Oleh
Nailatus Sholehah Salsabilah 221101080001
1. Pengertian
Ontologi berasal dari bahasa yunani “onta” yang artinya sesuatu yang sungguh-
sungguh ada atau kenyataan yang sungguh-sungguh ada, dan “logos” yang artinya teori
atau ilmu. Berarti ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang keberadaan.
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat dengan suatu perwujudan
tertentu.
Metafisika berasal dari bahasa latin “metaphsyca” dan bahasa yunani “meta ta
physica” yang berarti dibelakang yang fisik. Berarti metafisika adalah ilmu tentang
sesuatu dibalik yang nampak. Sebagaimana dijelaskan oleh Martin Heidegger bahwa
metafisika merupakan usaha pembebasan diri manusia sebagai mahluk rasional dari
keterikatan pada hal-hal fisik belaka. Secara umum metafisika membicarakan bentuk
yang sangat mendasar (ultimate) dari benda, atau realitas yang berada di belakang
pengalaman yang langsung (immediate experience).
2. Objek Kajian
Susanto, A (2001: 92) menjelaskan mengenai :
a. Objek material ontologi ialah yang ada, yang ada individu,, ada umum, ada
terbatas, ada tidak terbatas, ada umum, ada universal, ada mutlak, termasu
kosmologi dan metafisika dan ada sesudah kematian maupun segala sumber
sesuatu yang ada.
b. Objek formal ontology adalah hakikat seluruh realitas, bagi pendekatan kualitatif,
realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah,telaahnya menjadi telaah monism,
paralerisme ataupun pluralism.
Pembahasan ontology sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa” yang
menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai
esensi benda. Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara
fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis,
yang berlainan (objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada ;
dalam kerangka tradisional ontology dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip
umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontology
dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada.