem Kapitalisme........................................8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Islam, shalat merupakan ibadah badaniyah yang penting dan telah
ditetapkan waktu pelaksanaannya. Allah berfirman, artinya : Maka apabila kamu
telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk
dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). (An Nisa`:103). Sesungguhnya
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman … [An Nisa`
: 104].
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Adzan dan Iqomah?
2. Bagaimana lafadz Adzan dan Iqomah?
3. Apa syarat –syarat Adzan dan Iqomah?
4. Apa yang disunnahkan dalam Adzan dan Iqomah?
5. Bagaimana hukum Adzan dan Iqomah bagi perempuan?
C. Tujuan Penelitan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Adzan dan Iqomah
2. Untuk mengetahui tentang lafadz Adzan dan Iqomah
3. Untuk mengetahui tentang syarat-syarat Adzan dan Iqomah
4. Untuk mengetahui tentang yang disunnahkan dalam Adzab dan
Iqomah
5. Untuk mengetahui tentang hukum Adzan dan Iqomah bagi perempuan
BAB II
PEMBAHASAN
Arti tambahan Adzan subuh:” Shalat itu lebih baik dari pada tidur”. (Riwayat
Muslim dan Nasai)
B. Iqomah
Lafal iqamah itu sama dengan Adzan, bedanya kalau Adzan diucapkan
masing-masing dua kali, sedangkan iqoomah cukup diucapkan sekali saja.
Diantara kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat:
1.3 Syarat-syarat Adzan dan Iqomah
1. Masuk waktu shalat. Maka adzan tidak sah dan dispakati haram
dilakukan sebelum masuk waktu, sehingga apabila telah dilakukan sebelum
masukwaktu, maka wajib diulangi setelah masuk waktu, karena adzan
merupakan pemberitahuan tentang masuknya waktu, sedangkan adzan
sebelum masuk waktu merupakan penipuan.
2. Dengan menggunakan bahasa Arab. Maka tidak sah adzan dengan selain
bahasa arab.
1. Hendaknya adzan dilakukan oleh orang yang bagus dan keras suaranya
serta ditempat yang tinggi, berdasarkan hadits Abdullah bin zaid
diatas: Ajarkanlah kepada Bilal, karena ia lebih lantang suaranya dari pada
kamu. Disamping itu adzan dengan suara yang keras akan lebih luas
jangkauannya, meluluhkan hati orang yang mendengar, dan lebih menarik
untuk disambut. Adapun kerasnya suara dapat memperluas jangkauan dan
memperjelas pemberitahuannya, serta lebih besar pahalanya. Dilakukannya
adzan ditempat yang tinggi juga dapat memperluas jangkauannya.
6. Meletakan kedua jari (telunjuk) dilubang telingga, karena hal ini dapat
mengeraskan suara. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad dan
Tirmidzi. “Dari Abi Juhaifah. Ia berkata: saya lihat Bilal ber-adzan dan saya
ikuti mulutnya ke sana dan kesini, sedang dua jarinya di dua (lobang)
telinganya.
ُضيلَةَ َوا ْب َع ْثهُ َمقَا ًما َمحْ ُمودًا الَّ ِذى َو َع ْدتَه
ِ ََو ْالف
Artinya: Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan
shalat yang sedang didirikan ini, berilah Nabi Muhammad saw. derajat yang
tinggi dan pangkat yang mulia, dan berilah dia kedudukan yang terpuji yang
telah Engkau janjikan kepadanya. (riwayat Bukhari dan lain-lainnya)
15. Disunatkan membaca doa diantara adzan dan iqamah. Sabda Rasulullah saw.
“Dari Anas bin Malik. Ia berkata, “Rasulullah telah berkata, ‘Doa
(permintaan) diantara adzan dan iqamah tidak ditolak.”(Riwayat Ahmad, Abu
Dawud, dan Tirmidzi). Pendengar adzan hendaklah turut pula menyebut
dengan perlahan-lahan seperti kalimat adzan yang diucapkan oleh muadzin
kecuali sewaktu muadzin menyebut kalimat:
َّ َح َّي َعلَى
الص`````````````````````````````````````````````الَ ِة
Begitu juga yang mendengar iqamah, hendaklah turut membaca apa-apa yang
dibaca oleh muadzin, kecuali sewaktu ia membaca: