DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
NARASUMBER:
Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M.Kes., Sp. PMM
dr. Tri Widyawati, MSi., PhD.
Dr. dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked(PA), Sp.PA.
ANGGOTA :
9. STEFANIE (210600053)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Makalah ini
berisi tentang laporan hasil diskusi kelompok pada Pemicu 2 Blok 9 dengan judul pemicu
“Ulkus di lidah yang tidak sembuh”. Laporan ini merupakan hasil diskusi kami dari
kelompok 5 pada Pemicu 2 Blok 9 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 20 September 2022.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Laporan ini tidak akan selesai tanpa bimbingan dari fasilitator dan
narasumber yang sudah membantu kami dalam diskusi dan memberikan kami masukan-
masukan yang berarti. Oleh karena itu ucapan terima kasih kami berikan kepada fasilitator
dan narasumber. Bagaikan pepatah, “Taka ada gading yang tak retak”, begitu pula kami. Tak
ada manusia yang luput dari salah. Maka dari itu untuk kesempurnaan makalah ini di masa
mendatang, saran dan pendapat yang konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi sivits akademika pada umumnya dan bagi
mahasiswa pada khususnya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker adalah istilah umum untuk menunjukkan suatu tumor ganas, yang terjadi
akibat rusaknya mekanisme pengaturan dasar perilaku sel, khususnya mekanisme
pertumbuhan dan diferensiasi sel. Kanker rongga mulut adalah bagian dari kanker-kanker di
kepala dan leher dan dapat terjadi disetiap tempat di dalam rongga mulut yang dibatasi oleh
vermilion bibir di bagian depan dan arkus faringeus anterior di bagian belakang. Kanker
rongga mulut meliputi kanker lidah, bibir, gingiva,bukal, dasar mulut, palatum dan arkus
faringeus anterior. Tumor ganas rongga mulut secara histologis dibagi dua, yaitu tumor ganas
yang berasal dari jaringan epitel disebut karsinoma,sedangkan yang berasal dari jaringan
pendukung atau mesenkim disebut sarcoma Karsinoma sel skuamosaatausquamous cell
carcinoma(SCC), merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel skuamosa berlapis yang
mempunyai kemampuan untuk merusak jaringan sekitarnya, dan bermetastasis ke tempat
yang lebih jauh.
B. DESKRIPSI TOPIK
PEMICU 2
Nama Pemicu : Ulkus di lidah yang tidak sembuh
Penyusun : Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M.Kes., Sp. PMM
dr. Tri Widyawati, MSi., PhD. Dr. dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked(PA), Sp.PA.
Hari, tanggal : Selasa, 20 September 2022
Jam : 13.30 – 15.30 WIB
Skenario
Seorang pasien perempuan usia 50 tahun, perokok berat datang berobat ke RSGM
Universitas Sumatera Utara dengan keluhan ada luka yang tidak sembuh pada
pinggir kanan lidah sejak 6 bulan yang lalu. Dari hasil anamnesis menyatakan luka
tersebut telah diobati dengan obat kumur antiseptik 2x sehari, tapi tidak ada
perubahan kemudian pasien juga menggunakan obat kumur herbal sejak 10 hari
yang lalu namun tak kunjung sembuh. Pasien merokok 1 bungkus kretek per hari
sejak 10 tahun lalu. Hasil pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya ulkus
berdiameter 3x2 cm, merah, tepi meninggi, dan keras pada pinggir kanan lidah.
Ulkus tersebut tidak sakit kecuali bila tergigit. Gigi 46 karies dengan permukaan gigi
tajam dan kasar. Gigi 36, 37 edentulus. Hygiene mulut kotor disertai gingivitis pada
gigi rahang atas maupun rahang bawah. Pada pemeriksaan ekstra oral,
menunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening daerah submandibularis kanan
berdiameter 3 cm, dapat digerakkan, dan tidak sakit. Selanjutnya pasien dirujuk ke
bagian Patologi Anatomi FK USU untuk dilakukan scrapping pada ulkus lidah dan
aspirasi jarum halus pada kelenjar getah bening submandibularis kanan. Diagnosis
histopatologi berupa squamous cell carcinoma pada lidah dan metastase lokal pada
kelenjar getah bening.
