Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN OBSERVASI

MATA KULIAH KONSEP DASAR MATEMATIKA

Dosen Pengampu:
Fajar Yumanhadi Aripin, M.pd

NAMA KELOMPOK :
1. Marisa ( 200217 )
2. Badriah ( 200068 )

KELAS : PGSD R3 SEMESTER 5

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga laporan hasil  observasi ini dapat
terselesaikan.Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Matematika Sekolah Dasar dari
hasil kegiatan observasi di SDN KESAUD. Namun penulis menyadari laporan ini tidak dapat
tersusun dan terselesaikan dengan baik t a n p a b a n t u a n d a r i b e r b a g a i p i h a k . O l e h k a r e n a i t u
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
l a p o r a n observasi ini karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih mempunyai
banyak kekurangan, semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi penulis serta yang membacanya.

Serang , 07 Oktober 2022


Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................2
BAB 1.............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................................................4
B. TUJUAN................................................................................................................................................................4
C. MANFAAT...........................................................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................................................5
HASIL OBSERVASI....................................................................................................................................................5
A. INSTRUMEN WAWANCARA...........................................................................................................................5
B. LEMBAR IDENTIFIKASI MASALAH.............................................................................................................6
C. EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH...........................................................................................................8
D. PENENTUAN PENYEBAB MASALAH..........................................................................................................14
E. MASALAH TERPILIH YANG AKAN DISELESAIKAN..............................................................................17
F. EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI...........................................................................................................18
G. MENENTUKAN SOLUSI.................................................................................................................................19
BAB III......................................................................................................................................................................... 19
KESIMPULAN........................................................................................................................................................19
LAMPIRAN.............................................................................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika sudah menyatu dengan manusia dari ia kecil sampai ia dewasa. Sehingga materi
pelajaran matematika mulai diberikan di sekolah dasar merupakan hal yang sangat tepat. Matematika
juga sangat bermanfaat bagi siswa baik dalam kehidupan sehari – hari maupun dalam pelajaran lain.
Tetapi banyak sekali siswa yang mengeluh betapa sulitnya untuk memahami atau mempelajari
pelajaran matematika dan banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika sendiri. Sebagai calon
guru kita harus sudah bisa untuk mulai mengenal karakter tiap – tiap siswa kita. Sehingga jika kita
menemui siswa yang malas atau tidak menyukai matematika kita bisa mulai mengatasinya.
Kemungkinan siswa yang tidak menyukai matematika itu dikarenakan guru dalam mengajarkan
matematika tidak sesuai apa yang diinginkan siswa. Sehingga siswa merasa bosan dan jenuh pada
saat pembelajaran matematika.

Untuk membuat siswa menyukai matematika, guru harus mampu memilih metode yang efektif dan
efisien. Guru juga perlu memiliki pengetahuan tentang model, media, dan strategi pembelajaran yang
tepat digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.

B. TUJUAN
Observasi ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mengetahui permasalahan-permasalahan pada pembelajaran matematika di SD tersebut
2. Mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan
kreatif
3. Mengetahui apakah pembelajaran matematika sudah berbasis HOTS

C. MANFAAT
Observasi ini dilakukan mempunyai manfaat yaitu kami sebagai calon guru bisa mengetahui
permasalahan-permasalahan pada pembelajaran matematika, hal apa saja yang harus kita lakukan
untuk meningkatkan hasil pembeajaran matematika dan dalam penggunaan model harus inovatif dan
kreatif .
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. INSTRUMEN WAWANCARA
HARI/TANGGAL : Jumat / 07 Oktober 2022
NAMA : Rasja, S.pd
JABATAN : Guru kelas 4

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apa kurikulum yang digunakan ? Kurikulum merdeka
2 Bagaimana Pembelajaran Matematika dikelas ? Pada pembelajaran
matematika di kelas anak
masih sulit untuk memahami
materi karena materi
matematika pada kurikulum
meredeka ini sangat tinggi
3 Apakah hasil belajar Matematika Peserta didik Sudah ada sebagian karena
sudah mencapai KKM ? masih bertahap
4 Apakah Ada Kendala dan permaslahan dalam Ada , kendalanya ada
Pembelajaran Matematika di kelas ? beberapa siswa yang masih
blm bisa menghitung
5 Bagaimana Kemampuan Numerasi Peserta Cukup baik , hanya saja ada
didik? beberapa siswa yg kurang
dalam kemampuan
numerasinya
6 Apakah Pembelajaran Matematika sudah Sudah , seperti menghitung
mengaitkan dengan keadaan lingkungan sekitar ? buah mangga yang ada di
ligkungan sekolah
7 Apakah pembelajaran Matematika sudah Sudah
menerapkan model-model pembelajaran yang
bervariatif dan inovatif?

8 Apakah Pembelajaran Matematika sudah Belum


Berbasis HOTS?
9 Apakah Pembelajaran Matematika sudah Belum , karena terkendala
menggunakan Media Berbasis Teknologi ? dengan sarana dan
prasarananya
10 Apakah Ada anak yang mempunyai Ada beberapa
berkebutuhan Khusus?
11 Apakah Orang tua aktif pada perkembangan Orang tua kurang aktif pada
Pendidikan Anaknya? perkembangan pendidikan
anaknya. Pernah waktu itu
ada saalah satu murid yang
harus di jemput wali kelasnya
untuk mengikuti ujian
12 Mengapa Mata Pelajaran Matematika itu di Karena , anak sudah
pandang peserta didik menakutkan, sulit dan menganggap suit dan susah
susah? terlebih dahulu pada
pembelaajaaran matemaatika.
Apalagi pada anak yang
belum bsa menghitung
13 Bagaimana seharusnya Pembelajaran Seharusnya pembelajaran
Matematika ? matematika diajarkan
bertahap dari kelas bawah
sehingga di kelas tinggi anak
tidak kesusahan dalam belajar
matematika
14 Bagaimana Solusi dalam mengatasi ketika ada Guru mengevaluasi kembali
permasalahan pada pembelajaran matematika? materi yang sudah dielajari,
kemudian guru memberikan
soal sebagai sarana untuk
mengetahui kempuan siswa.

B. LEMBAR IDENTIFIKASI MASALAH


Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
1 pedagogik,  Rendahnya Nilai  Peserta didik kurang
literasi, dan Matematika Peserta fokus dalam
numerasi. pembelajaran
matematika.
 Kemampuan
penalaran dan
pemecahan masalah
Peserta Didik pada soal-
soal cerita masih rendah.

 Peserta Didik Sulit


memahami Materi  Kurangnya minat belajar
matematika Peserta Didik pada mata
pelajaran
Matematika
 Pelajaran matematika
kurang menarik bagi
peserta didik
 Pelajaran matematika
dianggap sulit

 Minat membaca dan


menghitung peserta  Peserta Didik kurang
didik rendah antusias dalam
melaksanakan kegiatan
membaca dan
menghitung
2 kesulitan belajar  Peserta didik kelas IV  Peserta didik masih
siswa termasuk masih ada yg belum mengeja ketika membaca
siswa lancar dalam membaca
berkebutuhan
khusus dan
masalah
pembelajaran
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(berdiferensiasi)  Peserta didik memiliki  Peserta didik belum
di kelas keterlambatan dalam lancar ketika menghitung
berdasarkan belajar  Peserta didik kurang
pengalaman memahami materi yg
mahasiswa saat disampaikan
menjadi guru.
3 membangun  Orang tua bersikap pasif  Orang tua sepenuhnya
relasi/hubungan terhadap pendidikan menyerahkan pendidikan
dengan siswa peserta didik anak kepada guru
dan orang tua  Orang tua terlalu sibuk
siswa.
4 pemahaman/  Guru belum  Belum menerapkan
pemanfaatan memanfaatkan model- model pembelajaran yg
model-model model pembelajaran inovatif dan kreatif
pembelajaran inovatif  Masih sering
inovatif menggunakan metode
berdasarkan ceramah
karakteristik
materi dan siswa.
5 Materi terkait  Pembelajaran di kelas  Pada proses pembelajaran
Literasi atau di sekolah tersebut belum menggunakan
numerasi, belum berbasis HOTS model pembelajaran yang
Advanced inovatif
material,  Peserta didik kurang
miskonsepsi, berlatih soal-soal HOTS
HOTS.
6 pemanfaatan  Belum memanfaatkan  Kurang memanfaatkan
teknologi/inovasi teknologi / inovasi teknologi dalam
dalam dalam pembelajaran. pembelajaran
pembelajaran.  Guru masih
menggunakan buku paket
atau modul
 Belum menggunakan
aplikasi pembelajaran
berbasis teknologi
C. EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH

Masalah yang
No Analisis eksplorasi penyebab
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Sumber Kajian Literatur Jurnal Berdasarkan hasil kajian literatur dan
Penggunaan model Menurut Nana Sudjana ( 2001 : 76 ) dalam memilih model yang wawancara :
pembelajaran yang digunakan dalam mengajar , guru harus memperhatikan faktor / Penyebab Penggunaan m odel
kurang menarik dan variable mesti di pertimbangkan, diantaranya karakteristik siswa , pembelajaran yang kurang menarik
inovatif sehingga karakteristik mata pelajaran,dan kondisi atau situasi sekolah. yaitu
pelajaran terasa 1. Kurang pemahaman tentang model
kurang Sumber : pembelajaran
menyenangkan http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/view/1367# 2. Ketidakmauan guru dalam
sehingga peserta didik menerapkan model pembelajaran
sulit memahami materi Menurut Sobandi ( 2010 hlm.m25 ) kinerja guru memiliki dampak besar pada hasil yang karena merasa merepotkan
diraih oleh siswa . Guru selaku pengajar diharapkan dapat meningkatkan mutu 3. Sarana dan prasarana yang tidak
pendidikan siswa selain itu motivasi belajar siswa juga sangat mempengaruhi pada memadai
kesuksesan kegiatan pembelajaran. 4. Merasa sudah nyaman ketika
menggunakan model pembelajaran
Sumber : konvensional
https://acrobat.adobe.com/link/track?uri=urn:aaid:scds:US:ba96ac35-5fae-3d0d-900e- 5. Terlalu banyak model
e26e933e894d pembelajaran sehingga guru sulit
memilih metode yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait
metode pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
menerapkan model pembelajaran
di kelas
Wawancara Guru
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan
inovatif sehingga pelajaran terasa kurang menyenangkan sehingga
peserta didik sulit memahami materi yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran
konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih
metode yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait metode pembelajaran
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena
merasa merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

2 Literasi : Kajian Literatur Jurnal Berdasarkan hasil kajian literatur dan


Peserta didik masih wawancara :
rendah dalam Menurut Suswandari ( 2018 ) budaya literasi khususnya di Indonesia Penyebab rendahnya literasi sains
kemampuan Literasi masih rendah, karena belum membudaya dan belum mendarah daging yaitu
dikalangan masyarakat . Ditengah melesatnya budaya populer, buku 1. Kurangnya pemahaman guru
tidak pernah lagi menjadi prioritas utama. Bahkan masyarakat lebih mengenai literasi sains
mudah menyerap budaya berbicara dan mendengar daripada membaca. 2. pemilihan sumber belajar yang
Masyarakat cenderung lebih senang menonton HP dengan update status
hanya memiliki buku ajar
dan mengikuti siaran televisi daripada membaca.
3. kesalahan pemahaman dalam
Sumber : menghubungkan suatu konsep
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/absis/index dengan konsep-konsep yang lain
4. Pembelajaran yang dilakukan
Menurut Yuliyati ( 2014 ) membudayakan literasi disekolah tidaklah tidak kontekstual
semudah membalik telapak tangan dan akan penuh dengan halagan 5. Kurangnya peserta didik dalam
dan tantangan dilihat dari bagaimana sulitnya menerapkan dan
Kemampuan membaca dan
membiasakan kegiatan literasi-literasi di sekolah dasar, tentunya ada
faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan literasi yaitu faktor memaknai bacaan
internal dan eksternal salah satunya siswa dan guru sebagai pelaku 6. Kepala Sekolah kurang
penidikan. memberikan dorongan dalam
memberikan pelatihan
Sumber : 7. Sarana dan Prasarana yang tidak
https://.com/link/track?uri=urn:aaid:scds:US:137e2305-f64a-3c10- memadai
b6af-06a841082dd5
8. RPP yang tidak sesuai syntax
dengan model pembelajaran
Menurut Fahri Hamzah ( 2020 ) salah satu penyebab rendahnya minat karena hanya mengambil dari
dan kebiasaan membaca dikarenakan kurangnya akses terutama untuk internet
di daerah terpencil 9. LKPD yang tidak menarik bagi
peserta didik karena masih
Sumber :
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122 menganggap berisi soal-soal saja

Wawancara Guru
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai literasi sains
2. Sumber belajar dalam pembelajaran terpaku kepada buku teks ajar
3. Kurang penerapan model-model pembelajaran yang bervariasi
4. Lingkungan sekitar rumah siswa

3 Numerasi : Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan


Rendahnya Nilai wawancara :
Matematika Menurut Aunurrahman ( 2014 ) rendahnya capaian/ hasil belajar siswa Penyebab Penyebab rendahnya Nilai
Peserta Didik pada mata pelajaran Matematika, ketika proses pembelajaran Matematika yaitu :
berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan seperti melamun, 1. Kurang pemahaman tentang
mengantuk, dan mengobrol dengan temannya model pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam
Sumber : menerapkan model pembelajaran
http://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika karena merasa merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak
Menurut Abdurrahman ( 2012 : 20 ) faktor penyebab rendahnya atau memadai
kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pelajaran matematika, 4. Merasa sudah nyaman ketika
salah satu diantaranya adalah model penggunaan yang digunakan dan menggunakan model pembelajaran
kurangnya minat siswa yg beranggapan bahwa mata pelajarannya sulit konvensional
dan menakutkan . 5. Terlalu banyak model
pembelajaran sehingga guru sulit
Sumber : memilih metode yang akan
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2685 digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait
metode pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
menerapkan model pembelajaran
di kelas
Wawancara Guru
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran
konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih
model pembelajaran yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang inovatif
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena
merasa merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

4 HOTS : Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan


sebagian besar Menurut pratiwi (2019:128) menjelaskan untuk mengembangkan item wawancara :
Peserta didik berbasis HOTS yang baik untuk siswa,kualitas guru menjadi bagian Penyebab Peserta didik masih memiliki
masih memiliki yang sangat penting dalam kaasus ini. keterampilan berpikir tingkat Tinggi
keterampilan Rendah yaitu :
berpikir tingkat Sumber : 1. Kurang pemahaman tentang
Tinggi Rendah https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/25336 pembelajaran berbasis HOTS
pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam
menurut Eggen (2012:261) mengembangkan pemikiran kritis,menuntut menerapkan pembelajaran
latihan pola, menyusun penjelasan,membuat hipotesis, melakukan berbasis HOTS karena merasa
generalisis, dan mendokumentasikan temuan - temuan dengan bukti. merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak
Sumber: memadai
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpd/article/view/ 4. Merasa sudah nyaman ketika
JPD.91.01/5168 menggunakan metode
pembelajaran konvensional
5. Kurangnya pelatihan guru terkait
pembelajaran berbasis HOTS
6. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
menerapkan pembelajaran
berbasis HOTS di kelas
Wawancara Guru
Penyebab Peserta didik masih memiliki keterampilan berpikir tingkat
Tinggi Rendah yaitu :
1. Belum optimal penggunaan model-model pembelajaran berbasis
HOTS
2. Belum optima memanfaatkan media pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
3. Keterbatasan waktu guru dalam menerapkan model dan media
pembelajaran karena merasa merepotkan
4. Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan
belajar anaknya
5. Faktor lingkungan rumah dan sekitar rumahnya
6. Pengaruh gadget

5 Sebagian besar Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan


Peserta didik Menurut (Dahlan,2008) minat adalah kecenderuga hati yang tinggi wawancara :
memiliki Minat terhadap sesuatu, sedangkan adalah melihat serta memahami isi dari Penyebab rendahnya minat baca siswa
Baca rendah apa yang di tulis, maka minat baca berarti adanya perhatian atau yaitu :
keingin untuk membaca. 1. Peserta didik lebih senang
Beberapa faktor penyebab rendahnya minat baca pada siswa ada faktor bermain game ketimbang
internal dan eksternal yaitu : membaca
Faktor internal 2. Kurangnya guru memotivasi siswa
1. Kemampuan membaca pada siswa untuk membaca
2. Kurang motivasi 3. Siswa hanya mau membaca ketika
3. Tidak meluangkan waktu untuk membaca diminta oleh gurunya
4. Membaca buku diperintah oleh guru 4. Kurangnya bahan bacaaan
5. Siswa jarang mencari buku/bahan bacaan disekolah
Faktor eksternal 5. Kurangnya pengoptimalan
1. Ligkungan sekolah perpustakaan
2. Perpustakaan kurang mendukung 6. Belum ada nya kegiatan membaca
3. Keterbatasan buku 15 menit sebelum pembelajaran
4. Peran guru 7. Kurangnya pemanfaatan pojok
5. Lingkungan keluarga baca
Sumber: 8. Peserta Didik kurang antusias
dalam melaksanakan kegiatan
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/ membaca dan menulis.
view/5465/3978 9. Buku dianggap bukan hal yang
menarik bagi Peserta Didik.
10. Pojok baca hanya sebagai
pajangan
11. Kurangnya pemanfaatan
perpustakaan

Wawancara Guru
1. siswa diwaktu luang hanya untuk bermain dengan temannya bukan
dimanfaatkan untuk membaca
2. Pojok baca belum optimal pemanfaatanya
3. Perpustakaan belum optimal pemanfaatannya
4. Peserta membaca ketika hanya ditugaskan oleh gurunya
5. Faktor gadget
6 Sebagian besar Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan
peserta didik wawancara
memiliki Motivasi Pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit oleh siswa karena merupakan Penyebab Motivasi Belajar Rendah
Belajar rendah pelajaran yang berkaitan dengan rumus dan perhitungan. Ismail dalam Hamzah yaitu :
dan Muhlisrarini (2016: 47) menyatakan bahwa matematika merupakan sebuah 1. Kurang pemahaman tentang
ilmu yang berkenaan dengan angka-angka dan perhitungannya, berhubungan model pembelajaran yang inovatif
dengan masalah-masalah numerik, mengenal kuantitas dan besaran, dan menyenangkan
mempelajari tentang hubungan bentuk dan struktur, pola, sebagai sarana berfikir, 2. Ketidakmauan guru dalam
menerapkan model pembelajaran
berupa sekumpulan sistem, struktur dan juga alat. karena merasa merepotkan
Uno (2014:23) menyebutkan 6 indikator motivasi belajar, diantaranya: 3. Sarana dan prasarana yang tidak
(a) Memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil. memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika
(b) Memiliki dorongan dan kebutuhan saat belajar. menggunakan model
pembelajaran konvensional
(c) Memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan.
5. Terlalu banyak model
(d) Memiliki penghargaan dalam belajar. pembelajaran sehingga guru sulit
memilih model yang akan
(e) Memiliki kegiatan yang menarik pada saat belajar. digunakan
(f) Memiliki lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan 6. Kurangnya pelatihan guru terkait
model pembelajaran yang
seseorang siswa dapat belajar dengan baik. menarik dan inovatif
7. Kepala sekolah yang kurang
memotivasi guru dalam
Sumber : menerapkan model pembelajaran
di kelas
https://scholar.archive.org/work/a2dat2bnqbcg7kr4vs7tbuoubu/access/ 8. Peserta didik merasa jenuh
wayback/http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/jpimat/article/ dengan pembelajaran
9. belum adanya Reward untuk
download/860/pdf peserta didik
10. Pengaruh teknologi anak lebih
senang bermain game daripada
belajar
11. Kurangnya perhatian orang tua
terhadap perkembangan
pendidikan anaknya

Wawancara Guru
Penyebab Motivasi Belajar Rendah yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih model
pembelajaran yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang inovatif
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa
merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

D. PENENTUAN PENYEBAB MASALAH


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Rendahnya Pemahaman Materi Guru kurang menerapkan Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang
Peserta didik: model pembelajaran yang bervariatif dan inovatif ada beberapa penyebab yaitu Guru
1. Guru Kurang pemahaman tentang bervariatif dan inovatif kurang mengikuti pelatihan-pelatihan tentang model
model pembelajaran pembelajaran yang menyebabkan guru kurang memahami
2. Ketidakmauan guru dalam tentang model-model pembelajaran sehingga guru kembali
menerapkan model pembelajaran menggunakan metode ceramah dalam mengajarnya
karena merasa merepotkan walaupun sarana dan prasarana memadai, rekan sejawat dan
3. Merasa sudah nyaman ketika kepala sekolah memotivasi guru tersebut namun kurang
menggunakan model pembelajaran maksimal apabila guru tidak ada keinginan menerapkan
konvensional model pembelajaran model – model pembelajaran yang
4. Terlalu banyak model bervariatif dan inovatif.
pembelajaran sehingga guru sulit
memilih metode yang akan
digunakan
5. Kurangnya pelatihan guru terkait
metode pembelajaran

2 Rendahnya Literasi Sains Peserta Guru kurang Berdasarkan hasil analisis ditentukan bahwa akar penyebab
didik : memanfaatkan lingkungan masalah adalah Guru kurang memanfaatkan lingkungan
1. Kurangnya pemahaman guru sekitar sebagai sekitar sebagai pembelajaran pada proses belajar karena guru
mengenai literasi sains pembelajaran yang belum memiliki kemampuan dalam memilih dan
2. pemilihan sumber belajar yang mengembangkan suatu strategi mengajar, dengan
belum mengetahui dan memahami model-model
hanya memiliki buku ajar
pembelajaran yang bervariasi tersebut, dan sebagian lagi
3. kesalahan pemahaman pserta didik guru yang sudah mampu menerapkan model-model
dalam menghubungkan suatu tersebut, namun enggan untuk melaksanakannya karena
konsep dengan konsep-konsep merasa merepotkan,
yang lain
4. Pembelajaran yang dilakukan
tidak kontekstual
5. Kurangnya peserta didik dalam
Kemampuan membaca dan
memaknai bacaan

3 Rendahnya hasil belajar Matematika Guru kurang nerapkan Berdasarkan hasil analisis ditentukan bahwa akar penyebab
Peserta Didik : pembelajaran kontekstual masalah adalah Guru tidak menerapkan pembelajaran
1. Kurang pemahaman tentang model kontekstual Sehingga pembelajaran masih monoton masih
pembelajaran menggunakan metode ceramah, sudah nyaman dengan
2. Ketidakmauan guru dalam metode ceramah, pembelajaran masih teacher center,
menerapkan model pembelajaran ketidak mauan guru menerapkan model- model pembelajaran
karena merasa merepotkan yang bervariatif dan inovatif, guru kebingungan dalam
3. Merasa sudah nyaman ketika memilih model-model pembelajaran sehingga menjadikan
menggunakan model pembelajaran pelajaran matematika itu sulit dan menakutkan yang
konvensional mengakibatkan hasil belajar matematika peserrta didik
4. Terlalu banyak model rendah.
pembelajaran sehingga guru sulit
memilih metode yang akan
digunakan

4 Rendahnya Keterampilan beprikir Kurangnya Guru dalam Guru belum mengimplementasikan pembelajaran berbasis
tingkat tinggi Peserta didik : Pengunaan pembelajaran HOTS merupakan akar penyebab dari guru kurang
1. Kurang pemahaman tentang berbasis HOTS. menerapkan pembelajaran berbasis HOTS. Ada beberapa
pembelajaran berbasis HOTS faktor yaitu : Guru tidak percaya diri dalam menerapkan
pembelajaran model – model pembelajaran yang inovatif, kurangnya
2. Ketidakmauan guru dalam pelatihan dalam pembelajaran berbasis HOTS dan Kepala
menerapkan pembelajaran berbasis sekolah tidak memotivasi dalam menerapkan pembelajaran
HOTS karena merasa merepotkan berbasis HOTS.
3. Merasa sudah nyaman ketika
menggunakan metode
pembelajaran konvensional
4. Kurangnya pelatihan guru terkait
pembelajaran berbasis HOTS
5 Rendahnya Minat baca peserta Proses pembelejaran belum Berdasarkan hasil analisis bahwa proses pembelajaran akar
didik : menerapkan model – model dari permaslahan dalam rendahnya minat baca karena
1. Peserta didik lebih senang bermain pembelajaran yang kurang nya guru menerapkan model-model pembelajaran
game ketimbang membaca bervariatif dan inovatif yang bervariatif sehingga siswa tidak terbangun rasa ingin
2. Pembelajaran belum menerapkan sehingga siswa tidak tahu nya tentang hal baru sehingga minat baca siswa
model -model yang terbangun rasa ingin menjadi rendah.
bervariatif,menarik dan inovatif tahunya untuk mau tau hal
3. Kurangnya guru memotivasi siswa baru
untuk membaca
4. Siswa hanya mau membaca ketika
diminta oleh gurunya
5. Kurangnya pengoptimalan
perpustakaan
6. Belum ada nya kegiatan membaca
15 menit sebelum pembelajaran
7. Peserta Didik kurang antusias
dalam melaksanakan kegiatan
membaca dan menulis.
8. Buku dianggap bukan hal yang
menarik bagi Peserta Didik.
6 Rendahnya Motivasi Belajar peserta Peserta didik merasa jenuh Berdasarkan hasil analisis dan diskusi akar dari
didik : pada pembelajaran sehari- permasalahan rendahnya motivasi belajar yaitu perserta didik
1. Kurang pemahaman tentang hari nya karena proses merasa dengan pembelajaran sehari – hari nya yang
model pembelajaran yang inovatif pembelajaran yang monoton tidak menerapkan model-model pembelajaran yang
dan menyenangkan monoton dengan metode variatif,
2. Ketidakmauan guru dalam ceramah saja tidak
menerapkan model pembelajaran menerapkan model -model
karena merasa merepotkan pembelajaran yang inovatif
3. Merasa sudah nyaman ketika dan menyenangkan
menggunakan model
pembelajaran konvensional
4. Terlalu banyak model
pembelajaran sehingga guru sulit
memilih model yang akan
digunakan
5. Kurangnya pelatihan guru terkait
model pembelajaran yang menarik
dan inovatif
6. Peserta didik merasa jenuh
dengan pembelajaran
7. belum adanya Reward untuk
peserta didik
8. Pengaruh teknologi anak lebih
senang bermain game daripada
belajar

