Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CARCINOMA LIDAH DI RUANG MUZDALIFAH
RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

Dosen pembimbing
Evita Muslima I P S.Kep.,Ns.M.Kep

Pembimbing Lahan
Andhika, S.Kep., Ns

Disusun oleh:
Triya Lhosa Wahida (20144010012)
Roni Hidayat (20144010014)
Ahmad Hardika (20144010028)
Alvian Cahyo Nugroho (20144010032)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas Praktik KMB II.

Makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara jelas
mengenai Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa
Medis Carcinoma Lidah Diruang Muzdalifah Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan
baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian makalah ini
kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bojonegoro, 01 Desember 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
1.4 Manfaat...................................................................................................................2

BAB II LAPORAN PENDAHULUAN...........................................................................3

2.1 Definisi...................................................................................................................3
2.2 Etiologi...................................................................................................................3
2.3 Pathway..................................................................................................................4
2.4 Patofisiologi............................................................................................................5
2.5 Manifestasi klinis....................................................................................................5
2.6 Komplikasi..............................................................................................................5
2.7 Pemeriksaan diagnostik..........................................................................................6
2.8 Penatalaksanaan......................................................................................................7

BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.............................................................9

3.1 Pengkajian...............................................................................................................9
3.2 Diagnosa.................................................................................................................9
3.3 Intervensi................................................................................................................9

BAB IV KASUS DAN PEMBAHASAN.......................................................................15

4.1 Kasus dan pembahasan..........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang
berubah menjadi sel kanker. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor,
padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal
atau abnormal. Tumor di bagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas atau yang disebut juga
dengan karsinoma (Brunicardi, et al, 2010).

Karsinoma lidah merupakan keganasan jenis karsinoma yang mengenai lidah dan hampir
95% berupa karsinoma sel skuamosa. Karsinoma lidah terletak sebagian besar pada dua
pertiga anterior lidah, umumnya pada tepi lateral dan bawah lidah yaitu sekitar 40-75%.
Keganasan ini menempati insiden 1% dari seluruh karsinoma tubuh dan merupakan
keganasan rongga mulut yang paling sering ditemukan yaitu sekitar 25-45%. Sebagian
besar karsinoma sel skuamosa rongga mulut merupakan tumor ganas yang insidennya
terbanyak berasal dari lidah dan dasar mulut. Karsinoma ini memiliki 95% potensi
merusak jaringan sekitar terutama bila terjadi di lidah (Sudiono, 2008).

Peran perawat pada klien yang mengalami karsinoma lidah yaitu sebagai pemberi asuhan
keperawatan, sebagai advokat (pembela), sebagai edukator, sebagai kolaburator, sebagai
konsultan dan sebagai pembaharu.

Berdasarkan hal tersebut kami tertarik untuk mengambil judul “Laporan


Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa Medis Carcinoma
Lidah di ruang Muzdalifah Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro” dan mengaplikasikanya
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Carcinoma Lidah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan
Diagnosa Medis CA Lidah Diruang Muzdalifah Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum

Penulis mampu menggambarkan “Asuhan Keperawatan Bagaimana Laporan


Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Diagnosa Medis CA
Lidah Diruang Muzdalifah Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro secara komprehensif
meliputi aspek bio-psiko-sosio-spritual pada klien dengan pendekatan proses
keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian status kesehatan klien dengan benar
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
c. Membuat rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang muncul pada klien
d. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaboratif pada klien
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan dan perkembangan klien baik tindakan
mandiri maupun kolaboratif
f. Mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilaksanakan.

1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien CA Lidah.
1.5
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang
meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (Van de Velde, 2009).
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng
berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit
tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia,
reytoplasia.Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu
dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada
lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di
lidah bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit untuk mencerna
makanan.

Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa,
sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan
dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal
ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda.  Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu
oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang
kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.

B. Etiologi

Kanker ini memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses yang
terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan perkembangan
tumor. Secara garis besar, etiologi kanker lidah:

1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
restorasi, gigi-gigi karies atau akar gigi, gigi palsu
2. Faktor luar, karsinogen kimia berupa rokok dan cara penggunaannya, tembakau,
agen fisik, radiasi ionisasi, virus, sinar matahari.
3. Faktor lain, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik.
C. Pathway
D. Patofisiologi

Kejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang dikelompokkan


menjadi beberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, dalam dan faktor lainya. Faktor-faktor
tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang mengenai sel squamous
carcinoma pada mukosa mulut yang tidak mempunyai keratin sebagai pelindung.
Dimukosa mulut tersebut, zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak
terkontrol. Kanker lidah yang mengenai radix linguae biasanya asimptomatis hingga
proses penyakit berlanjut hingga timbul nyeri menelan dan pergerakan lidah yang
terbatas. Kanker pada posterior lidah (radix linguae) dominan bermetastase
kecolli/leher.Ketika kanker mengenai corpus linguae tanda yang paling sering terlihat
adalah putih-putih pada lidah yang tidak bisa dihilangkan.Kemudian bisa terbentuk
ulkus yangmudah berdarah.Kanker pada anterior (corpus linguae) dominan metastase
pada kelenjar limfe submental dan submandibular.

E. Manifestasi Klinis
1) Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.
Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan sekitar yang
megakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula (Suyatno, 2010).
2) Infiltrasi ke otot-otot ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas sehingga proses
menelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini dapat menginfiltrasi
jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dan
tonsil (Suyatno, 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Sagung
Seto).
3) Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulitan
mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan sputum bersemu darah atau
terjadi pembesaran nodus limfe servikal. (Baughman Diane C, 2010)
F. Komplikasi
1. Komplikasi akut yang dapat terjadi :
a) Muskositis oral
Merupakan inflamasi pada mukosa mulut berupa eritema dan adanya ulser.
b) Kandidiasis oral
Disebabkan oleh jamur candida albicansdan ditemukan pada pasien yang menerima
radioterapi
c) Dysgeusia
Merupakan respon awal hilangnya rasa pengecapan, dimana salah satunya dapat
disebabkan oleh terapi radiasi.
d) Xerostomia atau mulut kering
Ditemukan pada pasien yang menerima radio terapi tergantung pada dosis yang
diterima kelenjar salifa dan volume jaringan kelenjar yang menerima radiasi.
2. Komplikasi kronis yang dapat terjadi:
a) Karies gigi atau radiasi
disebabkan paparan radiasi dimana mempunyai onset dan progresi yang cepat
sampai mengalami kerusakan yang lengkap pada semua gigi.
b) Osteordionekrosis atau ORN
Merupakan nekroseiskemik tulang yang disebabkan oleh radiasi yang
menyebabkan rasa sakit karna kehilangan banyak struktur tulang.
c) Nekrose pada jaringan lunak
merupaka ulser yang terdapat pada jaringan yang teradiasi, tanpa adanya proses
keganasan. Timbulnya nekrose pada jaringan lunak ini berhubungan dengan dosis,
waktu, dan volume kelenjar yang teradiasi.
G. Pemeriksaan Diagnostik
a. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa sepervisial.
b. Scan CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi
lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan
apakah terdapat metastase atau tidak (Charlene J. Reeves, 2010, hal: 133)
c. Penggunaan lingkup (tabung serat optik yang tipis dengan kamera keci)l
digunakan untuk memeriksa pangkal lidah.
b. d.Lidah biopsi (pengangkatan sampel jaringan lidah) digunakan untuk menguji
sel-sel kanker.
a. X-Ray dada dipakai untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke paru-
paru.
G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan farmakologi

Typhonium Flagelliforme / Keladi Tikus ekstrak dan herbal lainnya


menggabungkan membantu dalam detoksifikasi sistem darah. Typhonium Plus
mengandung ribosom dalam bertindak protein (RIP), anti oksidan, dan anti kurkumin.
Sel bersama-sama dipicu pada gilirannya menghasilkan mediator yang merangsang
dan memperkuat sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh untuk memerangi sel-sel
kanker. Sejak pertumbuhan sel kanker adalah reversibel diberikan stimulus kimia
yang benar dan lingkungan, penjelasan ini tidak terlalu mengada-ada. Typhonium
Plus merupakan kombinasi herbal selektif ekstrak yang dalam karya sinergi
Typhonium Flagelliforme penguatan / Keladi Tikus.

2. Penatalaksanaan non farmakologi

1) Radio Therapy
Radio therapy dilakukan bila :
Tumor Inoperable, T3 atau lebih, N3, M0 – M1
2) External X ray
Dengan memasukkan jarum radium sel-sel carcinoma ikut masuk kedalam.
Dapat digunakan dengan cara lain yaitu : Penderita dinarcose, kemudian
memasukkan polyethtylene catherter dan melalui charteter ini dimasukkan
benang yang diikat dengan radium maka radium ini akan tersebar secara merata,
bila sudah selesai benang ditarik keluar cara ini disebut application.
3) Radon seeds
Dengan biji-biji radon yang diletakkan sekitar cartinoma
4) Cytostatica theraphy :
Metotrexate (Mtx) dapat Mendepresi sum-sum tulang, ini dapat diatasi
denganleokoporin. Mempunyai akumulasi baik. Dapat dipakai untuk merubah
T3 menjadi T2-T1.
5) Surgical/Hemiglosectomy (total glossectomy)
Dilakukan pengangkatan pada bagian yang diindikasi terkena carcinoma atau
hemiglosectomy atau total glossectomy apabila tumor cukup besar dan sudah
bermetastase ke daerah leher.
Pada metastasenya dilakukan :
Pada N1 dan N2, dilakukan RND (Radical Neck Disection) yang diangkat
a. Kelenjar leher
b. Kelenjar sub madibula.
c. V. Jugularis interna.

6) Bilateral neck dissection

Dilakukan kelenjar supra ciavicularis Pada N3


H. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan penyakit
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat kondisi oral.
3. Nyeri yang berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan, efek dari pembedahan
reseksi.
4. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan neurology
dan kemampuan menelan.
5. Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan penyakit atau pengobatan
6. Kurang pengetahuaan tentang proses penyakit dan rencana pengobatan.
I. Intervensi dan Rasional
1. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan penyakit
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal.
KH : suhu tubuh dalam batas normal, badan tidak terasa panas
Intervensi :
a. Kaji suhu dan tanda- tanda vital, keadaan klien.
Rasional : Memantau perubahan suhu tubuh
b. Pantau suhu klien, perhatikan menggigil.
Rasional : Suhu 38,-41,1’C menunjukan proses penyakit infeksius.
c. Berikan kompres mandi hangat.
Rasional : Dapat membantu mengurangi demam.
d. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
Rasional : Mempertahankan intake.
e. Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
Rasional : Menurunkan suhu tubuh
f. Kolaborasi pemberian antipiretik
Rasional : Untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya
Hipotalamus
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat kondisi oral.
Tujuan : nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :

 BB sesuai usia
 Nafsu makan meningkat
 Tidak mual / muntah

Intervensi :

 Timbang BB tiap hari.


Rasional : untuk mengetahui terjadinya penurunan BB dan
mengetahui tingkat perubahan.
 Berdiit makanan yang tidak merangsang (lunak / bubur).
Rasional : untuk membantu perbaikan absorbsi usus.
 Anjurkan klien untuk makan dalam keadaan hangat. Rasional : keadaan
hangat dapat meningkatkan nafsu makan.
 Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering. Rasional : untuk
memenuhi asupan makanan.
 Berikan diit tinggi kalori, protein dan mineral serta rendah zat sisa.
Rasional : untuk memenuh gizi yang cukup.
 Colaboration pemberian obat antipiretik.
Rasional : untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa mual dan
muntah

3. Nyeri yang berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan, pembedahan


reseksi.
Tujuan : Nyeri hilang lebih berkurang, rasa nyaman terpenuhi

KH :

 skala nyeri 0
 Klien mengatakan nyeri berkurang
 Nadi 60 – 90 x / menit
 Klien nyaman, tenang, rileks
Intervensi :

a. Kaji karakteritas dan letak nyeri.

Rasional : untuk menentukan tindakan dalam mengatur nyeri.

b. Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang paling
nyaman.

Rasional : posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri.

c. Observasi nyeri berkurang atau tidak. Rasional : Mengetahui skala


nyeri saat ini
d. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (teknik penggurang rasa nyeri
non farmakologi).
Rasional : Mengurangi rasa nyeri.

e. Diskusikan dengan keluarga tentang nyeri yang dialami


klien. Rasional : Keluarga berpartisipasi dalam pengobatan
f. Kolaborasi untuk mendapatkan obat analgetik
Rasional : untuk memblok syaraf yang menimbulkan nyeri

4. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan


neurologi dan kemampuan menelan.
Tujuan : tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal.

Kriteria hasil : komunikasi lancar.

Intervensi :

a. Kaji kemampuan komunikasi klien.


Rasional : Mengetahui kemampuan komunikasi klien.

b. Sediakan alat komunikasi yang lain seperti papan tulis atau buku jika
klien tidak dapat berkomunikasi verbal

Rasional : Membantu dalam berkomunikasi.

c. Responsif terhadap bel panggilan dari klien


Rasional : Menjaga kepercayaan dari pasien.
5. Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan penyakit atau pengobatan.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil :

Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsion laesa)

TTV normal terutama suhu (36-37 oC)

a. Monitor TTV.
Rasional : Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadi infeksi
(color).

b. Kaji luka pada abdomen dan balutan.


Rasional : Mengidentifikasi apakah ada tanda-tanda infeksi adanya
pus.

c. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan pasien, teknik


rawat luka dengan antisep dan antiseptic.
Rasional : Mencegah kontaminasi silang / penyebaran organisme
infeksius.

d. Kolaborasi pemberian antibiotic.


Rasional : Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.

6. Kurang pengetahuaan tentang proses penyakit dan rencana


pengobatan
Tujuan : keluarga dapat menyatakan pemahaman proses penyakit
KH : menyatakan pemahaman proses penyakit
Intervensi :

a. Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang


menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor
pendukung.
Rasional : Mengetahui sejauh mana keluarga memahami
penyakit tersebut.
b. Tentukan persepsi tentang proses
penyakit.
Rasional : Menyamakan pola pikir.
c. Jelaskan tentang penyakit yang diderita
klien.
Rasional : Memberikan informasi.
d. Diskusikan kembali dengan keluarga
Rasional : Mengetahui sejauhmana informasi yang diterima keluarga
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO PROGRAM D-III KEPERAWATAN
Jl. KH. Rosyid KM 5 Ngumpakdalem Dander – Bojonegoro

FORMAT PENGKAJIAN UMUM

Nama Mahasiswa : Ahmad Hardika


NIM : 20144010028
Tanggal Praktek :
Ruangan : Ruang Musdalifah
Tanggal Pengkajian : 23 November 2022
Tanggal MRS : 20 November 2022

1. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. M No. Reg :
Nama Panggilan : Ny. M
Umur / Tanggal Lahir : 41 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Diagnosa Medis : Carsinoma Lidah

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada bagian leher dan menjalar sampai ke leher
P : Kanker lidah disertai benjolan di leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 8 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat saat digunakan untuk menelan

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 17 November, nafsu makan pasien menurun
dikarenakan nyeri saat digunakan untuk menelan ada bercak putih di lidah pasien. Pada
tangggal 20 November keluarga pasien mengatakan pasien lemas seingga di bawa ke IGD
RS Aisyah bojonegoro pada pagi hari. Setelah di observasi di IGD , kemudian pasien
dipindahkan ke ruang musdalfah pada tanggal 20 November siang hari. Saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 23 november 2022. Keadaan pasien baik

4. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU


Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya,
pasien juga bukan seorang perokok. Pasien juga tidak memiliki riwayat seperti DM,
Hipertensi dll
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit seperti yang diderita pasien, tidak
ada riwayat penyakit menular
(genogram)

6. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Psiko : Pasien mengatakan senang karena ada keluarga yang menemani pasien
Sosial : Keluarga pasien mengatakan pasien sulit bicara, kata-kata pasien sulit untuk
dimengerti
Spiritual : Pasien beragama islam
7. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi dan Cairan
Di rumah : Pasien mengatakan kesulitan untuk menelan makanan, sehingga nafsu
makan pasien menurun
Di RS : Nafsu makan baik, pasien mengatakan diet makanan saring frekuensi
4x/hari. Pasien mengatakan minum 1 botol aqua/hari
A : IMT : 18,7
B : Hb :14.2
Calsium : 0,77
C : Pasien kurus, mengatakan mengalami penurunan berat badan 5 kg
D : Diet makanan saring
E : Energi baik
Jenis Input Output
Infus 1000
Minum 1000
BAK 800
BAB 700
Jumlah 2000cc 1500cc
IWL : 18,75
BC : 2000cc-1500cc+18,75
: 481,25cc

b. Pola Eliminasi
Di RS : Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak sedikit cair,
warna kuning kehijauan. Pasien mengatakan BAK kurang lebih 4x sehari
dengan warna kuning dan bau khas amoniak
c. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur dari jam 9 malam dan bangun pada pukul 3:40, pasien
mengatakan tidur pasien nyenyak. Pasien tidak mengalami gangguan tidur
d. Pola Aktivitas Kerja dan Latihan
Di Rumah : Pasien mengatakan sebgaia ibu rumah tangga
Di RS : Pasien mengatakan bisa berjalan sendiri ketika ingin BAB dan BAK
e. Pola Kebersihan Diri
Di Rumah : Mandi dengan sabun 3x/hari gosok gigi dan keramas 3x/hari
Di RS : pasien mandi 1x/hari. Pasien mengatakan belum pernah gosok gigi
f. Pola seksualitas dan Reproduksi
Pasien memiliki anak 2, tidak ada masalah
g. Pola Nilai/Keyakinan
Pasien bergama islam dan yakin bahwa penyakitnya ini merupakan ujian dari Allah
swt
h. Pola Koping
Di Rs : Pasien sering ngobrol dengan keluarga yang menjenguknya,

8. KEADAAN/PENAMPILAN/KESAN UMUM PASIEN


Pasien terlihat bersih, rambut hitam, baju rapi. Terdapat tanda- anda rambut rontok.
Pasien terpasang infus di tangan sebelah kiri

9. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL


a. SUHU TUBUH : 36,7 c
b. DENYUT NADI : 84x/menit
c. TENSI DARAH : 117/78 mmHg
d. RESPIRASI : 20x/menit
e. TB/BB : 155/45

10. PEMERIKSAAN FISIK


a. PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER
- Kepala
Bentuk kepala normal, tidak ada lesi di kepala, rambut hitam dan mengalami
kerontokan
- Mata
Mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
- Hidung
Tidak ada secret, Tidak ada pernafasan cuping hidung
- Mulut
Terdapat bercak putih di lidah, lidah pasien tidak bisa digerkkan, lidah pasien
tampak miring ke kiri. Gigi pasien tampak kuning. Uvula tidak terlihat
- Leher
Terlihat adanya pembengkakan di regio submandibula, pembengkakan terlihat
dan menonjol di bawah telinga pasien kanan dan kiri, Pasien mengatakan nyeri
saat digunakn untuk menelan, dan tampak menahan sakit

b. PEMERIKSAAN INTEGUMEN KULIT KUKU


Kulit berwarna sawo matang, CRT <2 detik

c. PEMERIKSAAN THORAX/PARU
INSPEKSI : Bentuk dada normal, pegerakan dada sama, Simetris RR 20x/m
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan, vocal vremitus teraba sama
PERKUSI : Bunyi perkusi sonor dilapang paru
AUSKULTASI : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan

d. PEMERIKSAAN JANTUNG
INSPEKSI : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat, tidak ada pembengkakan jantung
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan, pulsasi iktus cordis terba ringan
PERKUSI : Tidak ada pembesaran jantung
AUSKULTASI : Bunyi jantung normal lub/fub, tidak ada bunyi tambahan

e. PEMERIKSAAN PUNGGUNG
INSPEKSI : Bentuk punggung normal, tidak ada kelainan pada punggung

f. PEMERIKSAAN ABDOMEN
INSPEKSI : Tidak ada lesi, tidak ada distensi abdomen
AUSKULTASI : Bising usus 12x/menit
PALPASI : Tidak ada nyeri tekan
PERKUSI : Suara perkusi timpani, tidak ada asscites

g. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Trigeminus (-)
Hipoglosus (-)
GCS : 456
NI : Pasien bisa mencium bau
NII : Klien mengenali benda disekitarnya
NIII,IV,VI : Miosis, reflek cahaya normal
NV : Otot masester dan temporalis tidak teraba
NVII : klien bisa mengangkat alis dan mengkerutkan dahi
NVIII : Pendengaran klien normal terbukti dengan masih nyambung diajak bicara
NIX, X : Klien sedikt kesulitan ketika menelan
NXI : Klien bisa menoleh ke samping
NXII : Klien tidak bisa menggerakkan lidah

h. PEMERIKSAAN MUSCLOSCLETAL
5 5 Kekuatan otot pasien normal, ROM pasien bebas
5 5

i. PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS


Laboratoium darah lengkap 20-11-2022
Hb : 14.2 Clorida serum : L. 82,77
Leukosit : 10,6 Calsium : L. 0,77
Hemaktokrit : 39,9
Trombosit : 45,5
Eritrosit : 4,59
Natrium Serum : L. 132,68
Kalium serum : L. 2,07
j. TERAPI MEDIS
Inf FD RD% + KCL 50mlg/8jam
Inj Ondan 2x4gr
Inj Ceftriaxone 2x1gr
Inj OMZ 2x 40mg
Inj Ketorolac 3x30mg
Inj Citicolin 1x10gr
Oral mst 2x1

k. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PENYAKITNYA


Pasien ingin cepat sehmbuh dengan penyakitnya dan mengatakan ingin cepat pulang
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. M
Umur : 41 th
No. Register :
DATA KEMUNGKINAN
NO MASALAH TTD
SUBYEKTIF/OBYEKTIF PENYEBAB
1 DS : Pasien mena\gatakan nyeri di Tumor jinak/ganas Nyeri Akut
lidah dab menjalar sampai keleher ↓
bawah telinga Proses penyakit
DO : - Pasien tampak meringis ↓
- Respon menghindar Nyeri
- Terdapat benjolan dileher
bawah telinga berdiameter
±6cm
P : Kanker lidah disertai
benjolan di leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 6 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat
saat digunakan untuk menelan

2 DS : Pasien mengatakan nyeri saat Tumor ganas/jinak Gangguan


menelan ↓ Menelan
Do : Pasien tampak menahan sakit Pertumbuhan sel
saat digunakan untuk menelan terganggu
- Hipoglosus (-) ↓
- Trigeminus (-) Pergerakan lidah
terganggu

Gangguan menelan

3 DS : Pasien mengatakan selama dirs CA Lidah Defisit


belum pernah gosok gigi ↓ Perawatan Diri (
DS : Gigi pasien tampak kuning Defisit Perawatan Kebersihan gigi)

DS : Pasien mengatakan sulit untuk Pembengkakan di


4 bicara lidah
DO : - Kata-kata pasien tidak ↓ Gangguan
dimengerti Pergerakan lidah Komunikasi
- Sesekali pasien terganggu Verbal
menggunakan isyarat non ↓
verbal Gangguan
Komunikasi Verbal

DO : - Pergerakan lidah terbatas Pembengkakan di


- Nyeri saat menelan lidah Risiko Defisit
- Nafsu makan baik ↓ Nutrisi
- Diet makanan saring Pergerakan lidah
- Makan 4x/hari terganggu
- Minum 1lt/hari ↓
Nyeri saat menelan
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. M
Umur : 41 th
No. Register :
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
23-11-2022 1. Nyeri Akut b.d Inflamasi kanker lidah d.d Pasien
mengeluh nyeri
2. Gangguan Menelan b.d Abnormalitas Lidah d.d
Mengeluh nyeri saat menelan
3. Defisit Perawatan diri : Kebersihan Gigi b.d Penurunan
minat d.d Gigi pasien tampak kuning
4. Gangguan Komunikasi Verbal b.d Kelainan Palatum d.d
Kata-kata pasien sulit dimengerti
5. Risiko Defisit Nutrisi d.d Ketidakmampuan menelan
makanan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b.d Inflamasi kanker lidah d.d Pasien mengeluh nyeri
2. Gangguan Menelan b.d Abnormalitas Lidah d.d Mengeluh nyeri saat menelan
3. Risiko Defisit Nutrisi d.d Ketidakmampuan menelan
RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI)

Nama Pasien : Ny. M

Umur : 41 th

No. Register :

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD

1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Manajemen nyeri


keperawatan selama 1x24
jam diharapkan tingkat Observasi Observasi
nyeri menurun dengan - Identifikasi lokasi, - Untuk mengetahui
kriteria hasil: karakteristik, durasi, tingkat nyeri yang
- Keluhan nyeri frekuensi, kualitas nyeri dirasakan pasien
menurun dari 6 ke 3 - Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
- Meringis menurun Terapeutik
- Sikap protektif - Memabntu meredakan
menurun - Berikan teknik nyeri pasien dengan
- nonfarmakologis untuk tekhik relaksasi nafas
mengurangi rasa nyeri dalam
dengan teknik nafas dalam
Edukasi
Edukasi
- Mengantisipasi
- Anjurkan untuk tidak keluhan nyeri yang
melakukan gerakan secara mendadak
tiba-tiba yang dapat Kolaborasi
memprovokasi nyeri
- Membantu meredakan
Kolaborasi nyeri pasien dengan
terapi obat-obatan
- Kolaborasi pemberian
analgetik

2 Gangguan Menelan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri: Dukungan Perawatan
keperawatan selama 1x24 Makan/Minum Diri: Makan/Minum
jam diharapkan status
menelan membaik dengan Observasi Observasi
kriteria hasil: - Identifikasi diet yang - Mengetahui diet yang
- Reflek menelan dianjurkan tepat untuk pasien
meningkat - Monitor kemampuan - Untuk
- Mempertahankan menelan mengidentifikasi
makanan dimulut - Monitor status hidrasi pasien, kemampuan menelan
meningkat pasien
Terapeutik - Mencegah pasien dari
- Kemampuan
mengunyah meningkat - Atur posisi yang nyaman kekurangan cairan
untuk makan/minum Terapeutik
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perli - Memudahkan posisi
- Sediakan sedotan untuk pasien untuk makan
minum, sesuai kebutuhan - Memberi kenyamanan
Kolaborasi saat pasien makan

- Kolaborasi pemberian obat Kolaborasi


(mis. Analgesik, antimetik)
sesuai indikasi - Terapi obat-obatan

3 Risiko Defisit Nutrisi Pemantauan Nutrisi Pemantauan Nutrisi

Observasi Observasi

- Identifikasi perubahan berat - Untuk mengetahui


badan perubahan berat badan
- Identifikasi kemampuan pasien
menelan - Mengobservasi
- Identifikasi kelainan rongga kemampuan menelan
mulut pasien
- Monitor asupan oral - Memonitor nutisi
- Monitor Hasil pasien
Laboratorium
Terapeutik
Terapeutik
- Mengetahui perubahan
- Timbang berat badan berat badan pasien
- Hitung perubahan berat
adan Edukasi

Edukasi - Memberikan wawasan


kepada keluarga pasien
- Jelaskan tujuan pemantauan
LEMBAR PELAKSANAAN
Nama Pasien : Ny. M
Umur : 41 th
No. Register :
RESPON
NO HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI
PASIEN
1 23-11-2022 14:10 Manajemen Nyeri
Observasi

- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,


durasi, frekuensi, kualitas nyeri, dan
mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : Mengkaji tigkat nyeri pasien
Pasien mengatakan nyeri di mulut dan
menjalar sampai ke leher,

P : Kanker lidah disertai benjolan di


leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 6 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat saat
digunakan untuk menelan

Terapeutik
14:10
- Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan
relaksasi teknik nafas dalam
Hasil : Mengajari pasien tekhnik
relaksasi nafas dalam untuk meredakan
nyeri

Edukasi

- Menganjurkan untuk tidak melakukan


gerakan secara tiba-tiba yang dapat
memprovokasi nyeri
Hasil :

Kolaborasi

16:00 - Memberikan injeksi santagesik 1gr IV


Bolus
Dukungan Perawatan Diri:
Makan/Minum

Observasi

- Mengidentifikasi diet yang dianjurkan


Hasil: Pasien diet Makanan Saring
- Memonitor kemampuan menelan
Hasil : Pasien mengatakan nyeri saat
digunakan menelan, Pergerakan lidah
pasien terbatas
- Monitor status hidrasi pasien
Hasil : Hidrasi pasien baik, kebutuhan
cairan pasien tercukupi

Terapeutik

- Mengatur posisi yang nyaman untuk


makan/minum
Hasil : Mengatur posisi semi fowler
- Melakukan oral hygiene sebelum
makan,
Hasil : Belum dilaksanakan
- Menyediakan sedotan untuk minum,
Hasil : Menyediakan sedotan untuk
makan dan minum

Kolaborasi

- Memberikan injeksi obat ceftriaxone


1gr via IV bolus
Pemantauan Nutrisi

Observasi

- Mengidentifikasi perubahan berat


badan
Hasil : Pasien mengatakan bb sehat
adalah 52kg dan bb sakit adalah 45kg
- Mengidentifikasi kemampuan menelan
Hasil : Pasien hanya mampu menelan
makanan yang bersifat cair
- Mengidentifikasi kelainan rongga
mulut
Hasil : Terdapat bercak putih di ldah
pasien, pergerakan lidah pasien
terbatas
- Monitor asupan oral
Hasil : Pasien makan Makanan saring
4x sehari habis, dan minum satu botol
aqua besar/hari
- Memonitor Hasil Laboratorium
Hb : 14.2
Leukosit : 10,6
Hemaktokrit : 39,9
Trombosit : 45,5
Eritrosit : 4,59
Natrium Serum : L. 132,68
Kalium serum : L. 2,07
Clorida serum : L. 82,77
Calsium : L. 0,77

Terapeutik

- Timbang berat badan


Hasil : BB pasien 45kg
- Hitung perubahan berat badan

Edukasi

Menjelaskan tujuan pemantauan


Hasil : Menjelaskan kepada pasien dan
keluarga pasien tujuan pemantauan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny. M


Umur : 41 th
No. Register :
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL EVALUASI
1 Nyeri Akut 23-11-2022 S : - Pasien mengatakan nyeri
lidah dan menjalar samapi
kemulut
O : - Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan
P : Kanker lidah disertai
benjolan di leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 8 (1-10)
T : Setiap saat dan
meningkat saat digunakan
untuk menelan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
O:1
T :1
K :1

Gangguan Menelan S : Pasien mengatakan nyeri saat


menelan
O : Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan
- Pergerakan lidah terbatas
- Leher bengkak
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
O : 1 dan 2
T : 1 dan 2
K:1
Risiko Defisit Nutrisi S : Pasien mengatakan
penurunan bbnya 5kg
O : Pasien hanya mampu
menelan makanan yang bersifat
cair
- Pergerakan lidah pasien
terbatas
- Calsium : Low 0,77
A : Masalah belum teratasi
P Lanjutkan Intervensi
- Monitor Hasil Laboratoium
pasien
- Pantau kadar calsium
pasien
LEMBAR PELAKSANAAN
Nama Pasien : Ny. M
Umur : 41 th
No. Register :
RESPON
NO HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI
PASIEN
1 23-11-2022 09:00 Manajemen Nyeri
Observasi

- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,


durasi, frekuensi, kualitas nyeri, dan
mengidentifikasi skala nyeri
Hasil : Mengkaji tigkat nyeri pasien
Pasien mengatakan nyeri di mulut dan
menjalar sampai ke leher,

P : Kanker lidah disertai benjolan di


leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 5 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat saat
digunakan untuk menelan

Terapeutik
09:00
- Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan
relaksasi teknik nafas dalam
Hasil : Mengajari pasien tekhnik
relaksasi nafas dalam untuk meredakan
nyeri
08:00
Kolaborasi

- Memberikan injeksi santagesik 1gr IV


Bolus
Dukungan Perawatan Diri:
Makan/Minum

Observasi

- Mengidentifikasi diet yang dianjurkan


Hasil: Pasien diet Makanan Saring
- Memonitor kemampuan menelan
Hasil : Pasien mengatakan nyeri saat
digunakan menelan, Pergerakan lidah
pasien terbatas

Terapeutik

- Mengatur posisi yang nyaman untuk


makan/minum
Hasil : Mengatur posisi semi fowler
- Melakukan oral hygiene sebelum
makan,
Hasil : Belum dilaksanakan

Kolaborasi

- Memberikan injeksi obat ceftriaxone


1gr via IV bolus

Pemantauan Nutrisi
Observasi
- Monitor Hasil Laboratorium Pasien
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny. M


Umur : 41 th
No. Register :
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL EVALUASI
1 Nyeri Akut 24-11-2022 S : - Pasien mengatakan nyeri di
mulut dan menjalar sampai ke
leher
O : - Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan
P : Kanker lidah disertai
benjolan di leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher
S : 5 (1-10)
T : Setiap saat dan
meningkat saat digunakan
untuk menelan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
O:1
T :1
K :1

S : Pasien mengatakan nyeri saat


Gangguan Menelan menelan
O : Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan
- Pergerakan lidah terbatas
- Leher bengkak
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
O : 1 dan 2
T : 1 dan 2
K:1
EVALUASI

No Tanggal: 23/ 11/ 22 Tanggal: 24/11/22


Dx
1 S : - Pasien mengatakan nyeri lidah S : - Pasien mengatakan nyeri di mulut dan
dan menjalar samapi kemulut menjalar sampai ke leher
O : - Bercak putih di lidah O : - Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan - Meringis saat menelan
P : Kanker lidah disertai benjolan P : Kanker lidah disertai benjolan di
di leher leher
Q : Seperti di tusuk - tusuk Q : Seperti di tusuk - tusuk
R : Lidah dan leher R : Lidah dan leher
S : 8 (1-10) S : 8 (1-10)
T : Setiap saat dan meningkat saat T : Setiap saat dan meningkat saat
digunakan untuk menelan digunakan untuk menelan
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi
O:1 O:1
T :1 T :1
K :1 K :1

2 S : Pasien mengatakan nyeri saat S : Pasien mengatakan nyeri saat digunakan


menelan menelan
O : Bercak putih di lidah O : Bercak putih di lidah
- Meringis saat menelan - Meringis saat menelan
- Pergerakan lidah terbatas - Pergerakan lidah terbatas
- Leher bengkak - Leher bengkak
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi
O : 1 dan 2 O : 1 dan 2
T : 1 dan 2 T : 1 dan 2
K:1 K:1

Anda mungkin juga menyukai