Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ibadah Akhlak dan Muamalah
Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini,
Menyatakan bahwa Makalah yang kami buat ini adalah sah dan asli hasil diskusi
Dengan ini kami kelompok 1 kelas Regular B18 Tahun Ajaran 2022/2023
Tempat : Jepang
Oleh : Kelompok 1
Dosen Pengampu
ii
KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang hakikat, fungsi, hikmah dan nilai spiritual ibadah.
Dengan demikian, diharapkan Islam secara teori ideal, sekaligus mampu diaplikasikan.
Islam yang diwujudkan adalah Islam yang pernah ditampilkan Nabi Muhammad SAW,
dan agama orang beriman, yaitu kebenaran yang dikatakan sebagai teori, sekaligus
ini dapat memberikan spirit dalam beribadah, berakhlaq, dan bermuamalah serta
Islam serta kami berharap bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Lembar Pengesahan...................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Ibadah...................................................................................2
B. Hakekat Ibadah.......................................................................................3
C. Fungsi Ibadah..........................................................................................3
D. Macam–macam Ibadah...........................................................................5
Daftar Pustaka.............................................................................................................12
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut
untuk beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan hanya keyakinan
serta tidak hanya terpaku pada keimanan semata, melainkan juga pada amal
perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang dinamis dan menyeluruh. Dalam
Islam, keimanan harus diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal
sisi Allah SWT. Di dalam sociallogy fiqih, ibadah dibedakan menjadi dua macam
yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang
mempunyai tata cara tertentu dan aturan-aturan yang tertentu pula. Sedangkan,
ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang tidak ditentukan tata cara dan bersifat
umum.
antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan hubungan antar
social manusia. Islam mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah SWT
dalam semua aspek kehidupan dan aktifitas. Berdasarkan hal tersebut di atas,
diharapkan dapat memahami konsep ibadah, fungsi dan hikmah ibadah, serta
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ibadah
seseorang yang tunduk, patuh dan merendahkan diri dihadapan yang disembah
disebut “abid” (yang beribadah). Ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna
dan maksudnya satu. Definisi ibadah itu antara lain:
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan ketundukan yang
paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi
pula.
3. Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun batin.
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut),
dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan
shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta
masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan
badan.
B. Hakikat Ibadah
Allah SWT. Menurut Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah ibadah adalah sebuah nama
yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT berupa
perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang zhahir (nyata).
2. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah SWT cintai dan ridhai
meninggalkan larangan-Nya
4. Cinta, maksudnya cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya yang mengandung
makna mendahulukan kehendak Allah SWT dan Rasul-Nya atas yang lainnya.
5. Jihad di jalan Allah SWT (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu
C. Fungsi Ibadah
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut
untuk beramal sholeh. Karena Islam merupakan agama amal, bukan hanya
keyakinan dan bukan terpaku pada keimanan melainkan juga pada amal perbuatan
yang nyata.
Keimanan harus diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal sholeh yang
dilakukan karena Allah. Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk
beribadah kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan dan aktifitas.
melalui “muqorobah” dan “khudlu”. Orang yang beriman dirinya akan selalu
merasa diawasi oleh Allah. Ia akan selalu berupaya menyesuaikan segala
perilakunya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan sikap itu seseorang muslim
Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah anggota
masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima dan memberi
nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat Al-Qur’an ketika berbicara tentang fungsi
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat.
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Merupakan suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita untuk
berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam pelaksanaan sholat,
mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku, sujud dan aturan-aturan
menyalurkannya kepada yang berhak. Tidak mau melakukan “amar ma'ruf nahi
D. Macam-macam Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk
merupakan hubungan antara hamba dengan Allah SWT secara langsung. Ibadah
maupun al- Sunnah yang merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan
b. Tata caranya harus berpola kepada contoh Rasul SAW. Salah satu tujuan
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin
Allah…(QS.4:64). Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka
ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah…( QS. 59: 7).
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal), artinya ibadah bentuk ini
bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu,
kebahagiaan, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul
adalah untuk dipatuhi: Jenis ibadah yang termasuk mahdhah adalah: wudhu,
Merupakan ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga
Jenis ibadah ghairu mahdhah yang dikutip dari Kitab Terlengkap Biografi
a. Jenis amalan yang bernilai ibadah jika ditinjau dari niat atau tujuannya.
maka akan menjadi pahala. Namun jika diniatkan dengan niat lain, maka tidak
berbuah pahala.
b. Amalan yang nilainya termasuk ibadah tergantung pada amalan lainnya. Amalan
ini berfungsi sebagai perantara saja. Misalnya, niat bukanlah syarat sah wudhu.
Allah SWT dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh
diselenggarakan.
ibadah bentuk umum ini tidak dikenal istilah “bid’ah”. Atau jika ada yang
disebut bid’ah hasanah.
madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut
dilaksanakan.
yaitu ibadah shalat, ibadah puasa, ibadah maaliyah (harta), dan ibadah haji. Makna
mentaati seluruh perintah dan larangan Allah dengan cara menahan diri dari
b. Meningkatkan kesabaran.
c. Menumbuhkan sikap syukur kepada Allah atas limpahan rahmatNya. Hal ini
filantropi dalam Islam. Sejumlah ayat bertebaran dalam berbagai surat dalam
terhadap sesama manusia, di antaranya: QS. ar-Ruum [30]:39; dan QS. at-
Taubah [9]: 103. Dua Ayat tersebut, mengandung spirit filantropi dalam Islam.
Dua nilai penting yang terkandung dalam spirit ayat filantropi adalah
dan pembersihan diri dan harta) pada satu sisi, dan refleksi kesalehan sosial
pada sisi lain seperti empati dan solidaritas pada sisi yang lain. Ibadah
membersihkan muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) dari sifat kikir dan
kepada sesama manusia, terutama kepada mereka (asnaf) yang menjadi sasaran
semata.
merupakan ibadah.
10
BAB III
PENUTUP
Ibadah merupakan seluruh aspek kehidupan yang tidak terbatas. Suatu ibadah
mempunyai nilai yaitu jalan hidup dan seluruh aspek kehidupan dan merupakan tingkah
laku, tindak-tanduk, pikiran dan perasaan semata-mata untuk Allah SWT yang dibangun
dengan suatu sistem yang jelas dimana di dalamnya terlihat segalanya yang pantas dan
tidak pantas terjadi. Manusia diciptakan Allah SWT bukan sekedar untuk hidup di dunia
ini kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah
Karena Allah SWT maha mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar
manusia terjaga hidupnya, bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia diberi
kewajiban ibadah agar manusia itu mencapai taqwa. Hikmah dari ibadah adalah kita
dapat meningkatkan ketaqwaan tehadap Allah SWT dan hidup berdasarkan apa yang
diperintahkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pasha, Musthafa Kamal, dkk.,2009. Fikih Islam Sesuai Dengan Keputusan Tarjih,
Departemen Agama RI. 2010. Al-Quran dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI.