DOSEN PEMBIMBING:
ESYUANIK , SST.,M.Keb
TIM PENYUSUN:
KELOMPOK 1
AMANDA FITRIA RAHAYU P27824319001
ANNISA’ RIZKY FIRDHAUZY P27824319002
ASIAMILATUL INAYAH P27824319003
1. Ketidakyakinan / ketidakpastian
2. Ambivalen
3. Fokus pada diri sendiri
4. Perubahan seksual
Ketidakyakinan / Ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk mengkonfirmasikan kehamilan tersebut. Hal ini
disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu jelas atau
sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bevariasi terhadap
ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan berusaha untuk mencari
kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan
berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.
Ambivalen
Ambivalen didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti
cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2005). Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya
selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika
akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa bahwa ini tidak nyata
dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan atau
diidamkan.
Perubahan Seksual
Selama trimester I, seringkali keinginan seksual wanita menurun.
Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas
seksual. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami
keguguran. .Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester
pertama ini juga berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang
lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini
disebabkan ibu hamil trimester I masih sering mengalami mual muntah sehingga
merasa tidak sehat.Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex.
Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan ,rasa mual ,pembesaran payudara,
keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses
kehamilan pada trimester pertam
1. Tanda-tanda kehamilan secara fisik
2. Janin sebagai fokus utama
3. Narsisme dan introvet
4. Citra tubuh
5. Perubahan seksual
2
Pada tahap ini, sudah terasa pergerakan dari janin. Hal tersebut membuat
calon ibu menerima bahwa janin merupakan bagain terpisah dari dirinya
meskipun janin tetap saja bergantung pada dirinya.
Citra tubuh
Pada trimester II, perubahan bentuk tubuh terjadi begitu cepat dan terlihat
jelas. Perubahan yang terjadi mepiluti pembesaran abdomen, penebalan pinggang,
dan pembesaran payudara. Hal tersebut semakin memastikan status kehamilan.
Wanita merasa seluruh tubuhnya bertambah besar dan menyita ruang yang lebih
luas. Perubahan-perubahan ini akan diterima dan dianggap sebagai suatu
kebanggaan bagi pasangan suami dan istri. Akan tetapi, sikap ini dapat berubah-
ubah seiring dengan perkembangan kehamilan.
3
Perubahan Seksual
Ketertarikan dan aktivitas seksual selama masa kehamilan bersifat
individual dan sulit ditebak. Bersifat individual, karena ada pasangan yang puas
dan ada yang tidak. Perasaaan tersebut tergantung dari faktor-faktor fisik, emosi,
interaksi, budaya, masalah disfungsi seksual, perubahan fisik pada wanita, bahkan
tahayul/mitos tentang seks selama kehamilan. Bersifat sulit ditebak, karena
perasaan seksual itu dapat sewaktu-waktu naik, turun, atau bahkan tidak berubah.
Aktivitas seksual tetap aman dilakukan jika tidak ada komplikasi pada
masa kehamilan.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
4
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu pada bayi yang akan dilahirkan nanti. Disamping hal tersebut
ibu sering mempunyai perasaan :
a. Kadang – kadang merasa kuatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu
b. Meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan
c. Khawatir bayinya lahir dalam keadaan tidak normal
d. Takut akan rasa sakit yang timbul pada saat persalinan
e. Rasa tidak nyaman
f. Kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan sehingga
memerlukan dukungan baik dari suami, keluarga maupun tenaga kesehatan
g. Persiapan aktif untuk bayi dan menjadi orang tua
Kesimpulan
Kehamilan merupakan periode perubahan, penyesuaian, tantangan dan titik balik
dari kehidupan keluarga, serta berpengaruh secara mendalam pada setiap aspek
kehidupan perempuan. Dalam masa kehamilan terjadi banyak perubahan, baik
secara fisik maupun psikologis. Sejak awal kehamilan, sebelum merasakan
perubahan fisik, ibu hamil sudah mengalami perubahan psikologis. Perubahan
emosi tersebut, apabila tidak berlebihan, wajar dialami oleh ibu hamil.
5
a. Perubahan psikologi kehamila Trimester 1 adalah :
1. Ketidakyakinan / ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk
mengkonfirmasikan kehamilan tersebut.
2. Ambivalen
Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya
selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal
individu ketika akan memasuki suatu peran baru. Pada fase ini ibu
hamil sangat membutuhkan suatu motivasi/ edukasi bahwa perubahan
ketika hamil itu memanglah hal yang wajar.
3. Fokus pada diri sendiri
Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri,
bahkan pada janin. Selain itu ibu akan lebih memperhatikan nutrisi
untuk janin yang dikandungnya.
4. Perubahan seksual
seringkali keinginan seksual wanita menurun. Ketakutan akan
keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas seksual.
Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami
keguguran. Asuhan yang harus diberikan saat fase ini yaitu
memberikan edukasi bahwa hubungan seks aman dilakukan kecuali
bila ibu tidak memiliki indikasi keguguran di kehamilan sebelumnya.
Namun apabila ibu memiliki riwayat keguguran, hubungan seks baru
diperbolehkan setelah usia kehamilan 16 minggu.
b. Perubahan psikologis kehamilan trimester kedua
1. Ibu sudah mulai merasa sehat
2. Mulai bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai
seseorang di luar dirinya
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban
6. Libido dan gairah seks meningkat
7. Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya
8. Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
9. Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan
persiapan peran barunya
6
juga disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya.