Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AUDITING

“PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS SERTA PENYELESAIAN


PEMERIKSAAN DAN MANAGEMENT LETTER”.

Dosen Pengampu : Dr. Erwin Hadisantoso. SE., M.Si. Ak

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

HENDRIK KURNIAWAN (B1C120255)


JULIANA (B1C120263)
IZZAHRA SRIJAYA (B1C120261)
KALSUM (B1C120265)
KARTINI SYAHRANI (B1C120266)
KHALISHAH HAJARANI IMRAN (B1C120267)
KHARISMA RAHMAWATI (B1C120268)
MAGFIRA (B1C120273)
MARISKA ZAHRANI (B1C120274)
MUHAMMAD AKZAN SEPTIADI (B1C120281)
MUHAMMAD FAJAR (B1C120282)
MUHAMMAD SYAHID (B1C120284)
PRAMADYA (B1C120297)
RAHMA FIL KUJAIMA (B1C120303)
RIRIN ARIFANDI (B1C120310)
UTIN APRIA (B1C120330)
WIDYA NINGSIH (B1C120339)
WA ODE INDAH MAHARANI (B1C120332)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan meyebut nama Allah Subhana Wa Ta'ala Yang Maha Pegasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “PEMERIKSAAN SUBSEQUENT EVENTS
SERTA PENYELESAIAN PEMERIKSAAN DAN MANAGEMENT LETTER”. untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah AUDITING 2 . Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga, para sahabatnya,
dan umatnya hingga akhir zaman.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Erwin Hadisantoso,


SE.,M.Si., Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Auditing 2. Serta rekan-rekan
kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan dan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Kendari, 19 November 2022

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang].......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan…………………..........................................................................................6

BAB II PEMBAHSAN………............................................................................................7

A. Sifat Dan Contoh Subsequent Events......................................................................7


B. Tujuan Pemeriksaan Subsequent Events.................................................................8
C. Prosedur Pemeriksaan Subsequent Events..............................................................10
D. Penyelesaian Pemeriksaan Akuntan........................................................................11
E. Pengertian Manajemen Letter..................................................................................12
F. Cara Membuat Manajemen Letter Yang Baik.........................................................12
G. Manfaat Manajemen Letter......................................................................................13
H. Tugas Dan Tanggung Jawab Auditor Dalam Manajemen Letter............................14
I. Contoh Manajemen Letter.......................................................................................15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………..................................................18
B. Saran………………………………………............................................................18

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………..19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Subsequent Event adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah
tanggal neraca terjadi sebelum diterbitkan laporan audit yang mempunyai
akibat yang material terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian
atau pengungkapan dalam laporan tersebut. Peristiwa atau transaksi yang
terjadi setelah tanggal neraca, tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit
mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan dan juga
memerlukan penyesuaian atau penggungkapan dalam laporan tersebut
terhadap dua jenis Subsequent Event merujuk pada PSAK No. 46, yakni:
peristiwa yang meberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang ada pada tanggal neracadan berdampak terhadap taksiran yang melekat
pada proses penyusunan laporan keuangan, dan peristiwa yang menyediakan
tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada
tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009:156) Peristiwa setelah akhir periode
pelaporan adalah peristiwa-peristiwa, menguntungkan maupun tidak
menguntungkan, yang terjadi seteah akhir periode pelaporan sampai dengan
tanggal penyelesaiaan laporan keuangan. Ada dua jenis peristiwa setelah akhir
peristiwa yang memberikan:
 Periode pelaporan, yaitu sebagai berikut. Bukti atas suatu kondisi yang
telah terjadi pada akhir periode pelaporan.
 (peristiwa setelah akhir periode pelaporan yang memerlukan
penyesuaian) peristiwa yang mengindikasikan timbulnya suatu kondisi
setelah akhir periode. Pelaporan (peristiwa setelah akhir periode
pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian).

