Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-
Dasar Penerjemahan Al-Quran dan Hadist
Dosen Pengampu :
Abdul Kholiq, MA
Kelompok 7
FAKULTAS USHULUDDIN
JAKARTA
2022
Kata Pengantar
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin.
Segala puji bagi Allah ta’ala yang atas rahmat dan petunjuknya telah membantu kami
dalam pengerjaan makalah yang berjudul “Tekhnik Menerjemah Jumlah fi’liyah”
sebagaimana telah ditugaskan oleh dosen pengampu kami Abdul Khaliq, Ma, pada Mata
Kuliah Dasar -Dasar Penerjamahan Alquran dan Hadist sehingga selesai sudah proses
penyusunan makalah ini, yang mudah-mudahan dapat dipahami oleh para pembaca sekalian
dan dapat diterima, serta dinilai oleh dosen sekaligus pembimbing kami dalam penulisan
karya ilmiah ini.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................................................................... ii
BAB I............................................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................... 2
A. Jumlah Fi’liyah Lazim................................................................................................................................ 2
BAB III.......................................................................................................................................................................... 4
PENUTUP.................................................................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan...................................................................................................................................................... 4
B. Saran................................................................................................................................................................... 4
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kalamullah yang di dalamnya terdapat banyak sekali terdapat ilmu
pengetahuan dari segala sisi pengetahuan. Al-Qur'an diturunkan menggunakan bahasa arab
dengan bahasa yang sangat indah. Telah kita ketahui al-Qur'an menggunakan bahasa arab
sedangkan kita menggunakan bahasa indonesia. Inilah salah satu faktor yang membuat
kebanyakan orang menjadi sulit mengerti apalagi memahami isi kandungan dalam al-Qur'an.
Selain itu, seorang penerjemah juga harus mengerti metode penerjemahan. Karena
penerjemahan merupakan salah satu mediator bagi proses perkembangan keilmuan di dunia.
Bahkan sebagai perantara berkembangnya peradaban informasi keilmuan bagi masyarakat
secara umum.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah kami paparkan maka kami bermaksud untuk membahas
materi materi berikut ini:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari dipaparkannya materi-materi tersebut adalah:
1
2. Memahami bagaimana cara menerjemahkan jumlah fi’liyah muta’addi.
BAB II
PEMBAHASAN
كتب الطالب
2
Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia; teori dan praktek, (Bandung: Humaniora, 2005) h 15.
3
Adnan. Yusufi, “Metode Praktis Menerjemahkan Jumlah Ismiyah dan jumlah fi;liyah Dalam Bahasa Indonesia Serta
Alternatif Pembelajarannya” dalam Jurnal Dialektika Jurusan PGSD (Brebes: STKIP 2016), vol.5 no.1. h 81
2
كتب الطالبان
كتب الطالب
كتبت الطالبة
Mahasiswa menulis
Di atas adalah jumlah fi’liyah, fi’il tetap mufrod meskipun fa’il-nya berbentuk mutsanna
atau jamak. Dan fi’il hanya menyesuaikan diri dengan fa’il-nya dalam hal mudzakar atau
muannats.
Maka, untuk jumlah fi’liyah muta’addi adalah jumlah yang ada 3 unsur di dalamnya,
fi’il+fa’il+mafu’lun bihi. Singkatnya fi;il muta’addi adalah fi’il yang membutuhkan (objek).
Contoh jumlah fi’liyah muta’addi dalam kaidah penerjemahan:
Diterjemahkan bukan Telah paham Abdullah pelajaran bahasa Arab dengan baik sekali,
melainkan dengan Abdullah (S) memahami (P) pelajaran bahasa Arab (O) dengan baik
sekali (K).
Perlu diperhatikan bahwa setiap predikat berupa kata kerja dalam bahasa Arab (fi’il), pasti
selalu mengandung subjek (fa’il) baik terlihat (dzahir) maupun tidak (mudlmar). Dan jikalau
fi’il muta’addi maka membutuhkan objek (maf’ulun bihi). inti dari metode praktis jumlah
fi’liyah di sini adalah memanfaatkan sebanyak mungkin berbagai contoh kalimat yang
dimulai dari struktur sederhana dengan mempertimbangkan kesesuaian tema yang
berhubungan dengan aktivitas pokok keseharian dari seorang penerjemah.4
4
Adnan, Yusufi “Metode Praktis Menerjemahkan Jumlah Ismiyah dan jumlah fi;liyah Dalam Bahasa Indonesia Serta
Alternatif Pembelajarannya” dalam Jurnal Dialektika Jurusan PGSD (Brebes: STKIP 2016), vol.5 no.1. h 83-84.
3
C. Praktik Menerjemah QS. Ibrahim ayat 34, QS. Yusuf 18
Artinya: Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah
palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan
(yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang
dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan". (Qs.Yusuf:18)
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alhamdulillah selesai sudah pemaparan makalah yang berjudul “Strategi Terjemahan
” dan kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Jumlah fi’liyah dibagi menjadi dua macam; dengan kata kerja transitif (fi’il muta’adi) dan
dengan kata kerja intransitif (fi’il lazim). Dan fi`il lâzim adalah fi`il yang tidak
memerlukan maf`ûl bih (objek).
2. Lalu Maka, untuk jumlah fi’liyah muta’addi adalah jumlah yang ada 3 unsur di
dalamnya, fi’il+fa’il+mafu’lun bihi. Singkatnya fi;il muta’addi adalah fi’il yang
membutuhkan (objek).
B. Saran
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami kiranya memohon
kritik dan saran baik terhadap cara penulisan maupun topik yang telah kami paparkan pada
makalah ini. Kami berterimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu menyusun,
membuat, memberi kritik & saran hingga makalah ini selesai tepat waktu.
5
Daftar Pustaka
Yusufi, Adnan. “Metode Praktis Menerjemahkan Jumlah Ismiyah dan jumlah fi;liyah Dalam
Bahasa Indonesia Serta Alternatif Pembelajarannya” dalam Jurnal Dialektika Jurusan
PGSD (Brebes: STKIP 2016), vol.5 no.1.
Hidayatullah Syarif M, Tarjim Al-an; Cara Mudah Menerjemahkan Arab Indonesia,
(Tagerang: Dikara, 2009)
Syihabuddin. Penerjemahan Arab Indonesia; Teori dan Praktek. (Bandung: Humaniora,
2005)