Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GLUKOMA PADA LANSIA

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. ALFIA SHOVIANA 19.0.P.225
2. ANA HIDAYATUL M 19.0.P.227
3. ANANDA AAN ALI N 19.0.P.228
4. ARUM PUTRI C.S 19.0.P.230
5. DITA SUCIANASTASYA 19.0.P.235
6. FATIHAH HARI P 19.0.P.238
7. INTAN NOVIASARI 19.0.P.243
8. FEBRIANI SURYANINGSIH 19.0.P.247
9. TRI MULYANI 19.0.P.255

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA HUSADA KARANGANYAR
2022
A. DEFINISI
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang biasanya disertaipeningkatan tekanan
intraocular.(Salmon, 2007)
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih
tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf pengihata dan kebutaan. ( Sidarta
Iyas2004 )

B. ETIOLOGI
Adanya peningkatan tekanan intraokuli sebuah perubahan anatomi sebagai bentuk
gangguan mata atau sistemik lainnya,trauma mata, dan predisposisi faktor genetik. Glauoma sering
muncul sebagai manifestasi penyakit atau proses patoogik dari sistem tubuh lainnya.
( Tamsuri, 2010 )

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Peningkatan TIO
2. Penyepitan lapang pandang
3. Penggihataan menurun
4. Mual muntah
5. Mata merah
6. Pembengkakan satu atau kedua mataa ( Debjit, 2012 )

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tonometri
2. Gonioskopi
3. Oftalmoskopi
4. Pemeriksaan tajampenglihatan
5. Pemeriksaan lapang pandang. ( Ilyas, 2015 )

E. KOMPLIKASI
1. Glaukomma kronis
2. Sinekia anterior
3. Katarak
4. Kebutaan

5. ( Widya medika, 2009 )


F. ANAMNESA
1. Hilangnya penglihatan sisi samping
2. Sakit kepala
3. Penglihatan kabur
4. Melihat pelangi bila melihat cahaya terang. ( Ilyas, 2007)

G. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis :
1. Terapi medikamentosa
2. Miotik kuat
3. Beta blocker
4. Aprakonidin
( Atiyatul, Aryani 2008 )
b. Penatalaksanaan Keperawatan :
1. Pertahankan diet
2. Kurangi konsumsi kafein 3.Oahraga secara teratur 4.Hindari stres
3. Gunakan pelindung mata saat berada dalam kondisi beresiko yang dapat menimbulkan
trauma mata.

H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan :
1. Penurunan persepsi sensori visual/ penglihatan b.d Serabut syaraf oleh karena
peningkatan tekanan intra okuler.
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vasekuler serebral

3. Resiko cidera b.d disfunngsi sensorik


I. PATHWAY

Usia > 40 th
DM
Miopia
Trauma Mata

Obstruksi Jaringan Trabekuler Peningkatan Tekanan

Vitreus Hambatan Pengaliran Pergerakan Iris


Cairan Humor Aqueous Kedepan

TIO Meningkat Glukoma TIO Meningkat

Gangguan Syaraf Optik Tindakan Operasi

Perubahan Penglihatan Kebutaan Resiko Cidera


Perifer

Gangguan Persepsi
Sensasi Penglihatan

Nyeri
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. K
Alamat : Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo
Umur : 77 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Pendidikan :-
Pekerjaan Pekerjaan :-
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2022

Diagnosa Medis : Glaukoma

Penanggung Jawab
Nama :Tn.K
Alamat : Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo
Umur : 52 Tahun
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Sebagai anak

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan 1 bulan terakhir ini sering pusing dan penglihatan semakin
tidak jelas.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat darah tinggi sejak dulu dan kadang
sering pusing. Klien juga mengatakan mengatakan memiliki riwayat katarak dan
saat ingin dioperasi sudah tidak bisa.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan jika di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular.
d. Genogram

KETERANGAN :

: Laki – laki : Pasien

: Perempuan

e. Tanda – tanda vital


Suhu : 36,50C
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit : 80
x/menit BB : 48 kg
TB : 158 cm
RR : 21 x/menit

f. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, ataupun udara
g. Macam obat yang diminum sekarang : -
h. Kebiasaan Merokok/minum alkohol : -
3. Kebutuhan Oksigen
Pernafasan : 20 x/menit
x/menit Irama : teratur teratur
Kedalaman : normal
Sesak nafas : tidak ada Sianosis :-
Cuping Hidung : tidak ada Batu : tidak
ada Auskultasi : vesikuler
Tidak ada edema, tidak ada nyeri dada

4. Kebutuhan Nutrisi
a. Makan
3 x/hari (nasi, lauk, sayur), nafsu makan menurun, makan tidak habis,
hanya habis setengah porsi

Kodisi gigi : sudah tanggal, atas sisa : 6, bawah sisa : 4

5. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


Minum : ± 3 - 4 gelas air putih perhari dan 1 gelas teh pagi hari teh pagi
hari Mukosa mulut : lembab
BAK : ± 4x/hari, warna kuning, bau
khas Inkontinensia : tidak ada
Retensi Urin : tidak ada
Hematuri : tidak ada
BAB : 1x/hari, lembek, warna kuning, bau khas
Konstipasi : tidak

6. Kebutuhan aktivitas danistirahat


a) Aktifitas yang dinilai: Bathing, Dressing, Toiletting, Transfering,
Continence, Feeding

Macam ADL Mandiri Dibantu

Mandi (Bathing) - √

Berpakaian (Dressing) - √
Pergi ke - √
toilet(Toileting)
Berpindah tempat √ -
(Transfering)
Continent BAB/BAK
- √
(Continence)

Makan (Feeding) √ -

Hasil : E
Ny. K mampu melakukan 2 aktivitas diatas dengan mandiri
dan 4 aktivitas yang dibantu.

Kategori Penilaian :

1) Indeks Katz A

Mandiri dalam Bathing, Dressing, Toileting, Transfering


Continence dan Feeding.

2) Indeks Katz B

Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi di atas.

3) Indeks Katz C

Mandiri kecuali Bathing dan salah satu fungsi lain.

4) Indeks Katz D

Mandiri, kecuali Bathing, Dressing dan satu fungsi lain.

5) Indeks Katz E

Mandiri kecuali Bathing, Dressing, Toileting dan satu fungsi yang


lain.

6) Indeks Katz F

Mandiri kecuali Bathing, Dressing, Toileting, Transfering dan satu


fungsi yang lain.

7) Indeks Katz G : Tergantung pada orang lain untuk 6 aktifitas diatas.


b) Pengkajian Keseimbangan Pada Lansia

NO TEST KOORDINASI KETERANGAN NILAI

1 Berdiri dengan postur normal 4

2 Berdiri dengan postur normal 3


menutup mata

3 Berdiri dengan kaki rapat 4

4 Berdiri dengan satu kaki 3

5 Berdiri fleksi trunk dan berdiri 3


keposisi netral

6 Berdiri lateral dan fleksi trunk 3

7 Berjalan, tempatkan tumit salah 3


satu kaki didepan jari kaki yang
lain

8 Berjalan sepanjang garis lurus 3

9 Berjalan mengikuti tanda 2


gambar pada lantai

10 Berjalan menyamping 3

11 Berjalan mundur 3

12 Berjalan mengikuti lingkaran 2

13 Berjalan pada tumit 3

14 Berjalan dengan ujung kaki 2


JUMLAH 41

Keterangan kategori penilaian:


Skor 1 – 4
4 : mampu melakukan aktivitas
3 : mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai :
42 – 54 : mampu melakukan melakukan aktivitas
(keseimbangan aktivitas (keseimbangan sangat baik)
sangat baik)
28 – 41 : mampu melakukan melakukan sedikit bantuan sedikit
bantuan (keseimbangan b (keseimbangan baik)
14 – 27 : mampu melakukan aktivitas bantuan maksimal (kesei
aktivitas bantuan maksimal (keseimbangan mbangan
menurun, resiko jatuh)
< 14 : tidak mampu melakuk mampu melakukan aktivitas
an aktivitas
HASIL : jumlah nilai klien adalah 41 (mampu melakukan sedikit
bantuan sedikit bantuan (keseimbangan baik)).
c) Kebiasaan olahraga : -
d) Mudah merasa lelah/lemas : ya, setelah beraktivitas
e) Pusing setelah beraktivitas
f) Kontraktur : tidak ada
g) Kebiasaan tidur malam : ± 8 jam dari jam 20.30 – 04.00 WIB, PM
kadang tidur siang selama 1 jam dari jam 14.30 – 15.30 WIB.
7. Kebutuhan Spiritual
Agama : Islam,
8. Komunikasi
Klien lancar dalam berbicara
9. Pola persepsi sensori

Sensori Baik Tidak Keterangan


Penglihatan √ Klieen mengalami perubahan

Pendengaran √ penglihatan dan


pendengaran, penglihatannya
Penciuman √
sudah tidak jelas (hanya
Pengecapan √
bayangan ketika
Perabaan √
terkena cahaya) serta pendengaran
sudah berkura udah berkurang
Klien mengatakan sering sakit kepala, tengkuk leher terasa kaku
P : bertambah setelah beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : kepala
S : skala 3
T : Hilang timbul
10. Koping dan toleransi stress
Bila merasa stress Ny.K selalu mengalihkan untuk mendengarkan radio
11. Mental
Keadaan emosi : baik Memori :
sering lupa Skor minimental
status :

No Pertanyaan Benar Salah


1 Tanggal berapa hari ini ? √
2 Hari apa sekarang? √
3 Apa nama tempat ini? √

4 Dimana alamat anda? √

5 Berapa umur anda? √


6 Kapan anda lahir? √
7 Siapa presiden presiden indonesia indonesia √
sekarang?
8 Siapa presiden presiden sebelumnya? √
9 Siapa nama ibu anda? √
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari √
setiap angka baru, semua secara menurun

JUMLAH 4
HASIL : salah 4, Gangguan intelektual
ringan Interpretasi Hasil :
Salah 0 – 3 : Baik
Salah 4 – 5 : Gangguan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Gangguan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Gangguan intelektual berat
12. Sosial Ekonomi
Klien tinggal di Rumah bersama anak nya sehingga untuk kebutuhan hidup
sehari – hari sudah terpenuhi
13. Kebiasaan Kegiatan
Klien hanya tiduran atau duduk dihalaman
14. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik
a) Vital Sign :
Suhu = 36,50
C
Nadi = 80 x/menit
RR = 21 x/menit
TD = 130/80 mmHg
b) Antopomentri
TB : 158 cm
BB : 48 kg
c) Kepala
 Kulit kepala
tampak ada ketombe ketombe dan lesi, tidak lesi, tidak ada lesi dan
lesidan tidak ada benjolan.

 Rambut : beruban beruban

 Wajah : berbentuk berbentuk oval dan tampak keriput. keriput.

 Mata
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak tampak, Pupil tidak tampak,
tidak ada pembengkakan dan lensa tampak keruh berkabut.

 Hidung
ampak bersih, tak ada lesi, tidak ada pernafasan cupping hidung.

 Mulut

bersih, tidak ada stomatitis, gigi tanggal, tidak menggunakan gigi


palsu.

 Telinga
simetris, tidak ada lesi dan ada gangguan pendengaran.

 Leher
tidak ada gangguan pembesaran tonsil dan kelenjar tiroid

 Dada
- Paru-Paru:
I : bentuk simetris, pengembangan paru simetris, tidak ada
jejas/lesi
P : vocal fremitus kiri dan kanan sama.
P : Sonor
A : Vesikuler
- Jantung:
I : Ictus Cordis tidak tampak
P : Ictus Cordis teraba pada mid clavicula ICS 5
P : pekak
A : tidak ada bunyi tambahan.
 Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada asites, umbilicus sedikit
kotor. A : peristaltik 18 x/menit
P : tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
P : timpani

 Genetalia : Tidak Terkaji

 Ekstremitas
a. Atas :
kekuatan otot ka/ki : 5/5
ROM ka/ki : Aktif
Capilary Refile : 2 detik
Akral : Hangat
b. Bawah :
kekuatan otot ka/ki : 4/4
ROM ka/ki : Aktif
Capilary Refile : 2 detik
Akral : Dingin.
B. Data Fokus
NO Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : Peningkatan Nyeri akut
Klien mengatakan kepalanya tekanan vasekuler ( 00132 : 445 )
sering terasa pusing serebral
P : meningkat setelah
beraktivitas Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 3
T : Hilang timbul

DO :
 Klien terlihat menahan nyeri
 Klien tampak sesekali
memegangi kepala
 TD : 130/80 mmHg,
 N : 80 x/menit
, RR : 21 x/menit

2 DS : Serabut syaraf oleh Gangguan


Klien mengatakan pandangan / karena peningkatan persepsi sensori (
penglihatannya semakin memburuk tekanan intra okuler penglihatan )

DO : ( 00122 )
 Klien tampak menggunakan
alat bantu tongkat untuk
melakukan aktivitasnya.
 Kedua mata klien tampak
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak tampak (keruh dan
berkabut) Pupil tidak tampak
(keruh dan berkabut), tidak ada
pembengkakan dan lensa
tampak keruh berkabut

3 DS : Disfungsi sensorik Resiko cidera


Klien mengatakan berjalan ( 00035 : 393 )
menggunakan alat bantu
tongkat

DO :
 indeks kats klien nilai E
 Klien tampak berjalan
menggunakan alat
bantu tongkat
 Kedua lensa mata PM
tampak keruh dan berkabut
 Penurunan kekuatan ekstremitas
bawah (kekuatan otot
ekstremitas bawah ka/ki 3/3).

Diagnosa Keperawatan
 Nyeri akut b.d Peningkatan tekanan vasekuler serebral ( 00132 : 445 )
 Gangguan persepsi sensori ( penglihatan ) b.d Serabut syaraf oleh karena
peningkatan tekanan intra okuler ( 00122 )
 Resiko cidera b.d Disfungsi sensorik ( 00035 : 393 )

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan & kriteria
Intervensi Rasional
Keeperawatan hasil
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan  Kajian nyeri  Untuk
Peningkatan tindakan keperawatan secara mengetahui
tekanan selama 3 x 24 jam nyeri komprehensif derajat
vasekuler berkurang dengan termasuk lokasi, nyeri
serebral kriteria hasil: karakteristik,  Untuk
durasi,frekuensi, menambah
( 00132 : 445 )  Mampu mengontrol kualitas dan pengetahuan
nyeri (tahu faktor keluarga dan
penyebab nyeri, presipitasi pasien
mampu  Berikan  Untuk
menggunakan tehnik informasi menurunkam
nonfarmakologi mengenai nyeri intensitas
untuk mengurangi seperti nyeri
nyeri, mencari penyebab nyeri,  Untuk
bantuan) berapa lama mengurangi
 Melaporkan bahwa nyeri akan nyeri dengan
nyeri berkurang dirasakan dan menaikkan
berkurang dengan antisipasi dari ambang
menggunakan ketidaknyamana nyeri
n akibat
manajemen nyeri prosedur
 Menyatakan rasa  Ajarkan teknik
nyaman setelah non
nyeri berkurang farmakologi
Tanda vital : relaksasi nafas
dalam rentang dalam
normal  Kolaborasi
pemberian
( 1605 : 247 ) analgesik

( 1400 : 198 )
Gangguan Setelah dilakukan  Kaji ketajaman  Untuk
persepsi tindakan penglihatan dan mengidentifi
sensori ( keperawatan selama 3 x tingkat kasi
penglihatan ) 24 jam klien dapat fungsional kemampuan
b.d Serabut meningkatkan sensori terhadap pengli visual pasien
syaraf oleh persepsi dengan kriteria hata dan  Untuk
karena hasil: perawatan membantu
peningkatan  Membantu ADL mempermud
tekanan intra  Klien dapat  Ajarkan cara ah aktivitas
okuler meneteskan obat meneteskan pasien
mata dengan obat mata  Untuk
( 00122 ) benar dengan benar membantu
 Klien kooperatif  Kolaborasi meringankan
dalam tindakan pemberian gejala
 Klien menyadari obat sesuai
hilangnya indikasi
pengelihatan
secara permanen ( 1569 )
 Tidak terjadi
penurunan visus
lebih lanjut

( 1907 )
Resiko cidera Setelah dilakukan  Identifikasi  Untuk
b.d Disfungsi tindakan kebutuhan menentukan
sensorik keperawatan selama 3 x keamanan klien, kebutuhan
24 jam klien dapat sesuai dengan sesuai
( 00035 : 393 ) memahami terhadap kondisi fisik kondisi fisik
faktor yang  Ciptakan  Untuk
menyebabkan cidera lingkungan meminimalk
dengan kriteria hasil: yang aman an resiko
untuk klien cidera
 Klien menunjukkan  Ajarkan  Untuk
perubahan perilaku modifikasi mengantisipa
dan pola hidup untuk lingkungan si terjadinya
menurunkan faktor untuk cidera
resiko cidera meminimalkan  Untuk
 Klien terbebas bahan membantu
dari cidera berbahaya dan terjaganya
 Klien mampu berisiko pasien
menggunakan  Kolaborasi
fasilitas kesehatan dengan pasien
yang ada dan keluarga
 Klien menyadari untuk
hilangnya menghindari
pengelihatan lingkungan
secara permanen yang berbahaya

( 1909 : 480 ) ( 6486 : 193 )

D. Implementasi Keperawata
Hari No
Implementasi Respon Ttd
Tanggal Dx
sabtu, 2,3 Membantu ADL S : klien mengatakan
1/10/2022 berkenan untuk
08.00 dibantu aktivitasnya
WIB
O : klien tampak lebih
nyaman setelah dibantu
untuk mandi, toileting

9.10 WIB 1 Mengkaji nyeri secara S : klien mengatakan


komprehensif pusing
P : meningkat setelah
beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 2
T : Hilang timbul

O : klien tampak sesekali


memegangi kepala

09.20 2 Mengkaji ketajaman S : klien mengatakan


WIB penglihatan dan tingkat bersedia untuk
fungsional terhadap diperiksa matanya dan
penglihatan dan perawatan klien juga mengatakan
penglihatannya
semakin memburuk

O:
 klien tampak
kooperatif
 Kedua mata klien
tampak berkabut dan
keruh

S : klieen mengatakan

09.30 2 Mengajarkan cara meneteskan


WIB obat mata dengan benar bersedia melakukannya
O : klien tampak
melakukan cara yang
sudah diajarkan

10.30 1 Mengajarkan teknik relaksasi S : klien mengatakan


WIB nafas dalam bersedia mengikuti
arahan cara melakukan
nafas dalam

O : klien tampak antusias


dan mampu
melakukannya secara
Mandiri

12.00 3 Menciptakan lingkungan yang S : klien mengatakan


WIB aman dan TTV barang – barang
miliknya untuk ditaruh
dibelakang tempat tidur

O : klien tampak lebih


nyaman
 TD: 120/80 mmHg
 S : 36°C

12.00 2 Kolaborasi pemberian obat S : klien mengatakan


WIB sesuai indikasi ( tetes mata ) bersedia
O : klien kooperatif

Minggu, 2,3 Membantu ADL S : klien mengatakan


2/10/2022 ingin berjemur
07.30
WIB O:
 Klien tampak berjalan
menggunakan alat
bantu tongkat
 Klien berjemur dan
melakukan
pergerakan
sederhana
09.00 2 Mengkaji tingkat fungsional
WIB terhadap penglihatan dan S : klien mengatakan
perawatan kedua matanya sama
sekali sudah tidak bisa
melihat, kecuali ada
cahaya yang terang baru
bisa melihat itupun
hanya sekedar bayangan

