Anda di halaman 1dari 31

BAB III

PEMECAHAN ANALISIS MASALAH & LEARNING ISSUE

STEP IV : Pemecahan dan Analisi Masalah

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Biodata Pasien

Nama : Nn. M
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Banyumas
Keluhan Utama :

Pasien mengatakan pada hari masuk RS pasien ke poli VCT untuk kontrol,
mengambil OAT dan memulai terapi ARV tetapi HB pasien rendah yaitu
6.7 g/gL
Riwayat Penyakit :

a. Riwayat Penyakit Sekarang


Satu bulan sebelum masuk Rumah Sakit, Nn. M datang ke poli mata
RSBM dengan keluhan pandangan mata kabur, dan nyeri pada kedua
mata. Di samping itu Pasien juga mengeluhkan sering batuk dahak, BB
turun, keringat malam, sariawan di mulut, nafsu makan menurun. Pasien
disarankan periksa ke poli CVT. Pasien didiagnosa HIV/B20. Ruangan
dengan kasus penyakit yang lain. Dari wawancara diketahui pasien
mempunyai faktor risiko unsafe sex (+) dan tatto (+).
Pada hari masuk rumah sakit pasien ke poli VCT untuk kontrol,
mengambil OAT dan memuali terapi ARV. Karena HB rendah. Pasien
disarankan mondok untuk transfusi darah, pasien di tempatkan di ruang
Cempaka satu ruangan dengan kasus penyakit yang lain. Hasil
pemeriksaan laboratorium HB 6.7 g/dL, Asam urat 0.6 mg/dL, Fe 26, Na
133, Kalium 2.8, Ig G CMV (+), Ig M CMV (+), CD4 = 43. Data
antropometri pasien TB = 165 cm, BB = 60,2 Kg.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat TB paru dan mulai menjalani pengobatan pada 5
september 2014.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang sama dengan
pasien atau penyakit lain seperti : Jantung, TB, DM, Jiwa atau lainnya.
Pemeriksaan Bio, Psiko, Sosio, Spiritual Biofisik

1. Sistem pernafasan
DS :
a) Pasien mengatakan memiliki keluhan batuk dan berdahak
b) Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit TB paru, sudah
mulai berobat sejak tanggal 5 september 2014
c) Pasien mengatakan memiliki riwayat penglihatan mata sering
kabur
DO :
a) Inspeksi : Tidak terdapat benjolan, dada pasien tampak simetris,
frekuensi pernafasan 20 x/menit.
b) Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan pada dada
c) Perkusi : Terdengar sonor
d) Auskultasi : Terdapat suara nafas tambahan ronchi

Masalah Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas b.d TB


Paru

2. Sistem Kardiovaskuler dan Hematology


DS :
a) Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada daerah dada
DO :
a) Hb : 6.7 g/dL
b) Inspeksi : CRT <2 detik
c) Palpasi : Ictus cordis teraba, akral dingin
d) Perkusi : Batas atas bawah, kanan dan kiri bunyi sonor
e) Auskultasi : Bunyi jantung lup dup

Masalah Keperawatan : Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d


Penurunan HB

3. Sistem pencernaan
DS :
a) Pasien mengatakan BB turun
b) Pasien mengatakan nafsu makan menurun
c) Pasien mengatakan sariawan di mulut
DO :
a) Mulut pasien tampak terdapat sariawan
b) Mukosa tampak kering
c) IAPP
- Inspeksi : Simetris, kulit sawo matang
- Auskultasi : BU : 17 x/menit
- Perkusi : Tidak terdapat bunyi timpani
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan ataupun massa pada perut kanan
dan ada nyeri tekan

Masalah Keperawatan : Risiko Defisit Nutrisi b.d AIDS

4. Sistem penginderaan
a. Mata
DS :
a) Pasien mengatakan pandangan mata kabur
b) Pasien mengatakan nyeri pada kedua mata
DO :
a) Pasien tampak tidak cukup jelas melihat objek jauh
b) Mata pasien simetris
c) Didapatkan pupil pasien isokor (2/2mm)
d) Konjungtiva pasien tidak anemis
b. Telinga
DS :
a) Pasien mengatakan pendengaran masih jelas
DO :
a) Telinga kanan dan kiri simetris.
b) Tinitus : Tidak ada.
c) Penurunan pendengaran kanan / kiri : Pendengaran masih
normal.
d) Serumen : Sedikit dan berwarna kuning, tidak cair dan tidak
bau.
c. Hidung
DS :
a) Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada hidung.
DO :
a) Hidung pasien tampak bersih
b) Hidung pasien simetris
Lidah/Perasa
DS :
a) Pasien mengatakan bisa merasakan makanan manis, asin, pahit,
asam dengan baik
b) Pasien mengatakan sariawan di mulut
DO :
a) Lidah tampak bersih
b) Tidak ada bau mulut
c) Terdapat sariawan di mulut pasien
5. Sistem perkemihan
DS :
a) Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat berkemih.
b) Pasien mengatakan tidak ada nyeri tekan pada area kandung
kemih.
DO :
a) Warna urine kuning cerah, bau khas, kandung kemih tidak
membesar dan tidak ada nyeri tekan.
b) Pasien tidak menggunakan kateter.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan

6. Sistem Endokrin
DS :
a) Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit DM.
DO :
a) Pasien tak tampak ada pembesaran kelenjar tiroid
b) Pasien tak tampak ada pembesaran kelenjar getah bening
c) Pasien tak tampak ada luka
Masalah Keperawatan : Tidak ada

7. Sistem Integument
DS :
a) Pasien mengatakan tidak ada gatal
b) Pasien mengatakan berkeringat saat malam
DO :
a) Kulit pasien berwarna sawo mateng
b) Terdapat tatto pada pasien
c) Kuku pasien tampak bersih dan pendek
d) Rambut pasien tampak bersih dan berwarna hitam
Masalah Keperawatan : Pasien memiliki tatto dan sering
berkeringat saat malam

8. Sistem Persyarafan
DS :
a) Pasien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran
DO :
a) GCS : E4V5M6
b) Kesadaran pasien composmentis
c) Didapatkan pupil pasien isokor (2/2mm)
d) Konjungtiva pasien tidak anemis

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

9. Sistem Musculoskeletal
DS :
a) Pasien mengatakan tidak memiliki kelainan pada ekstremitas
atas dan bawah
b) Pasien mengatakan tidak memiliki kelainan pada tulang
belakang
c) Pasien mengatakan tidak pernah mengalami fraktur
DO :
a) Nilai asam urat 10.6 mg/dL
10. Sistem Imunitas
DS :
a) Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat atau makanan
DO :
a) Hasil pemeriksaan pasien terdiagnosa stadium 1 : HIV
b) Hasil pemeriksaan Ig G CMV (+), Ig M CMV (+), CD4 : 43

Masalah Keperawatan : Pasien memiliki riwayat HIV / AIDS

a. Sosial Kuktural
DS :
a) Pasien mengatakan keluarganya selalu memperhatikan
kesehatannya
b) Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai hubungan baik
dengan keluarga dan teman-temannya.
DO :
a) Selama pasien sakit, keluarga membantu aktivitas pasien
c) Pada saat dilakukan pengkajian pasien kurang kooperatif
b. Psikologis
DS :
a) Pasien merasa cemas dengan penyakit yang diderita sekarang,
pasien merasa adanya perubahan gaya hidup dan peran baik dalam
keluarga
DO :
a) Pasien tampak kurang nyaman dengan keadaan yang diderita
sekarang
Masalah keperawatan : Ansietas b.d HIV/AIDS

c. Spiritual (FICA)
1. F (falth/Belief/Keyakinan)
DS :
a) Pasien mengatakan yakin dengan Tuhan, karena Tuhan memberi
cobaan pada hamba-Nya yang kuat
DO :
a) Pasien tampak sedih
2. I (Impertanie and fluence)
DS :
a) Pasien mengatakan merasa sedih dan lelah tetapi keluarganya
selalu mensupport dan mengingatkan bahwa Tuhan memberi sakit
agar senantiasa pasien memperhatiakn kesehatannya
DO :
a) Pasien tampak sedih
3. C (Community)
DS :
a) Pasien mengatakan saat sebelum sakit menjalankan ibadah secara
maksimal, tetapi saat sakit pasien melakukan ibadahnya tidak
maksimal dan terkadang sambil duduk
DO :
a) Pasien berbaring dan terkadang duduk
4. A (Address)
DS :
Pasien percaya dengan pelayanan RS ini yang membantu merawat
pasien dengan baik
DO : -
Jadi kesimpulannya, pasien merasa percaya dengan Tuhan, karena
Tuhan memberikan pasien sakit.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Jenis
No Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
1 Hemoglobin 6.7 g/dL 10.9-14.9 Tidak Normal
2 Asam Urat 10,6 mg/dL 5.7-6. Tidak Normal
3 Fe 26 mcg/L 18-160 Normal
4 Na 133 mmol/L 136-145 Tidak Normal
5 Kalium 2.8 mmol/L 3.5-5.1 Tidak Normal
6 Ig M CMV Positif Terinfeksi
7 Ig G CMV Positif Terinfeksi
8 CD4 43 30-60% Normal

Terapi Yang Diberikan

1) Infus NaCl 20 tpm


2) Cotrimuxazole 1x960 mg
3) OAT Crifampisin
4) INH
5) Pirazinamid & etambutol 1x4 tab
6) Kcl 3x1
7) Acylovir 5x800 mg
8) Sistenol 3x1 tab
9) Transfusi PCR sampai Hb mencapai 10 g/dL (3 Kolf)
Analisa Masalah
Tgl/ Data Fokus Problem Etiologi
Jam
23 Nov DS : Ganggua TB Paru
2022 n
- Pasien mengatakan memiliki keluhan
Pertukara
batuk dan berdahak n Gas
- Pasien mengatakan memiliki riwayat
penyakit TB paru, sudah mulai berobat
sejak tanggal 5 september 2014
- Pasien mengatakan memiliki riwayat
penglihatan mata sering kabur
DO :
- Inspeksi : Tidak terdapat benjolan, dada
pasien tampak simetris, frekuensi
pernafasan 20 x/menit.
- Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan
pada dada
- Perkusi : Terdengar sonor
- Auskultasi : Terdapat suara nafas
tambahan ronchi

23 Nov DS : Perfusi Penuruna


2022 Perifer n HB
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Tidak
pada daerah dada Efektif

DO :
- Hb : 6.7 g/Dl
- Inspeksi : CRT <2 detik
- Palpasi : Ictus cordis teraba, akral dingin
- Perkusi : Batas atas bawah, kanan dan kiri
bunyi sonor
- Auskultasi : Bunyi jantung lup dup

23 Nov DS : Risiko HIV/


2022 Defisit AIDS
- Pasien mengatakan BB turun
Nutrisi
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengatakan sariawan di mulut

DO :
- Mulut pasien tampak terdapat sariawan
- Mukosa tampak kering
- IAPP
Inspeksi : Simetris, kulit sawo matang
Auskultasi : BU : 17 x/menit
Perkusi : Tidak terdapat bunyi timpani
Palpasi : Tidak terdapat benjolan ataupun
massa pada perut kanan dan ada nyeri
tekan

23 Nov DS : Ansietas HIV/


2022 AIDS
- Pasien merasa cemas dengan penyakit
yang diderita sekarang, pasien merasa
adanya perubahan gaya hidup dan peran
baik dalam keluarga
DO :
- Pasien tampak kurang nyaman dengan
keadaan yang diderita sekarang
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Pola Nafas b.d TB Paru (Sekret)


2. Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan HB
3. Risiko Defisit Nutrisi b.d HIV/AIDS
4. Ansietas b.d HIV/AIDS
5. NCP (Nursing Care Planing) / Intervensi
No Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. 23 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan Respirasi
November Pertukaran selama 2x24 jam diharapkan Gangguan - Monitor kemampuan
2022 Gas b.d TB Pertukaran Gas dapat berkurang dengan batuk efektif
Paru (Sekret) kriteri hasil : - Monitor adanya produksi
sputum
- Lakukan fisioterapi dada
Indikator A T

Pasien 2 4
mengatakan
batuk Terdapat Sekret
dengan banyak berkurang
dahak sekret

Pasien 2 4
mengatakan
penglihatan Penglihatan Penglihatan
kabur kabur Fokus
(Penglihatan
kabur)

Terdapat 2 4
bunyi napas
tambahan Bunyi Bunyi
Ronchi Ronchi Ronchi
(Bunyi naafs terdengar berkurang
tambahan)

2. 23 Perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Sirkulasi


November Perifer Tidak selama 2x24 jam diharapkan perfusi - Periksa sirkulasi perifer
2022 Efektif b.d perifer dapat teratasi dengan kriteri hasil : (nasi perifer, warna,
Penurunan suhu, akral, turgor)
HB Perfusi Perifer - Berikan terapi transfusi
Indikator A T darah 3 kolf
- Pantau nilai heboglobin
Warna Kulit 2 4
pasien terlihat
Pucat (warna Warna Warna
kulit) kulit kulit
pucat normal
sawo
matang

Akral pasien 2 4
dingin
Akral Akral
dingin hangat

Turgor kulit 2 4
berkurang turgor Turgor
kulit kulit
buruk baik

3. 23 Risiko Defisit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi


November Nutrisi b.d selama 2x24 jam diharapkan Risiko defisit - Identifikasi alergi dan
2022 HIV/AIDS nutrisi dapat teratasi dengan kriteri hasil : intoleransi makanan
- Lakukan oral hygiene
Status Nutrisi sebelum makan
Indikator A T - Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
Pasien 2 5 konstipasi
mengatakan - Berikan suplemen
memiliki Sariawan Tidak makanan, jika perlu
sariawan sariawan

Pasien 2 4
mengatakan berat
badannya meurun BB BB
menurun kembali
normal

Pasien 2 4
mengatakan
nafsu makan Nafsu Nafsu
menurun makan makan
menurun baik
4. 23 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Relaksasi -
November HIV/AIDS selama 2x24 jam diharapkan Ansietas - Periksa ketegangan otot,
2022 berkurang dengan kriteri hasil : frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu
Risiko Ansietas - Ciptakan lingkungan yang
Indikator A T tenang
- Gunakan nada suara
Pasien 2 4 lembut dengan irama
mengatakan lambat
khawatir dan Tingkat Tingkat - Gunakan relaksasi sebagai
cemas karena khawatir khawatir penunjang dengan
meningkat menurun analgetik atau tnindakan
penyakitnya
medis lain
(Verbalisasi - Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
khawatir akibat
dipilih
kondisi yang - Anjurkan mengambil
dihadapi) posisi nyaman
Pasien terlihat 2 4
pucat (Pucat)
Pucat Tidak
pucat
6. Implementasi & Evalusi
Hari ke-1
No Tggl/Jam No Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
1. 23 Gangguan S:
November Pertukaran Gas - Memonitor kemampuan
batuk efektif - Pasien mengatakan memiliki keluhan
2022 b.d TB Paru
(Sekret) - Memonitor adanya batuk dan berdahak
produksi sputum
- Melakukan fisioterapi - Pasien mengatakan memiliki riwayat
dada penyakit TB paru, sudah mulai berobat
sejak tanggal 5 september 2014
- Pasien mengatakan memiliki riwayat
penglihatan mata sering kabur
O:
- Inspeksi : Tidak terdapat benjolan, dada
pasien tampak simetris, frekuensi
pernafasan 20 x/menit.
- Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan
pada dada
- Perkusi : Terdengar sonor
- Auskultasi : Terdapat suara nafas
tambahan ronchi
- Setelah dilakukan fisioterapi dada
pasien dapat mengeluarkan dahak

A : Masalah teratasi sebagian


Indikator A T H

Pasien 2 4 3
mengatakan
batuk Terdapat Sekret Sekret
dengan banyak berkurang sedikit
dahak sekret berkurang

Pasien 2 4 2
mengatakan
penglihatan Penglihatan Penglihatan Penglihatan
kabur kabur Fokus kabur
(Penglihata
n kabur)

Terdapat 2 4 2
bunyi napas
tambahan Bunyi Bunyi Masih
Ronchi Ronchi Ronchi terdengar
(Bunyi terdengar berkurang ronchi
naafs
tambahan)

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor adanya produksi sputum
- Lakukan fisioterapi dada
23 Perfusi Perifer - Memeriksa sirkulasi S:
November Tidak Efektif perifer (nasi perifer,
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada daerah
2022 b.d Penurunan warna, suhu, akral,
HB turgor) dada
- Memberikan terapi
transfusi darah 3 kolf O:
- Memantau nilai
heboglobin - Hb : 6.7 g/Dl
- Inspeksi : CRT <2 detik
- Palpasi : Ictus cordis teraba, akral dingin
- Perkusi : Batas atas bawah, kanan dan kiri bunyi
sonor
A : Masalah teratasi sebagian

Indikator A T H

Warna Kulit 2 4 3
pasien terlihat Pucat
Pucat (warna berkurang
kulit) Warna Warna
kulit kulit
pucat normal
sawo
matang

Akral pasien 2 4 3
dingin
Akral Akral Akral
dingin hangat dingin
menurun

Turgor kulit 2 4 2
berkurang turgor
kulit Turgor Turgor
buruk kulit kulit
baik kurang
baik

P : Lanjutkan Intervensi
- Periksa sirkulasi perifer (nasi perifer, warna, suhu,
akral, turgor)
- Berikan terapi transfusi darah
- Pantau nilai heboglobin
23 Resiko Defisit - Mengidentifikasi alergi S:
November Nutrisi b.d dan intoleransi makanan
- Pasien mengatakan BB turun
2022 HIV/AIDS - Melakukan oral hygiene
sebelum makan - Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Memberikan makanan
- Pasien mengatakan sariawan di mulut
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi - Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
- Memberikan suplemen
makanan, jika perlu O:
- Mulut pasien tampak terdapat sariawan
- Mukosa tampak kering
- IAPP
Inspeksi : Simetris, kulit sawo matang
Auskultasi : BU : 17 x/menit
Perkusi : Tidak terdapat bunyi timpani
Palpasi : Tidak terdapat benjolan ataupun massa
pada perut kanan dan ada nyeri tekan
A : Masalah belum teratasi

Indikator A T H

Pasien 2 5 2
mengatakan
memiliki Sariawan Tidak Sariawan
sariawan sariawan

Pasien 2 4 2
mengatakan berat
badannya meurun BB BB BB
menurun kembali menurun
normal

Pasien 2 4 2
mengatakan
nafsu makan Nafsu Nafsu Nafsu
menurun makan makan makan
menurun baik menurun

P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan oral hygiene sebelum makan
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
23 Ansietas b.d - Memeriksa ketegangan S:
November HIV/AIDS otot, frekuensi nadi,
2022 tekanan darah, dan suhu - Pasien mengatakan merasa cemas dengan penyakit
- Menciptakan lingkungan yang diderita sekarang, pasien merasa adanya
yang tenang
- Menggunakan nada suara perubahan gaya hidup dan peran baik dalam
lembut dengan irama keluarga
lambat
- Menggunakan relaksasi O:
sebagai penunjang - Pasien tampak kurang nyaman dengan keadaan
dengan analgetik atau
tnindakan medis lain yang diderita sekarang
- Menjelaskan secara rinci A : Masalah
intervensi relaksasi yang
dipilih Indikator A T H
- Menganjurkan
mengambil posisi Pasien 2 4
nyaman mengatakan
khawatir dan Tingkat Tingkat
cemas karena khawatir khawatir
penyakitnya meningkat menuru
n
(Verbalisasi
khawatir akibat
kondisi yang
dihadapi)
Pasien terlihat 2 4
pucat (Pucat)
Pucat Tidak
pucat

P : Lanjutkan Intervensi

Hari ke-2
No Tggl/Jam No Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
1. 24 Gangguan - Memonitor adanya S:
November Pertukaran Gas produksi sputum
- Pasien mengatakan sedikit lebih
2022 b.d TB Paru - Melakukan fisioterapi
(Sekret) dada nyaman setelah melakukan fisioterapi
dada
O:
- Inspeksi : Tidak terdapat benjolan, dada
pasien tampak simetris, frekuensi
pernafasan 19 x/menit.
- Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan
pada dada
- Perkusi : Terdengar sonor
- Auskultasi : Terdapat suara nafas
tambahan ronchi
- Setelah dilakukan fisioterapi dada
pasien dapat mengeluarkan dahak

A : Masalah teratasi sebagian


Indikator A T H

Pasien 2 4 3
mengatakan
batuk Terdapat Sekret Sekret
dengan banyak berkurang sedikit
dahak sekret berkurang

Pasien 2 4 2
mengatakan
penglihatan Penglihatan Penglihatan Penglihatan
kabur kabur Fokus kabur
(Penglihata
n kabur)

Terdapat 2 4 2
bunyi napas
tambahan Bunyi Bunyi Masih
Ronchi Ronchi Ronchi terdengar
(Bunyi terdengar berkurang ronchi
naafs
tambahan)

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor adanya produksi sputum
- Lakukan fisioterapi dada
24 Perfusi Perifer - Memeriksa sirkulasi S:
November Tidak Efektif perifer (nasi perifer,
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada daerah
2022 b.d Penurunan warna, suhu, akral,
HB turgor) dada
- Memberikan terapi
transfusi darah O:
- Memantau nilai
hemogloin - Hb : 6.7 g/Dl
- Inspeksi : CRT <2 detik
- Palpasi : Ictus cordis teraba, akral dingin
- Perkusi : Batas atas bawah, kanan dan kiri bunyi
sonor
A : Masalah teratasi sebagian

Indikator A T H
Warna Kulit 2 4 3
pasien terlihat
Pucat (warna Warna Warna Pucat
kulit) kulit kulit berkurang
pucat normal
sawo
matang

Akral pasien 2 4 3
dingin
Akral Akral Akral
dingin hangat dingin
menurun

Turgor kulit 2 4 2
berkurang turgor
kulit Turgor Turgor
buruk kulit kulit
baik kurang
baik

P : Lanjutkan Intervensi
- Periksa sirkulasi perifer (nasi perifer, warna, suhu,
akral, turgor)
- Berikan terapi transfusi darah
- Pantau nilai heboglobin
24 Resiko Defisit - Melakukan oral hygiene S:
November Nutrisi b.d sebelum makan
- Pasien mengatakan BB turun
2022 HIV/AIDS - Memberikan makanan
tinggi serat untuk - Pasien mengatakan nafsu makan menurun
mencegah konstipasi
- Pasien mengatakan sariawan di mulut
- Memberikan suplemen
makanan, jika perlu - Pasien mengatakan tidak memiliki alergi

O:
- Mulut pasien tampak terdapat sariawan
- Mukosa tampak kering
- IAPP
Inspeksi : Simetris, kulit sawo matang
Auskultasi : BU : 17 x/menit
Perkusi : Tidak terdapat bunyi timpani
Palpasi : Tidak terdapat benjolan ataupun massa
pada perut kanan dan ada nyeri tekan
A : Masalah belum teratasi

Indikator A T H

Pasien 2 5 2
mengatakan
memiliki Sariawan Tidak Sariawan
sariawan sariawan

Pasien 2 4 2
mengatakan berat
badannya meurun BB BB BB
menurun kembali menurun
normal

Pasien 2 4 2
mengatakan
nafsu makan Nafsu Nafsu Nafsu
menurun makan makan makan
menurun baik menurun

P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan oral hygiene sebelum makan
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
24 Ansietas b.d - Memeriksa ketegangan S:
November HIV/AIDS otot, frekuensi nadi,
2022 tekanan darah, dan suhu - Pasien mengatakan merasa cemas dengan penyakit
- Menciptakan lingkungan yang diderita sekarang, pasien merasa adanya
yang tenang
- Menggunakan nada suara perubahan gaya hidup dan peran baik dalam
lembut dengan irama keluarga
lambat
- Menggunakan relaksasi O:
sebagai penunjang - Pasien tampak kurang nyaman dengan keadaan
dengan analgetik atau
tnindakan medis lain yang diderita sekarang
- Menjelaskan secara rinci A : Masalah
intervensi relaksasi yang
dipilih Indikator A T H
- Menganjurkan
mengambil posisi Pasien 2 4
nyaman mengatakan
khawatir dan Tingkat Tingkat
cemas karena khawatir khawatir
penyakitnya meningkat menuru
n
(Verbalisasi
khawatir akibat
kondisi yang
dihadapi)
Pasien terlihat 2 4
pucat (Pucat)
Pucat Tidak
pucat

P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai