Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan faktor apa saja yang memicu adanya integrasi pasar keuangan antar negara!

Faktor-faktor yang mendorong terciptanya integrasi pasar keuangan adalah:


Deregulasi atau liberalisasi pasar dan aktifitas peserta pasar pada pusat keuangan dunia,
Kemajuan teknologi yang memungkinkan pengawasan pasar dunia, pelaksanaan pesanan
dan analisis peluang keuangan.

2. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Bank dari segi fungsinya, dari segi pemiliknya dan dari segi
penciptaan Uang Giral
Jenis bank berdasarkan fungsinya terbagi menjadi
 Bank Umum
Sesuai dengan UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
dengan UU No. 10 Tahun 1998, dalam kegiatannya, Bank Umum dapat
mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan
perhatian yang ebih besar kepada kegiatan tertentu.
Bentuk hokum suatu Bank Umum dapat berupa:
a. Perseroan Terbatas
b. Koperasi
c. Perusahaan Daerah
Bank Umum hanya dapat didirikan oleh
a. Warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia atau
b. Warga negara Indonesia dan/atau badan hokum Indonesia dengan warga
negara asing dan/atau badan hokum asing secara kemitraan.
 BankPerkreditan Rakyat.
Sama halnya dengan Bank Umum, kegiatan bank pengkreditan Rakyaqt juga
diatur dengan UU RI No. 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan yang telah diubah
dengan UU No. 10 Tahun 1998.
Bentuk hokum suatu Bank Pengkreditan Rakyat dapat berupa:
a. Perusahaan daerah
b. Koperasi
c. Perseroan terbatas
d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Untuk bank berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua, yaitu jenis
 Bank Konvensional
 Bank Syariah.

3. Bagaimana keadaan Perbankan setelah Perang Dunia (1945-1949)


Kondisi perbankan setelah merdeka, pemerintah melakukan deregulasi perbankan karena
pada masa itu perbankan Indonesia belum bisa mengolah uang sendiri. Karena perbankan
juga merupakan peninggalan Belanda, maka dari itu pemerintah melakukan deregulasi
perbankan untuk membuat perbankan Indonesia lebih stabil.

4. Bagaimana peran Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga Penjamin
Simpanan dalam mengatur maupun pengawasan Perbankan ?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor
IKNB.
Tujuan dibentuknya OJK adalah agar keseluruhan kegiatan di dalam sector jasa keuangan
terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mampu mewujudkan system
keuangan yang tun=mbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat.
OJK berfungsi menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sector jasa keuangan.

Anda mungkin juga menyukai