Disusun oleh:
Kelas:
Perilaku Konsumen B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Prespektif Perilaku
Konsumen dan Kerangka Kerja Konseptual Pengambilan Keputusan Konsumen” hingga selesai,
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Perilaku Konsumen . Saya Berharap paper ini dapat
berguna bagi pemahaman mengenai teori perilaku konsumen serta manfaatnya.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir Budi Setiawan M.S selaku
dosen pengampu mata kuliah Perilaku Konsumen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
yang membantu saya dalam penyusunan paper. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan paper ini, oleh karena itu saya menerima kritik dan saran bagi
pembaca agar saya dapat memperbaiki paper saya berikutnya.
Intan Aprilia
2
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
A. Perkembangan Teori Perilaku Konsumen............................................................................................. 4
B. Pengertian Teori Perilaku Konsumen ................................................................................................... 6
C. Manfaat Perilaku Konsumen ................................................................................................................. 8
D. Pemakai Kajian Perilaku Konsumen..................................................................................................... 9
1. Manajer ........................................................................................................................................... 10
2. Produsen.......................................................................................................................................... 11
3. Birokrat ........................................................................................................................................... 11
4. Peneliti ............................................................................................................................................ 11
5. Konsultan ........................................................................................................................................ 12
E. Elemen Utama Model ......................................................................................................................... 12
1. Komponen Afeksi dan Kognisi ....................................................................................................... 12
2. Lingkungan Konsumen ................................................................................................................... 13
3. Perilaku (Behaviour) ....................................................................................................................... 14
4. Strategi Pemasaran .......................................................................................................................... 14
F. Hubungan Antar Elemen..................................................................................................................... 15
G. Tingkatan Analisis Konsumen ............................................................................................................ 16
H. Arah Kajian Perilaku Konsumen ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19
3
A. Perkembangan Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen saat ini telah berkembang cukup pesat dan telah menjadi
perhatian pakar ekonomi sejak tahun 60-an. Sebelumnya telah dilakukan penelitian
mengenai motivasi konsumen oleh Levy (1959), McMurry (1944), Newman (1955)
dalam Holbrook (1995). Sehingga, ilmu psikologi menjadi dasar yang kuat untuk
mempelajari perilaku konsumen. Teori lain dari disiplin ekonomi, juga dikemukakan oleh
Holbrook (1995), Robinson (1954) dan Chamberlin (1956) yang telah memberikan
menjelaskan jika terdapat perbedaan dalam kebutuhan dan keinginan konsumen yang
pakar ekonomi yang memperkenalkan model perilaku manusia dengan bagan-arus yang
logis dan berorientasi pada komputer, dikemukakan oleh Herbert Simon. Setelah itu
Howard mengadaptasi diagram panah dan kotak tersebut dalam penelitiannya yang
Howard yang telah memberikan kontribusi cukup besar dalam sejarah riset perilaku
konsumen. Literatur awal mengenai perilaku konsumen ditulis oleh Howard dan Sheth
(1969) dengan judul The Theory of Buyer Behavior, dan telah menjadi masterpiece.
4
Paradigma tersebut digunakan sebagai pencarian informasi (kognisi) pradisposisi (afek)
beli (kognisi) yang digunakan pertama kali oleh Howard tahun 1963 b. Kemudian
Howard (1977, 1983, 1989, 1994) maupun Howard dan Sheth (1969) mengembangkan
penggunaan konsep yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dasar
yang dijadikan pedoman dalam teori ini, yaitu psikologi. Kognisi dilakukan dalam bentuk
informasi atau identifikasi (Howard, 1983) atau informasi atau pengenalan (Howard,
1989); afek diaplikasikannya dalam bentuk sikap dan konasi dalam bentuk niat beli.
Dengan menggunakan tiga konsep dasar Howard dan Sheth (1%9,1995) yang
telah mengembangkan sebuah model perilaku konsumen yang disebut model pengolahan
oleh Zaltman dan Wallendorf (1979) agar lebih mudah dipahami strukturnya. Model teori
tersebut jauh lebih komplek dan komprehensif dalam format yang sedikit berbeda.
Penjelasan lengkap model tersebut dapat dilihat dalam Howard dan Sheth (1969,1995).
perubahan secara spesifik yang menunjukkan sebuah kasus tentang situasi yang berupaya
menyelesaikan masalah terbatas (limited problem solving). Model tersebut oleh Howard
juga dapat diaplikasikan pada dua situasi lain, yaitu penyelesaian masalah ekstensif
(extensive problem solving) dan penyelesaian masalah rutin (routine problem solving).
Sehingga, penerapan model dalam dua situasi terakhir tersebut memerlukan sedikit
modifikasi.
5
Kemudian teori perilaku konsumen yang berkembang pada abad ke 20
perkembangan teori perilaku konsumen tidak terlepas dari pengaruh ilmuan seperti
sebagai “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing
of products and services, including the decision processes that precede and follow this
action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
2. Menurut Hawkins, Best dan Coney (dalam Suryani, 2008:6), perilaku konsumen
jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan
masyarakat.
6
3. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994). Perilaku konsumen merupakan studi yang
daya yang tersedia dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau
4. Menurut Loudon dan Bitta (1993), menekankan perilaku konsumen sebagai suatu
proses dalam pengambilan keputusan. Loudon dan Bitta mengatakan jika perilaku
jasa.
5. Menurut Kotler dan Amstrong (2001), perilaku konsumen adalah perilaku pembelian
konsumen akhir, baik individu maupun tumah tangga yang membeli produk untuk
dilakukakn oleh seseorang ketika memilih, membeli, dan menggunakan barang dan
7. Menurut Mowen dan Minor (2002), perilaku konsumen merupakan suatu studi yang
mempelajari tantang unit pembelian dan proses pertukaran yang terlibat dalam
8. Menurut Schiffman dan Kunuk (2008), perilaku konsumen merupakan perilaku yang
dan membuang produk dan jasa yang diharapkan dapat memenuhi berbagai
kebutuhannya.
7
C. Manfaat Perilaku Konsumen
Persaingan pasar yang semakin ketat membuat tuntutan konsumen semakin tinggi
dan ingin diperlakukan secara khusus, serta pemahaman akan konsumen begitu tinggi.
konsumen:
dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga
tersebut.
Menurut Setiadi (2003), studi mengenai konsumen merupakan dasar yang penting
riset pemasaran serta menetapkan segmentasi pasar. Sehingga dapat disimpulkan jika
titik sentral perhatian pemasaran sehingga dengan memahami konsumen akan menuntun
pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Dengan kata lain mempelajari
perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui serta memahami berbagai aspek yang ada
8
pada konsumen yang kemudian akan digunakan sebagai kebijakan pemasaran yang akan
disusun.
sosial budaya dan prinsip ekonomi serta strategi pemasaran. Kemampuan dalam
ahli pemasaran, pimpina toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang
membawa kepuasan kepada konsumen serta bagi diri. Dalam perkembangan konsep
strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia.
Setidaknya ada dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari, yaitu:
1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran, maka marketing harus dapat
mempelajari apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Memahami
9
keinginana konsumen dapat menuntun marketing pada kebijakan pemasaran yang
2. Perkembangan perdagangan saat ini menunjukkan jika ada banyak produk yang
banyak produk yang tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen. Kelebihan
penawaran dapat disebabkan oleh faktor kualitas barang yang tidak layak, tidak
memenuhi keinginan serta bukan kebutuhan konsumen, atau bisa jadi karena
analisis konsumen.
3. Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan yang
1. Manajer
Manajer perusaaan menggunakan teori perilaku konsumen untuk menyusun
10
yang diambil oleh manajer berdasarkan informasi perilaku konsumen yang terjadi
sebenernya.
2. Produsen
Produsen menggunakan teori perilaku konsumen untuk mengetahui produk apa
saja yang dibutuhkan oleh konsumen, produk apa saja yang tidak disukai oleh
konsumen dan untuk menentukan harga produksi yang mampu dibeli oleh
mengenai apa saja yang diminati oleh konsumen sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada saat ini. Sehingga produsen dapat memprediksi berapa kuantitas barang
(jumlah barang) yang akan diproduksi disesuaikan dengan keadaan pasar agar
3. Birokrat
Birokrat menggunakan teori perilaku konsumen sebagai dasar perumusan
4. Peneliti
Peneliti menggunakan teori perilaku konsumen untuk menemukan serta
menganalisis mengenai hal baru pada perilaku konsumen sebagai bahan acuan
11
peneliti dapat menentukan segmen pasar yang tepat sehingga target pasar akan
sesuai rencana.