O:
 Klien tampak
terbiasa dengan
kondisinya saat ini
 Klien tidak
minum obat
ataupun
memberikan tetes
09.35 1 Mengkaji nyeri secara mata
WIB komprehensif
S : klien mengatakan
pusing
P : meningkat setelah
beraktivitas
Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 2
T : Hilang timbul
O : klien tampak sesekali
memegangi kepala

10.40 1,2,3 Mengobservasi TTV S : klien mengatakan


WIB bersedia
O:
TD : 110/80 mmHg
S : 36,40C

12.00 1,2 Kolaborasi pemberian S : klien mengatakan


WIB analgetik bersedia
O : klien kooperatif

Senin , 1 Mengkaji nyeri secara S : klien mengatakan


3/10/2022 komprehensif termasuk lokasi, nyeri nya berkurang
08.00 karakteristik, durasi, P : meningkat setelah
WIB frekuensi, kualitas dan faktor beraktivitas
presipitasi Q : ditusuk - tusuk
R : Kepala
S : skala 1
T : Hilang timbul

O:
Klien kooperatif
Klien tampak rileks
TD : 120/70 mmHg,

09.20 3 Kolaborasi dengan klien dan S : klien mengatakan


WIB keluarga untuk menghindari lebih banyak
lingkungan yang berbahaya menghabiskan waktu
diatas tempat tidur

O:
Klien tampak lebih
nyaman Klien dapat
meningkatkan kualitas
Istirahat

09.30 1 Mengajarkan teknik relaksasi S : klien mengatakan


WIB nafas dalam merasa senang telah
dilatih relaksasi nafas
dalam

O : klien tampak
semangat melakukan
terapi yang telah
diajarkan

11.00 1,2,3 Mengobservasi TTV S : klien mengatakan


WIB merasa senang karena
masih bisa melakukan
aktivitasnya walaupun
kadang dibantu

O:
Klien tampak lebih
semangat
TTV : 110/90 mmHg
S : 36,50C

1,2 Kolaborasi pemberian S : klien mengatakan


analgetik bersedia
O : klien kooperatif

E. EVALUASI 1
NO Tanggal / Evaluasi Paraf
DX Jam
1 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak menahan nyeri sakit pada matanya
A:
masalah belum teratasi
P:
Melakukan Kolaborasi pemberian analgesik

2 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan belum bisa meneteskan tetes
mata sendiri.
O:
Klien tampak bingung ,masih di bantu untuk meneteskan
tetes mata.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Melakukan kolaborasi dengan dokter mata

3 1/10/2022 S: v
Pasien mengatakan belum siap menerima resiko cidera
kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak gelisan dan cemas.
A:
masalah belum teratasi
P:
Memberikan motivasi pada pasien agar pasien menerima
penyakitnya
EVALUASI 2

NO Tanggal Paraf
/ Evaluas
DX
i
Jam
1 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih sedikit nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak menahan nyeri sakit pada matanya
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Mengajarkan teknik relaksasi manajemen nyeri.

2 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih belum bisa meneteskan tetes
mata sendiri.
O:
Klien tampak masih bingung ,masih di bantu untuk
meneteskan tetes mata.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Mengajarkan pasien untuk cara melakukan tetes mata.

3 2/10/2022 S: v
Pasien mengatakan masih belum siap menerima resiko
cidera kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak gelisah dan cemas.
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Memberikan motivasi pada pasien agar pasien menerima
penyakit yang di derita.
EVALUASI 3

NO Tanggal Paraf
/ Evaluas
DX
i
Jam
1 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah tidak nyeri di matanya.
O:
Pasien tampak membaik
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan

2 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah bisa cara menetes mata dan
bisa melakukan sendiri.
O:
Klien tampak bisa meneteskan tetes mata sendiri .
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan

3 3/10/2022 S: v
Pasien mengatakan sudah siap menerima resiko cidera
kehilangan indra penglihatan
O:
Pasien tampak ikhlas dengan penyakit yang di derita.
A:
masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai