Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja

Dasar-Dasar Ilmu Tanah


KADAR AIR TANAH

DISUSUN OLEH :

NAMA :
RISKA JULIANTI
NIM 
: G021211074
KELAS : DASAR-DASAR ILMU TANAH C
KELOMPOK :C
ASISTEN : GIAN TULAK

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


DEPARTEMEN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022

Lembar kerja dan Pembahasan


1. Hitunglah dengan rumus :
 Berat cawan petridis = a gram
 Berat cawan petridis + tanah yang lembab = b gram

 Berat cawan petridis + tanah kering = c gram


 Berat tanah lembab = (b – a)

 Berat tanah kering = (c – a)

 Berat air yang hilang = (b – c)

Kandungan air tanah = (b−a)− (c−a) x 100 %


(c−a)

Tabel 2. Pengukuran kadar air tanah dengan metode gravimetri.


Berat
Berat
Berat Cawan
Cawan Berat air Kandungan
Kode Cawan Petridis Berat tanah Berat tanah
Petridis + yang air tanah
sample Petridis + tanah lembab (g) kering (g)
tanah kering hilang (g) (g)
(g) kering
oven (g)
udara (g)
1 100 600 500 500
2 100 600 450 500
Keterangan kode sampel (lokasi dari mana sampel diambil, kedalaman tanah
jika sampel tanah diambil dengan cara menggali atau informasi lain):
1. Kedalaman 9 cm
Ramsis Unhas Unit 3, Tamalanrea Indah, Makassar, Sulawesi Selatan
2. Kedalaman 12 cm
Ramsis Unhas Unit 3, Tamalanrea Indah, Makassar, Sulawesi Selatan

Pertanyaan dan pembahasan


1. Anda diminta menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perbedaan kandungan air tanah dari sampel tanah yang anda gunakan
Tanah memegang peranan penting dalam siklus air. Kondisi tanah
menentukan jumlah air yang menembus tanah dan dikeluarkan dari
permukaan tanah. Oleh karena itu, ia bertindak tidak hanya sebagai media
pertumbuhan tanaman, tetapi juga sebagai pengatur air.
Air ada di dalam tanah karena ditahan atau diserap oleh massa
tanah, ditahan oleh lapisan kedap air, atau karena kondisi drainase yang
buruk. Kelebihan dan kekurangan air dapat mengganggu tanaman. Air
dibutuhkan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan biologis, termasuk
kepuasan transpirasi, dalam proses asimilasi untuk pembentukan karbohidrat
dan dalam pengangkutan produk fotosintesis ke seluruh jaringan tanaman.
Juga, air adalah bagian dari pemyusun tubuh tumbuhan. Air tanah berfungsi
sebagai pelarut unsur hara dalam hara. Air akar tumbuhan
Fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman
yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke
akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung
pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang
diterima dipermukaan tanah ke bawah.
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah dan lapisan batuan
di bawah permukaan bumi. Air di dalam tanah mengembang dan
mengkerutkan partikel-partikel tanah, yang bergabung membentuk struktur
tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang paling sulit
untuk dipulihkan karena keberadaannya yang terbatas, potensi kerusakan
yang meluas, dan kadar air tanah adalah jumlah air yang terkandung dalam
tanah per satuan tertentu. Air tanah juga berperan dalam reaksi kimia tanah
yang melepaskan dan mengikat unsur hara dalam tanah, melarutkan unsur
hara dalam tanah, serta menimbulkan keasaman dan kebasaan dalam air
tanah (Soepardi, 2013).
Bila kadar air tanah rendah maka tanah akan keras atau kaku
sehingga sulituntuk dipadatkan. Pada kadar air tanah tinggi kepadatan tanah
akan rendah karena pori-pori tanah menjadi terisi air (Wesley, 2013).
Pada praktikum kali ini terdapat dua sampel tanah yang diuji kadar
airnya yakni sebagai berikut:
a. Sampel 1 (tanah pasir berlempung)
Pada sampel tanah 1 dilakukan proses sangrai hingga satu jam
dalam keadaan api kecil serta diaduk terus-menerus. Perubahan warna
terlihat saat proses sangrai berlangsung sekitar setengah perjalanan.
Sampel tanah yang awalnya memiliki berat 500 gr dalam keadaan
lembab atau sebelum disangrai menjadi 417 gr setelah diberi perlakuan
dengan cara dipanaskan melalui proses sangrai selama satu jam. Hal
tersebut terlihat bahwa sampel tanah 1 kehilangan 83 gr air dengan
tingkat presentase kanungan airnya adalah 19,90%.
b. Sampel 2 (tanah liat berpasir)
Pada sampel tanah 2 juga memiliki proses perlakuan yang sama
dengan sampel 1. Disangrai dengan api kecil dan tidak lupa diaduk terus-
menerus hingg satu jam. Perubahan daripada sampel 1 yakni penurunan
kadar air yang signifikan. Pada sampel 2 air yang hilang sebanyak 139 gr
dengan presentase kadar air tanahnya yakni 38,50%. Terlihat perbedaan
yang mencolok dari dua data tersebut.
Dari perbedaan sampel yang diuji kadar air tanahnya maka terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi kadar air tanah yakni sebagai berikut:
1) Tekstur Tanah
Menurut Madjid (2013) bahwa Kemampuan tanah menahan air
dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar
mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus.
Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih
mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat.
Tekstur tanah liat memiliki kemampuan lebih besar dalam
memegang air daripada tekstur berpasir hal ini terkait dengan luas
permukaan adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar
kapasitas menyimpan air. Tanah liat juga memiliki luas permukaan yang
luas untuk menyelimuti air (Pairunan dkk, 2018)
Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanahdipengaruhi:
banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air,
besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan
melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik
tanah,senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman
solum tanah atau lapisan tanah
2) Kadar Bahan Organik
Menurut Hanafiah (2015) bahwa bahan organik pada tanah
memiliki pori-pori mikro yang jauh lebih banyak daripada partikel
mineral tanah, yang berarti luas permukaan penjerap air juga lebih
banyak, sehingga makin tinggi kadar bahan organik akan semakin tinggi
kadar dan ketersediaan air tanah.
3) Senyawa kimia
Senyawa kimia garam-garam dan senyawa pupuk baik alamiah
maupun non alamiah mempunyai gaya osmotik yang dapat menarik dan
menghidrolisis air sehingga koefisien laju meningkat (Hanafiah,2015).
4) Kedalaman Solum
Menurut Hanafiah (2015) bahwa kedalaman solum mempengaruhi
volume simpan air tanah, semakin dalam maka ketersediaan kadar air
juga akan semakin banyak.
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik bagi tanaman diperlukan suatu
keadaan taat air yang baik dan seimbang sehingga akar tanaman dengan
mudah akan menyerap unsur hara. Air tanah merupakan salah satu bagian
penyusun pada tanaman. Air tanah hampir seluruhnya berada pada udara
atau atmosfer. Tanah mempunyai kapilaritas yang berbeda-beda untuk
menyerap dan mempertahankan kelembapannya tergantung kepada struktur,
tekstur, dan kandungan bahan organik yang terdapat di dalam tanah. Air
bagi tanaman merupakan bahan untuk fotosistesis, tetapi hanya 0,1% dari
total air yang digunakan untuk fotosintesis (Tan, 2015)

Anda mungkin juga menyukai