Pertanyaan:
1. Berikan contoh dan penjelasan tentang faktor non karsinogenik pada kasus di atas !
2. Jelaskan faktor risiko dan penyebab proses kelainan pada lidah yang terjadi pada kasus di
atas.
4. Jelaskan hubungan antara kondisi gigi 46 yang tajam dan kasar serta oral hygiene buruk
pada kasus tersebut.
6. Jelaskan peran exfoliative cytology, biopsy, fine needle aspiration untuk mendiagnosis
kasus di atas (disertai gambar).
7. Jelaskan farmakologi obat kumur (pengertian, kandungan dan khasitas, efek samping)!
Menurut saudara mengapa luka pada lidah tersebut tidak sembuh-sembuh meskipun telah
menggunakan obat kumur.
8. Jelaskan pengertian tentang terapi rasional dan jenis-jenis cara pemberian obat (CPO) serta
2.1.Berikan contoh dan penjelasan tentang faktor non karsinogenik pada kasus di atas!
Penyebab dari kanker belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Namun diketahui
ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada tubuh.
Diantaranya faktor karsinogenik, faktor non karsinogenik, faktor keturunan, dan sebagainya.
Berdasarkan scenario, faktor non kasinogenik dalam perkembangan keganasan adalah gaya
hidup yang buruk serta menjaga kebersihan oral hygiene dan merawat gigi yang buruk.
Pasien dinyatakan mengidap oral squamous cell carcinoma dengan metastase lokal. Faktor
yang mendukung perkembangan Squamosa Cell Carsinoma ialah oral hygiene yang kotor
disertai gingivitis pada rahang atas maupun rahang bawah dan gigi 46 karies yang
permukaannya kasar dan tajam, membuat gesekan pada lidah dan berakibat trauma.
Diperparah lagi dengan keterlibatan rokok yang menyebabkan perkembangan sel ganas terus
tumbuh dan bermetastase.
2.2. Jelaskan faktor risiko dan penyebab proses kelainan pada lidah yang terjadi pada
kasus di atas.
Faktor resiko kelainan pada lidah yang terjadi pada pasien adalah ulkus yang terdapat
pada lidah yang tidak kunjung sembuh yang pada akhirnya berkembang menjadi oral
squamous cell carcinoma. Trauma kronis yang diakibatkan gigi 46 yang kasar dan tajam
akibat gesekan yang memebentuk ulkus. Ulkus yang dialami tidak mendapatkan penanganan
yang tepat sehingga pada akhirnya menyebabkan kondisi luka pada pinggir kanan lidah
pasien menjadi lebih parah. Karena dibiarkan, pasien melakukan pengobatan mandiri akibat
dari ketidaktahuan pasien. Kebiasaan pasien sebagai seorang perokok (kandungan-kandugan
zat karsinogenik seperti tembakau dan radikal bebas) serta jarang menjaga kebersihan mulut
menjadi faktor pendukung dari pada kelainan di lidah. Kemudian dari faktor nutrisi, dilihat
dari pola makan dan asupan yang didapat pasien. Faktor genetic juga berpengaruh jika ada
Riwayat keluarga yang menderita kanker yang resiko terkena kanker 3-4 kali lebih besar
daripada orang yang tidak terkena kanker.
2.3. Jelaskan mutasi gen yang mungkin terjadi pada proses keganasan
2.4. Jelaskan hubungan antara kondisi gigi 46 yang tajam dan kasar serta oral hygiene
buruk pada kasus tersebut.
Kondisi gigi 46 dengan oral hygiene yang buruk. Gigi 46 mengalami karies yang
menyebabkan permukaan gigi kasar dan tajam. Akibatnya lidah mengalami goresan terus
menerus mengakibatkan iritasi dan membentuk ulkus. Karena oral hygiene yang buruk,
dapat dipastikan terdapat mikroorganisme yang berperan langsung pada penyebab karies. pH
mulut yang rendah membuat mirkroorganisme ini berkembang lebih cepat. Bakteri-bakteri
yang berperan pembentukan karies akan merubah asam laktat yang mmenurunkan pH mulut
yang akan menyebabkan demineralisasi enamel berlanjut menjadi karies gigi.
2.6. Jelaskan peran exfoliative cytology, biopsy, fine needle aspiration untuk
mendiagnosis kasus di atas (disertai gambar).
Sitologi eksfoliatif
Sitologi eksfoliatif merupakan prosedur non-invasif, cepat dan sederhana tanpa rasa
sakit, tanpa darah. Bertujuan untuk membantuk mendeteksi dini dan mendiagnosis lesi-lesi
jinak dan ganas. Secara fisiologis, sel-sel terutama yang berasal dari sel labil terus-menerus
terdeskuamasi karena jaringan tubuh mengalami pembaruan. Kelebihan dari eksfoliatif
sitologi diantaranya karena metode ini lebih mudah dan cepat untuk diagnosis penunjang
dibandingkan histopatologi. Metodenya antara lain dengan kerokan (scrap), sikatan (brush),
dan usapan (swab). Pada skenario, pasien dilakukan hanya sebatas mengetahui apakah sel
masih tergolong normal atau tidak. Pada saat terjadi perubahan ke arah keganasan, struktur
komponen sel tersebut akan berubah sehingga dapat diidentifikasi dan dibedakan dengan
yang normal.
FNAB (Fine Needle Aspiration)
diagnosis yang diketahui, terutama dengan penyakit metastasis, aspirasi jarum halus dari
kelenjar getah bening dapat digunakan untuk menentukan penanda genetik atau molekuler
yang menunjukkan kanker rentan terhadap perawatan kemoterapi atau biologis tertentu.
Aspirasi jarum halus dapat digunakan untuk menyedot isi abses untuk mengobatinya bila
dikombinasikan dengan antibiotik.
Biopsi
Biopsi ialah tindakan diagnostic yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan
atau sel untuk dianalisis di laboratorium menggunakan mikroskop. Biopsi dapat memberikan
informasi pada para klinikus tentang tanda-tanda kelainan yang akan menjadi ganas dan ada
kencenderungan yang besar untuk menyebar ke bagian yang lebih luas, serta biopsi juga
berfungsi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan diagnosa karena dalam
menentukan diagnosa tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis semata.
2.7. Jelaskan farmakologi obat kumur (pengertian, kandungan dan khasitas, efek
samping)! Menurut saudara mengapa luka pada lidah tersebut tidak sembuh-sembuh
meskipun telah menggunakan obat kumur.
Antimikrobial: mengurangi plak, gingivitis, serta peradangan gusi pada tahap awal,
serta membunuh bakteri penyebab bau mulut.
Zat pembasmi bau mulut: menonaktifkan senyawa penyebab bau mulut.
Astringent salt: bahan penyamar bau mulut.
Flouride: membantu mencegah karang gigi dan gigi berlubang.
Peroksida: membantu mencegah kemunculan noda pada permukaan gigi.
Antiseptik seperti klorheksidin glukonat atau hexetidine
Zat perisa seperti sorbitol, sukralosa, sodium saccharin.
Obat kumur antiseptik yang digunakan oleh pasien hanya membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, virus dan protozoa. Namun,
hanya untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut selain sikat gigi rutin dan juga tidak
dapat memengaruhi mutasi sel-sel ganas. Kemudian ulkus di lidah yang masih terekspos oleh
gigi 46 karies sulit untuk sembuh tanpa penanganan dari dokter gigi. Pasien tersebut
diberikan obat kumur anti bakteri dapat diberikan sebagai terapi simtomatik setelah
dilakukannya biopsy histologi. Obat kumur antibakteri diberikan untuk meningkatkan
kebersihan mulut pasien.
2.8. Jelaskan pengertian tentang terapi rasional dan jenis-jenis cara pemberian obat
(CPO) serta keuntungan dan kerugiannya.
