Anda di halaman 1dari 4

No Masalah Terapi S O A P

medik
1. 10/5/2020 Infus D5:RL, Pasien  Kadar Pasien Seharusnya
Suspect dexanta, mengalami trombosit mengalami pasien diberi
typoid ranitidine, diare 6-8 pasien rendah demam terapi untuk
ciprofloxacin, kali/hari, yaitu menggigil, indikasi
neurodex, kotoran cair, 81.000/mm3 mual, demam/pusing
dan salofalk berwarna  HCT muntah , seperti
(mesalazine) hitam, dan /Hematokrit nyeri kaki , paracetamol,
disertai pasien rendah dan pusing, terapi
demam 38,9 pada ondansetron
menggigil.  MCV/Ukuran tanggal untuk indikasi
Pasien juga rata-rata sel 10/5/2020 mual dan
mengeluh darah merah namun muntah,namun
mual, nyeri di pasien rendah pasien tidak dalam kasus ini
perut, pusing, 79,5 mendapat ranitidine
sulit tidur dan  Suhu pasien terapi untuk diberikan
nyeri kaki. tinggi 38 indikasi kepada pasien
tersebut tujuannya untuk
( Ada menetralkan
Indikasi lambung agar
tetapi tidak pasien tidak
ada terapi ) muntah lagi ,
seharusnya
pasien mendapat
obat mual
dengan cara
pemberian
injeksi ,
pemberiaan obat
lambung
biasanya
bersamaan
dengan obat
mual.
2. 11/5/2020 Infus D5:RL, Pasien masih  Kadar Kadar Neurodex
Suspect dexanta, mengalami trombosit trombosit merupakan
Typoid ranitidine, demam, pasien pasien kombinasi dari
tetapi ciprofloxacin, pusing, mual, semakin semakin vitamin B1, B6
sudah neurodex, nyeri di rendah yaitu rendah, dan B12.
tidak diare dan salofalk perut, sulit 78.000/mm3 namun Pemberian
(mesalazine) tidur dan  Kadar pasien tidak neurodex
nyeri kaki. hemoglobin/ mendapat seharusnya
Tetapi pasien HGB 12,2 terapi dikombinasi
sudah tidak  Hematocrit/ tambahan dengan
diare. HCT 33,4 seperti pemberian
dan MCV vitamin C, vitamin C
pasien rendah pasien juga karena tubuh
yaitu 78,4 masih juga
 Protein urin mengalami membutuhkan
(+) demam, asupan vitamin
 Epitel urin mual, C untuk
paien tinggi muntah , menaikkan
4-6 nyeri kaki , trombosit pada
 SGOT Pasien dan pusing, pasien .
tinggi 62 namun
 SGPT 38 dan tidak
BUN pasien mendapat
25 (tinggi) terapi .
 Kreatinin Ada
pasien tinggi indikasi
1,7 tetapi tidak
ada terapi
 Kalium
pasien rendah
2,8
 Suhu Pasien
tinggi 38

3. 12/5/2020 Infus D5:RL, Pasien  Denyut nadi Pasien Dosis


Tifoid dexanta, mengalami pasien 92 mendapat salofalk/mesalaz
ranitidine, demam, x/menit terapi ine mnurut
ciprofloxacin, pusing, nyeri  kadar salofalk/me literature yaitu
neurodex, perut, mual, trombosit salazine 250 mg dan 500
dan salofalk sulit tidur dan pasien sudah dengan mg, pemberian
(mesalazine), nyeri kaki, mulai regimen regimen dosis
omeprazol. mengalami dosis 2 x 25 salofalk pada
peningkatan mg PO, kasus
yaitu 86,0, Regimen seharusnya 2 x
namun kadar dosis yg 250 mg .
hemoglobin, diberikan Pasien mendapat
hematocrit belum tepat terapi tambahan
dan MCV omeprazole
masih rendah untuk indikasi
 SGOT dan mual seharusnya
SGPT pasien omeprazole
tinggi diberikan dari
tgl 10/5/2010.

4. 13/5/2020 Infus D5:RL, Pasien  Denyut nadi Ada Pasien hanya


dexanta, mengalami pasien 84 indikasi mendapat
ranitidine, demam, x/menit tetapi tidak tambahan terapi
ciprofloxacin, pusing, nyeri  Kadar WBC ada terapi, yaitu
neurodex, perut, mual, pasien seperti omeprazole
dan salofalk sulit tidur dan mengalami pasien untuk lambung,/
(mesalazine), nyeri kaki peningkatan mengalami untuk
omeprazol. yaitu nyeri kaki meredakan mual
15.000/mm3 dari tgl tetapi untuk
 HCT dan 10/5/2010 Hemoglobin/tro
trombosit tetapi tidak mbosit, nyeri
pasien masih diberikan kaki,
rendah , terapi demam,pusing,
namun sudah tambahan mual muntah
mengalami tidak ada
peningkatan tambahan terapi.
untuk Seharusnya
trombosit pasien
pasien dari
hari
sebelumnya
menjadi
116,0
5. 14/5/2020 Dexanta, Pasien  Tekanan Adanya Perubahan terapi
Pasien omeprazole, mengalami darah pasien pergantian ini diberikan
menjalani NS;Ivelip, demam, 110/80 obat , dari karena terapi
endoscopi methioson, pusing, nyeri mmHg pengobatan pengobatan lini
dan curcuma dan perut dan  Suhu pasien lini kedua kedua /
diketahui amoxicillin mual 37, 5 menjadi quinolone tidak
pesien syr pengobatan memberikan
mengalam lini pertama efek/perubahan
i gastritis ( dari untuk pasien,
antibiotic karena pasien
golongan tetap mengalami
quinolone keluhan yang
menjadi serupa dari tgl
antitibiotik 10/5/2010
golongan sehingga diganti
penisilin. menggunakan
Ciprofloxac pengobatan
in dan terapi lini
amoxicillin pertama typoid
sama-sama yaitu
obat yang amoxicillin ,
memiliki dimaan proses
broad pengabsorbsi
spectrum hmpir lengkp
sehingga lebih
stabil pada asam
lmbung disluran
cerna pada
penggunaan
dosis tunggal .
6. 15/5/2010 Dexanta, Kondisi  Tekanan Pemberian Kondisi pasien
omeprazole, klinik Pasien darah pasien infus ivelip sudah mulai
NS;Ivelip, sudah mulai normal merupakan membaik hal ini
methioson, membaik, 120/80 infus dikarenakan
curcuma dan pasien tidak mmHg elektrolit / pasien mendapat
amoxicillin mengalami  Suhu tubuh sejenis terapi antibiotic
syr demam, pasien 37 dengan lini pertama
pusing, nyeri infus RL untuk typoid
perut dan
mual
7. 16/5/2010 Dexanta, Kondisi  Tekanan Pasien Seharusnya
omeprazol, klinik Pasien darah pasien mendapat terapi curcuma
methioson, sudah mulai normal terapi sudah bisa
curcuma dan membaik 110/70 methioson diberikan dari
amoxicillin mmHg dan awal tgl
syr  Suhu tubuh curcuma 10/5/2010 agar
pasien 36,8 pengganti dapat membantu
dari terapi menjaga daya
neurodex tahan tubuh
pasien .
8. 17/5/2010 Dexanta, Kondisi Pasien Karena kondisi
omeprazol, klinik Pasien sudah tidak pasien sudah
methioson, sudah mulai mendpat membaik tidk
curcuma dan membaik terapi mengalami
amoxicillin iveelip dari diare, mual dan
syr tgl muntah,juga
16/5/2010 sudah diberikan
vitamin,
sehingga untuk
pemberian
ivelip/cairan
elektrolit tubuh
dihentikan saja

Anda mungkin juga menyukai