Untuk :
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Assesment Teknik Non Tes
Dosen Pembimbing :
Andre Julius, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Bunga Aliya Hutami : ( 20559004 )
Djatirah Pusaka Adjie : ( 20559008 )
Jeni Aprilia : ( 20559011 )
Muhammad Sabiq : ( 20559012 )
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Assesment Teknik Non Tes ini.
Makalah Assesment Teknik Non Tes ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini untuk kami menyampaikan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Makalah Assesment Teknik Non Tes ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1. 1 Latar Belakang........................................................................................2
1. 2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1. 3 Tujuan Penelitian....................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Assesment merupakan salah satu alat kegiatan, pengukuran. Dalam
konteks bimbingan dan konseling, Assesment yaitu mengukur suatu proses
konseling yang harus dilakukan oleh konselor sebelum, selama dan setelah
konseling tersebut dilaksanakan. Assesment merupakan salah satu bagian
terpenting dala seluruh kegiatan yang ada konseling (bagik konseling
kelompok ataupun konseling individu). Karena itu lah asesment dalam
bimbingan dan konseling merupakan bagian yang ter-integral dengan proses
terapi maupun semua kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri.
Fedration for Children with special need menjelaskan bahwa asesmen
adalah proses pengumpulan informasi yang dapat digunakan dalam
pengambilang keputusan, perencanaan karier danpengembangan rencana
layanan.
Assesment teknik non tes paling banyak digunakan oleh konelor.
Prosuder perancangan, pengadministrasian, pengolahan, analisis, dan
penafsirannya relatif lebih sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan
dipahami. Kompetesi yang harus dikuasai oleh seorang guru bimbingan dan
konseling adalah bagaimana memahami konselinya secara mendalam,
termasuk didalamnya adalah memahami kemungkinan masalah yang dihadapi
konseli.
Selama lebih dari tiga puluh tahun di indonesia menggunakan instrument
Mooney Problem Check List (MPCL revisi 1950, yang dikembangkan oleh
4
Ross L. Mooney untuk mengungkap masalah khususnya dalam pelayanan
bimbingan dan konseling. Melalui pemahaman tentang masalah yang dihadapi
konseli, seorang konselor selanjutnya dapat menentukan program layanan
Bimbingan dan Konseling baik bersifat preventif, maupun kuratif. Upaya
pemberian layanan dapat berjalan efektif.
Maka dengan demikian tujuan penulisan makalah yaitu untuk memahami
masalah yang dihadapi oleh konseli salah satunya dapat dilakukan melalui
penggunaan Alat Ungkap Masalah (AUM). Alat ungkap masalah ini adalah
sebuah instrument standar yang dikembangkan oleh Prayitno, dkk. Yang dapat
digunakan untuk memahami dan memperkirakan (bukan memastikan)
masalah yang dihadapi konseli.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari alat ungkap masalah (AUM)?
2. Apa saja konsep dasar dari alat ungkap masalah (AUM)?
3. Apa saja peran dan fungsi konselor dalam mnggunakan alat ungkap
masalah (AUM )?
4. Bagaimana langkah pengadministrasian saat menggunakan alat
ungkap masalah (AUM)?
5. Bagaimana penggolahan data dan analisis hasil dari penggunaan alat
ungkap masalah (AUM)?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari alat ungkap masalah (AUM)?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alat ungkap masalah (AUM)
2. Untuk mengetahui konsep dasar dari alat ungkap masalah (AUM)?
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi konselor dalam mnggunakan alat
ungkap masalah (AUM) ?
4. Untuk mengetahui langkah pengadministrasian saat menggunakan alat
ungkap masalah (AUM)?
5. Untuk mengetahui penggolahan data dan analisis hasil dari
penggunaan alat ungkap masalah (AUM)?
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alat ungkap masalah
(AUM)?
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
PTSDL sebagai alat ungkap masalah sederhana dan mudah di gunakan
untuk mengkomunikasi mutu dan masalah konseli kepada personil yang
membantu (konselor).
8
c) Hubungan Sosial 15
d) Ekonomi dan Keuangan 15
e) Karier dan Pekerjaan 15
f) Pendidikan dan Pelajaran 55
g) Agama, Nilai dan Moral 30
h) Hubungan muda-mudi dan Perkawinan
i) Keadaan dan Hubungan dalam keluarga 25
j) Waktu seggang 10
9
konseling yang sesuai dengan kebutuha dan kondisi peserta
didik.
2.1.4 Langkah pengadministrasian saat menggunakan alat ungkap
masalah (AUM)
Beberapa hal pokok yang perlu mendapat penekanan dalam
pelaksanaan pengadministrasian adalah:
1. Petunjuk Pengerjaan
Petunjuk pengerjaan ini di bacakan sepenuhnya oleh
penyelengaraan adminsitrasi AUM. Agar siswa
memperoleh pemahaman yang lengkap, serta
kegunaanya dalam rangka pelayanan bimbingan
konseling maka petunjuk ini dapat di perluas
pengisiannya dengan disertai sebagai usulan dan
contoh-contoh.
2. Lembaran jawaban terpisah
Pada pengisian jawaban, siswa atau pengisi AUM
akan diberikan lembaran jawaban terpisah. Pada saat
pengisian lembaran jawaban, buku AUM yang
diberikan tidak boleh dirusuk ataupun hanya sekedar
menandai dengan alat tulis apapun. Lembaran serta
buku AUM akan dikumpulkan kembali kepada
penyelenggara AUM dengan utuh.
3. Waktu untuk penyelenggaraan.
AUM bukanlah alat ukur, oleh karena itu waktu
yang disediakan untuk mengejakannya tidaklah ketat.
Untuk memberikan penjelasan tentang AUM hal-hal
yang terkait dengannya (seperti kegunaanya dalam
pelayanan bimbingan dan konseling) mungkin akan
diperlukan waktu yang cukup lama.
4. Pengumplan lembar jawaban
Satu hal yang amat penting adalah semua lembaran
jawaban harus dijaga kerahasiaannya. Lembar jawaban
10
dari siswa tersebut hanya guru pembimbinglah yang
bisa mengakses lembaran jawaban tersebut. Jika ada
lembaran jawaban yang lama, atau siswatersebut tidak
lagi berada dalam sekolah tersebut, harus dimusnahkan,
karena tidak akan digunakan lagi dalam pengaksesan
data siswa tersebut.
5. Frekuensi pengadministrasian
AUM di administrasikan pada sesi awal pergantian
semester, dan pada setiap tingkatan kelas sebaiknya
siswa diberikan pelayanan untuk pengisian AUM. Akan
sangat ideal jika permasalahan siswa dapat
terungkapkan setiap pergantin semester dan secara
langsung tanpa adanya penundaan waktu sebagaimana
yang diharapkan. Penyelenggaraan layanan seperti ini
paling tidaknya harus di selenggarakan dalam tempo
satu tahun sekali.
11
pelayanan bimbingan dan konseling tertentu terhadap siswa
yang bersangkutan. Pengadministrasian AUM, pengolahan,
dan penggunaan hasil-hasilnya merupakan rangkaian
kegiatan yang berkesinambungan. Sekiranya paling lambat
dalam satu minggu hasil AUM itu telah terolah dan dapat
digunakan. Apabila pengolahan tertunda dengan akibat
penggunaan hasil-hasil AUM itu tertunda pula, apalagi
kalau dalam waktu yang cukup lama. Besar kemungkinan
data hasil AUM itu menjadi kadarluarsa, tidak cocok lagi
dengan keadaan siswa yang telah berubah.
12
c. Hasil AUM F1 dapat digunakan sebagai
landasan penetapan layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik di perguruan tinggi
maupun si STLA
d. Dan yang lebih penting lagi peserta didik dapat
memahami masalah yang dialami dan
memahami apakah dirinya memerlukan bantuan
atau tidak.
Kelemahan AUM:
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk
penolahan hasil
b. Data yang diungkapkan melalui AUM F1
maupun AUM F2 masih bersifat umum.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat ungkap masalah atau biasa disebut AUM. Alat ungkap masalah adalah
sebuah instrumen standar yang dikembangkan oleh Prayitno, dkk. yang dapat
digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan memastikan)
masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelengaraan
kegiatan belajar. Jika masalah yang dihadapi oleh konseli sudah dapat
diidentifikasi oleh konselor maka seorang konselor akan lebih mudah memahami
dalam menyelenggarakan layanan konseling yang sesuai dengan kondisi dan
msalah konseli serta akan mampu berjalan dengan efektif dan efisien
15
DAFTAR PUSTAKA
16