5. Konsultan
Konsultan khususnya konsultan bidang perilaku konsumen menggunakan teori
untuk menentukan produk apa saja yang harus dipasarkan dengan melihat
keadaan serta kebutuhan konsumen, sehingga produk yang akan diproduksi dapat
konseptual perilaku konsumen ada empat, yaitu afeksi (affect) dan kognisi (cognition),
produk yang biasanya diungkapkan dengan perasaan rasa suka atau tidak
suka. Perasaan suka atau tidak suka ditentukan oleh keyakinan atau
yang berbeda-beda terhadap suatu produk. Dalam hal ini tanggapan dari
12
memperlibatkan tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Misalnya,
Peter dan Olson (1999), menilai jika afeksi dan kognisi mengacu
pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki oleh konsumen
melibatkan pemikiran.
2. Lingkungan Konsumen
Lingkungan konsumen dibagi menjadi dua yaitu lingkungan sosial
13
lingkungan mikro fisik dari konsumen, karena akan mempengaruhi
3. Perilaku (Behaviour)
Perilaku adalah respon seseorang mengenai objek atau aktivitas,
Ferrinadewi (2008), keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan
dan perasaannya. Jadi perilaku timbul karena adanya respon afeksi dan
kognisi yang menimbulkan suatu tindakan baik hanya meliha bahkan juga
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian dari lingkungan yang terdiri
dari rangsangan fisik dan sosial. Rangsangan tersebut adalah produk dan
jasa, materi promosi atau iklan, tempat pertukaran atau toko eceran, dan
informasi harga atau label harga yang ditempel pada produk. Penerapan
tiga elemen lain seperti komponen afeksi dan kognisi, lingkungan dan
lingkunganya.
14
F. Hubungan Antar Elemen
Berikut akan dijelakan hubungan antar elemen menggunakan diagram, jika setiap
Menurut Peter dan Olson (1999), hubungan antara elemen ada dua bentuk, yaitu
hubungan satu arah sebab-akibat dan hubungan timbal- balik. Hubungan sebab-akibat
berfokus pada dampak yang bersifat kausal, misalnya hubungan antara kognitif dan
perilaku, serta dampak kausal lingkungan pada perilaku. Bentuk interaksi yang
menjelaskan hubungan secara simultan dari seluruh elemen (efeksi dan kognisi, perilaku,
lingkungan serta strategi pemasaran). Istilah timbal-balik mengindikasi aksi yang saling
yang diakibatkan oleh elemen tersebut. Berikut adalah diagaram hubungan sebab-akibat:
15
Dari diagram di atas maka dapat disimpulkan jika stimulus akan menyebabkan
sebelum melakukan output. Stimulus sendiri berasal dari variabel eksogen. Berikut
konsumen dapat dilakukan pada tingkatan masyarakat, industri, segmen pasar dan
individu konsumen.
saja yang dapat dipercaya dan dilakukan oleh masyarakat, misalnya kesadaran untuk
hidup lebih sehat. Hasil penelitian menjelaskan telah ada perubahan sikap pola makan
b. Pada tingkatan industri dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara suatu
16
c. Pada tingkatan segmen pasar dapat diaplikasikan untuk kelompok konsumen yang
telah mempunyai kesamaan dalam kognisi, afeksi, perilaku dan lingkungan yang
sama.
pembelajaran dan memori, nilai, motivasi, kepribadian, gaya hidup, sikap, perubahan
konsumen baik individu maupun organisasi dalam rangka mendapatkan suatu produk
yang melalui tahapan kognisi dan afeksi, sehingga kosumen melakukan tindakan apakah
akan membeli atau tidak membeli suatu produk, sekaligus tindakan setelah pembelian
17
politik dan lain sebagainya, sedangkan evaluasinya dapat digunakan untuk implikasi
analisis seperti analisis SWOT yang dapat dikaitkan dengan bidang ilmu lainnya
lain sebagainya.
b. Evaluasi strategi pemasaran yang telah dimiliki perusahaan atau organisasi yang
konsumen.
18
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha Dharmmesta. 1999. Riset Konsumen Dalam Pengembangan Teori Perilaku
Konsumen dan Masa Depannya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14 (1).
Bilson Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama.
Astri Rumondang, dkk. 2020. Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen. Yayasan Kita
Menulis.
19