ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
1 Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Pasal 18 Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Landasan konstitusional pengaturan
Dasar Negara Republik Indonesia ayat (1) Dasar Negara Republik Indonesia negara atas ruang termaktub di dalam
Tahun 1945; Mner Deny\ Tahun 1945. Ketentuan Pasal 18 ayat beberapa pasal Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 18 (6) UUD NRI 1945, menentukan
ayat 2 Pemerintahan daerah berhak Pertama, secara politik penataan ruang
menetapkan peraturan daerah dan berakar pada amanat Pasal 1 ayat (1) yang
Pasal 33 peraturan-peraturan lain untuk menyatakan bahwa "Negara Indonesia adalah
(ayat) 3 melaksanakan otonomi dan tugas negara kesatuan yang berbentuk Republik.
pembagian negara yang diatur dalam penataan ruang juga berakar pada Pasal 18
Pasal 18 ayat (6) UUD NRI 1945, ayat (1) yang menyatakan bahwa "NKRI
atas maka Pemerintah Daerah Kota provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tipe-tipe provinsi, kabupaten, dan kota
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Paradigma baru yang diletakkan oleh itu mempunyai pemerintahan daerah, yang
UUD 1945 setelah dilakukan diatur oleh UU”.
perubahan terkait kewenangan
pemerintahan daerah, yaitu: Ketiga dari segi ekonomi bersumber pada
1. Pemerintah daerah di susun dan Pasal 33 ayat (3), yang menyebutkan bahwa
dijalankan berdasarkan prinsip (asas) "Bumi air dan kekayaan alam yang
otonomi dan tugas pembantuan. terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
2. Pemerintahan daerah dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
disusun dan dijalankan kemakmuran rakyat".
berdasarkan prinsip otonomi Selanjutnya pengaturan kebijakan tata ruang
yang seluas-luasnya:
3. Pemerintah daerah Pada prinsipnya kebijakan tentang penataan
Sedangkan ruangyang produktif mengandun
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
g pengertian bahwa proses produksi dan
distribusi berjalan secara efisien sehingga
mampu memberikan nilai tambah ekonomi
untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus
meningkatkan daya saing.
Sementara berkelanjutan mengandung
pengertian dimana kualitas lingkungan fisik
dapat dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan
generasi saat ini, namun juga generasi yang
akan datang.
Pasal 33
(1) Kepala Daerah menyelenggarakan
dan bertanggung jawab atas
perencanaan pembangunan Daerah
didaerahnya.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun (3) Daerah, antar-ruang, antar-waktu, Pengertian otonomi yaitu kebebasan
2014 tentang Perubahan Atas antar-fungsi pemerintah maupun bergerak yang diberikan kepada daerah
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Undang-Undang Nomor 27 Tahun Pasal 16 antara Pusat dan Daerah otonom untuk mengurus kepentingan
2007 tentang Pengelolaan Wilayah ayat (1) Menjamin keterkaitan dan konsistensi penduduk, atas prakasa sendiri, dengan kata
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antara perencanaan, penganggaran, lain, otonomi yaitu kebebasan untuk
(Lembaran Negara Republik pelaksanaan, dan pengawasan. membuat keputusan sendiri, dengan tetap
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Mengoptimalkan partisipasi menghormati
Tambahan Lembaran Negara masyarakat
Republik Indonesia Nomor 5290); Menjamin tercapainya penggunaan Perundang-undangan di atasnya.
Mner Deny sumber daya secara efisien, efektif, UU No. 23 Tahun 2014 tentang
berkeadilan, dan berkelanjutan Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat (5)
mendefinisikan Otonomi daerah yaitu hak,
wewenang dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri
Pasal 6 urusan pemerintahan dan kepentingan
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan masyarakat setempat sesuai dengan
Pulau-Pulau Kecil sebagaimana perundang-undangan yang berlaku.
dimaksud dalam Pasal 5 wajib
dilakukan dengan cara
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
mengintegrasikan kegiatan: Bahwa daerah otonom yaitu kesatuan
a) antara Pemerintah dan masyarakat hukum yang mempunyai batas
Pemerintah Daerah; -batas wilayah yang berwenang mengatur
b) antar-Pemerintah Daerah; dan mengurus urusan pemerintahan dan
c) antarsektor; kepentingan masyarakat setempat menurut
d) antara Pemerintah, dunia prakasa sendiri berdasarkan aspirasi
usaha, dan Masyarakat; masyarakat dalam sistem Negara
e) antara Ekosistem darat dan Kesatuan.
Ekosistem laut; dan
f) antara ilmu pengetahuan dan Dalam penyelenggaraan otonomi daerah
prinsip-prinsip manajemen. ada tiga asas yang diterapkan yaitu
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
Perencanaan
Bagian Kesatu Umum Tugas Pembantuan adalah: Penugasan dari
Pasal 7 Pemerintah kepada daerah dan /atau desa,
(1) Perencanaan Pengelolaan Wilayah dari pemerintah provinsi kepada kabupaten,
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Pesisir dan PulauPulau Kecil kota, dan atau desa serta dari pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal kabupaten atau kota kepada desa untuk
5, terdiri atas: melaksanakan tugs tertentu.
a. Rencana Strategis Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dekonsentrasi
yang selanjutnya disebut Yaitu pelimpahan sebagian wewenang
RSWP-3-K; pejabat tingkat pusat kepada pejabat di
b. Rencana Zonasi Wilayah Wilayah negara.
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
yang selanjutnya disebut Oleh karena itu, di daerah terdapat suatu
RZWP-3-K; wilayah yang merupakan wilayah kerja
6 1. Undang-Undang Nomor 11 Pasal 1 Pasal 1 angaka 1 Termuat dalam unsur peta dasar yakni unsur
Tahun 2010 tentang Cagar angka 1 Cagar Budaya adalah warisan budaya perairan meliputi badan air (air permukaan)
Budaya (Lembaran Negara bersifat kebendaan berupa Benda dan peta rencana struktur ruang jaringan
Republik Indonesia Tahun Pasal 1 Cagar Budaya, Bangunan Cagar sumberd aya air dan peta rencana pola ruang
2010 Nomor 130, Tambahan Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Lembaran Negara Republik angka 6 Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar sebagai zona badan air.
Indonesia Nomor 5168); Budaya di darat dan/atau di air yang
Mner Deny Pasal 1 perlu dilestarikan keberadaannya
angka 26 karena memiliki nilai penting bagi
sejarah, ilmu pengetahuan,
Pasal 9 pendidikan, agama, dan/atau
Pasal 10 kebudayaan melalui proses
Pasal 11 penetapan.
Pasal 1 angka 6
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan
ruang geografis yang memiliki dua
Situs Cagar Budaya atau lebih yang
letaknya berdekatan dan/atau
memperlihatkan ciri tata ruang yang
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
khas.
Pasal 10
Satuan ruang geografis dapat
ditetapkan sebagai Kawasan Cagar
Budaya apabila: a. mengandung 2
(dua) Situs Cagar Budaya atau lebih
yang letaknya berdekatan; b. berupa
lanskap budaya hasil bentukan
manusia berusia paling sedikit 50
(lima puluh) tahun; c. memiliki pola
yang memperlihatkan fungsi ruang
pada masa lalu berusia paling sedikit
50 (lima puluh) tahun; d.
memperlihatkan pengaruh manusia
masa lalu pada proses pemanfaatan
ruang berskala luas; e.
memperlihatkan bukti pembentukan
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
lanskap budaya; dan f. memiliki
lapisan tanah terbenam yang
mengandung bukti kegiatan manusia
atau endapan fosil.
