Anda di halaman 1dari 20

DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR


PADA KASUS OBESITAS

DOSEN PEMBIMBING:
G.A Dewi Kusumayanti,M.Kes

DisusunOleh:
Ni Kadek Dwipayani
P07131120042

KEMENTERIANKESEHATAN RI
POLTEKKESKEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2022
Proses Asuhan Gizi Terstandar
Pada Kasus Hiperuresemia
Kasus Hiperurisemia
Seorang ibu bekerja sebagai karyawan swasta, selain itu ibu Made juga bekerja sebagai trapis
SPA. Umur : 46 tahun, TB = 150 cm, BB = 80 kg. Selain bekerja ibu Made juga memiliki aktivitas
menjadi Ibu rumah tangga. Aktivitas Ibu Made tergolong cukup padat. Ibu Made disarankan untuk
menurunkan berat badannya oleh dokter. Pada saat remja Ibu Made memiliki badan yang ideal (tidak
kurus dan tidak gemuk) namun setelah masuk rs dan dirawat beberapa hari mulai dari sana berat badan
Ibu Made mulai tidak terkontrol. Ibu made jarang berolahraga Ibu Made memiliki pola makan yang
teratur yaitu 3 kali sehari, selingan jika ada, Ibu made sangat senang dengan makanan tradisional Bali,
dan sangat senang dengan jajanan Bali. Ibu Made sangat senang dengan buah alpukat. Ibu made jarang
minum air lebih suka mengonsumsi teh tanpa gula. Suka makanan dan minuman manis. Ibu made
memiliki tekanan dara yang normal yaitu 100/80 mmHg.
Dibawah ini merupakan hasil recall maknan yang dikonsumsi Ibu Made dalam sehari:
Pagi : Nasi 200 gr, babi kecap 2 ptg, 2 pt tempe santan sayur nangka 1 mangkok
Siang : Nasi 250 gram, 2 ptg babi kecap, setengah mangkok sayur nangka
Malam : Nasi 200 gram, 2 ptg tahu, 2 ptg daging ayam
Selingan siang : Es buah 1 mangkok (semangka, alpukat, melon, pepaya)
Selingan sore: 3 Potong pisang goreng
Setelah dilakukan perhitungan asupan energi 2232,73 kkal, protein 83,14 gram, Lemak 74,76 gram, dan
karbohidrat 313,56 gram.

Penyelesaian Kasus
A. Identits Pasien
Umur : 46 tahun
Sex : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
BB : 80 kg
TB : 150 cm
B. Pengkajian Gizi
Nilai Normal Masalah
1. Antropometri  IMT Normal 18,5 –  Obesitas (Tipe II) IMT =
 BB : 80 kg 24,9 35,6
 TB :150 cm
 IMT : 35,6
2. Biokimia Tidak ada perubahan nilai lab
Tekanan darah normal
Tekanan darah 100/80 mmHg
120/80 mmHg

3. Diet/Riwayat Gizi  Makanan yang dikonsumsi


 Klien memiliki pola kurang beragam
makan yang teratur  Suka makanan manis
yaitu 3 kali sehari
 Selingan jika ada,
 Ibu made sangat senang
dengan makanan
tradisional Bali, dan
sangat senang dengan
jajanan Bali.
 Ibu Made sangat
senang dengan buah
alpukat.
 Suka mamakan manis
4. Fisik/Klinis  Kurang aktivitas fisik
 Tidak sempat berolahraga
karena sibuk bekerja
C. Diagnosa Gizi
No Problem Etiologi Tanda/Gejala
1. NC.3.3 Kelebihan berat badan Kelebihan asupan energi, dan BB Lebih (IMT 35,36 )
kurang aktivitas fisik
2. NB.1.7 Pemilihan makanan Kurang menjaga/ monitoring
yang salah  Klien memiliki
diri dalam pemilihan
pola makan yang
makanan
teratur yaitu 3
kali sehari
 Selingan jika
ada,
 Ibu made sangat
senang dengan
makanan
tradisional Bali,
dan sangat
senang dengan
jajanan Bali.
 Ibu Made sangat
senang dengan
buah alpukat.
 Suka makanan manis