Menurut Sukrisno Agoes (2004:138), Subsequent Event yang harus


diaudit oleh Akuntan Public adalah

 Subsequent Collection
Penegihan sesudah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya
pekerjaan lapangan Audit field work, dan dilaksanakan dalam
pemeriksaan piutang, dan barang dalam perjalanan.
 Subsequent Payment pembayaran sesudah tanggal neraca sampai
mendekati selesainya audit field work, dan dilaksanakan pada saat
pemeriksaan utang dan biaya yang masih harus dibayar.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, KAP tidak diperbolehkan


mengiklankan kantornya atau jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal
tersebut dilakukan berarti KAP tersebut melanggra Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik-IAI. Salah satu cara untuk mendapatkan
langganan (client) adalah bekerja sebaik mungkin dalam memeriksa laporan
keuangan suatu perusahaan, sehingga jika perusahaan tersebut puas atas jasa
pemerksaan dari KAP, diharapka manajemen perusahaan akan
merekomendasikan kepada teman-teman usahanya untuk menggunakan jasa
KAP tersebut.
Dalam hal ini manajemen letter merupakan suatu laporan tambahan
dari KAP, disamping laporan pemeriksaan akuntan (audit report), yang
diharapkan dapat memperbesar kepuasan langganan. Diharapkan perusahaan
akan senang jika diberitahu kelemahan-kelemahan dalam pengendalian
internnya beserta saran-saran perbaikannya. Berikut akan dibahas tuntas
mengenai manajemen lete.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa rumusan masalahnya


pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sifat dan contoh subsequent events


2. Apa tujuan pemeriksaan subsequent events
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan subsequent events
4. Bagaimana penyelesaian pemeriksaan akuntan
5. Apa pengertian manajemen letter
6. Bagaimana cara membuat manajemen letter yang baik
7. Apa manfaat manajemen letter
8. Apa tugas dan tanggungjawab auditor dalam manajemen letter
9. Bagaimana contoh manajemen letter

C. Tujuan

Dari rumusan masalah diatas maka dapat di simpulkan bahwa tujuan


makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sifat dan contoh subsequent events


2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan subsequent events
3. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan subsequent events
4. Untuk mengetahui mengenai penyelesaian pemeriksaan akuntan
5. Untuk mengetahui mengenai pengertian manajemen letter
6. Untuk mengetahui cara membuat manajemen letter yang baik
7. Untuk mengetahui manfaat manajemen letter
8. Untuk menmgetahui tugas dan tanggung jawab auditor dalam manajemen
letter
9. Untuk mengetahui contoh manajemen letter
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Dan Contoh Subsequent Events

Subsequent event merupakan peristiwa atau transaksi yang terjadi


setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) tetapi sebelum
diterbitkannya laporan audit, yang memiliki dampak yang material terhadap
laporan keuangan, sehingga diperlukannya penyesuaian atau pengungkapan
dalam pelaporan tersebut.

Terdapat dua jenis sifat subsequent events adalah sebagai berikut :

1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan


kondisi yang ada pada tanggal laporan posisi keuangan dan berdampak
terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan
keuangan. Laporan keuangan harus disesuaikan untuk setiap perubahan
estimasi sebagai akibat dari penggunaan bukti tambahan tersebut.

Contoh :

 Kerugian sebagai akibat tidak tertagihnya piutang pada pelanggan


yang menuju kebangkrutan setelah tanggal laporan posisi
keuangan merupakan indikasi keadaan yang ada pada pelaporan
posisi keuangan, oleh sebab itu laporan keuangan harus
disesuaikan sebelum diterbitkan.
 Dilain pihak, kerugian yang sama dialami oleh pelanggan tetapi
kebangkrutan tersebut diakibatkan karena kebakaran atau banjir
setelah tanggal laporan posisi keuangan, bukan merupakan kondisi
yang ada pada tanggal laporan posisi keuangan, sehingga tidak
perlu disesuaikan.
2. Peristiwa-peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan
dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal laporon posisi keuangan,
namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal laporan posisi keuangan.
Peristiwa-peristiwa tersebut tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan
keuangan. Namun beberapa peristiwa mungkin memerlukan pengungkapan
agar laporan keuangan tidak menyesatkan pembacanya.

