Disusun oleh :
Dea Elvira Sandy (14215141)
Devilia Rachmalia D. (14215142)
Fania Permatasari (14215146)
Febriana Nuril K.A (14215147)
Luthfiah Al-zalmasry (14215153)
Mita Putriana (14215154)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian sholat ‘ajiz.................................................................................................3
B. Pelaksanaan sholat dengan duduk.............................................................................3
C. Pelaksanaan sholat dengan tidur miring...................................................................4
D. Pelaksanaan sholat dengan telentang.........................................................................4
E. Pelaksanaan sholat dengan isyarat mata dan hati....................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Shalat adalah salah satu dari kewajiban yang dibebankan Allah SWT kepada orang-orang yang
mengaku dirinya sebagai muslim. Kewajiban shalat harus dikerjakan seorang muslim secara rutin
dalam sehari semalam sebanyak lima waktu, tidak boleh ditinggalkan walau dalam kondisi dan situasi
apapun, seperti: kondisi sibuk bekerja, dalam perjalanan, maupun dalam kondisi sakit. Dalam kondisi
dan situasi tertentu yang tidak bisa dihindarkan oleh manusia, Allah SWT memberikan beberapa
keringanan/rukhshah dalam mengerjakan shalat, misalnya: saat menjadi musafir atau menempuh
perjalanan jauh, shalat dapat dilakukan dengan cara jamak qashar/digabung dan diringkas. Dalam
kondisi sakit, shalat dapat dilakukan dengan cara duduk, berbaring, dan isyarat. Bahkan jika tidak ada
air atau karena sakit yang tidak diperbolehkan kena air, maka wudhu dapat diganti tayamum dengan
debu.
Sholat fardhu wajib dilakukan dengan berdiri bagi orang yang mampu. Yang
dikehendaki berdiri disini adalah menegakkan tulang punggung sekira tidak membungkuk
seperti orang ruku’. Bagi orang sudah tua atau tercipta dalam keadaan tubuh membungkuk,
maka cara berdirinya dengan membungkuk tersebut. Apabila ada orang yang mampu berdiri,
namun tidak bisa ruku’ dan sujud sebab sakit punggungnya, maka sholatnya dilakukan
dengan berdiri.
Ketentuan diatas hanya berlaku pada sholat fardhu. Sedangkan untuk sholat sunnah,
dalam pelaksanaannya, seseorang tidak wajib berdiri. Namun, bagi orang yang melakukan
sholat sunnah dengan cara duduk (padahal mampu berdiri), maka pahalanya separo dari
pahala orang yang sholat berdiri. Maka dalam islam memberikan keringanan bagi orang yang
tidak mampu melakukan sholat berdiri sempurna, maka diperbolehkan melakukan sholat
dengan sholat ‘ajiz itu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian sholat ‘ajiz itu?
2. Bagaimana pelaksanaan sholat dengan duduk?
3. Bagaimana pelaksanaan sholat dengan tidur miring?
4. Bagaimana pelaksanaan sholat dengan telentang?
5. Bagaimana pelaksanaan sholat dengan isyarat mata dan hati?
1
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian sholat ‘ajiz
2. Mengetahui pelaksanaan sholat dengan duduk
3. Mengetahui pelaksanaan sholat dengan tidur miring
4. Mengetahui pelaksanaan sholat dengan telentang
5. Mengetahui pelaksanaan sholat dengan isyarat mata dan hati
2
BAB II
PEMBAHASAN
Imam Nawawi menjelaskan: “Shalat dengan duduk tidak disyaratkan jika seorang
benar-benar tidak mampu berdiri, tetapi tidak boleh dilakukan hanya karena merasa
kesulitan pada tingkatan yang paling rendah. Yang menjadi patokan adalah kesulitan yang
tampak jelas, jika dia merasa khawatir mengalami kesulitan yang parah, sakitnya akan
bertambah, atau yang serupa dengannya, atau bagi orang yang bepergian dengan kapal laut
dan khawatir tenggelam atau pusing (mabuk laut), maka dia boleh melaksanakan shalat
dengan duduk dan tidak perlu mengulangi shalatnya”.
Sholat yang dikerjakan sambil duduk, boleh dilakukan dengan berbagai bentuk duduk,
namun iftiros (duduk seperti melakukan tahiyyat awal) itu lebih utama. Untuk ruku’ dan
sujudnya dilakukan sesuai dengan semestinya jika mampu, namun jika tidak mampu maka
ruku’nya dilakukan dengan membungkukkan kepala sekira kening sejajar dengan tempat
3
didepan kedua lututnya atau sejajar dengan tempat sujudnya. Bila hal ini tidak mampu
maka rukuk dan sujudnya dilakukan dengan membungkukkan kepala semampunya, hanya
saja untuk sujud dibungkukkan agak lebih ke bawah.
َّ َواَل تَ ْسقُطُ ال، َونَ َوى بِقَ ْلبِ ِه، َأوْ َمَأ بِطَ َرفِ ِه،وَِإ ْن لَ ْم يَ ْق ِدرْ َعلَى اِإْل ي َما ِء بِ َرْأ ِس ِه
صاَل ةُ َع ْنهُ َما دَا َم َع ْقلُهُ ثَابِتًا
“Dan jika seseorang tidak mampu untuk berisyarat dengan kepalanya, maka ia berisyarat
dengan matanya dan meniatkan dengan hatinya, dan shalat tidak gugur darinya selama ia
masih tersadar.” Caranya dengan memejamkan matanya sedikit pada saat ruku’ dan
memejamkan matanya sempurna ketika sujud.
Namun jika orang yang sakit tidak mampu shalat dengan semua keadaan yang telah
disebutkan maka ia shalat dengan hatinya, ia bertakbir, membaca surat dan meniatkan
untuk ruku’, sujud, berdiri, dan duduk dengan hatinya, karena shalat tidak gugur darinya
selama ia masih tersadar.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Orang yang sakit memiliki keadaan yang berbeda-beda antara yang satu dengan
lainnya. Dari keterangan di atas, kita dapati bahwasanya dalam segi gerakan shalat, orang
yang sakit bisa melakukan shalat dengan cara duduk, atau tidur miring, terlentang, shalat
dengan isyarat, dengan kedipan mata, atau dengan hatinya. Ini sesuai kondisi yang
dibutuhkan oleh orang yang sakit.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca untuk
semakin tahu dan paham tentang sholat ‘ajiz yaitu sholatnya orang yang tidak mampu
beserta tata cara pelaksanaanya.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://bekalislam.firanda.com/2998-shalat-orang-yang-sakit.html
https://rumaysho.com/33906-bulughul-maram-shalat-cara-shalat-dalam-keadaan-sakit-secara-
rinci-lengkap-dengan-dalil.html
https://emarahmatikafebrianimediabki.wordpress.com/2014/04/09/shalat-dengan-isyarat/