Dosen Pengampu:
Fajar Yumanhadi Aripin, M.pd
NAMA KELOMPOK :
1. Marisa ( 200217 )
2. Badriah ( 200068 )
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga laporan hasil observasi ini dapat
terselesaikan.Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Matematika Sekolah Dasar dari
hasil kegiatan observasi di SDN KESAUD. Namun penulis menyadari laporan ini tidak dapat
tersusun dan terselesaikan dengan baik t a n p a b a n t u a n d a r i b e r b a g a i p i h a k . O l e h k a r e n a i t u
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
l a p o r a n observasi ini karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih mempunyai
banyak kekurangan, semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi penulis serta yang membacanya.
Untuk membuat siswa menyukai matematika, guru harus mampu memilih metode yang efektif dan
efisien. Guru juga perlu memiliki pengetahuan tentang model, media, dan strategi pembelajaran yang
tepat digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.
B. TUJUAN
Observasi ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mengetahui permasalahan-permasalahan pada pembelajaran matematika di SD tersebut
2. Mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan
kreatif
3. Mengetahui apakah pembelajaran matematika sudah berbasis HOTS
C. MANFAAT
Observasi ini dilakukan mempunyai manfaat yaitu kami sebagai calon guru bisa mengetahui
permasalahan-permasalahan pada pembelajaran matematika, hal apa saja yang harus kita lakukan
untuk meningkatkan hasil pembeajaran matematika dan dalam penggunaan model harus inovatif dan
kreatif .
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. INSTRUMEN WAWANCARA
HARI/TANGGAL : Jumat / 07 Oktober 2022
NAMA : Rasja, S.pd
JABATAN : Guru kelas 4
Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Sumber Kajian Literatur Jurnal Berdasarkan hasil kajian literatur dan
Penggunaan model Menurut Nana Sudjana ( 2001 : 76 ) dalam memilih model yang wawancara :
pembelajaran yang digunakan dalam mengajar , guru harus memperhatikan faktor / Penyebab Penggunaan m odel
kurang menarik dan variable mesti di pertimbangkan, diantaranya karakteristik siswa , pembelajaran yang kurang menarik
inovatif sehingga karakteristik mata pelajaran,dan kondisi atau situasi sekolah. yaitu
pelajaran terasa 1. Kurang pemahaman tentang model
kurang Sumber : pembelajaran
menyenangkan http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/view/1367# 2. Ketidakmauan guru dalam
sehingga peserta didik menerapkan model pembelajaran
sulit memahami materi Menurut Sobandi ( 2010 hlm.m25 ) kinerja guru memiliki dampak besar pada hasil yang karena merasa merepotkan
diraih oleh siswa . Guru selaku pengajar diharapkan dapat meningkatkan mutu 3. Sarana dan prasarana yang tidak
pendidikan siswa selain itu motivasi belajar siswa juga sangat mempengaruhi pada memadai
kesuksesan kegiatan pembelajaran. 4. Merasa sudah nyaman ketika
menggunakan model pembelajaran
Sumber : konvensional
https://acrobat.adobe.com/link/track?uri=urn:aaid:scds:US:ba96ac35-5fae-3d0d-900e- 5. Terlalu banyak model
e26e933e894d pembelajaran sehingga guru sulit
memilih metode yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait
metode pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
menerapkan model pembelajaran
di kelas
Wawancara Guru
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan
inovatif sehingga pelajaran terasa kurang menyenangkan sehingga
peserta didik sulit memahami materi yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran
konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih
metode yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait metode pembelajaran
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena
merasa merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
Wawancara Guru
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai literasi sains
2. Sumber belajar dalam pembelajaran terpaku kepada buku teks ajar
3. Kurang penerapan model-model pembelajaran yang bervariasi
4. Lingkungan sekitar rumah siswa
Wawancara Guru
1. siswa diwaktu luang hanya untuk bermain dengan temannya bukan
dimanfaatkan untuk membaca
2. Pojok baca belum optimal pemanfaatanya
3. Perpustakaan belum optimal pemanfaatannya
4. Peserta membaca ketika hanya ditugaskan oleh gurunya
5. Faktor gadget
6 Sebagian besar Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan
peserta didik wawancara
memiliki Motivasi Pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit oleh siswa karena merupakan Penyebab Motivasi Belajar Rendah
Belajar rendah pelajaran yang berkaitan dengan rumus dan perhitungan. Ismail dalam Hamzah yaitu :
dan Muhlisrarini (2016: 47) menyatakan bahwa matematika merupakan sebuah 1. Kurang pemahaman tentang
ilmu yang berkenaan dengan angka-angka dan perhitungannya, berhubungan model pembelajaran yang inovatif
dengan masalah-masalah numerik, mengenal kuantitas dan besaran, dan menyenangkan
mempelajari tentang hubungan bentuk dan struktur, pola, sebagai sarana berfikir, 2. Ketidakmauan guru dalam
menerapkan model pembelajaran
berupa sekumpulan sistem, struktur dan juga alat. karena merasa merepotkan
Uno (2014:23) menyebutkan 6 indikator motivasi belajar, diantaranya: 3. Sarana dan prasarana yang tidak
(a) Memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil. memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika
(b) Memiliki dorongan dan kebutuhan saat belajar. menggunakan model
pembelajaran konvensional
(c) Memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan.
5. Terlalu banyak model
(d) Memiliki penghargaan dalam belajar. pembelajaran sehingga guru sulit
memilih model yang akan
(e) Memiliki kegiatan yang menarik pada saat belajar. digunakan
(f) Memiliki lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan 6. Kurangnya pelatihan guru terkait
model pembelajaran yang
seseorang siswa dapat belajar dengan baik. menarik dan inovatif
7. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
Sumber : menerapkan model pembelajaran
di kelas
https://scholar.archive.org/work/a2dat2bnqbcg7kr4vs7tbuoubu/access/ 8. Peserta didik merasa jenuh
wayback/http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/jpimat/article/ dengan pembelajaran
9. belum adanya Reward untuk
download/860/pdf peserta didik
10. Pengaruh teknologi anak lebih
senang bermain game daripada
belajar
11. Kurangnya perhatian orang tua
terhadap perkembangan
pendidikan anaknya
Wawancara Guru
Penyebab Motivasi Belajar Rendah yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih model
pembelajaran yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang inovatif
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa
merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
2 Rendahnya Literasi Sains Peserta Guru kurang Berdasarkan hasil analisis ditentukan bahwa akar penyebab
didik : memanfaatkan lingkungan masalah adalah Guru kurang memanfaatkan lingkungan
1. Kurangnya pemahaman guru sekitar sebagai sekitar sebagai pembelajaran pada proses belajar karena guru
mengenai literasi sains pembelajaran yang belum memiliki kemampuan dalam memilih dan
2. pemilihan sumber belajar yang mengembangkan suatu strategi mengajar, dengan
belum mengetahui dan memahami model-model
hanya memiliki buku ajar
pembelajaran yang bervariasi tersebut, dan sebagian lagi
3. kesalahan pemahaman pserta didik guru yang sudah mampu menerapkan model-model
dalam menghubungkan suatu tersebut, namun enggan untuk melaksanakannya karena
konsep dengan konsep-konsep merasa merepotkan,
yang lain
4. Pembelajaran yang dilakukan
tidak kontekstual
5. Kurangnya peserta didik dalam
Kemampuan membaca dan
memaknai bacaan
3 Rendahnya hasil belajar Matematika Guru kurang nerapkan Berdasarkan hasil analisis ditentukan bahwa akar penyebab
Peserta Didik : pembelajaran kontekstual masalah adalah Guru tidak menerapkan pembelajaran
1. Kurang pemahaman tentang model kontekstual Sehingga pembelajaran masih monoton masih
pembelajaran menggunakan metode ceramah, sudah nyaman dengan
2. Ketidakmauan guru dalam metode ceramah, pembelajaran masih teacher center,
menerapkan model pembelajaran ketidak mauan guru menerapkan model- model pembelajaran
karena merasa merepotkan yang bervariatif dan inovatif, guru kebingungan dalam
3. Merasa sudah nyaman ketika memilih model-model pembelajaran sehingga menjadikan
menggunakan model pembelajaran pelajaran matematika itu sulit dan menakutkan yang
konvensional mengakibatkan hasil belajar matematika peserrta didik
4. Terlalu banyak model rendah.
pembelajaran sehingga guru sulit
memilih metode yang akan
digunakan
4 Rendahnya Keterampilan beprikir Kurangnya Guru dalam Guru belum mengimplementasikan pembelajaran berbasis
tingkat tinggi Peserta didik : Pengunaan pembelajaran HOTS merupakan akar penyebab dari guru kurang
1. Kurang pemahaman tentang berbasis HOTS. menerapkan pembelajaran berbasis HOTS. Ada beberapa
pembelajaran berbasis HOTS faktor yaitu : Guru tidak percaya diri dalam menerapkan
pembelajaran model – model pembelajaran yang inovatif, kurangnya
2. Ketidakmauan guru dalam pelatihan dalam pembelajaran berbasis HOTS dan Kepala
menerapkan pembelajaran berbasis sekolah tidak memotivasi dalam menerapkan pembelajaran
HOTS karena merasa merepotkan berbasis HOTS.
3. Merasa sudah nyaman ketika
menggunakan metode
pembelajaran konvensional
4. Kurangnya pelatihan guru terkait
pembelajaran berbasis HOTS
5 Rendahnya Minat baca peserta Proses pembelejaran belum Berdasarkan hasil analisis bahwa proses pembelajaran akar
didik : menerapkan model – model dari permaslahan dalam rendahnya minat baca karena
1. Peserta didik lebih senang bermain pembelajaran yang kurang nya guru menerapkan model-model pembelajaran
game ketimbang membaca bervariatif dan inovatif yang bervariatif sehingga siswa tidak terbangun rasa ingin
2. Pembelajaran belum menerapkan sehingga siswa tidak tahu nya tentang hal baru sehingga minat baca siswa
model -model yang terbangun rasa ingin menjadi rendah.
bervariatif,menarik dan inovatif tahunya untuk mau tau hal
3. Kurangnya guru memotivasi siswa baru
untuk membaca
4. Siswa hanya mau membaca ketika
diminta oleh gurunya
5. Kurangnya pengoptimalan
perpustakaan
6. Belum ada nya kegiatan membaca
15 menit sebelum pembelajaran
7. Peserta Didik kurang antusias
dalam melaksanakan kegiatan
membaca dan menulis.
8. Buku dianggap bukan hal yang
menarik bagi Peserta Didik.
6 Rendahnya Motivasi Belajar peserta Peserta didik merasa jenuh Berdasarkan hasil analisis dan diskusi akar dari
didik : pada pembelajaran sehari- permasalahan rendahnya motivasi belajar yaitu perserta didik
1. Kurang pemahaman tentang hari nya karena proses merasa dengan pembelajaran sehari – hari nya yang
model pembelajaran yang inovatif pembelajaran yang monoton tidak menerapkan model-model pembelajaran yang
dan menyenangkan monoton dengan metode variatif,
2. Ketidakmauan guru dalam ceramah saja tidak
menerapkan model pembelajaran menerapkan model -model
karena merasa merepotkan pembelajaran yang inovatif
3. Merasa sudah nyaman ketika dan menyenangkan
menggunakan model
pembelajaran konvensional
4. Terlalu banyak model
pembelajaran sehingga guru sulit
memilih model yang akan
digunakan
5. Kurangnya pelatihan guru terkait
model pembelajaran yang menarik
dan inovatif
6. Peserta didik merasa jenuh
dengan pembelajaran
7. belum adanya Reward untuk
peserta didik
8. Pengaruh teknologi anak lebih
senang bermain game daripada
belajar
Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1. Rendahnya Kurangnya Guru Menurut Faridah (2019:2) juga menyatakan untuk Berdasarkan hasil kajian literatur:
Keterampilan berpikir dalam Penggunaan beradaptasi pada abad 21 dibutuhkan kemampuan 1. Hots dapat mengembangkan dan
tingkat tinggi Peserta pembelajaran mengembangkan kreatifitas dan memecahkan masalah. memecahkan masalah berpikir
didik berbasis HOTS Berpikir kritis dan kreatif dibutuhkan dalam menyelesaikan kritis
masalah, sebab pesatnya perkembangan pengetahuan dan 2. Menghadapi pesatnya
teknologi telah menghasilkan tantangan dan masalah yang perkembangan pengetahuan dan
akan dihadapi manusia di abad 21 menjadi lebih kompleks teknologi
(Driana dan Ernawti,2019:110). Pesatnya perkembangan
pengetahuan dan teknologi pada abad 21 tak serta merta
meningkatkan ranking siswa Indonesia pada PISA dan TIMSS.
Tercatat pada tahun 2015 Indonesia menduduki peringkat ke-
64 dari 72 negara yang berpatisipasi pada PISA, dan
menduduki peringkat ke-45 dari 48 negara yang berpatisipasi
pada TIMSS (Nugroho, 2018:11). Rendahnya hasil tersebut
mengharuskan dunia pendidikan Indonesia mempersiapkan
diri untuk menghadapi pesatnya perkembangan pengetahuan
dan teknologi abad 21, seperti memperlengkapi siswa dengan
HOTS pada pembelajaran.
Sumber :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/
JISD/article/view/25336
G. MENENTUKAN SOLUSI
Analisis
Eksplorasi Solusi yang Analisis alternatif
No. penentuan
alternatif solusi relevan solusi
solusi
1. Berdasarkan hasil Berdasarkan 1. menurut a. Berdasarkan
kajian literatur: eksplorasi Eggen kajian literatur
Hots dapat alternatif solusi (2012:261) bahwa berpikir
mengembangkan untuk mengembang tingkat tinggi
dan memecahkan mengembangkan kan pemikiran siswa harus
masalah berpikir hots maka dapat kritis,menuntu mengembangkan
kritis dilakukan dengan t latihan pola, pemikiran kritis,
Menghadapi latihan-latihan menyusun menyusun
pesatnya penjelasan,me penjelasan,
perkembangan mbuat melakukan
pengetahuan dan hipotesis, generalisasi dan
teknologi melakukan dokumentasi
generalisis, temuan-temuan
dan pada pelajaran
mendokument tersebut.
asikan temuan
- temuan
dengan bukti.
http://
journal.unj.
ac.id/unj/
index.php/
jpd/
article/
view/
JPD.91.01/
5168
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah kita dapat di SDN kesaud bahwa masih ada anak-anak yang kurang dalam literasi, numerasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi
rendah, dan belum adanya pemanfaatan teknologi / inovasi dalam pembelajaran.
LAMPIRAN