E. MASALAH TERPILIH YANG AKAN DISELESAIKAN

Masalah terpilih yang akan


No. Akar Penyebab masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Keterampilan berpikir Kurangnya Guru dalam Penggunaan
tingkat tinggi Peserta didik pembelajaran berbasis HOTS

2 Rendahnya Literasi Sains Peserta Guru kurang memanfaatkan


didik lingkungan sekitar sebagai
pembelajaran
3 Rendahnya hasil belajar Matematika Peserta Didik masih rendah dalam
Peserta Didik pemahaman Materi Matematika
4 Rendahnya Motivasi Belajar Peserta Peserta didik merasa jenuh dengan
Didik kegiatan pembelajaran seahri-
harinya karena Guru kurang
menerapkan model pembelajaran
yang bervariatif dan inovatif
F. EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1. Rendahnya Kurangnya Guru Menurut Faridah (2019:2) juga menyatakan untuk Berdasarkan hasil kajian literatur:
Keterampilan berpikir dalam Penggunaan beradaptasi pada abad 21 dibutuhkan kemampuan 1. Hots dapat mengembangkan dan
tingkat tinggi Peserta pembelajaran mengembangkan kreatifitas dan memecahkan masalah. memecahkan masalah berpikir
didik berbasis HOTS Berpikir kritis dan kreatif dibutuhkan dalam menyelesaikan kritis
masalah, sebab pesatnya perkembangan pengetahuan dan 2. Menghadapi pesatnya
teknologi telah menghasilkan tantangan dan masalah yang perkembangan pengetahuan dan
akan dihadapi manusia di abad 21 menjadi lebih kompleks teknologi
(Driana dan Ernawti,2019:110). Pesatnya perkembangan
pengetahuan dan teknologi pada abad 21 tak serta merta
meningkatkan ranking siswa Indonesia pada PISA dan TIMSS.
Tercatat pada tahun 2015 Indonesia menduduki peringkat ke-
64 dari 72 negara yang berpatisipasi pada PISA, dan
menduduki peringkat ke-45 dari 48 negara yang berpatisipasi
pada TIMSS (Nugroho, 2018:11). Rendahnya hasil tersebut
mengharuskan dunia pendidikan Indonesia mempersiapkan
diri untuk menghadapi pesatnya perkembangan pengetahuan
dan teknologi abad 21, seperti memperlengkapi siswa dengan
HOTS pada pembelajaran.

Sumber :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/
JISD/article/view/25336
G. MENENTUKAN SOLUSI
Analisis
Eksplorasi Solusi yang Analisis alternatif
No. penentuan
alternatif solusi relevan solusi
solusi
1. Berdasarkan hasil Berdasarkan 1. menurut a. Berdasarkan
kajian literatur: eksplorasi Eggen kajian literatur
Hots dapat alternatif solusi (2012:261) bahwa berpikir
mengembangkan untuk mengembang tingkat tinggi
dan memecahkan mengembangkan kan pemikiran siswa harus
masalah berpikir hots maka dapat kritis,menuntu mengembangkan
kritis dilakukan dengan t latihan pola, pemikiran kritis,
Menghadapi latihan-latihan menyusun menyusun
pesatnya penjelasan,me penjelasan,
perkembangan mbuat melakukan
pengetahuan dan hipotesis, generalisasi dan
teknologi melakukan dokumentasi
generalisis, temuan-temuan
dan pada pelajaran
mendokument tersebut.
asikan temuan
- temuan
dengan bukti.
http://
journal.unj.
ac.id/unj/
index.php/
jpd/
article/
view/
JPD.91.01/
5168

BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil observasi yang telah kita dapat di SDN kesaud bahwa masih ada anak-anak yang kurang dalam literasi, numerasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi
rendah, dan belum adanya pemanfaatan teknologi / inovasi dalam pembelajaran.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai