Anda di halaman 1dari 8

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

TRIMESTER I, II, III

DOSEN PEMBIMBING:

ESYUANIK , SST.,M.Keb

TIM PENYUSUN:
KELOMPOK 1
AMANDA FITRIA RAHAYU P27824319001
ANNISA’ RIZKY FIRDHAUZY P27824319002
ASIAMILATUL INAYAH P27824319003

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SURABAYA

PRODI D-III KEBIDANAN BANGKALAN

TAHUN AJARAN 2020


Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester Pertama

Kehamilan trimester pertama merupakan periode adaptasi. Respon yang


muncul pada periode ini adalah sebagai berikut:

1. Ketidakyakinan / ketidakpastian
2. Ambivalen
3. Fokus pada diri sendiri
4. Perubahan seksual

Ketidakyakinan / Ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk mengkonfirmasikan kehamilan tersebut. Hal ini
disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu jelas atau
sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bevariasi terhadap
ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan berusaha untuk mencari
kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan
berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.

Fase ini, seorang wanita akan mengobservasi seluruh bagian tubuhnya


untuk memastikan perubahan yang mengindikasikan tanda- tanda kehamilan,
merundingkan kepada keluarga dan teman tentang kemungkinan bahwa telah
terjadi kehamilan, memvalidasi kehamilan tersebut dengan menggunakan
tes kehamilan.

Ambivalen
Ambivalen didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti
cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2005). Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya
selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika
akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa bahwa ini tidak nyata
dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan atau
diidamkan.

Wanita yang sudah merencanakan kehamilan sering berpikir bahwa


dirinya membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kehamilan, akan merasa
khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan akan
ketidakmampuannya untuk menjadi orang tua yang baik, serta takut
jika kehamilan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.

Fokus pada Diri Sendiri


Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri, bahkan
pada janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
diri ibu, calon ibu juga mulai berkeinginan untuk menghentikan rutinitasnya yang
penuh tuntutan sosial dan tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa
beban. Banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.
1
Perubahan fisik dan meningkatnya hormon akan menyebabkan emosi
menjadi labil. Perubahan hormonal merupakan bagian dari respon ibu
terhadap kehamilan. Perubahan hormon ini dapat menjadi penyebab perubahan
mood, hampir sama seperti saat wanita mestruasi atau menopause. Mood ibu
hamil akan mudah sekali berubah-ubah. Perubahan ini seringkali membuat ibu
dan orang-orang di sekitarnya menjadi bingung.

Perubahan Seksual
Selama trimester I, seringkali keinginan seksual wanita menurun.
Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas
seksual. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami
keguguran. .Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester
pertama ini juga berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang
lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini
disebabkan ibu hamil trimester I masih sering mengalami mual muntah sehingga
merasa tidak sehat.Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex.
Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan ,rasa mual ,pembesaran payudara,
keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses
kehamilan pada trimester pertam

Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester Kedua


Kehamilan trimester kedua merupakan periode kesehatan yang baik.
Perubahan psiologis yang terjadi pada trimester kedua adalah sebagai berikut:

1. Tanda-tanda kehamilan secara fisik
2. Janin sebagai fokus utama
3. Narsisme dan introvet
4. Citra tubuh
5. Perubahan seksual

Tanda-tanda Kehamilan Secara Fisik


Kehamilan trimester II, terlihat tanda-tanda perubahan fisik yang jelas,
sehingga dirasakan keberadaan janin. Tanda-tanda tersebut
diantaranya uterus yang membesar dengan cepat dan dapat dirasakan jika di
palpasi di daerah abdomen, naiknya berat badan, serta payudara yang mulai
membesar. Janin dapat terlihat jka dilakukan USG, sehingga dapat diperlihatkan
gambar/video janin di dalam kandungan kepada keluarga.

2
Pada tahap ini, sudah terasa pergerakan dari janin. Hal tersebut membuat
calon ibu menerima bahwa janin merupakan bagain terpisah dari dirinya
meskipun janin tetap saja bergantung pada dirinya.

Janin Sebagai Fokus Utama


Pada tahap ini, janin sudah menjadi fokus utama dari ibu. Ibu mulai
memperhatikan kesehatan dari janin. Ibu menjadi tertarik akan informasi tentang
diet dan perkembangan fetal. Pada trimester II. Muncul quickening pada diri ibu,
sehingga terjadilah reduksi waktu dan ruang, baik secara geografik maupun sosial.
Hal tersebut karena calon ibu telah lebih mengalihkan perhatiannya kepada janin.
Selain itu, calon ibu juga lebih mendekatkan hubungan dengan ibu kandungnya
atau wanita yang pernah atau sedang hamil.

Narsisme dan Introvet


Pada tahap ini, beberapa wanita akan menjadi lebih narsis dan introvert
terhadap dirinya sendiri, sadar akan kemampuannya untuk melindungi dan
menyediakan kebutuhan bagi janin. Ibu lebih selektif akan makanan dan baju
yang ingin dipakai. Beberapa wanita juga akan kehilangan ketertarikan akan
pekerjaan, berlebihan jika mengalami kejadian, karena takut jika kejadian tersebut
akan berdampak buruk dan membahayakan janin.

Calon ibu mulai tertarik melihat kembali gambar-gambar bersama


suaminya pada saat mereka masih bayi. Mereka ingin tahu dan mendengarkan
cerita bagaimana mereka sewaktu bayi. Ibu lebih sering menghabiskan waktu
untuk memikirkan janin, membaca buku perkembangan janin, serta
mengkhayalkan kehidupan setelah janin lahir, senang memanggil janin dengan
panggilan kesayangan dan menceritakan tentang kepribadian janin yang ada
dalam kandungannya. Orang-orang di sekitarnya, baik suami maupun keluarga
yang lain, akan heran sebab hal-hal tersebut berbeda dengan perilakunya yang
biasa.

Citra tubuh
Pada trimester II, perubahan bentuk tubuh terjadi begitu cepat dan terlihat
jelas. Perubahan yang terjadi mepiluti pembesaran abdomen, penebalan pinggang,
dan pembesaran payudara. Hal tersebut semakin memastikan status kehamilan.
Wanita merasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan menyita ruang yang lebih
luas. Perubahan-perubahan ini akan diterima dan dianggap sebagai suatu
kebanggaan bagi pasangan suami dan istri. Akan tetapi, sikap ini dapat berubah-
ubah seiring dengan perkembangan kehamilan.

Pada awal kehamilan, citra tubuh terlihat positif, namun seiring


perkembangan kehamilan pencitraan terhadap tubuhnya akan berubah menjadi
lebih negatif. Perasaan ini hanya bersifat sementara dan tidak akan mempengaruhi
persepsi tentang diri mereka secara permanen.

3
Perubahan Seksual
Ketertarikan dan aktivitas seksual selama masa kehamilan bersifat
individual dan sulit ditebak. Bersifat individual, karena ada pasangan yang puas
dan ada yang tidak. Perasaaan tersebut tergantung dari faktor-faktor fisik, emosi,
interaksi, budaya, masalah disfungsi seksual, perubahan fisik pada wanita, bahkan
tahayul/mitos tentang seks selama kehamilan. Bersifat sulit ditebak, karena
perasaan seksual itu dapat sewaktu-waktu naik, turun, atau bahkan tidak berubah.
Aktivitas seksual tetap aman dilakukan jika tidak ada komplikasi pada
masa kehamilan.

Pada trimester II, terjadi peningkatan sensitifitas dari labia dan klitoris,


serta peningkatan lumbrikasi vaginal sebagai hasil dari vasokongesti pelvis. Selain
itu, mual dan fatigue juga sudah tidak begitu dirasakan. Hal tersebut menyebabkan
timbul peningkatan sejahtera dan energi yang akan meningkatkan keinginan
seksual. Orgasme terjadi dengan frekuensi yang lebih banyak dan dengan
intensitas yang lebih besar selama kehamilan akibat perubahan-perubahan di atas.
Meskipun orgasme akan menyebabkan kontraksi uterin sementara, namun hal itu
tidak akan melukai jika kehamilan masih dalam keadaan normal.

Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab


pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang – kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau–
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggapnya membahayakan bayinya.

Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.

Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan


dari suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Periode ini juga disebut periode menunggu
dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

4
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu pada bayi yang akan dilahirkan nanti. Disamping hal tersebut
ibu sering mempunyai perasaan :

a. Kadang – kadang merasa kuatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu
b. Meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan
c. Khawatir bayinya lahir dalam keadaan tidak normal
d. Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan
e. Rasa tidak nyaman
f. Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan sehingga
memerlukan dukungan baik dari suami, keluarga maupun tenaga kesehatan
g. Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua

Keluarga mulai menduga – duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah


laki – laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga
sudah memilih sebuah nama untuk bayinya. Berat badan ibu meningkat, adanya
tekanan pada organ dalam, adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya
semakin besar, adanya perubahan gambaran diri ( konsep diri, tidak mantap,
merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena
kelahiran sang bayi ).

Adanya kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8


mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu mudah lelah dan menunggu dampaknya
terlalau lama. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan, sebagian besar wanita mulai
mengalami perasaan senang.

Mereka mungkin mengatakan pada perawat “saya merasa lebih baikan


saat ini ketimbang sebulan yang lalu”. Kecuali bila berkembang masalah fisik,
kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan, suatu periode dengan stress
yang tinggi. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung
pada persiapan dan persepsinya terhadap kejadian ini. Perasaan sangat gembira
yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan mencapai klimaksnya sekitar 24
jam sebelum persalinan.

Kesimpulan
Kehamilan merupakan periode perubahan, penyesuaian, tantangan dan titik balik
dari kehidupan keluarga, serta berpengaruh secara mendalam pada setiap aspek
kehidupan perempuan. Dalam masa kehamilan terjadi banyak perubahan, baik
secara fisik maupun psikologis. Sejak awal kehamilan, sebelum merasakan
perubahan fisik, ibu hamil sudah mengalami perubahan psikologis. Perubahan
emosi tersebut, apabila tidak berlebihan, wajar dialami oleh ibu hamil.

5
a. Perubahan psikologi kehamila Trimester 1 adalah :
1. Ketidakyakinan / ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk
mengkonfirmasikan kehamilan tersebut.
2. Ambivalen
Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya
selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal
individu ketika akan memasuki suatu peran baru. Pada fase ini ibu
hamil sangat membutuhkan suatu motivasi/ edukasi bahwa perubahan
ketika hamil itu memanglah hal yang wajar.
3. Fokus pada diri sendiri
Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri,
bahkan pada janin. Selain itu ibu akan lebih memperhatikan nutrisi
untuk janin yang dikandungnya.
4. Perubahan seksual
seringkali keinginan seksual wanita menurun. Ketakutan akan
keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas seksual.
Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami
keguguran. Asuhan yang harus diberikan saat fase ini yaitu
memberikan edukasi bahwa hubungan seks aman dilakukan kecuali
bila ibu tidak memiliki indikasi keguguran di kehamilan sebelumnya.
Namun apabila ibu memiliki riwayat keguguran, hubungan seks baru
diperbolehkan setelah usia kehamilan 16 minggu.
b. Perubahan psikologis kehamilan trimester kedua 
1. Ibu sudah mulai merasa sehat
2. Mulai bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai
seseorang di luar dirinya
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban
6. Libido dan gairah seks meningkat
7. Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya
8. Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
9. Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan peran barunya

c. Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga


Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang
– kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Trimester ketiga adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Periode ini

6
juga disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya.

Anda mungkin juga menyukai