Dosen Pembimbing :
Ns, Ahmad Redo, M.Kep
Disusun Oleh :
Daman Suprianto, S.Kep
210403416
A. Tinjauan Teoritis
1) Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Asma Bronchial adalah penyakit inflamasi kronik pada jalan napas
dikarakteristikkan dengan hipersensitivitas, produksi mucus dan edema
mukosa. Inflamasi ini berkembang menjadi episode gejala asma bronchial
yang meliputi batuk, nyeri dada, mengi dan dipsnea (Suddarth, 2017). Asma
Bronchial adalah penyakit obstruksi saluran pernapasan akibat penyempitan
saluran napas yang sifatnya reversible (penyempitan dapat hilan dengan
sendirinya) yang ditandai oleh episode obstruksi pernapasan diantara dua
interval asimtomatik (Djojodibroto, 2017).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Asma Bronchial
adalah penyakit saluran pernapasan yang terjadi karena adanya penyempitan
saluran napas yang mengakibatkan sesak dimana fase inspirasi lebih pendek
daripada fase ekspirasi dan diikuti dengan bunyi mengi (wheezing).
1.2. Anatomi Fisiologi
1.2.6. Paru-paru
Paru-paru dibagi menjadi bagian-bagian yang disebut
dengan lobus. Terdapat 3 lobus pada paru-paru kanan dan 2
lobus pada paru-paru sebelah kiri. Diantara kedua paru terdapat
ruang yang disebut cardiac notch atau tempat jantung. Masing-
masing paru memiliki dua membrane pelindung tipis yang
disebut paretal dan visceral pleura. Parietal pleura membatasi
dinding thoraks sedangkan visceral pleura membatasi paru itu
sendiri.
5
berbeda), dari tidak ada gejala sama sekali sampai kepada sesak
yang hebat yang disertai gangguan kesadaran.
Keluhan dan gejala tergantung berat ringannya pada waktu
serangan. Pada serangan asma bronkial yang ringan dan tanpa
adanya komplikasi, keluhan dan gejala tak ada yang khas. Keluhan
yang paling umum ialah : Napas berbunyi, sesak, batuk, yang
timbul secara tiba-tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau
dengan pengobatan, meskipun ada yang berlangsung terus untuk
waktu yang lama.
Anamnesis juga harus meliputi riwayat SAMPLE yang disa
didapatkan dai pasien dan keluarga (ENA, 2012).
S : Sign/symptoms (tanda dan gejala)
A : Alergi (alergi makanan, obat-obatan, cuaca)
M : Medicine (obat-obatan yang dikonsumsi)
P : Past Medical History (riwayat penyakit pasien)
L : Last Oral Intake (makanan yang dikonsumsi terakhir
sebelum ke rumah sakit)
E : Event prior to the illnessor injury (kejadian sebelum
sakit)
1.2.2. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
a) Kepala
Lakukan inspeksi dan palpasi secara keseluruhan
apakah trdapat laserasi, kontusio, ruam, nyeri tekan
serta adanya nyeri kepala.
b) Wajah
Inspeksi adanya kesimetrisan kiri dan kanan, dan pucat
c) Mata
Inspeksi ukuran pupil apakah isokor atau anisokor serta
bagaimana refleks terhadap cahaya, apakah konjungtiva
anemis, adanya kemerahan, nyeri serta adanya perdarahan
subconjungtival.
d) Hidung
11
- Tekanan ekspirasi
menurun
- Tekanan insprasi
menurun
- Ekskursi dada
berubah
- Pengisian
kapiler >3 detik
- Nadi perifer tidak
teraba - Akral
dingin
- Warna kulit
pucat
- Turgor kulit
menurun
Gejala dan Tanda
Minor
Subjektif :
- Parastesia
- Nyeri ekstremitas
(klaudikasi
intemitten)
DAFTAR PUSTAKA
Nursing Association.
Info Media.
Nair, I. P. (2011). Fundamentals of Anatomy and Physiology For Nursing and Healthcare
Suddarth, B. &. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.