Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STUDI PERILAKU KOMSUMEN

Hubungan Kognisi, Afeksi , Perilaku & Lingkungan Konsumen

Oleh
Kelompok 5:
Nindalany Rahti (192210708)
Yummiarsih (192210727)

Dosen Pembimbing:
1. Zulkifli, S.KM, M.Si
2. DR. Hermita Bus Umar SKM. Mkes

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3B


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Kognisi, Afeksi,
Perilaku & Lingkungan Konsumen”. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Studi
Perilaku Komsumen. Makalah ini kami susun agar para pembaca bisa menambah
pengetahuannya tentang Studi Perilaku Komsumen.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu dosen yang telah membimbing
dan membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan kami mohon maaf atas kekurangan
makalah yang dibuat ini.

Kami sangat mengharapkan kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya.

Padang, 20 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan Kognisi, Afek, Perilaku & Lingkungan Konsumen .................3


B. Hubungan antar elemen .............................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................6
B. Saran...........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efeksi merupakan Perasaan atau emosi kita terhadap suatu objek tertentu. Biasanya
diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka. Pada umumnya keyakinan konsumen
akan suatu produk atau jasa melekat erat dengan perasaannya. Emosi yang melekat pada
keyakinan konsumen sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi internal individunya. Jelasnya
perasaan suka atau tidak suka ini banyak ditentukan dari keyakinan konsumen, namun belum
tentu setiap konsumen yang memiliki keyakinan yang sama akan menunjukkan emosi yang
sama. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki situasi dan kondisi latar
belakang yang berbeda. Perasaan yang merupakan hasil evaluasi dari atribut produk ini dapat
juga mempengaruhi keyakinan konsumen bahkan bisa mengubah keyakinannya (Ferrinadewi,
2008).

Kognisi mengacu pada suatu proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan
dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Misalnya, termasuk di dalamnya adalah
pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya dan yang tertanam pada ingatan atau
pemikiran mereka. Termasuk juga di dalamnya proses psikologis yang terkait dengan pemberian
perhatian dan pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu,
pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Sementara berbagai aspek kognisi
adalah proses berpikir alam sadar, dimana proses kognisi dilakukan secara sadar dan otomatis.

Peter dan Olson (1999) mengatakan bahwa lingkungan konsumen adalah the environment
refers to all the physical and social characteristic of a consumer’s external world including
physical objects (product and stores), spatial, relationship (location of stores and product in
stores), and social behaviour of other people (who is around and what they are doing).
Lingkungan konsumen terdiri dua jenis, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik.
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang ada pada masyarakat yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial adalah

1
orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang
tersebut yang akan mempengaruhi dalam pembelian produk.

Menurut pakar John C. Mowen dan Michael Minor (2002) mereka mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran
yang melibatkan suatu perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel mereka menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta
mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. (Rangkuti, 2002) Menurut Engel,
Blackwell dan Miniard (2000), menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang
terkait langsung dan terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan
jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

B. Rumusan masalah
a. Apa Hubungan Kognisi, Afek, Perilaku & Lingkungan Konsumen?
b. Apa Hubungan antar elemen?

C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui apa Hubungan Kognisi, Afek, Perilaku & Lingkungan Konsumen
b. Untuk mengetahui apa Hubungan antar elemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Kognisi, Afeksi

Hubungan timbal balik lebih mencerminkan fenomena riil dalam proses pengambilan
keputusan konsumen dari pada hubungan satu arah atau sebab akibat. Secara umum, sebagian
besar pendekatan mengacu pada hubungan satu arah sebab dan akibat. Misalnya, beberapa
periset kognitif hanya pada dampak kausal dari faktor kognitif pada perilaku, sementara
beberapa periset lainnya berorientasi perilaku berfokus hanya pada dampak kausal lingkungan
pada perilaku. Meskipun pendekatan satu arah tersebut memiliki nilai, pendekatan ini dapat
membuat para periset dan pemasar strategis melupakan hubungan lain yang ada antara afeksi dan
kognisi, perilaku, dan lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini dipercaya bahwa akan sangat
berguna untuk memandang hubungan antara elemenelemen ini sebagai suatu interaksi yang
berkesinambungan, yang disebut sebagai penetapan timbal balik (resiprocal determinism).
Hubungan Timbal balik akan mengacu pada aksi saling menguntungkan di antara banyak faktor,
dan penetapan mengindikasikan dampak yang diakibatkan oleh faktor tersebut.