Contoh :

 Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru.


 Pembelian bisnis.
 Terjadinya tuntutan hukum yang disebabkan oleh peristiwa
yang terjadi sesudah tanggal laaporan posisi keuangan.
 Kerugian aset tetap atau persediaan yang diakibatkan oleh
kebakaran, bencana alam atau
 Kerugian yang diakibatkan oleh kondisi (seperti penyebab
utama kebangkrutan pelanggan) yang timbul setelah tanggal
posisi keuangan.

B. Tujuan Pemeriksaan Subsequent Events

Tujuan pemeriksaan subsequent events adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan apakah ada kejadian kejadian penting sesudah tanggal


laporan posisi keuangan ( neraca) yang membutuhkan penyesuian terhadap
laporan keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan
keuangan agar tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan tersebut.

2. Untuk menentukan kemungkinan tertagihnya piutang.

Walaupun konfirmasi (positif) piutang yang tidak dijawab oleh pelanggan,


dan piutang tersebut sudah lama tidak dilunasi pelanggan, namun jika setelah
tanggal laporan posisi keuangan (neraca) ternyata piutang tersebut dilunasi
oleh pelanggan, maka perusahaan tidak perlu menggunakan collectibility
piutang tersebut.

Dengan kata lain, tidak perlu dibuat penghapusan atau penyisihan atas piutang
tersebut.

3. Untuk memastikan bahwa "barang dalam perjalanan" yang tercantum di


laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca), betul-betul masih dalam perjalanan.

Sebab ada kemungkinan, pada saat membayar uang muka pembelian (L/C)
perusahaan mencatat:

DR. Barang dalam perjalanan

CR. Kas

CR. Utang usaha


Pada saat penerimaan barang sebelum tanggal laporan posisi keuangan
(neraca), perusahaan mencatat:

DR. Persediaan

CR. Utang usaha

Akibatnya per tanggal laporan posisi keuanagn (neraca) tetap terlihat saldo
barang dalam perjalan dan terjadi dua kali pencatatan utang usaha.

Seharusnya pada saat penerimaan barang, baik sebelum maupun setelah


tanggal laporan posisi keuangan (neraca), perusahana mencatat:

DR. Persediaan

CR. Barang dalam perjalanan

Pada saat utang tersebut dilunasi:

DR. Utang usaha

CR. Kas

4. Untuk memastikan bahwa liabilitas dan beban yang masih harus dibayar
yang tercantum di laporan pisisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca, betul-betul merupakan liabilitas perusahaan yang akan
dilunasi pada saat jatuh temponya (sesudah tanggal laporan posisi
keuangan/neraca).

5. Untuk memastikan bahwa tidak ada liabiltas perusahaan yang belum dicatat
per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).

C. Prosedur Pemeriksaan Subsequent Events


Berikut ini  prosedur pemeriksaan subsequent events: 

1. Periksa pengeluaran kas sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal 
selesainya audit field work. 
2.Periksa penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal s
elesainya audit field work. 
3.Periksa bukti penerimaan barang sesudah tanggal neraca, sampai mendekati 
tanggal selesainya audit field work.
4. Periksa bukti pengeluaran barang sesudah tanggal neraca, sampai mendekat
i tanggal selesainya audit field work. 
5.Periksa cut-off pembelian dan penjualan. 
6.Review laporan keuangan interim untuk periode sesudah tanggal neraca. 
7. Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan p
elajari notulen tersebut untuk mengetahui apakah data commitment yang dibu
at perusahaan dan baru dipenuhi pada periode sesudah tanggal neraca.
8. Lakukan tanya jawab dengan pejabat perusahaan yang berwenang,. 9.
9. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan.
10. analisa perkiraan profesional fees  surat pernyataan langganan 
11 .dapatkan surat pernyataan (client representation letter).

  Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian dibagi menjadi 
dua kategori, yaitu: 
1. Prosedur yang dipadukan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir ta
hun 

a. Pengujian pisah batas (cut off) dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian 
dari pengujian terinci atas saldo

b. Banyak pengujian peristiwa kemudian dilaksanakan sebagai bagian dari ver
ifikasi saldo akun 

c.Prosedur auditnya bersifat normal untuk membandingkan harga pembelian p
ersediaan periode berikutnya dengan harga perolehan yang dibukukan 

 2. Pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan tujuan mendapatkan i
nformasi yang harus dimasukan ke dalam saldo akun tahun berjalan, atau diun
gkapkan dengan catatan kaki
a. Permintaan keterangan ke manajemen mengenai peristiwa kemudian 

b. Korespondensi dengan pengacara  sebagai bagian dari penelitian atas kewaj
iban bersyarat

c. Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca

d. Menelaah catatan pembukuan yang disiapkan setelah tanggal nerac
e. Memeriksa notulen yang diterbitkan setelah tanggal neraca 

f. Mendapatkan surat representasi

D. Penyelesaian Pemeriksaan Akuntan


Setelah akuntan publik menyelesaikan berbagai macam audit prosedur,
mulai dari perencanaanaudit, mendesain pendekatan audit, melakukan test
ofcontrol (compliance test),substantivetest of transactions, analytical review,
dan test of detailbalance, langkah berikutnya adalah membuat draft audit
report, mendiskusikannya dengan klien kemudian meng-issue audit report.
Namun demikian ada beberapa prosedur yang harus dilakukan akuntan
publik sebelummembuat draft audit report:

1. Periksa kecukupan presentation dan disclosures

2. Review ada tidaknya contingent liabilitas dan commitments

3. Review subsequent events

4. Lakukan final analytical review

5. Evaluasi going concern perusahaan 6. Evaluasi kecukupan bukti audit yang


dikumpulkan dengan mengisi Audit Check List.
E. Pengertian Manajemen Letter

Manajemen Letter merupakan suatu suratyang dibuat oleh Kantor


Akuntan Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan yang
diperiksa laporan keuangannya (di audit), yang isinya memberitahukan
kelemahan dari pengendalian intern perusahaan(baik material maupun
immaterial weaknesses) yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan,
disertai dengan saran-saran perbaikan dari KAP.

Menurut Whittington, O. Ray dan Kurt Paniy (2001),


Management letter adalah suatu laporan kepada manajemen yang berisi
rekomendasi untuk perbaikan kelemahan-kelemahan yang diungkapkan
akuntan public setelah mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern
perusahaan.

F. Cara Membuat Manajemen Letter Yang Baik


Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa hal
penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif:

a. Management letter harus tepat waktu (timely), sehingga perusahaan masih


sempat melakukan perbaikan-peraikan dalam pengendalian intern. Jika
management letter terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan-
kelemahan dalam pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya
kesalahan dan kecurangan yang merugikan perusahaan.
b. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat dan bisa
diterapkan.
c. Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan
sesuatu yang “surprise”. Untuk itu, sebelumnya konsep management letter
harus di diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian
yang berkaitan dan dimintakan komentar dari manajemen.
d. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik,
halus dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
e. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urutan-urutan
pos neraca dan laba rugi atau menurut hal-hal yang paling penting yang
memerlukan perhatian khusus dari manajemen dan perlu penanganan secepat
mungkin.
f. Saran-saran yang diberikan harus sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan
dan harus menunjukkan kemauan baik kantor akuntan public untuk membantu
pengembangan usaha perusahaan.
g. Pada bagian akhir management letter jangan lupa untuk mengucapkan
terima kasih kepada manajemen dan seluruh staf perusahan, atas segala
bantuan dan kerjasama yang diberikan mereka selama akuntan public
melaksanakan pemeriksaannya.

