Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN INOVASI PADA USAHA KECIL MENENGAH

Dosen Pengampu :

Hendra Saputra, S. E., M. Si.

KELOMPOK 5

Ahmad Adrian 7193210015


Andi Soraya 7192510003
Frans Ediel 7193510066
Iqlima Zahara 7193510015
Tasya Ivanka Pratiwi 7193510021
Widia Pratiwi 7193510031

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Manajemen Inovasi. Kami juga berterima kasih kepada Dosen mata
kuliah Manajemen Inovasi yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang mengenai bagaimana Manajemen Inovasi pada Usaha
Kecil Menengah.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.

Medan, November 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 3

1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Usaha Kecil Menegah ............................................................................................. 5

2.2 Peranan UKM ........................................................................................................................ 6

2.3 UKM Dalam Iklim Persaingan .............................................................................................. 8

2.4 Tantangan-Tantangan UKM di Indonesia ............................................................................. 9

2.5 Bagaimana Menciptakan UKM Inovatif? ............................................................................ 14

2.6 Dimensi Penilaian Inovatif Pada UKM ............................................................................... 15

2.7 Studi Kasus .......................................................................................................................... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan usaha membutuhkan kreativitas untuk menciptakan atau


menemukan produk ataupun layanan yang unggul, karena umumnya produk dan
layanan yang dihasilkan oleh pebisnis (UKM) sukses merupakan hasil inovasi dan
kreativitas pelaku usaha. Peran UKM dalam perekonomian dalam suatu Negara
sangatlah penting. UKM melambangkan kekuatan pembangunan ekonomi sebuah
Negara. Pentingnya UKM sebagian besar berkaitan dengan sebutan mereka sebagai
tulang punggung ekonomi pembangunan. kehadiran UKM dapat merangsang inisiatif,
inovasi dan semangat kewirausahaan secara keseluruhan. Dalam perkembangannya
UKM yang tidak kreatif dan inovatif akan tersingkirkan oleh UKM yang lebih baik.
Inovasi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan berbisnis karena inovasi merupakan roh
atau jiwa dalam sebuah perusahaan untuk berkembang. Saat ini, inovasi dapat
berkembang dimana saja dan dilakukan oleh siapa saja. Inovasi tidak hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan besar, melainkan perusahaan kecilpun perlu untuk
melakukan inovasi demi keberlangsungan usahanya. Oleh karena itu manajemen inovasi
merupakan faktor penting untuk menentukan perkembangan usaha kecil menengah
(UKM).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian usaha kecil menengah?


2. Bagaimana peranan UKM?
3. Bagaimana UKM dalam iklim persaingan?
4. Apa saja tantangan UKM di Indonesia?
5. Bagaimana menciptakan UKM yang inovatif?
6. Seperti apa dimensi penilaian inovasi pada UKM?

3
1.3 Tujuan

• Mengetahui pengertian usaha kecil menengah.


• Mengetahui bagaimana peranan UKM.
• Mengetahui bagaimana UKM dalam iklim persaingan
• Mengetahui tentangan UKM di Indonesia.
• Mengetahui bagaimana cara menciptakan UKM yang inovatif.
• Mengetahui seperti apa dimensi penilaian inovasi pada UKM.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Usaha Kecil Menengah

UKM adalah singkatan dari usaha kecil menengah. UKM adalah salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan
negara Indonesia UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya
perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam
hal penciptaan lapangan dan dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Pengertian
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah :
• Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
• Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
• Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.

Dengan demikian UKM dapat definisikan sebagai suatu usaha yang dikerjakan
oleh beberapa orang di suatu daerah tertentu dimana usaha itu merupakan usaha
individu dan bukan lembaga formal. Pengelola UKM biasanya fokus dalam satu bidang
usaha dengan modal dan pekerja dengan jumlah sedikit.

5
2.2 Peranan UKM
UKM memberi sekitar 99% kontribusi ke dalam sejumlah badan usaha di
Indonesia dan memiliki andil sebesar 99,6% dalam penyerapan tenaga kerja. Sementara
itu, PDRB hanya memberikan kontribusinya sebanyak 56,7% dan 15% untuk kegiatan
ekspor non-migas.Salah satu peran UKM dalam perekonomian yang paling krusial
adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Karakter dari peran tersebut sangatlah
fleksibel sehingga UKM dapat direkayasa sedemikan rupa untuk mengganti lingkungan
bisnis lebh baik dibandingkan dari perusahaan-perusahaan besar.Sejumlah UKM yang
pertama kali memasuki pasar dapat menjadi besar karena keberhasilannya dalam
beroperasi. Contohnya saat krisis moneter terjadi pada 1997 yang membuat hampir 80%
perusahaan besar ulung tikar dan melakukan PHK besar-besaran. Namun tidak dengan
UKM yang dapat bertahan dalam krisis dengan segala keterbatasannya, sehingga
dikenal sebagai bidang usaha yang tahan banting dan tidak cengeng. Selain itu, UKM
juga menjadi sektor usaha yang berperan besar dalam mengurangi angka
pengangguran.Semua lembaga donor internasional saat ini mendukung perkembangan
UKM. Ada yang memandangnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja,
ada yang memandang sebagai penjabaran komitmen Bank Dunia, IMF, dan Bank
Pembangunan Asia dalam memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang.
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja
baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis
nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam
mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan
daerah maupun pendapatan negara Indonesia. UKM merupakan suatu bentuk usaha
kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar
masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.
Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran
yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur.Selain itu UKM telahberkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.

6
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di
suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah
Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap
pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. Usaha kecil menengah telah
terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis selama lebih dari enam
tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar hampir
60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia
dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000).
Dalammenghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka pengembangan
UKM diarahkan pada :

• Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM;


• Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses
terhadap sumber modal yang transparan dan lebih murah;
• Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM
yang lebih efektif
• Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha
besar di Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil
menengah dalam era perdagangan bebas tergantung dari kemampuan bersaing
dan peningkatan efisiensi serta membentuk jaringan bisnis dengan lembaga
lainnya.

Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah :

• Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan
produk.
• Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.

• Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya


terhadap tenaga kerja.
• Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang
berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada
umumnya birokratis.Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan
kewirausahaan.
7
2.3 UKM Dalam Iklim Persaingan
Salah satu bentuk proteksi yang dilakukan pemerintah terhadap pengembangan
UKM adalah apa yang tercantum pada dua Undang-Undang (UU) yang terkait dengan
UKM yaitu UU Usaha Kecil No. 9 Tahun 1995 dan UU Persaingan Usaha Tahun 1999.
Lebih menarik lagi karena UU Persaingan Usaha muncul setelah Indonesia dihantam
badai krisis yang menjadi arena pengujian ketangguhan masing-masing skala usaha. Di
dalam UU Usaha Kecil tersebut secara jelas dinyatakan betapa diperlukannya tindakan
untuk melindungi UKM dari persaingan yang tidak adil serta perlunya usaha untuk
mengembangkannya. Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah,
perlindungan terhadap pelaksanaan program kemitraan dimana usaha besar dipaksa
bermitra dengan UKM. Sementara dalam pasal 50 butir (h) dan (i) UU Anti Monopoli
dan UU Persaingan ini ternyata koperasi dan UKM tidak tercakup di dalamnya. Kedua
UU ini menyatakan bahwa salah satu tugas pemerintah dalam pengembangan sektor
ekonomi adalah untuk memberikan perlindungan perundangan dan usaha
pengembangan bagi koperasi dan UKM.

Berdasarkan isi dari kedua UU ini, jelas terlihat bahwa pemerintah Indonesia
mungkin berpandangan bahwa untuk mengembangkan serta melindungi koperasi dan
UKM (sebagai bagian dari sektor ekonomi) dari persaingan bebas (yang tidak adil)
diperlukan suatu peraturan yang ketat agar dapat digunakan sebagai bagian dari insentif
untuk mengembangkan dan melindungi koperasi dan UKM. Tampaknya pemerintah
juga berpendapat bahwa dalam proses itu, melindungi dan mengembangkan koperasi
dan UKM merupakan unsur yang penting untuk menghadapi persaingan bebas
(khususnya yang tidak adil). Ketika harus memilih antara manfaat persaingan yang
didorong oleh pasar atau perlindungan pemerintah, ternyata pemerintah memilih
perlindungan. Mungkin kita akan memberikan interpretasi: bahwa perlindungan untuk
UKM serta koperasi akan efektif hanya dengan cara memakai perangkat peraturan
pemerintah. Dasar pemikiran ekonomi dari UU nasional ini adalah bahwa UU dapat
memainkan peranan yang penting dalam mendukung usaha besar, menengah, kecil dan
koperasi dalam bersaing di pasar yang sama tetapi kita harus melindungi UKM dan
koperasi.

8
Secara umum tujuan UU ini adalah bagaimana mengembangkan ekonomi
dengan sifat pasar persaingan bebas dimana UU seharusnya atau sebenarnya tidak
ditujukan untuk melawan usaha-usaha besar, tetapi lebih merupakan pengembangan
prinsip persaingan dalam ekonomi pasar yang sedemikian rupa agar dapat menciptakan
kondisi pasar yang dapat mempercepat pertumbuhan usaha kecil, menengah dan besar
secara bersamaan. Hubungan yang terutama dan logis antara UU ini dan pertumbuhan
UKM adalah sebagai berikut: tujuan utama UU ini adalah meningkatkan keadaan
ekonomi melalui persaingan pasar bebas. Oleh sebab itu, teori pelaku ekonomi
mengenai perbuatan yang bersifat anti persaingan harus dimengerti secara jelas. Apabila
pasar yang bersaing (bukan yang bersifat monopoli atau monopolistik dll.)
dikembangkan, maka akan tercipta ekonomi yang kondusif yang dapat mempercepat
pertumbuhan UKM. Namun demikian perlu dicamkan bahwa pasar yang bersaing tidak
dapat dihasilkan hanya dengan UU Anti Monopoli dan UU Persaingan saja.

2.4 Tantangan-Tantangan UKM di Indonesia


Permasalahan UKM di Indonesia biasanya sangat mendasar, seperti
kurangnya keuangan, terbatasnya teknologi, kurangnya fasilitas, sempitnya pemasaran,
kurangnya manajemen mutu, peraturan administrasi yang tidak memadai dan daya
beli yang terbatas. Berikut adalah tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UKM dan
bagaimana cara penyelesaiannya:

A. Tantangan UKM Dalam Manajemen Pengetahuan

Pengetahuan memainkan peran penting dalam menentukan kemampuan


inovasiperusahaan dan dalam meningkatkan kualitas kehidupan kerja para
pekerja. Pengetahuan dalam UKM dikelola secara berbeda. Pada dasarnya,
pengetahuan lebih mungkin dibuat, dibagi, ditranfer, dan diterapkan melalui
mekanisme di UKM. March (1991) menunjukkan bahwa ada dua mode yang
berbeda secara fundamental dari inovasi, yaitu eksplorasi dan eksploitasi.
Eksploitasi inovasi dibangun di atas atau memperluas pengetahuan yang ada
dari perusahaan, sedangkan eksplorasi inovasi membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan yang baru untuk perusahaan. Perbedaan ini mungkin menunjukan daya
serap bervariasi dalam fungsi atau kepentingan untuk mencapai kedua jenis

9
perilaku inovasi. Studi yang dilakukan oleh Zhou, dkk. (2007) pada UKM di belanda
menunjukkan bahwa UKM berinovasi dengan cara yang berbeda. Kecenderungan
UKM memperoleh pengetahuan melalui ikatan sosial dan komunikasi dengan
sumber daya eksternal,seperti universitas, konsorsium dan pemerintah. Oleh karena
itu, pembuat kebijakan yang ingin merangsang perilaku inovasi UKM mungkin
ingin menilai lingkungan eksternal di daerah tertentu atau suatu bangsa.

B. Tantangan UKM Dalam Inovasi Produk

Flinders,et.al (2010) melakukan penelitian yang memfokuskan pada


manajemen inovasi untuk pengembangan produk baru. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah agar UKM berhasil mengatasi hambatan dan mengelola konsep
untuk produk baru. Berikut adalah suatu kerangka terpadu yang memungkinkan
UKM untuk mengatasi hambatan dalam mengelola inovasi seperti menggambarkan
tahapan, prosedur dan hasil yang spesifik.

Hambatan Inovasi Deskripsi Masalah Desain Interverensi

Kurangnya struktur Generasi ide, skrining Peta saat pengembangan


dan evaluasi terjadi pada produk baru
inovasi
saat yang sama. Kritik ide memungkinkan
mengakibatkan moral pemahaman untuk
karyawan yang rendah dan kebutuhan perubahan.
ketahan tinggi. Pandangan Manajemen dan pelatih
realistis kinerja inovasi. karyawan.Skrining baru
dan kelayakan alat untuk
meningkatkan kepercayaan
konsep produk.

Perlawanan perusahaan Secara tradisional Mengubah pola fikir


berpengalaman dengan organisasi. Berbagai
pengembangan dan peran dalam proses NPD
rekayasa (New Product
produk.Kurangnya struktur development) dengan

10
menyebabkan resistensi penekanan pada
dan frustasi.Karyawan keterampilan.
menunjukan
kecenderungan defensif

Kekurangan sumber daya Tugas sehari-hari diluar Mengalokasikan tugas


NPD telah sesuai kemampuan dan
menyebabkan komitmen keahlian individu.
manajemen lemah untuk Penciptaan peran yang
inovasi. Praktik jelas untuk tugas-tugas
komunikasi yang buruk. tertentu NPD. Penciptaan
Rendahnya investasi sistem informasi yang
dalam inovasi dan biaya terbuka untuk staff NPD.
monitoring meningkat.

Terbatasnya kolaborasi Waktu dan keuangan Menggunakan alat untuk


terbatas untuk dapat mengecek kemungkina-
berkembang ke pasar kemungkinan baru untuk
yang lebih luas.Kurangnya meningkatkan pengetahuan
informasi mengenai dan keyakinan akan
kompetitor UKM lainnya konsep produk baru melalui
dan teknologi terbaru integrasi pengetahuan
antara pengguna dengan
pihak luar perusahaan.

C. Tantangan UKM Dalam Teknologi Informasi


Kemajuan teknologi informasi di dunia memberikan dampak terhadap
modelbisnis perusahaan. Demikian halnya juga dengan UKM, perkembangan
teknologiseperti internet, websitedan media sosial, seharusnya memberikan keuntungan
bagiperusahaan. Kemajuan teknologi membuat batasan-batasan yang
mempengaruhisiklus perdagangan menjadi lebih mudah, baik itu jarak,

11
komunikasi, pengetahuanbaru atau informasi maupun transaksi pembayaran. Tetapi
sayangnya, terkadang para pengusaha kecil menengah tidak menanggapi
kesempatan ini sebagai sebuah peluang. Atau yang sering kali terjadi adalah
banyak UKM tidak mengerti bagaimana cara membuat wabsite dan blog
untuk menawarkan barang dagangannya, mereka lebih menyukai transaksi
pasar yang searah dari pada mengelola hubungan dengan pelanggan melalui
teknologi. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dari pemerintah untuk
mengembangkan bisnis UKM dengan bantuan sistem teknologi informasi agar jalanya
bisnis lebih berkembang.
D. Tantangan ukm Terhadap Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan faktor utama yang menjadi


perhatianperusahaan-perusahaan besar. Kebutuhan pelanggan merupakan tren yang
menjadi fokus utama pengembangan produk. UKM sering kali kurang berinisiatif
dalam merespon dan mengelola kebutuhan pelanggan. Hal ini terlihat dari
sangat jarangnya UKM meminta saran balik dari pelanggannya untuk
mengembangkan produk yang telah dijual secara berlanjut. Sudah saatnya UKM
mempertimbangkanuntuk memperhatikan kepuasan pelanggan melalui
manajemen hubungan pelanggan secara berlanjut.
E. Tantangan UKM Dalam Variasi Produkdan Segmentasi Pasar

UKM di Indonesia biasanya fokus pada hasil yang lebih spesifik. Hal ini sangat
wajar dikarenakan terbatasnya modal usaha, sehingga membuat UKM lebih fokus
pada produksi satu atau dua barang agar pengembalian modal juga cepat. Oleh
karena itu, sebaiknya UKM mencoba untuk menerapkan variasi produk dalam
usahanya, sehingga masyarakat akan mempunyai banyak pilihan dan menjangkau
pasar yang lebih luas dengan produk sesuai segmen pasar.
F. Tantangan Pemilik UKM

Kemampuan kepemimpinan pemilik/pengusaha UKM juga ditantang


oleh perubahan. Pemimpin UKM harus memahami bahwa pengetahuan
diluar perusahaan terbuka sangat luas. Oleh karena itu, untuk dapat bersaing dengan
UKM yang lainnya, UKM harus menambah pengetahuan yang dimiliki
karyawannya. Pemimpin UKM dapat mengirimkan karyawannya untuk seminar,
12
konferensi atau melibatkan diri dalam aktivitas sosial untuk membangun
jaringan dan tidak membuang-buang waktu dan uang. Dengan mengelola semua
kegiatan dengan benar dan sinkronisasi pengetahuan di luar perusahaan, maka
perusahaan akan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang.
G. Tantangan Pemerintah Dalam Pengembangan UKM
Pentingnya mengembangkan usaha kecil membuat pemerintah negara harus
mengambil peran untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang melayani
pengembangan UKM. Sering kali para pengusaha UKM tidak mengetahui apa
yang menjadi hak dan kewajiban UKM terhadap negara. Tanpa undang-undang
yang jelas, maka gerak UKM akan terbatas dan sulit untuk UKM dapat
mengembangkan usahanya apalagi bersaing dengan pasar. Oleh karena
itu,pemerintah sekiranya juga harus menyiapkan sistem perundang-undangan
khusus untuk menjamin keberlangsungan UKM di negaranya. Di negara-negara maju,
peran pemerintah hanya dalam regulasi, dimana negara menciptakan regulasi yang
membantu UKM menjalankan bisnis. Berbeda dengan negara maju, peran
pemerintah dalam negara-negara berkembang lebih mendalam. Peran pemerintah
dalam pengembangan UKM tidak hanya dalam bidang regulasi,tetapi juga
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh UKM menjadi keunggulan kompetitif.
Pasar ekonomi internasional menjadi target utama untuk mengembangkan bisnis
lebih kuat dan pasar yang lebih besar. Pada dasarnya, keberadaan UKM sangat
dekat dengan pelanggan, sehingga UKM lebih mudah dan lebih cepat dalam merespon
pasar. Respon pasar sangat penting untuk mendapatkan informasi yang relevan,
sehingga UKM dapat bereaksi lebih cepat terhadap perubahan dalam organisasi.
Oleh karena itu, peran pemerintah dengan membentuk lingkungan yang mendukung
pekembangan perekonomian. Seperti yang diungkapkan oleh Petrof(1986) sebagai
berikut:
• Keterlibatan pemerintah mendorong iklim kondusif yang
menguntungkankegiatan perekonomian.
• Keterlibatan pemerintah akan membuka saluran energi
kreatif,melaluiperaturan perpajakan, perubahan biaya/harga dan
menghilangkan aspeksistem bisnis tradisional yang tidak efisien dan boros.

13
• Keterlibatan korban-korban pemerintah yang memberikan
bantuankeuangan, bantuan teknis dan jenis-jenis bantuan.

2.5 Bagaimana Menciptakan UKM Inovatif?

Inovasi dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan untuk dapat maju dan


berkembang.Agar perusahaan dapat maju dan berkembang, maka perusahaan harus
dikelola secaracefektif. Hal inilah yang dinamakan manajemen inovasi.
Manajemen inovasi adalah tentang bagaimana perusahaan mengelola inovasi di
dalam perusahaan, meliputi perencanaan, proses, sampai tahap implementasi.
Manajemen inovasi perusahaan akan membuka jalan untuk pertumbuhan perusahaan
di masa depan dan keberhasilan kompetitif. Manajemen inovasi merupakan
instrumen penting untuk meningkatkan kapasitas inovasi perusahaan kecil dan
menengah (UKM). Banyak UKM yang tidak memiliki instrumen untuk mengelola
proses inovasi dalam perusahaan mereka. Oleh karena itu, UKM harus
menyesuaikan beberapa aspek dari sistem manajemen inovasi serta proses untuk
memastikan bahwa inovasi jangka panjang dan keberhasilan kompetitif dapat
dicapai. Inovasi menjadi sangat penting dalam mengatasi perubahan. Inovasi
yang dilakukan oleh perusahaan besar sering kali menggunakan lembaga penelitian
atau mitra kerja, hal tersebut biasanya sulit utuk dilakukan oleh UKM karena faktor
modal. Tetapi inovasi tetap harus dilakukan dalam UKM, baik itu inovasi
pelayanan, produk,proses dan lain-lain. UKM harus berani tampil berbeda dengan
mengeluarkan keunikan usahanya, sehingga dikenal oleh pasar. Bertahan pada satu titik
tanpa menggali potensi yang ada atau mencari potensi baru sama saja menggali
jebakan untuk perusahaan jatuh. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang
baik dalam melakukan inovasi UKM. Selama pembangunan UKM, sering kali
muncul sejumlah permasalahan besar. Keberhasilan UKM tergantung pada
manajemen organisasi inovasi yang kompeten. Permasalahan yang terjadi dalam
pengembangan UKM di pasar ekonomi adalah kurang memadainya manajerial
keterampilan dan kurangnya sumber daya keuangan. Keduahal tersebut merupakan
masalah yang sering dihadapi UKM dipasar ekonomi. Pada kenyataannya, UKM
memerlukan dukungan eksternal, terutama dalam bentuk pengetahuan dan

14
informasi yang berkaitan dengan aspek yang berbeda, seperti manajemen,
keuangan, pemasaran dan produksi.

2.6 Dimensi Penilaian Inovasi pada UKM


UKM dapat mendorong inovasi dalam organisasi dan yang paling penting
adalahfokuspada inovasi untuk membantu mencapai pertumbuhan yang lebih cepat
dalammencapai tujuan bisnis mereka. Oleh karena itu,dibutuhkan sebuah alat untuk
menilaisejauh mana inovasi sudah dilakukan UKM. Alat penilaian inovasi
dirancang untukmembantu perusahaan lebih memahami dan memperluas
wawasan perusahaan,sehingga mendorong inovasi secara keseluruhan. Nada, et.al
(2012) mengidentifikasibahwa kemampuan inovasi yang efektif pada UKM tergantung
pada tujuh dimensi: (1)tujuan dan agenda strategis, (2) kepemimpinan dan
budaya, (3) kolaborasi dankemitraan, (4) bisnis dan teknologi, (5) proses
inovasi, (6) organisasi inovatif dan (7)organisasi belajar dan manajemen
pengetahuan. Ketujuh dimensi ini merupakan indikator terkuat untuk membentuk
profil inovasi organisasi dan membantu dalam mengidentifikasi peluang untuk
perbaikan. Berkut adalah penjelasan dari ketujuh dimensi tersebut:
• Tujuan dan Agenda Strategis. UKM harus merumuskan tujuan strategis yang
jelas dan indikator pemantauan yang penting untuk manajemen inovasi yang
efektif. UKM harus mulai menetapkan agenda inovasi mereka dan
memutuskan posisi target untuk membangun fondasi yang kuat untuk
inovasi. UKM perlu membentuk visi inovasi dan mengidentifikasi kesenjangan
antara visi dan strategi go to market saat ini.
• Kepemimpian dan Budaya. Kepemimpinan dan budaya UKM berperan
membantu menciptakan “iklim untuk kreativitas”. Karakteristik penting
meliputi proses untuk menghasilkan ide-ide,struktur inkubasi, matriks
inovasi dan insentif. Sebagian besar UKM masih dalam tingkat dasar
membangun fondasi untuk iklim yang lebih inovatif, sementara beberapa
UKM masih bertahan pada status quo.
• Kolaborasi dan Kemitraan. Kolaborasi sangat penting bagi UKM untuk
menciptakan keunggulan kompetitif. Perusahaan dapat mengambil
keuntungan dari keahlian yang lebih besar. Untuk menjadi UKM yang

15
inovatif dan kolaboratif, maka pimpinan perlu mendidik manajer dan
karyawan mereka pada nilai kolaborasi dan kemitraan. UKM juga harus
mulai membuka jalur kolaborasi, seperti mengikuti forum terbuka dan
bergabung dalam sistem pendukung kelompok, tujuannya untuk
menemukan peluang berkolaborasi dengan sumber eksternal perusahaan untuk
menemukan ide-ide inovatif.kolaborasi bisa dilakukan dengan lembaga swadaya
masyakat,universitas, techno park dan inkubator.
• Bisnis dan Teknologi. UKM memiliki infrastruktur teknologi informasi
dan menggunakanya selama operasi bisnis sehari-hari mereka, namun
sebagian besar dari mereka mungkin menggunakan teknologi lebih kepada
pelaksanaan dari pada bagian pembentuk strategi. UKM menyadari potensi
manfaat mengintegrasikan bisnis dan teknologiyang lebih komprehensif.
Dalam rangka membangun landasan untuk bisnis yang lebih kuat dan
integrasi teknologi, UKM perlu memahami bagaimana bisnis dan teknologi
saat ini selaras. UKM juga perlu mengidentifikasi kesenjangan dan peluang
untuk mendukung lingkungan bisnis saat ini lebih efektif dan secara resmi
menggabungkan teknologi know-howdalam upaya inovasi mereka, baik
sebagaisumber ide dan peluang serta sebagai sarana untuk memungkinkan
inovasi.
• Proses Inovasi. Inovasi adalah menghasilkan ide-ide baru serta menggunakannya
secara efektif dan menguntungkan, terlihat dari jumlah pelanggan yang puas.
Proses inovasi yang efektif akan mengembangkan kemampuan kreatif dan
menerapkan ide alternatif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh
karena itu, inovasi adalah sebuah proses komprehensif yang terikat
dalam strategi bisnis untuk digunakan perusahaan. Hal ini meliputi
kebijakaan yang dikeluarkan perusahaaan, interaksi pasar, penelitian,
teknologi dan kemampuan sumber daya.
• Organisasi Inovatif. UKM membutuhkan penguatan nilai-nilai inti dimana
inovasi dihormati dan dimungkinkan untuk mempertahankan perubahan
dengan kombinasi ide-ide kreatif yang dapat disalurkan dalam melakukan
inovasi. Selain itu diperlukan analisa mengenai manjemen risiko sebagai

16
jaminan ide-ide inovatif dapat berkembang tanpa merugikan perusahaan.
• Organisasi Belajar dan Manajemen Pengetahuan. UKM perlu terus belajar
dari perusahaan kompetitor atau perusahaan-perusahaan lain yang telah
maju dan berkembang. Kolaborasi sangat dibutuhkan oleh UKM untuk
dapat berkembang dan maju. Keterbatasan sumber daya membuat UKM
kalah bersaing dengan perusahaan besar, oleh karena itu kerja sama
denganperusahaan besar akan membantu UKM untuk belajar manajemen
strategi yang ada diperusahaan besar. Pengetahuan tersebut dapat berupa
teknologi, pemasaran,penelitian dan pengembangan produk serta distribusi.
Pengetahuan yang sudah didapat sebaiknya dikelola sedemikian rupa untuk
kemajuan UKM.

2.7 Contoh Studi Kasus

INOVASI DAN KREATIFITAS UMKM DI MASA PANDEMI


(STUDI KASUS DI KABUPATEN BEKASI)
Saat ini dunia sedang mengalami pandemi Covid-19 termasuk di Indonesia.Begitu pun dengan
perekonomian di Indonesia yang sangat tak dipungkiri berdampak dan adanya ketidakstabilan
ekonomi salah satunya UMKM di Kabupaten Bekasi. UMKM juga sebagian dari perekonomian yang
harus mempunyai keunggulan untuk meningkatkan dalam melakukan inovasi. Keunggulan dalam
perekonomian di dalam UMKM terkini yaitu inovasi dan kreatifitas.Untuk itu dibutuhkanya
keunggulan dari sebuah kreatifitas dalam berbasis inovasi yang dapat membuat UMKM di Kabupaten
Bekasi ini agar terus bertahan dan berkembang di masa pandemi Covid-19 dengan daya tahan dan
jangka waktu lebih panjang. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, data yang diperoleh
dikompulasi, dianalisis dengan pendekatan deskripsi sehingga mendapatkan kesimpulan dari studi
literatur. Pada penilitian ini hasil pemikiran dengan penelitian pustaka dengan mengambil data
literature dari sumber, yakni teknik pengumpulan data dengan memelaah buku-buku,
literature literatur, teori-teori, artikel-artikel serta catatan-catatan yang ada di internet sesuai dengan
masalah yang berkaitan. Hasil penilitian ini menunjukan adanya inovasi ini juga dibutuhkan motivasi
dan kreatifitas di dalam diri seseorang agar bisa mencapai suatu tujuan dan bentuk inovasi dan
kreatitiftas apa saja yang bisa dilakukan terhadap UMKM di masa pandemi ini yang akan membantu
terbukanya pikiran para pelaku UMKM terutama di Kabupaten Bekasi untuk melakukan atau
membentuk suatu perubahan kedepannya agar terus tetap bertahan

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

UKM kurang memiliki proses inovasi secara formal. UKM biasanya terjebak oleh ciri khas masa
lalu, padahal perubahan menuntut UKM untuk mengembangkan usaha sesuai dengan perubahan.
Oleh karena itu, mengembangkan serangkaian proses dan kebijakan untuk memandu aktifitas
inovatif dari menghasilkan atau mengambil ide-ide melalui pelaksanaan terstruktur. Salah satu
caranya adalah melakukan kombinasi kreatif dengan mencoba sesuatu yang sedang menjadi tren,
namun tetap menguatkan nilai-nilai inti UKM. Kombinasi tersebut dapat menjadi keunggulan
terbaru UKM. Selain itu, kesabaran adalah modal penting agar ide-ide inovatif UKM dapat
berkembang dengan selalu belajar dari kesalahan dan keberanian mengambil resiko

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah

https://bimbie.com/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.htm:

https://blog.mokapos.com/2015/06/10/kelebihan-dan-%20kekurangan-usaha-kecil-
menengah?hs_amp=true

http://satria-sig.blogspot.com/2011/05/latar-belakang-ukm-usaha-kecil-menengah.html:

Sasono, Eko. Y, Rahmi.2014. Manajemn Inovasi Pada Usaha Kecil Menengah. Jurnal
STIE Semarang

19
20

Anda mungkin juga menyukai