Dengan demikian penetapan timbal balik berarti setiap elemen pada model menyebabkan
elemen lain, dan sebaliknya, disebabkan oleh elemen lainnya, biasanya dalam suatu urutan
kejadian yang berkesinambungan. Contoh: selera pribadi melibatkan afeksi dan kognisi;
menonton You Tube di internet adalah sumber informasi, dan acara ketersediaannya adalah
bagian dari lingkungan sosial. Berdasarkan contoh di atas, digambarkan adanya hubungan satu
arah yang mungkin di antara afeksi, kognisi, perilaku, dan lingkungan. Jelaslah bahwa setiap
elemen dari model mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen yang lain; dengan demikian
mereka ditetapkan secara timbal balik. Oleh karena itu, hubungan satu arah sebab akibat yang
sederhana pun tidak mampu memberikan penjelasan lengkap bahkan untuk kejadian sederhana.
Pasti selalu ada keragaman interaksi kausal yang terlibat (Peter dan Olson, 1999).

Menurut Peter dan Olson (1999) empat hal penting dapat dibuat mengenai penetapan
timbal balik dan hubungan antara elemen pada model.

3
1. Analisis menyeluruh perilaku konsumen harus mempertimbangkan ketiga elemen
tersebut secara keseluruhan. Penjabaran perilaku konsumen didasarkan pada satu atau
dua elemen tidaklah lengkap. Contohnya, menyatakan bahwa afeksi dan kognisi
menyebabkan perilaku berarti meniadakan pengaruh lingkungan, menyepelekan sifat
dinamis perilaku konsumen, dan dapat membuat strategi pemasaran menjadi kurang
efektif.
2. Pentingnya menyadari bahwa sebagian dari ketiga elemen tersebut dapat menjadi titik
awal analisis konsumen. Pada contoh nonton televisi, analisis dimulai dengan selera
konsumen dengan perilaku menonton TV atau dengan lingkungan program televisi.
Meskipun demikian, karena pemasar kadangkala tertarik untuk mempengaruhi
perilaku, analisis konsumen seringkali harus dimulai dengan berfokus pada perilaku.
3. Model bersifat dinamis; memandang perilaku konsumen sebagai suatu proses
perubahan yang berkelanjutan. Mungkin kita dapat memberikan penjabaran yang baik
tentang konsumen berdasarkan elemen tersebut pada suatu waktu, tetapi pada saat
yang bersamaan sebagian dari elemen tersebut mungkin telah berubah. Oleh karena
itu, hasil dari riset konsumen seringkali dengan cepat menjadi basi.
4. Model dapat diterapkan pada berbagai tingkatan analisis. Yaitu, dapat digunakan
untuk menjelaskan hubungan serta perubahan diantara afeksi dan kognisi, perilaku,
serta lingkungan untuk seorang konsumen, satu grup konsumen (misalnya suatu
target pasar tertentu), atau untuk masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, kita
percaya bahwa model tersebut adalah model umum yang dapat diterapkan pada
berbagai macam permasalahan pemasaran dengan baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model perilaku konsumen dengan bentuk
hubungan timbal balik terdapat exogenous variables yang terdiri dari proses pengamatan
(perceptual processes) dan proses belajar (learning processes).

4
B. Hubungan antar elemen

Diagram diatas ini lebih ditekankan bahwa setiap sistem dapat tanggap terhadap hasil dari
sistem yang lain. Misalnya, tanggapan afektif (emosi, perasaan, atau suasana hati) yang
menghasilkanoleh sistem afektif setelah menanggapi rancangan lingkungan dapat diinterpretasi
oleh sistem kognitif.

Secara umum hubungan antar elemen ada dua benuk, yaitu hubungan satu arah sebab
akibat dan hubungan timba-balik (Peter dan Olson, 1999). Hubungan sebab akibat berfokus pada
dampak kausal, misalnya hubungan antara kognitif dan perilaku, dampak kausal lingkungan pada
perilaku. Bentuk interaksi yang berkesinambungan atau penetapan timbal-balik menjelaskan
hubungan secara simultan dari keseluruhan elemen (efeksi dan kognisi, perilaku, lingkungan sert
a strategi pemasaran).

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas model perilaku konsumen dengan bentuk hubungan


timbal balik terdapat exogenous variables yang terdiri dari proses pengamatan (perceptual
processes) dan proses belajar (learning proce Secara umum hubungan antar elemen ada dua
benuk, yaitu hubungan satu arah sebab akibat dan hubungan timba-balik (Peter dan Olson, 1999).

Hubungan sebab akibat berfokus pada dampak kausal, misalnya hubungan antara kognitif
dan perilaku, dampak kausal lingkungan pada perilaku. Bentuk interaksi yang berkesinambungan
atau penetapan timbal-balik menjelaskan hubungan secara simultan dari keseluruhan elemen
(efeksi dan kognisi, perilaku, lingkungan serta strategi pemasaran).sses).

B. Saran

Setelah melakukan penulisan makalah ini, diharapkan penulis dapat lebih menambah
literatur sehingga bisa memberikan lebih banyak informasi kepada pembaca. Dan diharapkan
kepada penulis dan pembaca dapat memahami isi dari makalah yang disusun.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dwiastuti,Rini, dkk. 2012. Ilmu prilaku konsumen (e-book). Malanh : UB


(UniversitasBrawijaya) press. (Diakses tanggal 15 februari 2018)
Ginting M. Perilaku Konsumen. 2019;(December).

7
Soal – soal

1. Berdasarkan modul ada beberapa pendekatan konsumen dengan lingkungan, yang terbagi
dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro Lingkungan mikro adalah…
a. Lingkungan yang jauh dengan konsumen
b. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen
c. Lingkungan yang sangat dekat yang memiliki interaksi langsung dengan
konsumen
d. Lingkungan yang baik untuk konsumen

2. Ada beberapa pendekatan konsumen dengan lingkungan , yang terbagi dalam lingkungan
makro dan lingkungan mikro. Yang termasuk kedalam lingkungan mikro adalah…
a. Keluarga yang tinggal dengan konsumen
b. Interaksi jauh dengan konsumen
c. Lingkungan fisik
d. Segala sesuatu yang berada disekitar konsumen

3. Elemen utama model disebutkan bahwa terdapat empat elemen utama dalam kerangka kerja
konseptual perilaku konsumen, yaitu…
a. Sistem politik, hukum, lingkungan, sosial dan budaya
b. Efeksi dan kognisi, perilaku, lingkungan dan strategi pemasaran
c. Produk, toko, lokasi toko, strategi pemasaran
d. Efeksi dan kognisi, perilaku, ekonomi, strategi pemasaran

4. Pendekatan konsumen dengan lingkungan yaitu lingkungan fisik, dimana merupakan segala
sesuatu yang berada disekitar konsumen, bisa berbentuk…
a. Lingkungan
b. Produk dan toko
c. Perilaku dan lingkungan
d. Strategi pemasaran

8
5. Pendekatan konsumen dengan lingkungan lainnya seperti lingkungan (environment) yang
memiliki pendekatan secara rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia luar
konsumen. Yang termasuk didalamnya ialah…
a. Tempat dan lingkungan
b. Perilaku dan toko
c. Objek atau aktivitas
d. Tempat dan benda-benda

6. Hubungan antar elemen kognisi, afektif dan lingkungan ditekankan bahwa setiap sistem
dapat merespons terhadap hasil dari system yang lain. Misalnya seperti tanggapan afektif
yang dihasilkan oleh system afektif setelah menanggapi ransangan lingkungan dapat
diinterpretasi oleh system kognitif. Tanggapan afektif berupa…
a. Pengetahuan, emosi dan kepercayaan
b. Emosi, evaluasi dan arti
c. Emosi, perasaan dan suasana hati
d. Emosi, suasana hati dan arti

7. Perbedaan dari elemen afeksi dan kognisi yaitu…


a. Afeksi melibatkan objek sedangkan kognisi subjek
b. Afeksi melibatkan perasaan sedangkan kognisi pikiran
c. Afeksi melibatkan lingkungan sedangkan kognisi perilaku
d. Afeksi melibatkan sikap sedangkan kognisi kepercayaan

8. Pada kerangka kerja perilaku konsumen Model Perilaku Konsumen Industri dari Engel,
Kollat dan Blackwell. Urutan komponen proses pengambilan keputusan ada lima tahap
yaitu…
a. Pengenalan masalah, penelurusan informasi, evaluasi alternative, pilihan dan
hasil.
b. Penelusuran informasi, pengenalan masalah, pilihan dan hasil, evaluasi
c. Evaluasi, penelusuran informasi, pilihan dan hasil, pengenalan masalah

9
d. Pilihan dan hasil, evaluasi, penelusuran informasi, pengenalan masalah
9. Pengambilan keputusan Model Perilaku Konsumen dari Francesco Nicosia melibatkan firma.
Firma akan mempengaruhi perilaku kosnumen dan sebaliknya. Model ini dibagi menjadi
empat lapangan. Pada lapangan 1 merupakan…
a. Suatu keputusan membeli seba sebagai suatu pemilihan alternatif yang diambil
b. Usaha pencarian informasi
c. Penyimpanan kesan mengenai pengalaman
d. Meliputi arus berita dari firma kepada atau penyampaian pesan.

10. Pengambilan keputusan Model Perilaku Konsumen dari Francesco Nicosia melibatkan firma.
Firma akan mempengaruhi perilaku kosnumen dan sebaliknya. Model ini dibagi menjadi
empat lapangan. Merupakan usaha pencarian informasi dan evaluasi informasi yang diterima
mengenai produk termasuk ke lapangan nomor…
a. 3
b. 4
c. 1

10

Anda mungkin juga menyukai