G. Manfaat Manajemen Letter


Management letter mempunyai banyak manfaat untuk klien tetapi
untuk KAP dan staf (anggota tim pemeriksa) dari KAP, antara lain:

1. Untuk klien:
a. dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian
intern perusahaannya.
b. dalam mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan dalam
managemen letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan dan kecurangan di dalam perusahaan.

2. Untuk KAP :
a. menjadikan nama kantor akuntan public menjadi bertambah baik, karena
disamping laporan pemeriksaan akuntan, juga memberikan management letter
yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
b. jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan kepada
teman-teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan public tersebut.
c. jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah jumlah
klien kantor akuntan public.

3. Untuk staf kantor akuntan public (anggota tim pemeriksan):


a. jika klien kantor akuntan public bertambah, tentunya kesejahteraan pegawai
dapat lebih ditingkatkan.
b. mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern
diberbagai macam/jenis perusahaan.
c. mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana membuat
management letter yang baik.

H. Tugas Dan Tanggung Jawab Auditor Dalam Manajemen Letter


Berikut tugas dan tanggung jawab dari masing-masing tim audit (dari
KAP) dalam membuat management letter:
1. Asisten Auditor (Junior Staf)
a. sebagai petugas yang terjun ke lapangan (ke kantor perusahaan) setiap hari,
bertugas mengumpulkan data dan informasi yang terdapat dalam
pengendalian intern perusahaan, baik mengenai kebaikan maupun kelemahan
pengendalian intern.
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta fotocopy bukti
pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan, untuk ditelaah lebih lanjut oleh
senior auditornya.
2. Senior Auditor (Pimpianan Tim Pemeriksa)
a. menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten auditor, khususnya
yang berkaitan dengan informasi mengenai kelemahan pengendalian intern
perusahaan.
b. mengumpulkan hal-hal yang bisa dimasukkan dalam management letter,
sekaligus menyusun konsep management letter.
c. mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan bagian pajak dan
bagian management service dari kantor akuntan public, untuk mendapatkan
komentar mereka dari segi perpajakan dan system akuntansi.
d. menyerahkan konsep management letter kepada audit supervisior/manager
untuk ditelaah.
e. setelah ditelaah oleh atasan, melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
3. Audit Supervisor/Manager
a. menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
b. menyerahkan konsep management letter yang sudah diperbaiki, kepada
audit partner untuk ditelaah.
c. setelah ditelaah audit partner dan diperbaiki (jika ada saran perbaikan dari
audit partner) mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan
manajemen perusahaan.
d. melaporkan kepada audit partner mengenai hasil diskusi dengan
manajemen perusahaan, dan meminta persetujuan audit partner jika ada saran
perubahan dari manajemen perusahaan.
e. memerintahkan konsep terakhir management letter untuk difinalisasi.

4. Audit Partner
a. menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima dari audit
manager dan mendiskusikannya dengan audit manager dan “jika perlu”
dengan audit senior.
b. mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan “jika ada”
kepada audit manager.
c. menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian meminta audit
manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan.
d. membahas dengan audit manager, hasil diskusi konsep management letter
yang telah dilakukan oleh audit manager dengan manajemen perusahaan.
e. menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan kepada
manajemen perusahaan.
Dari pembahasan tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Management Letter merupakan suatu alat komunikasi antara kantor akuntan
public dengan maajemen perusahan yang diaudit, mengenai pengendalian
intern dan kelemahan-kelemahan yag terdapat dalam pengendalian intern
perusahaan.
2. Management Letter merupkan dokumentasi tertulis mengenai kelemahan
pengendalian intern yang pernah dibicarakan dan disarankan perbaikan
kepada klien. Sehingga jika dikemudian hari ada kecurangan yang merugikan
perusahan karena kelemahan pengedalian intern yang belum diperbaiki,
akuntan public tidak bisa disalahkan.
3. Management Letter bermanfaat baik bagi perusahan yang diaudit, kantor
akuntan public, maupun staf kantor akuntan public.
4. Management Letter dapat merupakan”iklan tidak langsung” bagi kantor
akuntan public.
5. Semua kantor akuntan public harus membiasakan diri untuk memberikan
management letter yang baik dan bermanfaat bagi kliennya

I. Contoh Manajemen Letter

(Bahasa Indonesia)
MANAGEMENT LETTER
Yogyakarta, 23 Maret 2009
No.: KAK /ML-14/111/2009
Hal: Temuan Pengendalian Intern

Yth. Pengurus

Grassroots Society Forum (GSF)

Aceh Barat

Dengan hormat.

Sebagai bagian dari audit kami atas laporan keuangan Grassroots


Society Forum (GSF) untuk proyek kerjasama dengan CAFOD No.INN094
"Pengembangan Kualitas Pendidikan di Aceh Barat sebagai Proses
Pembangunan Kembali Pasca Tsunami" periode 01 Januari 2008-31
Desember 2008. Kami telah mereview pengendalian intern GSF dan mencatat
adanya kelemahan, yang menurut pendapat kami perlu mendapat perhatian
dari manajemen, sebagai berikut:
Manajemen proyek telah menggunakan sistem voucher untuk semua-
transaksi, namun ada hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu voucher yang
digunakan belum bernomor urut urut teracak.
Risiko:
Voucher yang tidak bernomor urut tersectak berpotensi menyulitkan
dalam mengidentifikasi apakah penerimaan ataupun pengeluaran yang terjadi
telah dibukukan berdasarkan urutan kejadiannya (kronologis). Disamping itu
juga berpotensi untuk menyulitkan dalam identifikasi apabila ada voucher
yang hilang atau tidak tercatat Rekomendasi:

Kami menyarankan kepada manajemen GSF untuk memberi nomor


urut tercetak pada voucher-voucher yang digunakan.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami ucapkan
terimakasih.

Hormat kami.
Dr. Kumalahadi, M.Si, Ak.
NIAP 98,1.031
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Subsequent Event adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal
neraca terjadi sebelum diterbitkan laporan audit yang mempunyai akibat yang
material terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut. Subsequent Event yang harus diAudit oleh
Akuntan Publik adalah Subsequent Collection (penagihan sesudah tanggal
laporan posisi keuangan (Neraca) sampai mendekati tanggal selesainya pekerjaan
lapangan audit field work), yang harus dilaksankan dalam pelaksanaan piutang
dan barang dalam perjalanan, dan subsequent paymant (pembayaran sesudah
tanggal laporan posisi keuangan (neraca) Sampai mendekati tanggal selesainya
Audit field work), yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan liabilitas dan
biaya yang harus dibayar.
Manajemen letter merupakan surat yang buat oleh kantor Akuntan Publik
(KAP), ditunjukan kepada manajemen perusahaan yang di periksa laporan
keuangannya (diaudit), yang isinya memberitahukan kelemahan dari
pengendalian interen perusahaan (baik material maupun immaterial weaknesses)
yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran-saran
perbaikan dari KAP. Tujuan surat kepada manajemen (mangemen letter)
dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi Akuntan Publik untuk
memperbaiki usaha

B. Saran

Dengan adanya tulisan ini, semoga menambah wawasan menegani


“pemeriksaan subsequent events serta penyelesaian pemeriksaan dan management
letter”.sehingga memberi manfaat yang besar bagi kita semua. Tulisan ini sangat
membutuhkan saran dalam memperbaiki makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2017. “Auditing”.Jakarta: Salemba Empat.

http://eleks-mulyadi.blogspot.com/2010/01/management-letter-auditing.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai