Anda di halaman 1dari 11

Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Masyarakat Indonesia di Masa

Pandemi

Muhammad Fadly Nugraha Pratama

2110233030

Dosen Pengampu

Dr. Yasniwati, SH, MH.

Universitas Andalas

Padang
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai


yang luhur. Sila kelima merupakan pengkhususan dari sila-sila yang
mendahuluinya. Sila kelima didasari dan dijiwai oleh sila-sila yang mendahuluinya,
yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan. Oleh sebab itu pelaksanaan sila kelima ini tidak
dapat dilaksanakan terpisah dengan sila-sila yang lainnya. Persatuan dan kesatuan
dalam sila kelima dengan sila yang lain senantiasa merupakan satu kesatuan. Sila
kelima dengan sila yang lain (keempat sila yang mendahuluinya) saling memiliki
keterkaitan. Surip, Ngadino dkk (2016: 218), menjelaskan perumusan persatuan
dan kesatuan sila kelima, yaitu: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradap,
bersatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

Nilai keadilan sosial mengamanatkan bahwa semua warga negara


mempunyai hak yang sama dihadapan hukum. Kedudukan hak yang sama dimata
hukum ini semata- mata sebagai bentuk keadilan dengan tidak membedakan
manusia dari berbagai segi. Sila keadilan sosial ini merupakan rangkuman dari cita-
cita bangsa untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Implementasi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia haruslah berdasarkan ketentuan yang terdapat
dalam pembukaan Undang-Udang Dasar Tahun 1945 alinie kedua:

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah


kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Rumusan pembukaan alinea kedua dalam Undang- Undang Dasar Negara
Indonesia adalah tuntunan semangat dari sila kelima dalam Pancasila yang
maknanya harus dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk peratuan-peraturan. 2
Berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa Negara
Indonesia adalah negara hukum. Ketentuan pasal tersebut merupakan landasan
konstitusional bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ,
hukum ditempatkan sebagai satu -satunya aturan main dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (supremacy of law ). Indonesia menerima
hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta
kesejahteraan bagi warga negaranya.

Pandemi ini disebabkan oleh virus corona Covid-19 yang awalnya berasal
dari China. Virus ini kian menyebar luas ke penjuru dunia tak terkecuali Negara
Indonesia. Bahkan tepat di satu taunnya Covid-19, angka positif yang terkena virus
ini mencapai angka 1 juta di Indonesia. Dilansir dari kompas.com (24 Maret 21)
virus corona terdapat beberapa varian , ada sekitar 4 varian baru dari virus corona.
Yang pertama ada varian B.1.1.7 yang pertama kali dikonfirmasi di Inggris.
Adanya varian B.1.1.7 yang masuk Indonesia juga membuat masyarakat khawatir.
Terutama karena virus ini disebut lebih mudah menular. Kedua, ada B.1.351 atau
501Y V2 yang berawal dari Afrika Selatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), varian ini sudah menyebar ke lebih 30 negara lain. Yang ketiga ada Varian
P.1 dari Brasil, pertama kali terdeteksi di pertengahan Januari, pada pelancong dari
negara bagian Amazonas di Brasil yang pergi ke Jepang. varian baru virus corona
lainnya adalah CAL.20C, yang mana saat ini menyumbang setengah dari kasus
COVID-19 di California Selatan (Nurgiansah, 2021a). Dengan banyaknya varian
baru dari Covid-19 menjadikan suatu kekhawatiran bagi semua kalangan
masyarakat. Bahkan varian baru dari Covid-19 sudah ada yang masuk ke Indonesia,
hal ini menjadikan warga Indonesia kian panik akan virus ini. Selain itu, adanya
pandemi yang dirasa belum surut ini terus menimbulkan dampak bagi kehidupan
semua kalangan. Ditengah itu masyarakat pun dituntut untuk bisa beradaptasi
dengan kebiasaan baru di era Pandemi ini. Perubahan kebiasaan di masa pandemi
seperti ini sudah pasti dialami oleh semua masyarakat di dunia ataupun di Indonesia
khususnya. Kebijakan-kebijakan baru untuk mengatasi permasalahan pandemi ini
sudah disusun baik oleh jajaran elite politik. Tak jarang banyak pihak yang belum
beradaptasi dengan baik. Lalu, Pancasila yang sudah seharusnya menjadi pedoman
langkah kita bagaimana melaksanakannya di masa pandemi seperti ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan
efisien maka timbullah beberapa rumusan masalah yang diantaranya :

1. Apa itu “Keadilan Sosial”

2. Bagaimana pelaksanaan keadilan sosial di Masyarakat Indonesia?

3. Bagaimana Keadilan Sosial bagi Masyarakat Indonesia di masa


pandemi?

4. Upaya yang dilakukan pemerintah pada masa pandemi

1.3 Tujuan Pembahasan

Dalam membahas materi ini, tujuan yang dapat diambil yaitu :

1.Untuk mengetahui apa itu Keadilan Sosial

2. Agar mengetahui bagaimana mewujudkan Keadilan Sosial yang ada di


Indonesia

3. Mengetahui pentingnya keadilan sosial di masa pandemi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keadilan Sosial

Keadilan sosial merupakan sarana dan sekaligus tujuan berdirinya Negara


Republik Indonesia. Ada dua ide pokok yang menjiwai dan menyemangati
perjuangan kemerdekaan, yakni mencapai kemerdekaan dan membangun
kesejahteraan. Kedua cita-cita itu tak dapat dipisahkan. Karena kesejahteraan tidak
akan tercapai dalam penjajahan dan kemerdekaan tanpa peningkatan kesejahteraan
tidak ada artinya sama sekali. Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan ialah
perjuangan untuk menghapus ketidakadilan dan mewujudkan kesejahteraan. Negara
sebagai penemu kebijaksanaan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dituntut
untuk mengupayakan keadilan sosial. Karena keadilan sosial merupakan syarat untuk
mencapai kesejahteraan. Upaya negara untuk mewujudkan keadilan sosial
merupakan kewajiban keras. Negara tidak boleh tidak mengupayakan keadilan
sosial. Tidak mengupayakan keadilan sosial berarti sama dengan membiarkan
ketidakadilan merajalela. Maka ketidakadilan tak boleh dibiarkan.

2.2 Pelaksanaan Keadilan Sosial

Pelaksanaan keadilan sosial tersebut sangat tergantung kepada penciptaan


struktur-struktur sosial yang adil. Jika ada ketidakadilan sosial, penyebabnya adalah
struktur sosial yang tidak adil. Mengusahakan keadilan sosial pun berarti harus
dilakukan melalui perjuangan memperbaiki struktur-struktur sosial yang tidak adil.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan, baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya
berlaku bagi orang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi orang miskin, bukan hanya
untuk para pejabat, tetapi untuk rakyat biasa pula, dengan kata lain seluruh rakyat
Indonesia baik yang berada di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun bagi
Warga Negara Indonesia yang berada di negara lain. Konsep keadilan sosial
merupakan simpul dari semua dimensi dan aspek kemanusiaan tentang keadilan.
Istilah keadilan sosial tersebut terkait erat dengan pembentukan struktur kehidupan
masyarakat yang didasarkan atas prinsip-prinsip persamaan (equality) dan
solidaritas. Dalam konsep keadilan sosial terkandung pengakuan akan martabat
manusia yang memiliki hak-hak yang sama yang bersifat asasi dalam hubungan antar
pribadi terhadap keseluruhan baik material maupun spiritual. Adapun syarat yang
harus dipenuhi terlaksananya keadilan sosial adalah sebagai berikut: (1) Semua
warga wajib bertindak, bersikap secara adil, karena keadilan sosial dapat tercapai
apabila tiap individu bertindak dan mengembangkan sikap adil terhadap sesame; (2)
Semua manusia berhak untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai manusiawi, maka
berhak pula untuk menuntut dan mendapatkan segala sesuatu yang bersangkutan
dengan kebutuhan hidupnya.

2.3 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia di Masa Pandemi

Hadirnya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia


dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di
Indonesia, COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus
pertama diumumkan pada bulan Maret 2020, setidaknya 35.000 orang telah
meninggal dunia. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19
telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat
kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat. Setelah menunjukkan
pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat
kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi COVID-19 . Satu dari 10 orang di
Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan
anak juga dapat meningkat secara signifikan. Dampak negatif terhadap keadaan
sosial-ekonomi dari pandemi bisa menjadi jauh lebih buruk tanpa adanya bantuan
sosial dari pemerintah.
Keadilan sosial dalam arti luas dapat dilihat dari pemerataan ekonomi. Data
“rasio gini” yang dirilis oleh Badan Pusat Statistika menunjukkan bahwa pemerataan
ekonomi di Indonesia belum optimal. Pandemi Covid-19 turut memperlebar
kesenjangan antara penduduk berpendapatan rendah dan penduduk berpendapatan
tinggi.

Rasio gini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat


ketimpangan pendapatan secara menyeluruh di suatu wilayah. Rasio gini berkisar
antara 0 dan 1 dimana rasio gini bernilai 0 artinya terjadi pemerataan sempurna,
sedangkan rasio gini bernilai 1 artinya terjadi ketimpangan sempurna. Kategori
ketimpangan rendah terjadi jika rasio gini berada diantara 0 dan 0,3. Kategori
ketimpangan moderat terjadi jika rasio gini berada diantara 0,3 hingga 0,5,
sedangkan kategori ketimpangan tinggi terjadi apabila rasio gini berada di atas 0,5.

Perbaikan distribusi pendapatan di Indonesia telah berlangsung sejak tahun


2015 hingga awal 2020. Meskipun pada tahun 2014 rasio gini sempat mencapai
angka 0,414, distribusi pendapatan mengalami peningkatan melalui penurunan rasio
gini sebesar 0,408 pada Maret 2015, 0,393 pada Maret 2017, hingga 0,381 pada
Maret 2020. Selain itu, ketimpangan distribusi pendapan lebih parah terjadi di
wilayah perkotaan dibandingkan dengan wilayah perdesaan. Misalnya pada bulan
Maret 2020 dimana gini rasio nasional mencapai 0,381, gini rasio pada wilayah
perkotaan telah mencapai 0,393, sedangkan gini rasio pada wilayah perdesaan hanya
mencapai 0,317.

Selain ketimpangan, hal penting lainnya dalam konsep keadilan sosial adalah
isu kemiskinan. Kemiskinan merupakan ketidakmampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan sandang, pangan, papan,
kesehatan, dan pendidikan. Angka kemiskinan di Indonesia mengalami perbaikan
yang progesif. Pada bulan Maret 2011, angka kemiskinan di Indonesia mencapai
12,49 persen. Angka tersebut kemudian berangsur menurun hingga 9,78 pada bulan
Maret 2020.
2.4 Upaya Pemerintah pada Masa Pandemi

Dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Pemerintah Indonesia telah


mengeluarkan sejumlah paket stimulus fiskal skala besar melalui Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam aspek jumlah anggaran pemerintah
yang diperuntukkan untuk mengurangi dampak negatif dari pandemi COVID-19,
Indonesia berada pada peringkat lima besar dari negara-negara di wilayah Asia
Pasifik (ADB, 2021). Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia mengalokasikan
sekitar Rp 695,2 triliun (sekitar US$ 49 miliar) untuk PEN. Oleh karena krisis masih
berlangsung, pada bulan Februari 2021 Pemerintah Indonesia kembali
mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp 699,43 triliun (sekitar US$ 49,3 miliar)
untuk melanjutkan keberlangsungan program PEN (Kemenkeu, 2021).

Indonesia terus melakukan sejumlah upaya perbaikan dalam memperkuat


berbagai program perlindungan sosialnya untuk menangani krisis setelah pandemi
COVID-19. Program-program perlindungan sosial ini telah diperluas untuk
melindungi masyarakat miskin terhadap guncangan ekonomi, dan juga masyarakat
berpenghasilan menengah kebawah yang jumlahnya terus meningkat namun menjadi
rentan terhadap risiko jatuh miskin di kemudian hari. Selain itu, usaha-usaha kecil
juga menerima bantuan pemerintah seiring dengan upaya mereka untuk terus
bertahan di tengah penurunan perekonomian dan pembatasan kegiatan masyarakat
setelah pandemi COVID-19.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia tentunya merupakan hal yang
sangat penting di Negara Republik Indonesia ini tak terkecuali di masa pandemi yang sangat
mengkhawatirkan seluruh negeri ini bahkan seluruh dunia. Dampak yang ditimbulkan oleh
pandemi ini tidak dapat dipandang remeh sebelah mata, Negara RI dan rakyat Indonesia
mengalami kerugian yang berlangsung mempengaruhi kehidupan dan ekonomi. Kemiskinan
dimana-mana, krisis ekonomi terjadi di setiap daerah terkhususnya masyarakat yang
tergolong ekonomi menengah-bawah. Untuk menghadapi situasi ini, Pemerintah
melakukan berbagai upaya yang dapat dilakukannya untuk menghadapi segala hal
situasi yang berhubungan dengan Pandemi ini dengan perlakuan yang seadil adil nya
sebagaimana sesuai dengan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, R. Z., & Muhibbin, A. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada


Masa Pandemi Covid 19 (Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).

Asshiddiqie, Jimly. Pesan Konstitusional Keadilan Sosial, Makalah Seminar Nasional


disampaikan di Universitas Brawijaya Malang, tanggal 12 April 2011.

Ismelina, M. (2020). Merenungkan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pandemi Corona.


Jakarta: Kompas.Com

Livana, P. H., Suwoso, R. H., Febrianto, T., Kushindarto, D., & Aziz, F. (2020).
Dampak pandemi COVID-19 bagi perekonomian masyarakat desa. Indonesian Journal of
Nursing and Health Sciences, 1(1), 37-48.

Widiyanti, R. A. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Dasar Pancasila Dalam Dan Pasca


Covid 19 Demi Menyongsong Era Adaptasi Kebiasaan Baru (Akb). Jurnal Pendidikan Sosial
Keberagaman, 7(2).

Anda mungkin juga menyukai