Laporan Praktikum Farmakokinetika Darah Kelinci
Laporan Praktikum Farmakokinetika Darah Kelinci
DISUSUN OLEH:
DIAN MEGA SUGIYARTO
1910212015
4. Metode penetapan kadar sulfametoksazol dalam darah dengan metode Azotasi dari Bratton
Marshal
a. 0,5 ml cuplikan darah ditambah 7,5 ml air suling, dicampur (divortex) hingga homogen
dan didiamkan selama 15 menit
b. Tambahkan ke dalamnya 2 ml TCA 15%, vortex dan sentrifuga 3000 rpm selama 10
menit. Jika supernatant belum jernih, pindahkan supernatant ke tabung baru kemudian
sentrifuga lagi 3000 rpm selama 10 menit.
c. Ambil 5 ml supernatant kemudian tambahkan 0,5 ml NaNO2 0,1%, kemudian vortex
dan diamkan selama 3 menit.
d. Tambahkan ke dalamnya 0,5 ml ammonium sulfamat 0,5%, reaksikan (vortex) selama 2
menit.
e. Tambahkan 2,5 ml N (naftil) etilen diamina dihidrokhlorida 0,1%, reaksikan (vortex)
dan diamkan selama 10 menit.
f. Amati absorbansinya pada λ maksimum.
5. Tahapan percobaan
a. Pembuatan larutan baku kerja sulfametoksazol
1 Buatlah larutan baku induk 1000 mcg/ml dari 100 mg sulfametoksazol dilarutkan
dalam NaOH 0,1 N dan H2SO4 4 N (1:5), kemudian tambahkan air suling sampai 100
ml.
2 Buatlah larutan baku kerja sulfametoksazol dengan cara mengencerkan larutan baku
induk dengan air suling sampai didapat larutan dengan kadar 10, 20, 30, 50, dan 100
mcg/ml.
b. Penentuan panjang gelombang maksimum
1 Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan menggunakan larutan baku kerja
10 dan 100 mcg/ml.
2 Reaksikan larutan baku kerja 10 dan 100 mcg/ml sesuai prosedur penetapan kadar
sulfametoksazol dan amati nilai absorbansi pada panjang gelombang antara 520 –
560 nm.
3 Buatlah kurva absorbansi terhadap panjang gelombang dari larutan baku kerja 10 dan
100 mcg/ml pada kertas grafik berskala sama!
4 Tentukan λ maksimum.
c. Pembuatan Kurva Baku
1 Lakukan pengamatan absorbansi dari larutan baku kerja pada 1 yang telah
direaksikan seperti pada metode penetapan kadar sulfametoksazol dalam darah
dengan metode Azotasi di Bratton Marshal, pada panjang gelombang maksimum
yang telah didapat dari 2.
2 Buatlah tabel hasil pengamatan dan buat kurva kadar larutan baku kerja terhadap
absorbansi pada kertas grafik berskala sama.
3 Hitung koefisien korelasinya, dan buat persamaan garisnya.
d. Penetapan kembali kadar sulfametoksazol yang ditambahkan dalam darah (recovery)
1 Digunakan larutan baku kerja dengan kadar 10, 20, 30, 50, 100 mcg/ml dengan cara:
0,5 ml larutan baku kerja dan 0,5 ml darah ditambah 7,0 ml air suling, campur
homogen dan diamkan 15 menit. Tambahkan ke dalamnya 2 ml TCA 15%, vortex
dan sentrifuga. Ambil supernatan 5 ml, kemudian tambahkan 0,5 ml NaNO2 0,1%,
diamkan selama 3 menit. Tambahkan ke dalamnya 0,5 ml ammonium sulfamat 0,5%,
reaksikan (vortex) selama 2 menit. Tambahkan 2,5 ml N (naftil) etilen diamina
dihidrokhlorida 0,1%, divortex dan diamkan selama 10 menit. Amati absorbansinya
pada λ maksimum!
2 Tabelkan hasil pengamatan dan buat kurva kadar larutan baku kerja terhadap
absorbansi pada kertas grafik berskala sama!
3 Hitung prosen recovery dengan cara sebagai berikut:
4 Memasukkan nilai absorbansi larutan baku recovery pada persamaan kurva baku
sehingga diperoleh harga kadar sulfametoksazol yang diperoleh kembali.
5 Hitung prosen recovery dengan membagi perolehan kembali sulfametoksazol dalam
darah dengan kadar sebenarnya, kemudian dikalikan 100%.
C Perolehan kembali
% Recovery = x 100 %
C sebenarnya
Panjang Absorbansi
0.0604
0.0596
0.0588
0.058
0.0572
515 520 525 530 535 540 545 550 555 560 565
0.6
f(x) = 0.00598478565470832 x + 0.00192082822368561
0.5 R² = 0.998784180084293
Absorbansi (nm)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
0.5
f(x) = 0.00503846117494725 x + 0.000580015311221815
Absorbansi (nm) 0.4 R² = 0.999811653912209
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
Ln Cp vs Waktu
3.5000
2.0000
Ln Cp
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 20 40 60 80 100 120 140
6.9. Kesimpulan
Parameter farmakokinetika sulfametoksazol dipengaruhi oleh rute pemberian
intravena menggunakan data darah kelinci ini menggunakan metode Bratton-Marshall. Hasil
pengamatan menunjukkan terdapat pengaruh pemberian intravena yaitu pada menit awal
menunjukkan kadar sulfametoksazol dalam darah langsung tinggi karena rute intravena tidak
mengalami proses absorpsi melainkan langsung masuk kedalam sirkulasi sistemik, ditandai
dengan menurunnya kurva.
% recovery
C perolehan kembali
% recovery = x 100%
C sebenarnya
8,4915 42,3898
1. % recovery = x 100% = 4. % recovery = x 100% =
10,05 50,25
84,4925% 84,3578%
16,4576 85,2711
2. % recovery = x 100% = 5. % recovery = x 100% =
20,10 100,05
81,8786% 85,2284%
26,1186
3. % recovery = x 100% =
30,15
86,6288 %
y = 0,005x + 0,00058
Perhitungan AUC0-t
(C ¿ ¿ 2+ C3 ) (22,884+ 20,884)
3. AUC3 = ¿x (t3-t2) = x (20-15) = 109,42 µg.menit/mL
2 2
(C ¿ ¿ 3+C 4) (20,884+17,684)
4. AUC4 = ¿x (t4-t3) = x (30-20) = 192,84 µg.menit/mL
2 2
(C ¿ ¿ 4+ C5 ) (17,684+ 13,684)
5. AUC5 = ¿x (t5-t4) = x (45-30) = 235,26 µg.menit/mL
2 2
(C ¿ ¿ 5+C6 ) (13,684+ 10,684)
6. AUC6 = ¿x (t6-t5) = x (60-45) = 182,76 µg.menit/mL
2 2