PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
Penelitian Keperawatan
Penelitian memainkan peran besar dalam pemilihan 21 klasifikasi masalah.
penelitian sebenarnya kekuatan utama dari karyanya. Bahkan, kerangka kerja dia
terus merangsang penelitian tentang peran dan tanggung jawab perawat. Sifat
yang luas dari konsep-konsep dalam rangka dia menawarkan kesempatan untuk
mengidentifikasi hubungan yang terarah pada intervensi keperawatan. teori nya
terus memandu peneliti untuk berfokus pada tubuh pengetahuan keperawatan itu
10 | T e o r i A b d e l l a h F a y e
sendiri, identifikasi masalah pasien, organisasi intervensi keperawatan,
peningkatan pendidikan keperawatan, dan struktur kurikulum.
Abdellah sangat percaya gagasan bahwa penelitian keperawatan akan
menjadi faktor kunci dalam membantu perawatan muncul sebagai profesi yang
benar. Penelitian ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien dan masalah telah
menjabat sebagai landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang dikenal
sebagai diagnosis keperawatan.
Tipologi nya melahirkan penelitian keperawatan lebih dan studi. Konsep yang
tepat dan lurus ke depan sangat, sehingga sederhana dan yang berlaku, dengan
demikian, merangsang disiplin serupa dan penelitian. tipologinya juga digunakan
oleh beberapa institusi klinis dalam membangun garis kepegawaian mereka, yaitu
perawatan intensif, perawatan intermediate, perawatan jangka panjang, perawatan
diri dan perawatan unit rumah. Ini diidentifikasi menurut bagaimana Abdellah
ideates kebutuhan pasien dalam konsep nya perawatan. Sekarang pasien di
lembaga medis bervariasi dikategorikan dengan kebutuhan klien yang sama,
selain dengan diagnosa medis dan penyakit. Juga membantu perawat memberikan
perawatan pasien yang lebih baik dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
11 | T e o r i A b d e l l a h F a y e
baik serta interaksi dengan pasien. Keputusan bagaimana kebutuhan-kebutuhan
pasien dapat dipenuhi dengan baik dianggap sebagai tanggung jawab rumah sakit
dan para pegawai kesehatan publik.
Selama kemampuan menolong diri sendiri dibangun dan terjaga pada
tingkatan dimana tanpa perlu bantuan, maka perawat tidak aka dibituhkan. Prinsip
perawat dalam pengembangan kesehatan dibatasi oleh keadaan-keadaan
kelemahan yang terantisipasi (anticipated impairmant). Di tahun 1960 Abdellah
menyatakan bahwa para dokter perlu pengetahuan lebih banyak mengenai
pencegahan dan rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi dalam
korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah menunjukkan
tentang pentingnya pula bagi para perawat untuk mengetahui perihal pencegahan
dan rehabilitasi. Belum ada perhatian yang dilakukan atas pencapaian tingkat yang
lebih tinggi pada masalah kesehatan dibanding yang sudah ada, ketika
kebutuhan-kebutuhan seseorang terpenuhi atau ketika kelemahan-kelemahan yang
jelas dan terantisipasi tidak ada.
2. Person
Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki kebutuhan -
kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang
nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang
tersembunyi, seperti kebutuhan emosional dan sosial. Tipologi nursing problems
dikatakan berkembang (evolve) dari mengenali suatu kebutuhan untuk pendekatan
patient-centered ke perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan sebagai satu-satunya
alasan pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan sebelumnya
pasien tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.
Orang-orang ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan masalah-
masalah yang mereka alami. Model tersebut menyatakan bahwa dengan
memecahkan setiap masalah, seseorang kembali ke kondisi sehat atau kondisi lain
dimana ia dapat mengatasi sendiri, karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai
dalam model ini. Keseluruhan, yakni si pasien, tidak lebih besar dari akumulasi
bagian-bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien tersebut.
Dalam model Abdellah semua orang memiliki kemampuan mandiri (self-
help) dan kemampuan untuk belajar, dimana keduanya berbeda antara individu
12 | T e o r i A b d e l l a h F a y e
satu dengan lainnya. Karena pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin
mengalami kesulitan, pada orang yang pingsan (tidak sadarkan diri) atau pada
anak balita bila tanpa sumber-sumber dari keluarga, maka kelalaian dapat saja
terjadi tatkala hendak menyusun perawatan pasien dengan model seperti ini.
3. Environment
Masalah environment merupakan konsep yang paling sedikit dibahas dari
model Abdellah ini. Nursing problem nomor 17, dari tipologi, yakni "to create and
maintain a therapeutic environment". Abdellah juga menyatakan bila reaksi
perawat kepada pasien adalah bermusuhan atau negatif, suasana di dalam ruangan
mungkin juga negatif (bermusuhan). Hal ini menunjukkan bahwa pasien
berinteraksi dan merespon terhadap lingkungan mereka serta bahwa perawat
adalah merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut. Lingkungan
juga termasuk rumah da masyarakat tempat asal pasien. Sekalipun dibicarakan
sepintas, Abdellah berpendapat bahwa para perawat tidak dibatasi dengan
identifikasi masalah perawatan kepada hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia
memprediksi suatu community center di masa datang yang akan meluas melewati
batas dinding rumah sakit memasuki masyarakat.
4. Health
Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered Approaches to
Nursing, adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit. Sehat
idefinisikan secara implisit sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki
ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual
atau yang harus diantisipasi. Banyak praktik perawatan di tahun 1950-an
memfokuskan pada penyembuhan atau penanganan penyakit, sehingga tidak
mengherankan jika status sehat (health) belum didefinisikan dengan jelas. Tetapi
30 tahun berlalu semenjak terbitnya buku tesebut dan Abdellah sekarang
menyatakan dan "akan memberikan perhatian besar sekarang ini pada status sehat
sebagai bagian penting dari rangkaian kesatuan masalah penyakit-penyakit". Dia
juga mendukung penuh pendekatan holistik untuk perawatan patient-centered dan
faktor-faktor lingkungan.
13 | T e o r i A b d e l l a h F a y e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model konsep Faye Abdellah difokuskan dalam pemberian asuhan
keperawatan bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara
fisik, emosi, intelektual, social, spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Untuk
menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai kemampuan
intelegensia yang tinggi, kompeten dan memiliki keterampilan yang baik dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Abdellah mendifinisikan masalah
keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien secara fisik, sosiologis,
dan emosional,jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien,unsur
umum perawatan pasien. Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses
mengidentifikasi, menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang
tepat untuk menyelesaikan masalah.
B. Saran
Seorang perawat adalah pekerjaan yang penuh tanggung jawab.Perawat
disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu keperawatan agar
memiliki kemampuan intelektual dan kreatifitas yang tinggi, mengingat ilmu
keerawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan perawat disatankan untuk bersikap professional dalam
memberikan perawatan kepada pasien.
14 | T e o r i A b d e l l a h F a y e
Daftar Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Faye_Glenn_Abdellah
http://faculty.ksu.edu.sa/73861/Documents/Models%20and%20Nursing
%20Theories.pdf
Hidayat. (2004). Pengantar Konsep dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Potter & Perry. (2005). Buku ajar Fundamental keperawatan. Volume 1.
EGC.Jakarta
15 | T e o r i A b d e l l a h F a y e