B. ETIOLOGI
Adanya peningkatan tekanan intraokuli sebuah perubahan anatomi sebagai bentuk
gangguan mata atau sistemik lainnya,trauma mata, dan predisposisi faktor genetik. Glauoma sering
muncul sebagai manifestasi penyakit atau proses patoogik dari sistem tubuh lainnya.
( Tamsuri, 2010 )
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Peningkatan TIO
2. Penyepitan lapang pandang
3. Penggihataan menurun
4. Mual muntah
5. Mata merah
6. Pembengkakan satu atau kedua mataa ( Debjit, 2012 )
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tonometri
2. Gonioskopi
3. Oftalmoskopi
4. Pemeriksaan tajampenglihatan
5. Pemeriksaan lapang pandang. ( Ilyas, 2015 )
E. KOMPLIKASI
1. Glaukomma kronis
2. Sinekia anterior
3. Katarak
4. Kebutaan
G. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis :
1. Terapi medikamentosa
2. Miotik kuat
3. Beta blocker
4. Aprakonidin
( Atiyatul, Aryani 2008 )
b. Penatalaksanaan Keperawatan :
1. Pertahankan diet
2. Kurangi konsumsi kafein 3.Oahraga secara teratur 4.Hindari stres
3. Gunakan pelindung mata saat berada dalam kondisi beresiko yang dapat menimbulkan
trauma mata.
H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan :
1. Penurunan persepsi sensori visual/ penglihatan b.d Serabut syaraf oleh karena
peningkatan tekanan intra okuler.
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vasekuler serebral
Usia > 40 th
DM
Miopia
Trauma Mata
Gangguan Persepsi
Sensasi Penglihatan
Nyeri
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. K
Alamat : Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo
Umur : 77 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Pendidikan :-
Pekerjaan Pekerjaan :-
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2022
Penanggung Jawab
Nama :Tn.K
Alamat : Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo
Umur : 52 Tahun
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Sebagai anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan 1 bulan terakhir ini sering pusing dan penglihatan semakin
tidak jelas.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat darah tinggi sejak dulu dan kadang
sering pusing. Klien juga mengatakan mengatakan memiliki riwayat katarak dan
saat ingin dioperasi sudah tidak bisa.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan jika di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular.
d. Genogram
KETERANGAN :
: Perempuan
f. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, ataupun udara
g. Macam obat yang diminum sekarang : -
h. Kebiasaan Merokok/minum alkohol : -
3. Kebutuhan Oksigen
Pernafasan : 20 x/menit
x/menit Irama : teratur teratur
Kedalaman : normal
Sesak nafas : tidak ada Sianosis :-
Cuping Hidung : tidak ada Batu : tidak
ada Auskultasi : vesikuler
Tidak ada edema, tidak ada nyeri dada
4. Kebutuhan Nutrisi
a. Makan
3 x/hari (nasi, lauk, sayur), nafsu makan menurun, makan tidak habis,
hanya habis setengah porsi
Mandi (Bathing) - √
Berpakaian (Dressing) - √
Pergi ke - √
toilet(Toileting)
Berpindah tempat √ -
(Transfering)
Continent BAB/BAK
- √
(Continence)
Makan (Feeding) √ -
Hasil : E
Ny. K mampu melakukan 2 aktivitas diatas dengan mandiri
dan 4 aktivitas yang dibantu.
Kategori Penilaian :
1) Indeks Katz A
2) Indeks Katz B
3) Indeks Katz C
4) Indeks Katz D
5) Indeks Katz E
6) Indeks Katz F
10 Berjalan menyamping 3
11 Berjalan mundur 3
JUMLAH 4
HASIL : salah 4, Gangguan intelektual
ringan Interpretasi Hasil :
Salah 0 – 3 : Baik
Salah 4 – 5 : Gangguan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Gangguan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Gangguan intelektual berat
12. Sosial Ekonomi
Klien tinggal di Rumah bersama anak nya sehingga untuk kebutuhan hidup
sehari – hari sudah terpenuhi
13. Kebiasaan Kegiatan
Klien hanya tiduran atau duduk dihalaman
14. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik
a) Vital Sign :
Suhu = 36,50
C
Nadi = 80 x/menit
RR = 21 x/menit
TD = 130/80 mmHg
b) Antopomentri
TB : 158 cm
BB : 48 kg
c) Kepala
Kulit kepala
tampak ada ketombe ketombe dan lesi, tidak lesi, tidak ada lesi dan
lesidan tidak ada benjolan.
Mata
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak tampak, Pupil tidak tampak,
tidak ada pembengkakan dan lensa tampak keruh berkabut.
Hidung
ampak bersih, tak ada lesi, tidak ada pernafasan cupping hidung.
Mulut
Telinga
simetris, tidak ada lesi dan ada gangguan pendengaran.
Leher
tidak ada gangguan pembesaran tonsil dan kelenjar tiroid
Dada
- Paru-Paru:
I : bentuk simetris, pengembangan paru simetris, tidak ada
jejas/lesi
P : vocal fremitus kiri dan kanan sama.
P : Sonor
A : Vesikuler
- Jantung:
I : Ictus Cordis tidak tampak
P : Ictus Cordis teraba pada mid clavicula ICS 5
P : pekak
A : tidak ada bunyi tambahan.
Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada asites, umbilicus sedikit
kotor. A : peristaltik 18 x/menit
P : tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
P : timpani
Ekstremitas
a. Atas :
kekuatan otot ka/ki : 5/5
ROM ka/ki : Aktif
Capilary Refile : 2 detik
Akral : Hangat
b. Bawah :
kekuatan otot ka/ki : 4/4
ROM ka/ki : Aktif
Capilary Refile : 2 detik
Akral : Dingin.
B. Data Fokus
NO Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : Peningkatan Nyeri akut
Klien mengatakan kepalanya tekanan vasekuler ( 00132 : 445 )
sering terasa pusing serebral
P : meningkat setelah
beraktivitas Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 3
T : Hilang timbul
DO :
Klien terlihat menahan nyeri
Klien tampak sesekali
memegangi kepala
TD : 130/80 mmHg,
N : 80 x/menit
, RR : 21 x/menit
DO : ( 00122 )
Klien tampak menggunakan
alat bantu tongkat untuk
melakukan aktivitasnya.
Kedua mata klien tampak
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak tampak (keruh dan
berkabut) Pupil tidak tampak
(keruh dan berkabut), tidak ada
pembengkakan dan lensa
tampak keruh berkabut
DO :
indeks kats klien nilai E
Klien tampak berjalan
menggunakan alat
bantu tongkat
Kedua lensa mata PM
tampak keruh dan berkabut
Penurunan kekuatan ekstremitas
bawah (kekuatan otot
ekstremitas bawah ka/ki 3/3).
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d Peningkatan tekanan vasekuler serebral ( 00132 : 445 )
Gangguan persepsi sensori ( penglihatan ) b.d Serabut syaraf oleh karena
peningkatan tekanan intra okuler ( 00122 )
Resiko cidera b.d Disfungsi sensorik ( 00035 : 393 )
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan & kriteria
Intervensi Rasional
Keeperawatan hasil
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Kajian nyeri Untuk
Peningkatan tindakan keperawatan secara mengetahui
tekanan selama 3 x 24 jam nyeri komprehensif derajat
vasekuler berkurang dengan termasuk lokasi, nyeri
serebral kriteria hasil: karakteristik, Untuk
durasi,frekuensi, menambah
( 00132 : 445 ) Mampu mengontrol kualitas dan pengetahuan
nyeri (tahu faktor keluarga dan
penyebab nyeri, presipitasi pasien
mampu Berikan Untuk
menggunakan tehnik informasi menurunkam
nonfarmakologi mengenai nyeri intensitas
untuk mengurangi seperti nyeri
nyeri, mencari penyebab nyeri, Untuk
bantuan) berapa lama mengurangi
Melaporkan bahwa nyeri akan nyeri dengan
nyeri berkurang dirasakan dan menaikkan
berkurang dengan antisipasi dari ambang
menggunakan ketidaknyamana nyeri
n akibat
manajemen nyeri prosedur
Menyatakan rasa Ajarkan teknik
nyaman setelah non
nyeri berkurang farmakologi
Tanda vital : relaksasi nafas
dalam rentang dalam
normal Kolaborasi
pemberian
( 1605 : 247 ) analgesik
( 1400 : 198 )
Gangguan Setelah dilakukan Kaji ketajaman Untuk
persepsi tindakan penglihatan dan mengidentifi
sensori ( keperawatan selama 3 x tingkat kasi
penglihatan ) 24 jam klien dapat fungsional kemampuan
b.d Serabut meningkatkan sensori terhadap pengli visual pasien
syaraf oleh persepsi dengan kriteria hata dan Untuk
karena hasil: perawatan membantu
peningkatan Membantu ADL mempermud
tekanan intra Klien dapat Ajarkan cara ah aktivitas
okuler meneteskan obat meneteskan pasien
mata dengan obat mata Untuk
( 00122 ) benar dengan benar membantu
Klien kooperatif Kolaborasi meringankan
dalam tindakan pemberian gejala
Klien menyadari obat sesuai
hilangnya indikasi
pengelihatan
secara permanen ( 1569 )
Tidak terjadi
penurunan visus
lebih lanjut
( 1907 )
Resiko cidera Setelah dilakukan Identifikasi Untuk
b.d Disfungsi tindakan kebutuhan menentukan
sensorik keperawatan selama 3 x keamanan klien, kebutuhan
24 jam klien dapat sesuai dengan sesuai
( 00035 : 393 ) memahami terhadap kondisi fisik kondisi fisik
faktor yang Ciptakan Untuk
menyebabkan cidera lingkungan meminimalk
dengan kriteria hasil: yang aman an resiko
untuk klien cidera
Klien menunjukkan Ajarkan Untuk
perubahan perilaku modifikasi mengantisipa
dan pola hidup untuk lingkungan si terjadinya
menurunkan faktor untuk cidera
resiko cidera meminimalkan Untuk
Klien terbebas bahan membantu
dari cidera berbahaya dan terjaganya
Klien mampu berisiko pasien
menggunakan Kolaborasi
fasilitas kesehatan dengan pasien
yang ada dan keluarga
Klien menyadari untuk
hilangnya menghindari
pengelihatan lingkungan
secara permanen yang berbahaya
D. Implementasi Keperawata
Hari No
Implementasi Respon Ttd
Tanggal Dx
sabtu, 2,3 Membantu ADL S : klien mengatakan
1/10/2022 berkenan untuk
08.00 dibantu aktivitasnya
WIB
O : klien tampak lebih
nyaman setelah dibantu
untuk mandi, toileting
O:
klien tampak
kooperatif
Kedua mata klien
tampak berkabut dan
keruh
S : klieen mengatakan
O:
Klien tampak
terbiasa dengan
kondisinya saat ini
Klien tidak
minum obat
ataupun
memberikan tetes
09.35 1 Mengkaji nyeri secara mata
WIB komprehensif
S : klien mengatakan
pusing
P : meningkat setelah
beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 2
T : Hilang timbul
O : klien tampak sesekali
memegangi kepala
O:
Klien kooperatif
Klien tampak rileks
TD : 120/70 mmHg,
O:
Klien tampak lebih
nyaman Klien dapat
meningkatkan kualitas
Istirahat
O : klien tampak
semangat melakukan
terapi yang telah
diajarkan
O:
Klien tampak lebih
semangat
TTV : 110/90 mmHg
S : 36,50C
E. EVALUASI 1
NO Tanggal / Evaluasi Paraf
DX Jam
1 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak menahan nyeri sakit pada matanya
A:
masalah belum teratasi
P:
Melakukan Kolaborasi pemberian analgesik
2 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan belum bisa meneteskan tetes
mata sendiri.
O:
Klien tampak bingung ,masih di bantu untuk meneteskan
tetes mata.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Melakukan kolaborasi dengan dokter mata
3 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan belum siap menerima resiko cidera
kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak gelisan dan cemas.
A:
masalah belum teratasi
P:
Memberikan motivasi pada pasien agar pasien menerima
penyakitnya
EVALUASI 2
NO Tanggal Paraf
/ Evaluas
DX
i
Jam
1 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih sedikit nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak menahan nyeri sakit pada matanya
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Mengajarkan teknik relaksasi manajemen nyeri.
2 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih belum bisa meneteskan tetes
mata sendiri.
O:
Klien tampak masih bingung ,masih di bantu untuk
meneteskan tetes mata.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Mengajarkan pasien untuk cara melakukan tetes mata.
3 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih belum siap menerima resiko
cidera kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak gelisah dan cemas.
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Memberikan motivasi pada pasien agar pasien menerima
penyakit yang di derita.
EVALUASI 3
NO Tanggal Paraf
/ Evaluas
DX
i
Jam
1 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah tidak nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak membaik
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
2 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah bisa cara menetes mata dan
bisa melakukan sendiri.
O:
Klien tampak bisa meneteskan tetes mata sendiri .
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
3 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah siap menerima resiko cidera
kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak ikhlas dengan penyakit yang di derita.
A:
masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan