M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CARCINOMA LIDAH DI RUANG MUZDALIFAH
RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO
Dosen pembimbing
Evita Muslima I P S.Kep.,Ns.M.Kep
Pembimbing Lahan
Andhika, S.Kep., Ns
Disusun oleh:
Triya Lhosa Wahida (20144010012)
Roni Hidayat (20144010014)
Ahmad Hardika (20144010028)
Alvian Cahyo Nugroho (20144010032)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas Praktik KMB II.
Makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara jelas
mengenai Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa
Medis Carcinoma Lidah Diruang Muzdalifah Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan
baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian makalah ini
kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
2.1 Definisi...................................................................................................................3
2.2 Etiologi...................................................................................................................3
2.3 Pathway..................................................................................................................4
2.4 Patofisiologi............................................................................................................5
2.5 Manifestasi klinis....................................................................................................5
2.6 Komplikasi..............................................................................................................5
2.7 Pemeriksaan diagnostik..........................................................................................6
2.8 Penatalaksanaan......................................................................................................7
3.1 Pengkajian...............................................................................................................9
3.2 Diagnosa.................................................................................................................9
3.3 Intervensi................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma lidah merupakan keganasan jenis karsinoma yang mengenai lidah dan hampir
95% berupa karsinoma sel skuamosa. Karsinoma lidah terletak sebagian besar pada dua
pertiga anterior lidah, umumnya pada tepi lateral dan bawah lidah yaitu sekitar 40-75%.
Keganasan ini menempati insiden 1% dari seluruh karsinoma tubuh dan merupakan
keganasan rongga mulut yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 25-45%. Sebagian
besar karsinoma sel skuamosa rongga mulut merupakan tumor ganas yang insidennya
terbanyak berasal dari lidah dan dasar mulut. Karsinoma ini memiliki 95% potensi
merusak jaringan sekitar terutama bila terjadi di lidah (Sudiono, 2008).
Peran perawat pada klien yang mengalami karsinoma lidah yaitu sebagai pemberi asuhan
keperawatan, sebagai advokat (pembela), sebagai edukator, sebagai kolaburator, sebagai
konsultan dan sebagai pembaharu.
1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien CA Lidah.
1.5
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang
meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (Van de Velde, 2009).
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng
berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit
tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia,
reytoplasia.Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu
dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada
lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di
lidah bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit untuk mencerna
makanan.
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa,
sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan
dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal
ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu
oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang
kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
B. Etiologi
Kanker ini memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses yang
terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan perkembangan
tumor. Secara garis besar, etiologi kanker lidah:
1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
restorasi, gigi-gigi karies atau akar gigi, gigi palsu
2. Faktor luar, karsinogen kimia berupa rokok dan cara penggunaannya, tembakau,
agen fisik, radiasi ionisasi, virus, sinar matahari.
3. Faktor lain, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik.
C. Pathway
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
1) Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.
Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan sekitar yang
megakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula (Suyatno, 2010).
2) Infiltrasi ke otot-otot ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas sehingga proses
menelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini dapat menginfiltrasi
jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dan
tonsil (Suyatno, 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Sagung
Seto).
3) Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulitan
mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan sputum bersemu darah atau
terjadi pembesaran nodus limfe servikal. (Baughman Diane C, 2010)
F. Komplikasi
1. Komplikasi akut yang dapat terjadi :
a) Muskositis oral
Merupakan inflamasi pada mukosa mulut berupa eritema dan adanya ulser.
b) Kandidiasis oral
Disebabkan oleh jamur candida albicansdan ditemukan pada pasien yang menerima
radioterapi
c) Dysgeusia
Merupakan respon awal hilangnya rasa pengecapan, dimana salah satunya dapat
disebabkan oleh terapi radiasi.
d) Xerostomia atau mulut kering
Ditemukan pada pasien yang menerima radio terapi tergantung pada dosis yang
diterima kelenjar salifa dan volume jaringan kelenjar yang menerima radiasi.
2. Komplikasi kronis yang dapat terjadi:
a) Karies gigi atau radiasi
disebabkan paparan radiasi dimana mempunyai onset dan progresi yang cepat
sampai mengalami kerusakan yang lengkap pada semua gigi.
b) Osteordionekrosis atau ORN
Merupakan nekroseiskemik tulang yang disebabkan oleh radiasi yang
menyebabkan rasa sakit karna kehilangan banyak struktur tulang.
c) Nekrose pada jaringan lunak
merupaka ulser yang terdapat pada jaringan yang teradiasi, tanpa adanya proses
keganasan. Timbulnya nekrose pada jaringan lunak ini berhubungan dengan dosis,
waktu, dan volume kelenjar yang teradiasi.
G. Pemeriksaan Diagnostik
a. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa sepervisial.
b. Scan CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi
lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan
apakah terdapat metastase atau tidak (Charlene J. Reeves, 2010, hal: 133)
c. Penggunaan lingkup (tabung serat optik yang tipis dengan kamera keci)l
digunakan untuk memeriksa pangkal lidah.
b. d.Lidah biopsi (pengangkatan sampel jaringan lidah) digunakan untuk menguji
sel-sel kanker.
a. X-Ray dada dipakai untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke paru-
paru.
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan farmakologi
1) Radio Therapy
Radio therapy dilakukan bila :
Tumor Inoperable, T3 atau lebih, N3, M0 – M1
2) External X ray
Dengan memasukkan jarum radium sel-sel carcinoma ikut masuk kedalam.
Dapat digunakan dengan cara lain yaitu : Penderita dinarcose, kemudian
memasukkan polyethtylene catherter dan melalui charteter ini dimasukkan
benang yang diikat dengan radium maka radium ini akan tersebar secara merata,
bila sudah selesai benang ditarik keluar cara ini disebut application.
3) Radon seeds
Dengan biji-biji radon yang diletakkan sekitar cartinoma
4) Cytostatica theraphy :
Metotrexate (Mtx) dapat Mendepresi sum-sum tulang, ini dapat diatasi
denganleokoporin. Mempunyai akumulasi baik. Dapat dipakai untuk merubah
T3 menjadi T2-T1.
5) Surgical/Hemiglosectomy (total glossectomy)
Dilakukan pengangkatan pada bagian yang diindikasi terkena carcinoma atau
hemiglosectomy atau total glossectomy apabila tumor cukup besar dan sudah
bermetastase ke daerah leher.
Pada metastasenya dilakukan :
Pada N1 dan N2, dilakukan RND (Radical Neck Disection) yang diangkat
a. Kelenjar leher
b. Kelenjar sub madibula.
c. V. Jugularis interna.
BB sesuai usia
Nafsu makan meningkat
Tidak mual / muntah
Intervensi :
KH :
skala nyeri 0
Klien mengatakan nyeri berkurang
Nadi 60 – 90 x / menit
Klien nyaman, tenang, rileks
Intervensi :
b. Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang paling
nyaman.
Intervensi :
b. Sediakan alat komunikasi yang lain seperti papan tulis atau buku jika
klien tidak dapat berkomunikasi verbal
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsion laesa)
a. Monitor TTV.
Rasional : Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadi infeksi
(color).
1. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. M No. Reg :
Nama Panggilan : Ny. M
Umur / Tanggal Lahir : 41 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Diagnosa Medis : Carsinoma Lidah
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada bagian leher dan menjalar sampai ke leher
P : Kanker lidah disertai benjolan di leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 8 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat saat digunakan untuk menelan
6. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Psiko : Pasien mengatakan senang karena ada keluarga yang menemani pasien
Sosial : Keluarga pasien mengatakan pasien sulit bicara, kata-kata pasien sulit untuk
dimengerti
Spiritual : Pasien beragama islam
7. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi dan Cairan
Di rumah : Pasien mengatakan kesulitan untuk menelan makanan, sehingga nafsu
makan pasien menurun
Di RS : Nafsu makan baik, pasien mengatakan diet makanan saring frekuensi
4x/hari. Pasien mengatakan minum 1 botol aqua/hari
A : IMT : 18,7
B : Hb :14.2
Calsium : 0,77
C : Pasien kurus, mengatakan mengalami penurunan berat badan 5 kg
D : Diet makanan saring
E : Energi baik
Jenis Input Output
Infus 1000
Minum 1000
BAK 800
BAB 700
Jumlah 2000cc 1500cc
IWL : 18,75
BC : 2000cc-1500cc+18,75
: 481,25cc
b. Pola Eliminasi
Di RS : Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak sedikit cair,
warna kuning kehijauan. Pasien mengatakan BAK kurang lebih 4x sehari
dengan warna kuning dan bau khas amoniak
c. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur dari jam 9 malam dan bangun pada pukul 3:40, pasien
mengatakan tidur pasien nyenyak. Pasien tidak mengalami gangguan tidur
d. Pola Aktivitas Kerja dan Latihan
Di Rumah : Pasien mengatakan sebgaia ibu rumah tangga
Di RS : Pasien mengatakan bisa berjalan sendiri ketika ingin BAB dan BAK
e. Pola Kebersihan Diri
Di Rumah : Mandi dengan sabun 3x/hari gosok gigi dan keramas 3x/hari
Di RS : pasien mandi 1x/hari. Pasien mengatakan belum pernah gosok gigi
f. Pola seksualitas dan Reproduksi
Pasien memiliki anak 2, tidak ada masalah
g. Pola Nilai/Keyakinan
Pasien bergama islam dan yakin bahwa penyakitnya ini merupakan ujian dari Allah
swt
h. Pola Koping
Di Rs : Pasien sering ngobrol dengan keluarga yang menjenguknya,
c. PEMERIKSAAN THORAX/PARU
INSPEKSI : Bentuk dada normal, pegerakan dada sama, Simetris RR 20x/m
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan, vocal vremitus teraba sama
PERKUSI : Bunyi perkusi sonor dilapang paru
AUSKULTASI : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
d. PEMERIKSAAN JANTUNG
INSPEKSI : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat, tidak ada pembengkakan jantung
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan, pulsasi iktus cordis terba ringan
PERKUSI : Tidak ada pembesaran jantung
AUSKULTASI : Bunyi jantung normal lub/fub, tidak ada bunyi tambahan
e. PEMERIKSAAN PUNGGUNG
INSPEKSI : Bentuk punggung normal, tidak ada kelainan pada punggung
f. PEMERIKSAAN ABDOMEN
INSPEKSI : Tidak ada lesi, tidak ada distensi abdomen
AUSKULTASI : Bising usus 12x/menit
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan
PERKUSI : Suara perkusi timpani, tidak ada asscites
g. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Trigeminus (-)
Hipoglosus (-)
GCS : 456
NI : Pasien bisa mencium bau
NII : Klien mengenali benda disekitarnya
NIII,IV,VI : Miosis, reflek cahaya normal
NV : Otot masester dan temporalis tidak teraba
NVII : klien bisa mengangkat alis dan mengkerutkan dahi
NVIII : Pendengaran klien normal terbukti dengan masih nyambung diajak bicara
NIX, X : Klien sedikt kesulitan ketika menelan
NXI : Klien bisa menoleh ke samping
NXII : Klien tidak bisa menggerakkan lidah
h. PEMERIKSAAN MUSCLOSCLETAL
5 5 Kekuatan otot pasien normal, ROM pasien bebas
5 5
1. Nyeri Akut b.d Inflamasi kanker lidah d.d Pasien mengeluh nyeri
2. Gangguan Menelan b.d Abnormalitas Lidah d.d Mengeluh nyeri saat menelan
3. Risiko Defisit Nutrisi d.d Ketidakmampuan menelan
RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI)
Umur : 41 th
No. Register :
2 Gangguan Menelan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri: Dukungan Perawatan
keperawatan selama 1x24 Makan/Minum Diri: Makan/Minum
jam diharapkan status
menelan membaik dengan Observasi Observasi
kriteria hasil: - Identifikasi diet yang - Mengetahui diet yang
- Reflek menelan dianjurkan tepat untuk pasien
meningkat - Monitor kemampuan - Untuk
- Mempertahankan menelan mengidentifikasi
makanan dimulut - Monitor status hidrasi pasien, kemampuan menelan
meningkat pasien
Terapeutik - Mencegah pasien dari
- Kemampuan
mengunyah meningkat - Atur posisi yang nyaman kekurangan cairan
untuk makan/minum Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perli - Memudahkan posisi
- Sediakan sedotan untuk pasien untuk makan
minum, sesuai kebutuhan - Memberi kenyamanan
Kolaborasi saat pasien makan
Observasi Observasi
Terapeutik
14:10
- Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan
relaksasi teknik nafas dalam
Hasil : Mengajari pasien tekhnik
relaksasi nafas dalam untuk meredakan
nyeri
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
09:00
- Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan
relaksasi teknik nafas dalam
Hasil : Mengajari pasien tekhnik
relaksasi nafas dalam untuk meredakan
nyeri
08:00
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Kolaborasi
Pemantauan Nutrisi
Observasi
- Monitor Hasil Laboratorium Pasien
CATATAN PERKEMBANGAN