Terapi rasional atau penggunaan obat secara rasional menurut WHO ialah apabila
pasien menerima obat yang tepat untuk kebutuhan klinis, dalam dosis yang memenuhi
kebutuhan untuk jangka waktu yang cukup, dan dengan biaya yang terjangkau baik untuk
individu maupun masyarakat.
PENUTUP
Faktor utama yang berperan terhadap timbulnya karsinoma lidah adalah penggunaan
tembakau dan alkohol dalam jangka waktu lama. Faktor lain adalah infeksi virus papiloma
dan faktor gigi serta mulut. Berdasarkan kasus diatas, penyebab dari iritasi kronik yang
terjadi pada pinggir lidah pasien merukan akibat kebiasaan merokok dan orah hygiene yang
buruk.
Ulkus yang tidak sembuh-sembuh menjadi indikasi utama terdapatnya sel abnormal
pada lidah. Karsinoma lidah ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Daerah
rongga mulut, khususnya lidah mempunyai saluran limfe yang sangat banyak sehingga
kanker disini cepat metastasis regional berupa pembesaran kelenjar getah bening leher
peringkat pertama (submental dan submandibula) dan peringkat kedua (lnn. subdigastrik dan
jugulokarotid). Karsinoma lidah mudah metastasis ke kelenjar getah bening regional.
Kelenjar getah bening leher Karsinoma lidah mudah metastasis ke kelenjar getah bening
regional. Dalam menegakkan diagnosis ada beberapa metode yang bisa dilakukan yaitu
exfoliative cytology dan biopsy.
Dalam kasus diatas, digunakan teknik brushing dan fine needle aspiration biopsy.
Aspirasi jarum halus (AJH) merupakan salah satu pemeriksaan biopsi sitology. Teknik AJH
ini sederhana, cepat, minimal invansif, nyaman bagi pasien dan aman dilakukan serta
memiliki resiko rendah erhadap infeksi dan kerusakan jaringan. Obat kumur hanya
membunuh bakteri dan virus di rongga mulut dan hanya meningkatkan kebersihan selain dari
sikat gigi rutin. Obat kumur tidak bisa mengobati luka ulkus di lidah karena sudah bermutasi
menjadi sel ganas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Driemel, O., Kunkel, M., Hullmann, M., Eggeling, F., Müller-Richter, U., Kosmehl, H.
and Reichert, T. (2007). Diagnosis of oral squamous cell carcinoma and its precursor lesions.
JDDG, [online] 5(12), pp.1096-1100. Dapat diakses pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18042091 [Diakses pada 19 September 2022]
2. Anshary MF, Cholil. Gambaran pola kehilangan gigi sebagian pada masyarakat desa
guntung ujung kabupaten banjar. Dentino (Jur. Ked. Gigi) 2014; 2 (2): 138 – 143.
3. Kim MP, Lozano G. Mutant p53 partners in crime. Cell Death and Differentiation. 2018;
15: 161-8.
4. Liu J, Zhang C, Feng Z. Tumor suppressor p53 and its gain-of-function mutants in cancer.
Acta Biochimica et Biophysica Sinica. 2013; 46 (3): 170–9.
5. Wahayuni SS, Kentjono WA. Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma Lidah. Jurnal
THT2012;5(1):44-61.
6. Rasyid, S.R., Wulan, A.J., & Prabowo, A.Y. Diagnosis dan Tata Laksana Limfadenopati.
2018
8. Utami ER. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. El-Hayah 2011; 1(4): 191- 198
9. Zul Hendry, cara Pemberian Obat beserta Keuntungan dan Kerugiannya. 2021. Cara
Pemberian Obat Beserta Keuntungan dan Kerugiannya - Repro Note diakses pada tanggal 19
September 2022.
10. Agustin, Sienny. Manfaat Obat Kumur dan Efek Samping yang Dapat Terjadi. Manfaat
Obat Kumur dan Efek Samping yang Dapat Terjadi - Alodokter
11. Noya, Allert Benedicto Ieuan. Obat Kumur Tidak Hanya untuk Bau mulut. Obat Kumur
Tidak Hanya untuk Bau Mulut - Alodokter