3. NB.31 Asupan cairan tidak Kurang mengonsumsi air Jarang minum air
adekuat
lebih sering minum
the tanpa gula

4. NB2.1 Aktivitas fisik kurang Jarang berolahraga Badan merasa berat


D. Intervensi Gizi
No Diagnosa Gizi Intervensi
1. Problem Kelebihan berat badan Tujuan:
Menurunkan berat badan pasien
sampai mencapai berat badan
ideal
Etiologi Kelebihan asupan energi Cara :
Dengan cara memberikan diet
yang sesuai dengan kebutuhan
klien, dikurangi 500 kalori/hari
Sing/Symptoms BB Lebih (IMT 35,36) Target:
Berat badan klien turun sebesar 1
kg/minggu
2. Problem Pemilian makanan yang salah Tujuan:
Klien dapat menjaga dan
memilih makanan yang tetap
untuk dikonsumsi, dan makanan
yang boleh serta tidak bole
dikonsumsi
Etiologi Kurang menjaga/ monitoring Cara:
diri dalam pemilihan makanan Memberikan edukasi terkait
pemilihan pola makan, serta
makanan yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi
Sign/Symptoms 5. Diet/Riwayat Gizi Target:
1-2 pemberian edukasi setiap
 Klien memiliki
minggu
pola makan yang
teratur yaitu 3 kali
sehari
 Selingan jika ada,
 Ibu made sangat
senang dengan
makanan
tradisional Bali,
dan sangat senang
dengan jajanan
Bali.
 Ibu Made sangat
senang dengan
buah alpukat.
 Suka makanan manis
3. Problem Asupan cairan tidak adekuat Tujuan:
Memenuhi asupan cairan klien
Etiologi Kurang mengonsumsi air Cara:
Dengan cara memenuhi
kebutuhan cairan klien dan
memberikan edukasi kepada klien
bahwa mengonsumsi es jeruk
setiap hari itu tidak baik
Sign/Symptoms Jarang mengonsumsi air lebih Target:
1 -2 minggu kebutuan cairan
sering mengonsumsi the tanpa
pasien terpenuhi
gula
4. Problem Aktifitas fisik kuang Tujuan:
Klien dapat melakukan aktifitas
fisik ringan, dan juga rajin
berolahraga
Etiologi Jarang berolahraga Cara:
Mengajak klien untuk senantiasa
beraktifitas fisik ringan dan
berolahraga dengan intesitas
ringan
Sign/Symptoms Badan merasa berat Target:
Pasien dapat melakukan olahraga
dan aktivitas fisik ringan
sebagaimana mestinya sehingga
dapat meningkatkan kualitas
hidup
E. Preskripsi Diet
1. Terapai Diet
Jenis Diet : Diet Rendah Energi/ Diet Renda Kalori
Bentuk makanan : Makanan Biasa
Jalur pemberian : Jalur pemberian oral
Frekuensi : 3 kali makanan utama 2 kali selingan
2. Tujuan Diet :
 Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur dan kebutuhan fisik untuk
mendapatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
 Mencapai status gizi normal.
 Mengurangi asupan energi sehingga tercapai penurunan BB 1/2—1 kg per bulan untuk
penderita obes dengan IMT 27-35 dan 2-4 kg per bulan untuk klien dengan IMT >35 atau
penurunan BB 10% dari BB aktual.

3. Syarat dan Prinsip Diet :


Faktor penting dalam penurunan BB adalah keseimbangan energy negatif, pengurangan energy
500-1000 kalori per hari dapat menurunkan BB 0,5-1 kg BB per minggu. Literatur mengidentifikasi diet
1200 Kkal per hari untuk perempuan dan 1400 Kkal sampai 1500 Kkal per hari untuk laki-laki,
meruapakan anjuran diet yang dapat diterima/diaplikasikan dengan aman dengan penurunan BB 1-2 kg
per bulan, jika disertai dengan peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan BB 2-4 kg per bulan.
Selama 6 bulan pertama target penurunan BB adalah 10% dari BB awal. Kepatuhan pasien pada
diet ini lebih tinggi. Namun, pemberian diet 1200 Kkal atau kurang pada umumnya tidak dapat
memenuhi kebutuhan vitamin mineral, oleh sebab itu, dianjurkan/direkomendasikan pemberian
multivitamin.
Penurunan BB tidak bergantung pada komposisi zat gizi makro, tetapi pembatasan energi
merupakan kunci yang berhubungan dengan penurunan BB jangka pendek. Diet rendah KH lebih cepat
menurunkan BB dari pada diet dengan KH tinggi/sedang tetapi setelah 1 tahun penurunan BB pada diet
ini tidak berbeda secara signifikan. Distribusi makanan meliputi 3 kali makan utama dan 2 kali makan
selingan, dianjurkan makan teratur dan tidak melewatkan salah satu waktu makan.
a. Kebutuhan energy : Kebutuhan energy pada penderita obesitas sebaiknya dihitung RMR (
resting metabolic rate ) menggunakan indirect calorimetry jika tidak dapat diukur dengan
indirect calorymetry dapat dihitung dengan menggunakan rumus Mifflin-St. Jeor.
b. Kebuthan zat gizi makro
a. Protein: Kebutuhan protein tinggi 0,8—1,2 g per kg BB per hari, yaitu berkisar 72-80
gram per hari dengan sumber protein berkualitas tinggi. Asupan protein <40 gram per hari
akan berisiko aritmia ventrikular.

b. Lemak: Diberikan sekitar 20-30% dari total energi, lemak jenuh dibatasi, yaitu sekitar 6-
8% dari total energi lemak.

c. Karbohidrat: Diberikan 50-60% dari energi total, karbohidrat dapat membantu mencegah
kehilangan jaringan otot. Untuk mencegah terjadinya ketosis, pemberian KH tidak boleh
kurang dari 100 g per hari, pemberian KH >100 g per hari akan menurunkan risiko
peningkatan asam urat. Makanan yang mengandung serat tinggi dapat memberikan rasa
kenyang dan memperlambat pengosongan lambung. Serat dianjurkan 20-35 g per hari. KH
dengan indeks glikemik rendah tidak dianjurkan karena terbukti tidak efektif.
c. Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan (AKG), kebutuhan serat 20-35
gram per hari.
d. Mengontrol besar porsi setiap makan dengan menggunakan alat makan (piring) lebih kecil,
mengunyah makanan lebih lama, aktivitas makan tidak bersamaan dengan menonton T'V,
menggunakan gawai (gadget).

4. Menghitung Kebutuhan Pasien


 Diketahui
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 tahun
BB : 80 kg
TB : 150 cm
 Berat Badan Ideal (BBI)
BBI = (TB – 100) x 0,9
= (150-100) x 0,9
= 50 x 0,9
= 45 kg
 IMT
80
IMT = 1,502
80
= 2,25

= 35,6 (lebih)

 Kebutuhan Energi
REE = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x Umur)-161
= (10 x 80) + (6,25 x 150) – (5 x 46)-161
= 800+ 937,5- 230 - 161
= 1.346,5 kkal

TEE = REE x Fa
= 1.346,5 kkal x 1,8
= 2.423,7 kkal – 500 kkal
= 1.923,7 kkal
 Kebutuhan Protein
= 0,8 x 80 kkal
= 64 gram
 Kebutuhan Lemak
= 20% x 1.923,7 kkal
= 384,74 : 9
= 42,74 gram
 Kebutuhan Karbohidrat

= 50% x 1.923,7 kkal

= 961,85 kkal : 4

= 240,46 gram
 Serat
= 80 / 60 x 30

= 40 g
 Vit A
= 80 / 60 x 600
= 800 RE
 Vit K
= 80 /60 x 55
= 73,33 mcg
 Vit C
= 80 / 60 x 75
= 100 mg
 Kalsium
= 80 / 60 x 1000
= 1.333 mg
 Kalium
= 80 / 60 x 4.700
= 6.266 mg
 Zat besi
= 80 / 60 x 18
= 240 mg
 Kebutuhan cairan
= 80 / 60 x 2350
= 3.133 ml

F. Edukasi Gizi
Tujuan :
 Meningkatkan pemahaman klien terkait diet yang diberikan
 Perubahan pola makan dan pemilihan makanan yang tepat untuk klien
 Membantu klien dalam penurunan berat badan

Konten Materi :

Menurut WHO dalam P2PTM Kemenkes RI (2018) obesitas merupakan penumpukan lemak yang
berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan
(energy expenditure) dalam waktu lama. Kegemukan dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih
tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan
sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena
kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style (kebiasaan hidup kurang gerak).

Berdasarkan etiologinya Masjoer dalam Sudargo dkk. (2014) membagi obesitas menjadi dua,
diantaranya:

a. Obesitas Primer
Obesitas primer adalah obesitas yang disebbkan oleh faktor gizi dan berbagai faktor yang
mempengaruhi masukan makanan. Masukan makanan yang lebih banyak daripada kebutuhan tubuh
mengakibatkan obesitas jenis ini.
b. Obesitas Sekunder
Obesitas sekunder adalah obesitas yang disebabkan oleh adanya penyakit atau kelainan congenital,
endokrin (sindrom Mauriac, sindrom Freulich, dll), atau kondisi lain.
Menurut P2PTM Kemenkes RI (2016) penyebab terjadinya obesitas antara lain:
1. Pola Makan
Pola makan yang dapat menyebabkan obesitas seperti makan berlebihan (porsi besar), sering
makan dan tidak teratur, sering mengemil (kudapan), makan dalam jumlah banyak dan dalam
waktu singkat (terburu-buru), menghindari makan pagi sehingga menambah porsi makan siang
dan atau malam, banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis, kurang
makan sayur dan buah.
2. Pola aktivitas
Pola aktivitas yang dapat menyebabkan obesitas diantaranya sering menonton televisi, bermain
komputer, durasi tidur malam <7 jam, dan games tanpa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam
per hari, kurang latihan fisik, aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30
menit per hari, kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor
daripada jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dsb).
3. Faktor lain
Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain: genetik, ketidakseimbangan
hormonal, terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan psikologis
(stres), dan kondisi medis lainnya.

4. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan :

Bahan Yang Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Makanan
Karbohidrat Karbohidrat kompleks seperti nasi, Karbohidrat sederhana seperti gula
jagung, ubi, singkong, talas, pasir, gula merah, sirop, kue
kentang, sereal yang manis dan gurih
Protein hewani Daging tidak berlemak, ikan, telur, Daging berlemak banyak: unggas
ayam tanpa kulit, keju dan susu dengan kulit, daging kambing,
rendah atau tanpa lemak daging bebek, sosis, cornet,
sarden, ham, susu fullcream,
susu kental manis.
Protein nabati Kacang hijau, kacang merah dalam Kacang-kacangan yang diolah
jumlah terbatas direbus ; tempe, dengan cara digoreng atau
tahu, oncom, ditumis, dikukus, ditambahkan santan kental.
dipanggang: susu kedelai
Zat pengatur Sayuran tinggi serat; kol, sawi, lobak; Sayuran yang dimasak menggunakan
sayuran banyak serat, genjer, santan kental atau margarin/
kapri, dan singkong, nagka, mentega dalam jumlah banyak
keluwih, melinco, pare, bayam Durian, alpukat, manisan buah-
kangkung, kacang panjang, buahan, buah yang diolah
buncis muda, oyong muda dengan gula dan susu fullcream
dikupas, labu siam, labu kuning, atau susu kental manis
labu air, tomat, kembang kol,
ketimun
Buah segar: pisang, pepaya, jeruk,
mangga, sawo, alpukat, sari
sirsak, jambu biji.
Minuman 5. Soft drink, minuman beralkohol

Lemak Minyak tidak jenuh tunggal atau Santan margarine, mentega, minyak
ganda, seperti minyak kedelai, sayur
minyak jagung, olive oil, yang
tidak digunakan untuk
menggoreng

G. Monitoring dan Evaluasi


TARGET/ TINDAK
PARAMETER CAPAIAN /HASIL MONITOR EVALUASI
TUJUAN LANJUT
BB 1 kg/minggu 80 kg 70 kg 60 kg Penurunan Mengatur pola
BB 1 makan dan
kg/minggu memberikan
sudah diet sesuai
mencapai dengan
target kebutuhan
klien dan
dikurangi 500
kkl/hari
Pemilihan Memberikan Pemilihan Klie mulai Klien biasa Klien sudah Mengatur pola
makanan yang edukasi makanan mengonsu mengonsum bisa makan dari
salah terkait yang salah msi si makanan menentukan segi jumlah,
bagaimana makanan yang tepat mana makana jenis, dan
memilih yang dan baik yang boleh frekuensi
makanan yang dianjurkan dikonsumsdi, makan atau
baik dan tepat dan tidak dibatasi, dan dengan
tidak boleh memberikan
dikonsumsi makanan yang
tepat serta
konseling gizi
Asupan cairan Memenuhi Klien Mulai Klien Asupan Pemberian
tidak adekuat kebutuhan jarang mengurang memenuhi cairan Konseling
cairan klien mengonsu i konsumsi asupan terpenuhi dilanjutkan
msi air the tanpa cairan
lebih sering gula dengan air
mengonsu
msi teh
tanpa gula
Aktifitas fisik Memperbaiki Tidak Klien Klien mulai Aktivitas Pemberian
kurang pola hidup sempat mulai melakukan fisik sedang konseling
klien berolahraga melakukan olahraga di dilanjutkan
karena aktivitas luar rumah
bekerja fizik setiap sabtu
seperti minggu
yoga di
dalam
rumah
H. Menyusun Menu Untuk Pasien
Tetapkan Waktu Makan
 Makan Pagi : 07.00 WITA
 Snack Pagi : 10.00 WITA
 Makan Siang : 12.00 WITA
 Selingan Sore : 16.00 WITA
 Makan Malam : 19.00 WITA

Susunan Menu Makanan Lunak


Waktu Makan Hidangan Makanan
Makan Pagi Roti isi
(07.00) Pisang
Selingan Siang Bubur kacang hijau (tanpa santan)
(10.30)
Makan Siang Nasi
(12.00) Tempe bumbu kuning
Telur kukus
Sup
Buah semangka
Selingan Sore(16.00) Salad buah
Makan Malam Nasi
(18.30) Udang goreng tepung
Pepes tahu
Tumis pare
Pepaya
Nilai Gizi dengan Standar Makanan Biasa

Energi : 1.923,7 kkal Karbohidrat : 240,46 g


Lemak : 42,74 g Protein : 64 g
Waktu Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak Kh
Makan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)

Makan Roti isi Roti 70 267,75 6,3 1,27 57,82


Pagi Daging ayam 50 149 9,1 12,5 0
(07.00) Salada 50 15 0,95 0,05 2,75
Tomat 15 25,5 1,25 0,55 4
Timun 50 Termasuk Sayuran A yang kandungan kalorinya rendah
sehingga dapat diabaikan
Pisang Pisang hijau 100 121 1 0,1 28,9
Selingan Bubur Kacang hijau 25 80,75 5,72 0,37 14,2
Pagi kacang Susu 10 13,8 0,7 0,79 0,99
(10.00 hijau
TOTAL 541,75 22,32 14,68 79,79
Makan Nasi Beras 75 267,75 6,3 1,27 57,82
Siang Telur Telur ayam 60 92,4 7,44 6,48 0,42
(12.00) kukus Seledri 5 1,15 0,05 0,05 0,23
Tempe Tempe 50 75 7 3,85 4,55
bumbu
kuning
Sup Labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
wortel 25 9 0,25 0,15 1,97
Kentang 25 15,5 0,52 0,05 3,37
Semangka Semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
Selingan Salad buah Nanas 20 8 0,12 0,06 1,98
Sore Semangka 20 5,6 0,1 0,04 1,38
(16.00) Melon 20 7,4 0,12 0,08 1,56
Anggur 40 12 0,2 0,08 2,72
Yogurt 15 10,95 1,49 0,28 0,59
Keju 15 48,9 3,42 3,04 1,96
TOTAL 596,65 27,81 15,65 88,82
Makan Nasi Beras 75 267,75 6,3 1,27 57,82
Malam Udang Udang 50 45,5 10,5 0,1 0,05
(19.00 goreng Tepung 20 81,25 2,5 0,32 17,5
tepung Minyak 5 43,5 0,05 4,9 0
Tahu Tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
balado
Minyak 3 26,1 0,03 2,94 0
Sayur Bayam 50 8 0,45 0,2 1,45
bening Jagung 50 73,5 2,55 0,35 15,75
Buah pepaya 100 46 0,5 0,1 12,2
TOTAL 6121 27,73 12,46 100,97
TOTAL JUMLAH ASUPAN 1.750,5 70,1 42,79 269,59
kkal gram gram gram

TOTAL JUMLAH KEBUTUHAN 1.923,7 64 42,74 240,46


kkal gram gram gram
PERSENTASE TINGKAT KONSUMSI 90% 109% 100% 112%
KATEGORI TINGKAT KONSUMSI Sedang BAIK BAIK BAIK
Daftar Pesanan
No Bahan Makanan Berat Bersih Berat Kotor Harga
(gram) (gram) (Rp)
1. Beras 225 225 2000
2. Daging ayam 50 86,20 1000
3. Timun 50 90,90 300
4. Pisang 100 138 1000
5. Telur ayam 60 67,4 2000
6. Seledri 5 7,9 100
7. Labu siam 50 60,24 500
8. Wortel 25 31,25 200
9. Kentang 25 29,4 200
10. Semangka 120 217,39 1000
11. Anggur 40 40 1000
12. Udang 50 73,52 2000
13. Tepung 10 10 200
14. Minyak 8 8 2000
15. Tahu 50 50 1000
16. Bayam 50 70,42 500
17. Pepaya 100 133,3 1000
18. Kacang hijau 25 25 500
19. Nanas 20 30,3 500
20. Melon 20 20,5 500
21. Susu 10 10 500
22. Yogurt 15 15 1500
23. Keju 15 15 2000
TOTAL 35.000

I. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai