DI SUSUN OLEH:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah patofisiologi penyakit tidak menular.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
B. Gejala Ppok...................................................................................................6
C. Epidemiologi Ppok........................................................................................7
D. Prevalensi Ppok.............................................................................................8
E. Diagnosa Ppok..............................................................................................8
F. Pengobatan Ppok...........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit paru obstruksi kronik adalah klasifikasi luas dari gangguan
yang mencakup bronkitis kronik, bronkiektasis, emfisema dan asma. (Bruner
& Suddart,2002) Penyakit paru obstruksi kronik adalah kelainan paru yang
ditandai dengan gangguan fungsi paru berupa memanjangnya periode ekspira
yang disebabkan olehadanya penyempitan saluran nafas dan tidak banyak
mengalami perubahan dalam masa observasi beberapa waktu. (Mansunegoro,
1992)
PPOK disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup, yang
sebagian besar bisa dicegah. Merokok diperkirakan menjadi penyebab utama
timbulnya 80-90% kasus PPOK. Faktor resiko lainnya termasuk keadaan
sosial-ekonomi danstatus pekerjaan yang rendah, kondisi lingkungan yang
buruk karena dekatlokasi pertambangan,perokok pasif atau terkena polusi
udara dan konsumsi alkoholyang berlebihan. Laki-laki dengan usia antara 30-
40 tahun paling banyakmenderita PPOK.
Penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruksi
kronikadalah sebagai berikut:
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi PPOK
2. Untuk mengetahui gejala PPOK
3. Untuk mengetahui epidemiologi PPOK
4. Untuk mengetahui prevalensi PPOK
5. Untuk mengetahui diagnosa PPOK
6. Untuk mengetahi pengoobatan PPOK
7. Untuk mengetahui pemberian asuhan gizi terstandar pasien PPOK
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ppok
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai
oleh hambatan aliran udara di saluran pernapasan yang bersifat progresif
non-reversibel atau reversibel parsial. PPOK merupakan suatu gangguan yang
paling sering menimpa kelompok yang dalam jangka waktu lama terpapar
oleh asap rokok dan bahan toksik inhalasi lainnya,
Asap mengiritasi jalan nafas mengakibatkan hipersekresi lendir
daninflamasi. Karena iritasi yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang
mensekresi lendirdan sel-sel goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia
menurun dan lebih banyaklendir yang dihasilkan. Sebagai akibat bronkiolus
dapat menjadi menyempit dantersumbat. Alveoli yang berdekatan dengan
bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis, mengakibatkan
perubahan fungsi makrofag alveolar yang berperan penting dalam
menghancurkan partikel asing termasuk bakteri.
Pasien kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernafasan.
Penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotik
yang terjadi dalam jalan nafas. Pada waktunya mungkin terjadi perubahan
paru yang irreversible, kemungkinanmengakibatkan emfisema dan
bronkiektasis.
B. Gejala Ppok
batuk produktif di sebabkan oleh inflamasi dan produksi muku yang
berlebihan disaluran pernapasan
Dispnea terjadi secara bertahap dan biasanya disadari saat beraktifitas
fisik. Berhubungan dengan menurunnya fungsi paru-paru dan tidak selalu
berhubungan dgn rendahnya kada oksigen di udara.
batuk kronik batuk ini umumnya diawali dengan batuk yang hanya terjadi
pada pagi hari sajakemudian berkembang menjadi batuk yang terjadi
sepanjang hari.
Mengi terjadi karena obstruksi saluran nafas
berkurangnya berat badan, pasien dengan PPOK yang parah membuthkan
kalori yang lebih besar hanya untuk bernafas saja . selain itu pasien juga
mengalami kesullitan bernafas pada saat makan sehingga nafsu makan
berkurang dan pasien tidak mendapat asupan kalori yang cukup untuk
mengganti kalori yang terpakai
Edema pada tubuh bagian bawah ketika jantung tidak mampu memompa
cukup darah ke ginjal dan hati akan timbul edema pada hati atau terjadinya
penimbungan cairan pada abdomen b (acites)
C. Epidemiologi Ppok
PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular utama, yang agak
jarang terekpose karena kurangnya informasi yang diberikan. Di Amerika
Serikat data tahun 2007 menunjukkan bahwa pre-valensi PPOK sebesar
10,1% (SE 4,8) pada laki-laki sebesar 11,8% (SE 7,9) dan untuk perempuan
8,5% (SE 5,8). Sedangkan mortalitas menduduki peringkat keempat
penyebab terbanyak yaitu 18,6 per 100.000 penduduk pada tahun 1991 dan
angka kematian ini meningkat 32,9% dari tahun 1979 sampai 1991.
Sedangkan prevalensi PPOK di negara-negara Asia Tenggara diperkirakan
6,3% dengan prevalensi tertinggi terdapat di Vietnam (6,7%) dan China
(6,5%).
PPOK akan berdampak negatif dengan kualitas hidup penderita,
termasuk pasien yang berumur > 40 tahun akan menyebabkan disabilitas
penderitanya. Padahal mereka masih dalam kelom-pok usia produktif namun
tidak dapat bekerja maksimal karena sesak napas yang kronik. Co morbiditas
PPOK akan menghasilkan penyakit kardiovaskuler, kanker bronchial, infeksi
paru-paru, trombo embolik disorder, keberadaan asma, hiper-tensi,
osteoporosis, sakit sendi, depresi dan axiety.
D. Prevalensi Ppok
E. Diagnosa Ppok
1. Gambaran klinis
a. Anamnesis
Riwayat merokok atau bekas perokok dengan tanpa gejala
pernapasan
riwayat terpajan zat iritan yg bermakna ditempat kerja
riwayat penyakit emfisema pada keluarga
terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak,misal
BBLR ,infeksi saluran napas berulang,lingkungan asap rokok dan
polusi udara
batuk berulang dengan atau tanpa dahak
sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
b. Pemeriksaan fisis
Inspeksi
palpasi pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil,letak
diagrafma rendah,hepar terdorong kebawah
auskultrasi
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan rutin
Faal paru
darah rutin
radiologi
b. pemeriksaan khusus ( tidak rutin )
faal paru
uji latih kardiopulmoner
uji provokasi bronkus
uji coba kortikosteroid
analisis gas darah
radiologi
elektrokardiografi
ekokardiografi
bakteriologi
kadar alfa-1 antiripsin
F. Pengobatan Ppok
a) Edukasi
berhenti merokok
penggunaan obat-obatan
penggunaan oksigen
mengenal dan mengatasi efek samping obat atau terapi oksigen
penilaian dini eksaberbasi akut dan pengelolaannya
mendeteksi dan menghindari pencetus eksasebasi
menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktivitas
b) Obat obatan
bronkodilator
macam-macam bronkodilator :
golongan antikolinergik
golongan agonis beta-2
kombinasi antikolinergik dan agonis beta-2
golongan xantin
Antiinflamsi
digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi
intravena,berfungsi menekan inflamasi yang terjadi,dipilih golongan
metilprednisolon