Anda di halaman 1dari 22

SUMBER HUKUM ISLAM YANG

TIDAK DISEPAKATI
(MUKHTALAF)

Rosari Adelina, S.Pd.I.


 Istihsan (Menganggap sesuatu
lebih baik – ‫استحسن – يستحسن‬
‫)استحسان‬
“Berpindahnya seorang mujtahid dari qiyas jali
(jelas) kepada qiyas khafi (samar) atau dari hukum
kulli (umum) kepada hukum pengecualian
dikarenakan adanya dalil yang membenarkannya”
(Abdul Wahab Khalaf)

 Kelompok yang menerima istihsan  Mazhab Hanafi, Maliki dan Hambali 


istihsan sebagai ijtihad  Az-Zumar : 18
 Kelompok yang tidak menerima istihsan sebagai sumber hukum  Imam
Muhammad Ibn Idris As-Syafi’I (seorang pendiri mazhab Syafi’i)  Al-An’am :
38, Al-Maidah : 49
* Dalam qiyas ;
perempuan haid
diqiyaskan sebagai
orang junub dengan
illat tidak suci
* Dalam istihsan ;
perempuan haid
tidak sama dengan
orang junub karena
CONTOH ISTIHSAN  waktunya lebih lama
 Mashlahah Mursalah (Terlepas
dan bebas  ‫) مصلحة مرسلة‬

Hanya imam Malik yang menggunakan


“ Sesuatu yang dianggap dan membenarkan metode maslahah
mursalah sebagai metode ijtihadnya.
maslahah umum namun Macam2 maslahah:
tidak ada ketegasan hukum 1. Al-maslahah al mu’tabarah : maslahah
yang secara tegas diakui oleh sayri’at&
untuk merealisasikannya telah ditetapkan ketentuan2 hukum
dan tidak pula ada dalil untuk merealisasikannya
2. Al-maslahah al- mulgah : sesuatu yang
tertentu baik yang dianggap maslahah oleh akal pikiran,
mendukung maupun yang kemudian dianggap palsu karena
kenyataannya bertentangan dengan
menolaknya” syari’at.
3. Maslahah mursalah : maslahah yang
tidak ada ketentuan hukumnya baik
dalam Al-Qur’an/Hadits dalam bidang
muamalat.
Membuat penjara,
mencetak uang,
mengumpulkan dan
membukukan ayat-
ayat Al-Qur’an,
ditetapkannya pajak
penghasilan,
membuat surat
nikah sebagai bukti
sah perkawinan dan
lain sebagainya.
CONTOH MASLAHAH MURSALAH 
 Istishab (menyertai  – ‫استصحب‬
( ‫يستصحب – استصحابا‬
2. Tsubut :
keadaan
dimana
“Apa yang pernah pernah ada
hukum di
1. Nafi : dalam
keadaan kosong berlaku secara tetap dalamnya
tidak terdapat
hukum di pada masa lalu pada
dalamnya prinsipnya berlaku
pada masa yang akan
datang”(Imam
Syaukani)
2. ‫اﻷصل بقاء ما كان على ما كان حتى‬
1. ‫ما يثبت باليقين ﻻ يزول بالشك‬
‫يثبت ما يغيره‬
“ Apa yang ditetapkan oleh sesuatu
“ Asal sesuatu itu adalah ketetapan yang menyakinkan maka tidak dapat
yang telah ada menurut keadaan dihilangkan dengan sesuatu yang
semula sehingga terdapat ketetapan meragukan”
sesuatu yang mengubahanya”

Kaidah-
kaidah
dalam
Istishab

3. ‫اﻷصل فى اﻷشياء اﻻباحة‬ 4. ‫اﻷصل فى اﻻنسان البراءة‬


“Hukum asal segala sesuatu itu “Yang asal pada manusia itu adalah
adalah boleh” bebas”
1. Baraah Ashliyah : bersih dan
bebas dari beban hukum

4. Istishab sifat :
mengukuhkan
Pembagian
2. Istishab syara’
berlakunya suatu sifat
dimana sifat ini berlaku
Istishab atau akal : adanya
hukum pada sesuatu
pada suatu ketentuan
hukum sampai sifat ini
menurut Syekh itu ditetapkan
mengalami perubahan Muhammad berdasarkan akal
atau syara’
yang menyebabkan
berubahnya hukum Abu Zahra

3. Istishab hukum:
mengukuhkan pemberlakuan
suatu hukum boleh atau
dilarang
 Ketika seseorang merasa
ragu apakah ia sudah
berwudhu atau belum, ia
harus berpegang pada
ketentuan hukum asal,
yaitu belum berwudhu
 Ketika seseorang yang
sudah berwudhu, kemudian
ragu mengenai batal atau
tidak, maka hendaknya ia
menetapkan hukum yang
awal yaitu sudah berwudhu.
CONTOH ISTISHAB : Rasa ragu-ragu itu tidak
dapat membatalkan
wudhunya.
 Urf (Adat : ‫)عرف – يعرف – عرﻓا‬
“Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan manusia dalam
pergaulannya dan sudah mantap dan melekat dalam
urusan2 mereka” (Abu Zahra)

 Macam2 urf dari sumbernya :


1. Urf qauly : kebiasaan yang berlaku dalam kata2
/ucapan dalam kehidupan sehari-hari

2. Urf fi’ly : kebiasaan yang berlaku pada perbuatan


 Macam2 urf  Macam2 urf
dilihat dari ruang dilihat dari
lingkupnya : kualitasnya :

1. Urf shahih : kebiasaan yang


1. Urf umum : kebiasaan yang
dilakukan secara berulang2,
telah umum berlaku dimana2
diterima oleh orang banyak,
hampir di seluruh penjuru
tidak bertentangan dengan
dunia tanpa memandang
norma agama, sopan santun
negara, bangsa dan agama
dan budaya yang luhur.

2. Urf khusus : kebiasaan yang


dilakukan oleh sekelompok 2. Urf fasid : adat / kebiasaan
orang di tempat tertentu atau yang berlaku di suatu tempat
pada waktu tertentu dan tidak namun bertentangan dengan
berlaku di sembarang waktu agama, undang2 negara dan
dan tempat. sopan santun.
 Saddu al-Zariat (Menutup jalan
:‫)سد الذريعة‬
“Sesuatu yang secara lahiriah hukumnya
boleh, namun hal itu akan membawa
kepada hal yang dilarang

3. Zariat yang berdasarkan dugaan yang PembAgIAN SAddu zArIAT :


kuat akan membawa kepada mafsadat,
seperti menjual anggur kepada 1. Zariat yang sudah pasti akan membawa
orang/perusahaan yang memproduksi kerusakan (mafsadat)

2. Zariat yang jarang membawa mafsadat


4. Zariat yang seringkali membawa mafsadat
seperti membudidayakan pohon anggur
 Melakukan
permainan yang
berbau judi
walaupun tanpa
uang tetap dilarang
karena apabila
sudah bisa
memainkannya
dikhawatirkan
terjerumus kepada
perjudian yang
CONTOH SADDU ZARIAT sesungguhnya.
 Mazhab Sahabi
 Kumpulan hasil ijtihad dan fatwa yang
dihasilkan oleh para sahabatNabi.
Fatwa tersebut terkait dengan suatu
masalah yang hukumnya tidak
ditetapkan oleh Al-Qur’an dan sunah.
(Wahbah Zuhaili).
 Sahabat adalah orang yang berjumpa
dengan Rasulullah dalam keadaan
beriman dan hidup dan hidup bersama
Rasul dalam waktu yang cukup lama
 Pendapat Ulama tentang
mazhab Sahabi
• Syafi’iyyah, jumhur • Hanafiyah, Malikiyah
asy’ariyah, mu’tazilah dan Hanabilah secara
dan syi’ah berpendapat tegas mengakui
bahwa mazhab Sahabi mazhab sahabi sebagai
tidak dapat dijadikan hujjah sar’iyyah.
hujjah, karena mereka • (Q.S. At-Taubah : 100)
adalah manusia yang
ma’shum yang
mungkin melakukan
kesalahan dan lupa
 Sahabat sepakat
bahwa bagian nenek ada
dalam 1/6
 Anas bin Malik
mengatakan bahwa batas
minimal waktu haid
seorang wanita adalah 3
hari
 Utsman bin Affan
berpendapat bahwa
CONTOH MAZHAB SAHABI : hilangnya kewajiban
salat Jum’at jika
bertepatan dengan dua
hari raya.
 Syar’un man qoblana
• “ Hukum2 Allah yang disyari’atkan kepada
umat terdahulu melalui nabi2 mereka
seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi
Daud dan Nabi Isa.”
“ Allah telah mensyari’atkan kepadamu agama yang telah
diwasiatkannya kepada Nuh dan yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa, yaitu tegakkanlah agama. Dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang2 musyrik agama
yang kamu seru kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada agamanya
orang yang dikehendakiNya. (Q.S. As-Syura : 13)
Pembagian Syar’un man
qablana
1. Ajaran yang telah
dihapuskan oleh syari’at
Rasulullah saw (dimansukh)

3. Ajaran yang 2. Ajaran yang


ditetapkan oleh ditetapkan oleh
syari’at Rasulullah syari’at Rasulullah
saw saw

a. Ajaran yang
diberitakan kepada kita,
baik melalui Al-
b. Ajaran yang tidak
Qur’an/sunah, tetapi
disebut2 (diceritakan)
tidak tegas diwajibkan
oleh syari’at Rasulullah.
sebagaimana
diwajibkan kepada umat
sebelum kita
 Menurut Nabi Musa
as ; seseorang yang
telah berbuat dosa
apabila ingin bertobat
harus membunuh dirinya.
 Perintah
menjalankan puasa
 Al- Maidah : 45
 Tidak wajib
CONTOH SYAr’uN mAN melaksanakan syariat
QObLANA : yang tidak disebut2
dalam syariat kita
 Dalalatul Iqtiran (dalil yang
bersama2)
• “Dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu itu sama
hukumnya dengan sesuatu yang disebut bersama2.
• Kedudukan dalalatul iqtiran sebagai sumber hukum :
Jumhur ulama mengatakan bahwa sesuatu yang bersama2
dalam satu himpunan tidak mesti bersamaan dalam
hukum.
Sebagian ulama(Hanafiyah, Malikiyah dan
Syafi’iyyah) mengatakan sesungguhnya ‘ataf itu
menghendaki musyarakah.
‫واتموا الحج و العمرة‬
‫‪)....‬البقرة ‪(196 :‬‬
‫‪Imam Syafi’I ‬‬
‫‪wajib keduanya‬‬

‫و الخيل و البغال و‬
‫لتركبوها‬ ‫الحمير‬
‫وزينة و يخلق ما ﻻ‬
‫تعلمون )النحل ‪(8 :‬‬
‫‪CONTOH DALALATUL IQTIRAN :‬‬
‫‪Imam Malik ‬‬
‫‪tidak wajib zakat‬‬

Anda mungkin juga menyukai