Dermatitis Kasus
Dermatitis Kasus
oleh :
Candra Alif Novyanto 222310101198
Devi Elisa Dostya Ainul Qoyyimah 222310101199
Melinda Nur Pramastuti 222310101202
Elshinta Dika Maharani 222310101204
Retri Adinda Kurnia Imami 222310101205
Siti Mudrikah Zain 222310101209
Sya’roni 222310101211
oleh :
Candra Alif Novyanto 222310101198
Devi Elisa Dostya Ainul Qoyyimah 222310101199
Melinda Nur Pramastuti 222310101202
Elshinta Dika Maharani 222310101204
Retri Adinda Kurnia Imami 222310101205
Siti Mudrikah Zain 222310101209
Sya’roni 222310101211
1. Kasus
Seorang Wanita berinisial Ny. N berusia 18 tahun datang dengan keluhan
bercak kemerahan yang gatal, disertai rasa terbakar, dan lepuhan berisi nanah
pada lengan kirinya setelah menggunakan tato hena 3 hari sebelumnya. Sehari
setelah penggunaan tato hena, timbul rasa gatal dan bercak merah pada tempat
tato. Bercak merah yang timbul kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi
cairan jernih. Pasien juga mengeluh adanya nyeri dan rasa terbakar pada lesi
kulitnya. Keesokan harinya, cairan lepuhan menjadi keruh karena berisi nanah.
Kejadian ini adalah yang kedua kalinya pasien mengaplikasikan hena.
Penggunaan hena pertama kali setahun yang lalu dan tidak ada keluhan. Pasien
mempunyai riwayat alergi terhadap cat kuku. Riwayat atopi pada pasien maupun
keluarganya disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik.
Status dermatologis pada lengan bawah kiri didapatkan vesikel multipel dan bula
di atas makula eritematosa, dengan pola mengikuti pola gambar tato hena.
Beberapa vesikel/bula berisi pus, dan ada beberapa vesikel/bula lainnya yang
sudah pecah dan mengeluarkan cairan eksudasi dan meninggalkan area erosi.
Kulit normal di sekitar lesi teraba hangat pada perabaan.
Tidak ditemukan leukositosis pada pemeriksaan laboratorium darah
lengkap. Pewarnaan gram dari cairan vesikel berisi pus menunjukkan bakteri
kokus gram positif. Hal ini menunjukkan adanya infeksi sekunder pada lesi. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 130/70 mmHg, Nadi 88x/menit, RR 22x/menit, skala
nyeri 7 dan dirasakan saat melakukan aktivitas berlebih. Pasien mendapat terapi
amoksisilin 3 x 500 mg, mebhidrolin napadisilat 3 x 50 mg selama 5 hari,
kompres dengan NaCl 0,9% selama 3 hari. Tiga hari setelah kompres dengan
NaCl 0,9%, diberikan hidrokortison topikal 2,5%. Lesi membaik dan
meninggalkan makula hiperpigmentasi
2. Asuhan Keperawatan
a. Identitas
Nama : Ny. N No. RM : -
Tanggal : - Pekerjaan : -
Lahir
Umur : 18 tahun Status : -
Perkawinan
Jenis : Perempuan Tanggal : -
Kelamin MRS
Agama : - Tanggal : -
Pengkajian
Pendidika : - Sumber : Klien, keluarga,
n Informasi observasi
Negara : Indonesia Status : -
Asal Perkawinan
b. Riwayat kesehatan
1) Diagnose medis: Dermatitis kontak alergi
2) Keluhan utama
Klien mengatakan mengeluh bercak kemerahan yang gatal, disertai rasa terbakar,
dan lepuhan berisi nanah pada lengan kirinya setelah menggunakan tato hena 3
hari sebelumnya
3) Riwayat penyakit sekarang
Sehari setelah penggunaan tato hena, timbul rasa gatal dan bercak merah pada
tempat tato. Bercak merah yang timbul kemudian berkembang menjadi lepuhan
berisi cairan jernih
4) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap cat kuku
5) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat atopi pada pasien maupun keluarganya disangkal.
Genogram
Klien
c. Pengkajian keperawatan
1) Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Persepsi terhadap Kesehatan
Keluarga dan klien mengatakan tidak mengetahui terkait penyakit yang
sedang dialaminya. Saat ini, keluarga mengharapkan klien segera pulih
dan mampu beraktivitas kembali seperti biasanya. Keluarga klien
mengetahui terkait persiapan yang perlu disiapkan selama klien dirawat di
rumah sakit.
Pemeliharaan Kesehatan:
Keluarga mengatakan bahwa jika anggota keluarganya ada yang sakit
keluarga akan langsung membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat
seperti puskesmas, rumah sakit dan sebagainya.
b) Biochemical/Laboratory test
Kompone Hasil Nilai Interpretas
n Pemeriksaa Normal i
n
Hematologi
Hemoglobin tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji
Elektrolit
Natrium tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji
Kalium tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji
Chlorida tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji
c) Clinical sign
Kompone Hasil
n Pemeriksa
an
Penampilan Terlihat lemah
umum
Rambut Berwarna hitam panjang dan lurus
Konjungtiva Tidak terkaji
Mata tidak terkaji
Sklera Normal, berwarna putih
Mukosa bibir Tidak terkaji
Turgor kulit tidak terkaji
d) Diet pattern
Pola makan Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi tidak terkaji tidak terkaji
Porsi makan tidak terkaji tidak terkaji
Jenis makanan tidak terkaji tidak terkaji
Alergi makanan tidak terkaji tidak terkaji
Frekuensi minum tidak terkaji tidak terkaji
3) Pola eliminasi
BAK
Frekuensi : tidak terkaji
Jumlah : tidak terkaji
Warna : tidak terkaji
Bau : tidak terkaji
Karakter : tidak terkaji
Berat Jenis : tidak terkaji
Alat Bantu : Tidak terkaji
Kemandirian : Dibantu
BAB
Frekuensi : Tidak terkaji
Jumlah : Tidak terkaji
Konsistensi : Tidak terkaji
Warna : Tidak terkaji
Bau : Tidak terkaji
Karakter : Tidak terkaji
Alat Bantu : Tidak terkaji
Kemandirian : Dibantu
Lain : -
5) Status oksigenasi
Tidak terkaji
6) Fungsi kardiovaskuler
Tidak terkaji
7) Terapi oksigen
Klien tidak mendapatkan terapi oksigen
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum (status generalis): baik, Nampak lemah
2) Tanda vital:
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 37℃
SpO2 : tidak terkaji
ANALISA DATA
Do:
Kulit klien ditemukan plak
eritematosa, batas tegas,
multipel, ukuran miliar-
numular, diskret, ditutupi
skuama putih keperakan
pada area:
1. regio facialis
2. thoracalis anterior et
posterior
3. regio brachii et
antebrachii dextra et
sinistra
4. region femoralis et
cruris dextra et sinistra
No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Paraf
1. (D.0129) Tujuan: Perawatan Integritas Kulit (I. 11353)
1. Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindaan asuhan Observasi
keperawatan selama …x24 jam Identifikasi penyebab gangguan
diharapkan gangguan integritas kulit integritas kulit (mis. perubahan
dan jaringan meningkat dengan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
kriteria hasil: penurunan kelembaban, suhu
Integritas kulit dan jaringan lingkungan ekstrem, penggunaan
(L.14125) mobilitas)
Elastisitas meningkat Terapeutik
Hidrasi meningkat Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
Perfusi jaringan meningkat baring
Kerusakan jaringan menurun Lakukan pemijatan pada area
Kerusakan lapisan kulit penonjolan tulang, jika perlu
menurun Bersihkan perineal dengan air
Nyeri menurun hangat, terutama selama periode
Perdarahan menurun diare
Kemerahan menurun Gunakan produk berbahan
Pigmentasi abnormal petrolium atau minyak pada kulit
menurun kering
Jaringan parut menurun Gunakan produk berbahan
Suhu kulit membaik ringan/alami dan hipoalergik pada
Sensasi membaik kulit sensitif
Hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering
Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
(mis. lotion, serum)
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
Anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
Anjurkan menggunakan tabir
surya SPF minimal 30 saat berada
di luar rumah
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun secukupnya
Edukasi:
jelaskan penyebab , periode, dan
pemicu nyeri
jelaskan strategi meredakan nyeri
anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi :
kolaborasi pemberian analgetik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal / jam Implementasi
1 Manajemen nyeri Manajemen nyeri
9 Desember 2021
11.00 1. Mengidentifikasi lokasi karakteristik
durasi, frekuensi, intensitas nyeri,
skala nyeri
11.05 2. Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
11.10 3. Memonitor efek samping
penggunaan analgetic
11.20 4. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
11.30
5. Memfasilitasi istirahat tidur
11.40
6. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
11.45
7. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
11.55
8. Menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
12.00
9. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Perawatan integritas kulit Perawatan integritas kulit
9 Desember 2021
14.00 1. Mengidentifikasi penyebab
gangguan integritas kulit
14.10 2. Menggunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
14.15 3. Menghindari produk berbahan dasar
alcohol pada kulit kering
14.20 2. Menganjurkan minum air yang
cukup
14.25 3. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
14.30 4. Menganjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
14.35 5. Menganjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
Natallya, F. R., & Hutomo, M. (2016). Dermatitis Kontak Alergi terhadap Tato
Hena dengan Infeksi Sekunder ( Allergic Contact Dermatitis due to Henna
Tattoo with Secondary Infection ). 28(1), 65–70.