Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

Anggi Anggraeni
2001220232
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Program
Pendidikan Profesi Guru.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini.

Kami berharap semoga laporan yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

RINGKASAN ...................................................................................................... 4

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................... 7

BAB III. PENUTUP .......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

LAMPIRAN ...................................................................................................... 14
RINGKASAN

Pada BAB I Laporan ini berisikan mengenai latar belakang diadakannya


PPG, tujuan, dan manfaatnya. Pada BAB II dibahas mengenai dasar hukum PPG,
Kurikulum PPG, Deskripsi mata kuliah PPG, peran PPG. Pada Bab III dijelaskan
mengenai refleksi meliputi kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan PPG dan
kesulitan yang dialami saat PPG. Selain itu ada pula mengenai tindak lanjut PPG.
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang kegiatan yang telah dilakukan


Perubahan zaman yang sangat pesat tentu memberi dampak besar pada
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi juga kehidupan setiap masyarakat.
Masyarakat dituntut untuk memiliki keahlian dan kompetensi yang berkualitas
untuk menghadapi setiap perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi.
Dalam hal ini, pendidikan yang berkualitas dapat membentuk masyarakat agar
memiliki keahlian dan kompetensi yang diharapkan.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun
2003 pasal 1 butir 3 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Pendidikan yang berkualitas dapat mengembangakan potensi yang
dimiliki setiap manusia, oleh karena itu pendidikan harus mudah dicapai setiap
manusia dimulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan menengah, sampai
perguruan tinggi dan pendidikan seterusnya. Maka dalam hal ini peran tenaga
pendidik (guru) yang profesional dan kompeten sangat penting untuk
mendukung dan mengembangkan potensi setiap peserta didik. Tenaga pendidik
(guru) memiliki tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran, karena sampai saat ini dalam proses belajar mengajar peran guru
tidak dapat digantikan oleh hal lain, seperti dengan adanya teknologi mutakhir
sekalipun. Hal tersebut dikarenakan guru memiliki unsurunsur manusiawi
seperti sikap, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang tidak
dimiliki oleh berbagai teknologi apapun. Oleh karena itu, setiap guru harus
memiliki kriteria profesional dan kompetensi yang sesuai dengan standar dan
sistem pendidikan di Indonesia.

B. Tujuan kegiatan
Adapun Tujuan Program PPG adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan guru yang memiliki kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian


dan professional serta mampu mengembangkan kompetensi secara
berkelanjutan.
2. Menghasilkan guru yang mampu memecahkan permasalahan pendidikan atau
pembelajaran melalui diskusi dan penelitian secara mandiri maupun kolaboratif
serta menghasilkan inovasi pembelajaran.
3. Menghasilkan karya ilmiah yang inovatif yang dapat dijadikan rujukan untuk
mengatasi masalah pendidikan baik nasional maupun internasional.

C. Manfaat Kegiatan
Kegiatan PPG memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Memperoleh sertifikat pendidik.
2. Meningkatkan kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian
untuk memulai karier sebagai guru profesional.
3. Memperoleh pengakuan sebagai guru profesional.
BAB II. PEMBAHASAN

Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan profesi,


dengan level 7 pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sesuai
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Program PPG
Dalam Jabatan diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan, yang
menuntut standar kompetensi lulusan yang berbeda dengan program sarjana atau
sarjana terapan. Standar kompetensi lulusan (SKL) Prodi Pendidikan Profesi Guru
(PPG) yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinyatakan dalam
rumusan capaian pembelajaran lulusan Prodi PPG.
Kurikulum program PPG Dalam Jabatan Kategori I terdiri atas tiga mata
kuliah, yaitu:

1. Pendalaman Materi (Analisis materi pembelajaran berbasis masalah,


literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi-High Order
Thinking Skills) - 5 sks
2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran Inovatif) –
3 sks
3. Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Pembelajaran Inovatif) – 4 sks

Mata kuliah dalam PPG ini dapat dideskripsikan sebagai berikut

1. Pendalaman Materi (Analisis materi pembelajaran berbasis masalah, literasi,


numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi-High Order Thinking
Skills).
Pembelajaran Mata Kuliah ini dilaksanakan dalam bentuk analisis
permasalahan pembelajaran yang ditemui dalam konteks kelas dan/atau sekolah
dalam upaya pemecahan permasalahan tersebut. Permasalahan dapat
meliputi literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (High
Order Thinking Skills). Kegiatan pembelajaran matakuliah ini terdiri atas tiga
langkah:
(1) identifikasi masalah,
(2) eksplorasi penyebab masalah, dan
(3) penentuan penyebab masalah.

