Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE

“BIOKIMIA”

OLEH :

FITRIANA NUR NASUTION 4181220009

GUNADO PARLAUNGANTA 4182220014

KHOFIFAH PUTRI HADRA 4182220023

RINDY RUTH NAPITU 4181220014

TIO SCHOLASTIKA 4182220024

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan
rahmaNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini.Tugas Rekayasa Ide ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah “BIOKIMIA” . Tak lupa Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini,
terutama kepada dosen pengampu mata yang telah membimbing dalam pelaksanaan tugas
Rekayasa Ide ini.

Terlepas dari itu semua, penulis meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan baik
dari susunan kalimat,kajian teoritas dan tata bahasa.Maka itu penulis mengharapkankritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan tugas ini kedepannya agar lebih baik lagi. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada seluruh pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih .

Medan, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I ……………………………………………………………………………………..1

BAB II……………………………………………………………………………………2-4

BAB III…………………………………………………………………………………..5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organik. Contohnya benzene, eter, dan
kloroforrm. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas
lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya,
kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan
dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya seperti ester lilin, trigliserida, steril
ester dan fosfolipid, kombinasi dengan karbohidrat (glikolipi), kombinasi dengan protein
(lipoprotein). Lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex
pheromones sampai ke karet alam.!erdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam
lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (simple lipid), dan lipid turunan (derived
lipid).

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan ,lemak susu, minyak
ikan, dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam
lemak yang dapat di sabunkan' sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan
tidak dapat di sabunkan.

Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam
bentuk trigliseril sebagai sumber penyimpan energy, lapisan pelindung, dan insulator organ-
organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai
vitamin, dan hormon.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari rekayasa ide ini adalah bahwa minyak dari kelapa sawit dapat digunakan sebagai
perawatan untuk rambut.

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan dari rekayasa ide ini adalah untuk menambah wawasan kita
bahwa ada banyak manfaat minyak kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai
perawatan untuk rambut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kandungan Minyak Sawit.


Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak
sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah
yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti
buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki
karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit
mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%.

Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Minyak sawit
berwujud setengah padat pada temperatur ruangan dan memiliki beberapa jenis lemak jenuh
asam laurat (0.1%), asam miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak
sawit juga memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat (39%), asam linoleat (10%), dan
asam alfa linoleat (0.3%). Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak mengandung
kolesterol, meski konsumsi lemak jenuh diketahui menyebabkan peningkatan kolesterol
lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi akibat metabolisme asam lemak
dalam tubuh. Minyak sawit juga GMO free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik
(GMO) yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.

Berbagai makanan terproses mengandung minyak sawit sebagai bahan bakunya bahwa minyak
sawit bukanlah pengganti yang baik bagi lemak trans. Ketika pemrosesan, sebagian minyak
sawit mengalami oksidasi, dan minyak sawit yang teroksidasi ini terkait dengan berbagai risiko
kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi minyak sawit terproses.

Minyak sawit terdiri atas asam lemak yang teresterifikasi dengan gliserol seperti halnya semua
jenis lemak. Namun tidak seperti semua jenis lemak, minyak sawit mengandung lemak jenuh
dalam persentase yang tinggi. Asam oleat tak jenuh tunggal dan tokotrienol, salah satu bagian
dari famili Vitamin E, juga terdapat pada minyak sawit murni.

Berdasarkan data WHO, konsumsi asam palmitat meningkatkan risiko timbulnya penyakit
kardiovaskular seperti halnya risiko yang diakibatkan oleh lemak trans. Secara alami minyak
sawit berwarna kemerahan karena kandungan karotena yang tinggi, termasuk alfa-karotena,
beta-karotena, dan likopen, nutrisi yang sama yang memberikan warna merah pada tomat,
wortel, dan buah dan sayur lainnya.
Minyak sawit murni mengandung setidaknya 10 jenis karotena, bersama dengan tokoferol dan
tokotrienol (anggota famili Vitamin E), fitosterol, dan gikolipid. Minyak sawit dapat digunakan
untuk memproduksi biodiesel. Metil ester dari minyak sawit merupakan zat mampu bakar
(flammable) yang dihasilkan dari proses transesterifikasi. Biodiesel minyak sawit seringkali
dikombinasikan dengan bahan bakar lain untuk mendapatkan campuran bahan bakar. Biodiesel
dari minyak sawit memenuhi standar biodiesel yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Fasilitas
pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel yang terbesar berada di Singapura, yang
dioperasikan perusahaan asal Finlandia, Neste Oil.

Limbah organik yang dihasilkan dari pemrosesan kelapa sawit, termasuk cangkang kelapa sawit
dan tandan buah sawit, dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Bahan bakar ini dapat
ditekan menjadi briket maupun pellet bahan bakar. Minyak goreng yang telah selesai digunakan
sebagai bahan baku proses penggorengan juga dapat diproses menjadi metil ester sebagai
biodiesel.

Metil ester dari minyak sawit merupakan zat mampu bakar (flammable) yang dihasilkan dari
proses transesterifikasi. Biodiesel minyak sawit seringkali dikombinasikan dengan bahan bakar
lain untuk mendapatkan campuran bahan bakar. Biodiesel dari minyak sawit memenuhi standar
biodiesel yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Fasilitas pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel
yang terbesar berada di Singapura, yang dioperasikan perusahaan asal Finlandia, Neste Oil.

Limbah organik yang dihasilkan dari pemrosesan kelapa sawit, termasuk cangkang kelapa sawit
dan tandan buah sawit, dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Bahan bakar ini dapat
ditekan menjadi briket maupun pellet bahan bakar. Minyak goreng yang telah selesai digunakan
sebagai bahan baku proses penggorengan juga dapat diproses menjadi metil ester sebagai
biodiesel.

2.2 Manfaat Minyak Sawit Bagi Rambut.


Minyak sawit dapat digunakan sebagai pelembab rambut karena minyak kelapa sawit
mengandung vitamin A, B, dan C, di samping itu minyak ini juga memiliki kandungan protein,
lemak, dan kalsium yang cukup bagus untuk menjaga kesehatan kulit kepala yang cukup tinggi.
Jika rutin memakai minyak sawit untuk kondisioner rambut, dan rambut akan terhindar dari
kerusakan seperti rambut bercabang atau rambut pecah-pecah. Bahkan minyak ini juga memiliki
kandungan trigliserida. Trigliserida adalah molekul lemak yang sifatnya mirip minyak alami
yang dihasilkan oleh kulit untuk menembus batang rambut dan mencegahnya dari kerusakan.

Bagi rambut, minyak kelapa murni pada dasarnya berfungsi untuk mendukung pertumbuhan
rambut. Contohnya mencegah kerusakan, mengatasi kerontokan, serta merangsang pertumbuhan
rambut. Paling bagus, jika dalam memakai minyak kelapa ketika masih dalam bentuk alami,
bukan produk olahan turunannya. Minyak ini umumnya berbentuk gumpalan lemak nabati yang
padat dan akan mencair bila dipanaskan.
2.3 Cara Pemakaian Minyak Sawit Pada Rambut.
 Minyak kelapa sawit digunakan untuk melembapkan rambut
Memiliki permasalahan rambut kering sangat menjadi momok yang menakutkan bagi
setiap orang, karena memiliki rambut kering akan rentan menjadi rambut yang mudah
rontok. Dengan pemakaian minyak kelapa sawit pada kulit kepala akan membantu
melembapkan kulit kepala dan juga memberi nutrisi untuk rambut kita. Dengan cara :
1. Ambil minyak kelapa sawit 3 sdt.
2. Oleskan secara menyeluruh pada kulit kepala anda yang terjangkau, biarkan selama
30 menit dengan menutup kepala dengan shower cap.
3. Jika 30 menit sudah berlalu, pijat – pijat kulit kepala anda hingga 5 menit, langkah
terahir adalah bilas dengan menggunakan shampoo seperti keramas.
4. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebelum menggunakan minyak kelapa sawit,
anda juga harus keramas terlebih dahulu dan penggunaannya dalam kondisi rambut
kering.
 Minyak kelapa sawit untuk menghilangkan kutu
Memiliki kutu rambut sangat menggangu bagi penderitanya. Banyak sekali obat – obat
kutu yang beredar di berbagai apotek untuk memusnahkannya, namun jika anda ingin
menggunakan bahan yang lebih alami, anda dapat memanfaatkan minyak kelapa sawit
untuk rambut yang memiliki kutu. Dengan cara :
1. Campur 4 sdm minyak kelapa dengan jeruk nipis satu buah, aplikasikan ramuan
tersebut pada seluruh rambut dari pangkal rambut hingga ujung.
2. Biarkan selama 4 jam dengan menutupnya menggunakan shower cap atau handuk,
setelah 4 jam berlalu bilaslah menggunakan shampoo seperti keramas biasa.
3. Perawatan dengan cara ini tidak dapat begitu saja langsung membuat kutu hilang
dalam sekejap, perlu dilakukan beberapa kali agar kutu tersebut hilang total.
 Minyak kelapa mampu menghilangkan ketombe
Ketombe sangat mengganggu jika tidak segera diobati, selain merusak penampilan,
ketombe dapat mengurangi konsentrasi kita saat belajar atau bekerja karena efek gatal
yang ditimbulkan. Cara menghilangkan ketombe secara alami salah satunya adalah
dengan menggunakan minyak kelapa sawit. Dengan cara :
1. Gunakan minyak kelapa sawit secukupnya sampai seluruh akar rambut dan kulit
kepala terolesi, aplikasikan minyak tersebut ketika anda akan tidur pada malam hari.
2. Bungkus dengan handuk, biarkan hingga pagi hari agar minyak meresap sampai ke
dalam pori-pori kulit kepala, pada pagi hari bilas rambut anda dengan menggunakan
shampoo.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak sawit dapat digunakan sebagai pelembab rambut karena minyak kelapa sawit
mengandung vitamin A, B, dan C, di samping itu minyak ini juga memiliki
kandungan protein, lemak, dan kalsium yang cukup bagus untuk menjaga kesehatan
kulit kepala yang cukup tinggi. minyak kelapa sawit merah tidak hanya sanagt tinggi
kandungan vitamin E, tetapi juga mengandung beta karoten. Rambut khususnya
membutuhkan lemak larut Vitamin A, Vitamin E untuk memlihara akar dan kulit
kepala.

3.2 Saran
Untuk pemakain minyak sawit ini jangan terlalu berlebihan karena tidak setiap
rambut kita dapat cocok dengan minyak ini, saran dari kami untuk pemakain pertama
kalinya agar tidak terlalu banyak dalam penggunaan minyak sawit ini supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi pengguna yang tidak cocok menggunakan
minyak sawit ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan Cetakan Pertama.
UI-Press. Jakarta.

Mangoensoekarjo S dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit.


Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Mulat, T. 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : Ul-Press.

Silalahi, J dan Nurbaya, S. (2011). Komposisi, Distribusi dan Sifat Aterogenik Asam
Lemak dalam Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit. 61(11) : 128-134.

Anda mungkin juga menyukai