Pasal 11
Benda, bangunan, struktur, lokasi,
atau satuan ruang geografis yang
atas dasar penelitian memiliki arti
khusus bagi masyarakat atau
bangsa Indonesia, tetapi tidak
memenuhi kriteria Cagar Budaya
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 sampai dengan Pasal 10
dapat diusulkan sebagai Cagar
Budaya
7 1. Undang-Undang Nomor 12 Pasal 1 Pasal 1 Pembentukan peraturan perundang-undangan
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Tahun 2011 tentang angka 1, 2 didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12
Pembentukan Peraturan dan angka 1. Pembentukan Peraturan Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan 8. Perundang-undangan adalah Perundang-Undangan sebagaimana telah
(Lembaran Negara Republik pembuatan Peraturan diubah dengan Undang-Undang Nomor 15
Indonesia Tahun 2011 Nomor Pasal 8 ayat Perundang-undangan yang Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-
82, Tambahan Lembaran 2 dan 2 mencakup tahapan Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Negara Republik Indonesia perencanaan, penyusunan, Pembentukan Peraturan Perundang-
Nomor 5234), sebagaimana Pasal 44 pembahasan, pengesahan atau Undangan.
telah diubah dengan Undang- penetapan, dan
Undang Nomor 15 Tahun pengundangan.
2019 tentang Perubahan atas 2. Peraturan Perundang- Bahwa untuk memenuhi kebutuhan
Undang-Undang 12 Tahun undangan adalah peraturan masyarakat atas peraturan perundang-
2019 tentang Pembentukan tertulis yang memuat norma undangan yang baik, perlu dibuat peraturan
Peraturan Perundang- hukum yang mengikat secara mengenai pembentukan peraturan perundang-
Undangan (Lembar Negara umum dan dibentuk atau undangan yang dilaksanakan dengan cara dan
Republik Indonesia Tahun ditetapkan oleh lembaga metode yang pasti, baku, dan standar yang
2019 Nomor 183, Tambahan negara atau pejabat yang mengikat semua lembaga yang berwenang
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Lembaran Negara Republik berwenang melalui prosedur membentuk peraturan perundang-undangan.
Indonesia Nomor 6398); yang ditetapkan dalam
Mner Deny Peraturan Perundang-
undangan.
Pasal 1 angka 8
8. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dengan persetujuan
bersama Bupati/Walikota.
Pasal 44
(1) Penyusunan Naskah
Akademik Rancangan
Undang-Undang dilakukan
sesuai dengan teknik
penyusunan Naskah
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Akademik.
(2) Ketentuan mengenai teknik
penyusunan Naskah
Akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari
Undang-Undang ini.
8 1. Peraturan Pemerintah Republik Pasal 2 ayat Pasal 2 Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah
Indonesia Nomor 38 Tahun (1) (1) Urusan pemerintahan terdiri
2007 tentang Pembagian atas urusan pemerintahan Kewenangan Daerah mencakup kewenangan
Urusan Pemerintahan Antara yang sepenuhnya menjadi dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali
Pemerintah, Pemerintahan Pasal 7 kewenangan Pemerintah dan kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
Daerah Provinsi dan Huruf e urusan pemerintahan yang pertahanan keamanan, peradilan, moneter
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
Pemerintah Kabupaten/Kota dibagi bersama antar dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang
(Lembaran Negara Republik tingkatan dan/atau susunan lain.
Indonesia Tahun 2007 Nomor pemerintahan. Kewenangan bidang lain tersebut meliputi
82, Tambahan Lembaran kebijakan tentang perencanaan nasional dan
Negara Republik Indonesia pengendalian pembangunan nasional secara
Nomor 4737); Mner Deny Pasal 7 huruf e makro, dana perimbangan keuangan, sistem
administrasi negara dan lembaga
Urusan Pemerintahan yang Menjadi perekonomian negara, pembinaan dan
Kewenangan Pemerintahan Daerah pemberdayaan sumber daya manusia,
pendayagunaan sumber daya alam serta
e. penataan ruang
teknologi tinggi yang strategis, konservasi,
dan standardisasi nasional.
9 1. Peraturan Menteri Dalam Pasal 1 Ketentuan Umum Pembentukan produk hukum daerah tetap
Negeri Republik Indonesia angka Pasal 1 harus merujuk pada Program Legislasi
Nomor 80 Tahun 2015 tentang 1,2,3,dan 4. 1. Daerah adalah Provinsi dan Daerah (Prolegda) yang merupakan
Pembentukan Produk Hukum Kabupaten/Kota. instrumen untuk merencanakan pembentukan
Daerah; Mner Deny Pasal 4 2. Kepala Daerah adalah Gubernur Perda. Prolegda tidak hanya menjadi pijakan
ayat (1) dan Bupati/Walikota. bagi pembentukan Perda, tetapi juga bagi
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, produk hukum daerah lainnya yang bersifat
Pasal 6 ayat yang selanjutnya disingkat DPRD pengaturan.
(6) adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah provinsi dan kabupaten/kota Produk hukum daerah meliputi berbagai
sebagai unsur penyelenggara produk pengaturan atau penetapan
pemerintahan daerah. (keputusan). Yang termasuk bentuk
4. Peraturan Daerah Provinsi atau pengaturan adalah Peraturan Daerah atau
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
nama lainnya dan Peraturan Daerah dengan nama lain disebut Peraturan Kepala
Kabupaten/Kota atau nama lainnya, Daerah, Peraturan Bersama Kepala Daerah,
yang selanjutnya disebut perda adalah dan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
peraturan perundang-undangan yang Daerah (DPRD).
dibentuk oleh DPRD dengan
persetujuan bersama kepala daerah. Sedangkan yang berbentuk keputusan
meliputi Keputusan Kepala Daerah,
Pasal 4 Keputusan DPRD, Keputusan Pimpinan
(1) Perda sebagaimana dimaksud DPRD, dan Keputusan Badan Kehormatan
dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas: Badan DPRD. Pemerintah Daerah (Pemda)
a. perda provinsi; dan mempunyai kewenangan membentuk produk
b. perda kabupaten/kota. hukum daerah untuk menjalankan otonomi
daerah, tugas pembantuan atau untuk
(2) Perda memuat materi muatan: menyelesaikan masalah khusus di daerahnya.
a. penyelenggaraan otonomi daerah
dan tugas pembantuan; dan Salah satu kewenangan yang ada pada Pemda
b. penjabaran lebih lanjut ketentuan adalah yang terkait dengan masyarakat
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
peraturan perundang-undangan yang hukum adat. Sesuai dengan peraturan
lebih tinggi. perundang-undangan yang berlaku, Pemda
dapat membentuk produk hukum daerah
terkait dengan kelembagaan adat, peradilan
Pasal 4 adat dan hukum adat, wilayah, tanah, hutan
(6) Perda kabupaten/kota adat dan sumber daya alam lainnya,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) keberadaan masyarakat hukum adat, desa
huruf b memuat materi muatan untuk adat dan kelembagaan pelaksana produk
mengatur: hukum daerah mengenai masyarakat hukum
a. kewenangan kabupaten/kota; adat.
b. kewenangan yang lokasinya dalam
daerah kabupaten/kota; Dengan adanya kewenangan yang dimiliki
c. kewenangan yang penggunanya oleh Pemda tersebut, maka Pemda diberikan
dalam daerah kabupaten/kota; kekuasaan untuk menuangkan pengakuan dan
d. kewenangan yang manfaat atau perlindungan masyarakat hukum adat dalam
dampak negatifnya hanya dalam produk hukum daerah yang dibentuknya.
daerah kabupaten/kota; dan/atau Dengan mengelaborasi urusan pemerintahan
ANALISIS
PASAL
NO DASAR HUKUM DAN
MUATAN KETERANGAN
AYAT
TERKAIT
yang menjadi kewenangan Pemda, maka
materi muatan produk hukum daerah bisa
sangat luas.
e. kewenangan yang penggunaan
sumber dayanya lebih efisien apabila Sehingga tidak seharusnya Pemda
dilakukan oleh daerah mempersempit kewenangannya sendiri dalam
kabupaten/kota. menuangkan materi muatan dalam produk
hukum daerah. Hal ini dimaksudkan agar
produk hukum daerah tersebut menjadi solusi
dari berbagai permasalahan penataan ruang
10 1.
11
12 1.
13