2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran Inovatif)

Mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran


Inovatif) memiliki beban belajar 3 (tiga) sks. Kegiatan pembelajaran
matakuliah ini terdiri atas empat langkah:
(1) eksplorasi alternatif solusi,
(2) penentuan solusi,
(3) pembuatan rencana aksi, dan
(4) pembuatan rencana evaluasi.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Pembelajaran Inovatif)


Mata kuliah PPL dilaksanakan dalam bentuk aktivitas praktik pembelajaran
inovatif dengan beban belajar sebesar 4 (empat) sks. Kegiatan ini terdiri atas
dua langkah:
(1) pelaksanaan rencana aksi dan rencana evaluasi, dan
(2) refleksi komprehensif dan rencana tindak lanjut.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung


Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Kementerian, Direktorat Jenderal


Guru dan Tenaga Kependidikan menjabarkan visi, misi dan tujuan Kementerian ke
dalam tujuan dan indikator kinerja tujuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2024, maka tujuan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yaitu:

“Peningkatan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh


jenjang”

Indikator kinerja tujuan yang menjadi alat ukur keberhasilan


yaitu: “Persentase guru dan tenaga kependidikan profesional.” Ditargetkan
pada tahun 2024, persentase guru dan tenaga kependidikan profesional mencapai
51,00%.
Dilihat dari kondisi pendidikan Indonesia saat ini, guru masih belum secara
profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Mutu pendidikan masih
rendah, hal ini juga karena mutu guru sendiri masih rendah. Memang bukan
sepenuhnya salah guru, tapi guru dan pengajar adalah titik sentral pendidikan. Bila
kualitas guru bisa dinaikkan maka kualitas pendidikan juga bisa meningkat. Maka
dari itu, perlu diadakan sertifikasi yang secara efektif dapat menjadikan guru-guru
di Indonesia lebih profesional. Menurut UU No 14 tahun 2005 bahwa prospek
profesi guru adalah profesional, terlindungi dan sejahtera. UU Guru juga memberi
perlindungan hukum, termasuk perlindungan profesi, kesejahteraan, jaminan sosial,
hak dan kewajiban. Guru memiliki klasifikasi, kualifikasi akademik, kompetensi,
dan sertifikasi. Guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik. Menurut kebijakan,
guru profesional memiliki panggilan jiwa dan idealisme, mampu meningkatkan
mutu pendidikan, memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi sesuai
tugasnya, tanggung jawab profesional, penghasilan sesuai prestasi, mampu
mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan, jaminan perlindungan
hukum dan memiliki organisasi profesi.

Dalam upaya mewujudkan Guru Profesional, ada beberapa poin yang perlu
diperhatikan, antara lain:

1. Konsistensi kepada standarisasi profesi Guru sebagaimana yang


diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan dengan segala
konsekuensinya.
2. Mewujudkan pembinaan profesi Guru sebagai siklus yang
berkesinambungan dan saling mendukung (mulai dari pra-jabatan, proses
rekruitmen dan pembinaan Guru dalam jabatan)
3. Melakukan penyempurnaan manajemen pengelolaan Guru sesuai dengan
karakteristiknya.
4. Mewujudkan sinergi peran dan tanggung jawab antara Guru, Pemerintah,
LPTK dan Organisasi Profesi.
Dalam mewujudkan Guru yang Profesional, masing-masing pihak memiliki peran,
antara lain:

1. Peran LPTK, menjadi “kawah candradimuka” bagi pendidikan calon Guru


yang paripurna; proses rekruitmen yang selektif; banyak memberikan porsi
praktek, baik untuk membangun etika profesi maupun ketrampilan lain;
mengembangkan berbagai inovasi untuk memperkaya kemampuan dan
membangun pribadi calon Guru; berperan sebagai lembaga penguatan
kinerja; membangun kerjasama dan sinergitas peran dengan
unsur/stakeholder terkait;
2. Peran Guru, penghayatan profesi. Guru adalah profesi pilihan dan bukan
profesi alternatif dengan segala konsekuensinya; pengembangan profesi
sebagai bagian integral yang dilaksanakan secara inheren dengan
pelaksanaan TUPOKSI Guru, dalam rangka meningkatkan profesionalisme
dan bukan kenaikan pangkat semata; secara konsisten dan konsekuen,
berupaya membangun pribadi sebagai penyandang jabatan profesi yang
kompeten;
3. Peran Pemerintah, pembenahan manajemen dan pelaksanaan kewenangan
pengelolaan Guru secara lebih tepat; konsistensi pelaksaan reward and
punishment; mempersiapkan berbagai instrumen yang diperlukan; fasilitasi
peningkatan kompetensi (revitalisasi KKG/MKKS/MGMP, kegiatan bintek
teknis yang komprehensif, penyediaan media ilmiah, wahana kompetisi,
kelompok-kelompok pengembangan profesi, mengembangkan profesi
secara inheren-adaptif dan kontinyu).
Sebagai pelaksanaan nyata dari upaya-upaya dan peran-peran diatas, maka akan
dilaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dilaksanakan oleh LPTK yang
diberi mandat untuk melaksanakannya. Dalam proses pelaksanaannya, PPG diikuti
oleh lulusan S1 Kependidikan maupun S1/DIV non-Kependidikan (sudah
menempuh 144-160 sks) yang memiliki minat dan bakat untuk menjadi Guru,
mereka akan menempuh 1 (satu) tahun atau lebih Pendidikan tambahan untuk bisa
menjadi Guru Profesional (mendapatkan 18-20 sks untuk PGPAUD/PGSD dan 36-
40 sks untuk PGSMTP-PGSMTA). Dari penjelasan itu, maka tidak dapat dikatakan
bahwa PPG merupakan jalur pintas untuk menjadi guru profesional, melainkan
jalur yang sangat sulit dan lama untuk ditempuh. Bahkan untuk bisa mengikuti PPG
ini, calon pendaftar juga diharapkan mengikuti SM-3T yaitu Sarjana Mengajar di
daerah Terpencil, Terluar, dan Terdepan dari wilayah Republik Indonesia. Setelah
lulus dari PPG, maka mereka akan mendapat gelar Gr. dan baru bisa menjadi CPNS.
PPG ini juga dibagi menjadi dua, yaitu Pendidikan pra-jabatan dan Pendidikan
dalam jabatan. Jumlah calon guru yang mengikuti PPG ini juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan(supply and demand).
BAB III. PENUTUP

1. Refleksi
Sejauh ini saya sudah mengikuti proses kegiatan dengan baik mulai orientasi
sampai dengan penentuan penyebab masalah. Aktivitas yang sudah saya laksanakan
mulai dari pendahuluan dengan simulasi setiap aktivitas di LMS PPG dalam jabatan
Kategori, kemudian membuat garis-garis besar setiap modul mulai dari modul 1, 2,
3, 4, 5 dan 6 khsusus professional dan 4 modul pedagogik selanjutnya mengunggah
Lk 0.1: Lembar kerja mandiri di LMS PPG bagian pendalaman materi. Pada tahap
kedua pendalaman materi dengan identifikasi masalah, eksplorasi masalah, dan
penentuan penyebab masalah.

Selama Pendidikan berlangsung tigas hari melalui vicon (zoom) dan


mengunggah LK yang terdapat dalam LMS. Pada tahap ini juga saya mengingat
kembali pengetahuan tentang modul profesional Bahasa Indonesia dan
mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar murid pada beberapa kompetensi dasar
Bahasa Indonesia mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX dan mencoba untuk
berbagi kepada teman-teman peserta ppg dan dosen pembimbing.

Saya mengikuti pelaksanaan pembelajaran pada fase dengan antusias dan


semangat sehingga tidak ada kegiatan yang belum dilaksanakan.

edepan saya akan terus berupaya untuk konsisten melakukan praktik


baik. Dimulai dengan aktif dalam vicon (zoom) memberikan pertanyaan ataupun
tanggapan, saling memotivasi sesama peserta, tepat waktu masuk vicon maupun
tepat waktu mengunggah setiap tugas yang ditagih dan mengikuti kegiatan
selanjutnya terkait eksplorasi penyebab masalah. Saya juga sangat senang karena
mendapatkan tambahan wawasan baru dari peserta ppg yang sudah berbagi
pengalaman dan juga mencari solusi permasalah yang tentunya akan semakin
memperkuat pengetahuan saya sebagai calon guru profesional untuk
diimplementasikan nanti di sekolah tempat saya bertugas

2. Tindak Lanjut

Ada kegiatan pendalaman materi dan perancangan pembelajaran saya


mendapatkan banyak tambahan Ilmu dan pengetahuan baru tentang materi yang
harus saya kuasai mulai materi professional maupun pedagogic serta cara
menyusun perancangan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kertampilan
pembelajaran abad 21, pembelajaran berbasis HOTS, pembelajaran yang mendidik
dengan pendekatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
berbasis platform revolusi industri 4.0.
Setelah menyelesaikan kegiatan pendalaman materi dan perancangan
pembelajaran saya sangat tergugah untuk memperbaiki pembelajaran saya mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian yang saya sesuaikan dengan ilmu
yang saya peroleh dari kegiatan setelah pendalaman materi dan perancangan
pembelajaran ini termasuk memperhatikan arahan, kritik dan saran dari teman
sejawat sesame mahasiswa ppg , guru pamong serta dosen pembimbing untuk
tahapan PPG dalam jabatan berikutnya yaitu PPL pada khususnya dan memperbaiki
kinerja saya sebagai seorang guru ideal seperti yang diatur dalam Undang-undang.
DAFTAR PUSTAKA

https://lms08-ppgdj.simpkb.id/mod/book/view.php?id=59494 (diunduh 16
November 2022)
https://ppg.kemdikbud.go.id/page/visi-&-misi (diunduh 16 November 2022)
https://ppg.kemdikbud.go.id/ppg-dalam-jabatan (diunduh 16 November 2022)
LAMPIRAN

Kegiatan Vcon melalui Zoom dengan dosen dan guru pamong

Kegiatan menyelesaikan LMS

Anda mungkin juga menyukai