Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ABDUSYAKUR SYAIULILLAH

NIM: 857319542

TUGAS TT 1 METODE PENELITIAN

Jawaban Tugas Tutorial 1:

1. Berdasarkan uraian pada soal nomor satu tersebut, maka:

A) Secara umum, penelitian dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan dan


menganalisis data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan
kesimpulan yang sah. Kata-kata sistematis dan sah dalam hal ini merupakan kata
kunci karena mengacu pada suatu pendekatan yang digunakan dalam dunia akademis
yang disebut dengan metode ilmiah.
Pendidikan dapat dilihat sebagai objek kajian interdisiplin yang menurut McMillan
dan Schumacher (1984) banyak meminjam konsep dan teori bidang ilmu lain seperti
psikologi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi. Metode yang digunakan
dalam penelitian pendidikan juga mengacu pada metodologi yang lazim digunakan di
berbagai bidang ilmu tersebut, yakni pendekatan behavioral science. Berbagai konsep
seperti intelegensi, peran, status, norma, konsep diri, keefektifan biaya juga dikaji
dalam penelitian pendidikan dengan menggunakan pendekatan tersebut.
Sementara itu, penelitian pendidikan adalah upaya ilmiah untuk memahami
beragam masalah pendidikan dan fenomena yang ada di dunia pendidikan.
Fenomena merujuk pada masalah yang muncul dalam sistem pendidikan formal,
nonformal, maupun informal. Masalah ini dapat muncul dalam berbagai bentuk.
Hampir setiap aspek dari ketiga sistem pendidikan tersebut mempunyai peluang
untuk muncul menjadi masalah yang layak diteliti.

B) Contoh penelitian yang mencerminkan fenomena yang merujuk pada


masalah pendidikan formal, nonformal, atau informal adalah sebagai berikut:
 Penelitian tingkat putus sekolah, adalah penelitian yang dilakukan
kepada anak-anak putus sekolah yang merupakan permasalahan pendidikan
dimana terjadi kondisi anak yang tidak berkesempatan untuk menyelesaikan
pendidikan hingga tidak memperoleh keterangan tamat belajar atau ijazah
yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
 Penelitian kecepatan belajar, adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana kecepatan siswa dalam memahami proses atau
suatu materi pembelajaran.

2. Berdasarkan uraian pada soal nomor dua tersebut, maka:

Mengidentifikasi masalah, secara umum, identifikasi masalah terdiri dari 3


langkah yaitu: Menemukan dan masalah yang ada (Problem)
Mengidentifikasi sumber permasalahan (Root cause) Menciptakan kalimat
isu/kalimat permasalahan (Problem Statement) yang menjelaskan
permasalahan yang sudah diidentifikasi.

 Memfokuskan masalah, setelah tahap mengidentifikasi masalah maka


tahap selanjutnya adalah memfokuskan masalah. Karena suatu masalah yang
bersifat terlalu umum dan banyak jumlahnya kelak akan menyulitkan
kita apabila masalah tersebut tidak kita fokuskan sejak awal. Pengertian
memfokuskan di sini adalah memilih dan menentukan masalah yang telah
ditentukan dan menguraikan masalah yang terlalu umum tersebut menjadi
lebih spesifik. Jika hal ini tidak dilakukan maka kita akan menghabiskan
waktu yang sangat banyak ketika kita melakukan penelitian pendidikan
tersebut. Kita akan repot karena topik yang hendak dikaji akan melebar
kemana-mana. Tidak hanya sampai disini, kesulitan tersebut akan berlanjut
ke tahapan berikutnya dalam proses penelitian itu sendiri seperti penentuan
tujuan, hipotesis, metodologi, serta pengumpulan dan pengolahan data.

 Merumuskan masalah, perumusan masalah merupakan “organ”


penting sebuah penelitian. Dengan perumusan masalah, penelitian menjadi
terfokus dan terarah, termasuk dalam menentukan jenis-jenis data yang
dibutuhkan sesuai penelitian pendidikan yang akan dilakukan.
 Menentukan tujuan penelitian pendidikan, yaitu meningkatkan mutu
isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. Meningkatkan sikap
professional pendidik dan tenaga kependidikan.

 Dan merumuskan hipotesis hasil dari penelitian, hipotesis penelitian


adalah dugaan sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti
dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar
atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian.

3. Berdasarkan uraian pada soal nomor tiga tersebut, maka:


a. Masalah adalah semua bentuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau
suatu pernyataan tentang keadaan yang belum selesai dengan yang diharapkan,
dapat juga diartikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan
yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan
situasi yang membingungkan walaupun masalah merupakan titik tolak untuk
melakukan penellitian.
b. 1. Layak teliti adalah pengkajian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan
dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan
mengelolaan data
2. sifat dari masalah tersebut, yaitu mempunyai nilai teoritis dan praktis suatu
masalah penelitian yang baik pada hakikatnya diangkat dari teori yang kuat atau
mempunya dampak praktis yang dapat memperbaiki praktek atau
penyelenggaraan Pendidikan.
3. realistis, keterjangkauan dalam hal kedalaman bekal konsep serta kesediaan
waktu, tenaga, biaya bekal penguasaan konsep atau teori dari seluruh
pengalaman selama berkecimpung dalam dunia Pendidikan akan menentukan
mutu penelitian.
4. keaktualan dan kebaruan (orinsilitas). Jika masalah yang diteliti merupakan
masalah yang actual maka nillai penelitian akan lebih tinggi.
4. Berdasarkan uraian pada soal nomor empat tersebut, maka:

Kegiatan tinjauan pusaka meliputi mencari, membaca, dan menelaah konsep-


konsep dan laporan-laporan penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian
yang diminati.
Seorang peneliti harus melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan agar
peneliti memperoleh wawasan mengenai penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan dalam suatu topik dan untuk mempelajari konsep-konsep yang
relevan. Wawasan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat membantu dalam
menyusun dasar teori penelitian dalam membuat rancangan penelitian yang
baik dan dalam menafsirkan data penelitian

5. Berdasarkan uraian pada soal nomor lima tersebut, maka:


Sumber pustaka primer adalah pustaka yang merupakan penjelasan langsung dari
seorang peneliti mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukannya. Sumber
pustaka primer biasanya berupa artikel atau laporan penelitian yang ditulis langsung
oleh peneliti yang bersangkutan, dan biasanya dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah.
Jurnal adalah sebuah media cetak yang diterbitkan secara berkala, misalnya sebulan
sekali, atau setiap kuartal (empat bulan sekali), atau enam bulan sekali.

Sumber pustaka sekunder adalah setiap publikasi yang disusun oleh seorang
penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan dalam kegiatan yang
digambarkan dalam pustaka tersebut. Contoh sumber pustaka sekunder adalah buku
teks. Misalnya, sebuah buku teks dalam bidang Administrasi Pendidikan mungkin
memuat beberapa tulisan dari beberapa penulis yang membahas mengenai
administrasi pendidikan. Dalam hal ini pengarang bahan pustaka tersebut hanya
menyunting kembali tulisan- tulisan orang lain mengenai administrasi pendidikan
menjadi sebuah buku teks.

Perbedaan sumber pustaka primer dan sekunder adalah dalam sumber pustaka
primer bersumber dari penelitian yang dilakukan secara langsung melalui
proses pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan survei. Sedangkan dalam
sumber pustaka sekunder merupakan data yang bersumber dari data yang telah ada
sebelumnya.
 Penelitian motivasi belajar, adalah penelitian yang dilakukan oleh
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai