Disusun Oleh:
Maghfiratun Nuraini
20902000034
a. Airway :
- klien terpasang ETT ukuran 4, terdapat secret, tidak terdapat kebocoran pada
ETT, dan ETT tidak terlipat
b. Breathing :
- Trigger / sensitifitas : 5
- PEEP : 6
- Fi02 : 75 %
- edema : terdapat edema pada ekstremitas bawah dengan pitting edema derajat 2
sedalam 3-5 mm dengan waktu kembali 5 detik.
d. Disability
- Kesadaran : Sporocoma
- GCS : E1M2Vet
e. Exposure
3. ALASAN DIRAWAT
Klien awalnya dirawat di Baitul Izzah 2 tanggal 14 Oktober 2021dengan keluhan nyeri
disebelah dada kiri dan apnea, diagnose awal STEMI dan Cardiomegali, kemudian mengalami
penurunan kesadaran dan kondisi mengalami perburukan, sehingga pada tanggal 23 Oktober
2021 dipindah ke ruang ICU
Anak klien mengatakan bahwa klien tidak mengetahui penyakit yang diderita klien
Anak klien mengatakan tidak ada yang menderita hipertensi, DM maupun penyakit
lainnya
Klien tampak terpasang ETT, klien tidak terlihat tidak nyaman karena klien
dalam kesadaran Sporocoma
a. Intake makanan
b. Intake cairan
3) Pola eliminasi
Pola aktivitas dan latihan klien terganggu karena harus tirah baring dengan
bantuan perawat
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah lama tidak melakukan hubungan
seksual.
8. PEMERIKSAAN FISIK
8.11.Keadaan Umum : Sporocoma 8.1.13 Dada : simetris
Perkusi : pekak
8.1.18 Genitalia :
AMPICILLIN R
AMOXICILLIN R
AMOXICILLIN CLAVULANAT S
AMPICILLIN SULBACTAM S
SULBACTAM CEFOPERAZONE S
CEFOTAXIME S
PIPERACILLIN TAZOBACTAM S
CEFTRIAXONE S
CEFTAZIDIME S
CEFEPIME S
LEVOFLOXACIN S
CIPROFLOXACIN S
GENTAMICIN S
AMIKACIN S
FOSFOMYCIN S
MEROPENEM S
MOXIFLOXACIN S
SULPHAMETHOXAZOLE TRIMETH S
Keterangan S : Sensitif
I : Intermediet
R : Resisten
3. Pemeriksaan laboratorium
1) Lab Klinik
a. Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium (Na) L 132.0 135-147 mmol/L
Kalium (K) 4.90 3.5-5.0 mmol/L
Klorida (Cl) H 109.0 95-105 mmol/L
FiO2 90 %
PH (LL) 6.955 7.37-7.45 mmHg
PH (37 c) 6.950
PCO2 (H) 127.5 33-44 mmHg
PCO2 (37 C) 129.7
PO2 (L) 30.4 71.0-104.0 mmHg
PO2 (37 C) 31.2
SO2 % (L) 28.7 94-98 %
HCT 38.0 35.0-45.0 %
Hb 14,1 11,7-15,5 g/dL
BE (efc) (L) -3.5 -2.00-3.00 mmol/L
BE (b) (L) -5.5
SBC 18.7
HCO3 28.8 22.0-29.0 mmol/L
TCO2 (H) 32.7 23.0-27.0 mmol/L
A 516.7 mmHg
AADO2 486.4 mmHg
a/A 0.1
RI 15.6
Lactate 9.8 mmol/L
Calsium ++ 1.26 mmol/L
4. Terapi
Oral Injeksi Infus Syring Pump
CPG 1x25mg Furosemid 1x1mg RL 60tpm NE 7.8cc/j
Miniospi 1x80mg Prazotec 1x1mg Tutofusin 60tpm Raivas 5.25cc/j
10 ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Etiologi Ttd
Keperawatan
DS : - Penurunan Curah Perubahan Fira
DO : Jantung kontraktilitas
- KU Lemah (D.0008)
- RR : 12 x/menit
- HR : 65x/menit
- TD : 102/64 mmHg
- Calsium (L) 7.1 mmol/L
- edema pada ekstremitas
bawah dengan pitting edema
derajat 2 sedalam 3-5 mm
dengan waktu kembali 5
detik.
- Cardiomegaly (LV, LA, RA)
- Warna kulit pucat
- Terpasang bedsite monitor
DS : - Gangguan Perubahan Fira
DO : Pertukaran Gas membran
- PCO2 (H) 127.5 mmHg (D.0003) alveolus-kapiler
- PO2 (L) 30.4 mmHg
- pH (LL) 6.955
- RR : 12x/menit
- HR : 65x/menit
- Terdengar suara ronchi
- Bronchopneumonia bilateral,
disertai alveolar pulmonary
edema
- Terpasang ETT
- Sianosis di ekstremitas bawah
- Kesadaran menurun
DS : - Resiko perfusi Infark miokard Fira
DO : serebral tidak akut
- Kesadaran sporocoma efektif (D.0017)
- GCS E1M2Vet
- Reflek cahaya +/+
- Pupil isokor
- TD 102/64 mmHg
- S : 36oC
- RR : 12 x/menit
- HR : 65 x/menit
DS : - Intoleransi Ketidakseimban Fira
DO : aktivitas gan suplai dan
- HR : 65x/menit (D.0056) kebutuhan
- Klien bedrest total oksigen
- Posisi semi fowler
- ADL dibantu perawat
- Gambaran EKG aritmia
DS : - Gangguan Hambatan upaya fira
DO : penyapihan nafas
- RR : 12 x/menit ventilator
- HR : 65 x/menit (D.0002)
- Penggunaan otot bantu nafas
- Napas dangkal
- Nilai AGD (asidosis
respiratorik)
PCO2 (H) 127.5 mmHg
PO2 (L) 30.4 mmHg
pH (LL) 6.955
11 PRIORITAS MASALAH
1. Penurunan Curah Jantung bd Perubahan kontraktilitas (D.0008)
2. Gangguan Pertukaran Gas bd Perubahan membran alveolus-kapiler (D.0003)
3. Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d infark miokard akut (D.0017)
4. Intoleransi aktivitas bd Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056)
5. Gangguan penyapihan ventilator b.d hambatan upaya nafas (D.0002)
12 INTERVENSI
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan
1. 8-11-21 Penurunan Curah Jantung bd Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung (I.02075)
Perubahan kontraktilitas keperawatan 3x24 jam diharapkan
(D.0008) keadekuatan jantung memompa darah Observasi
- Identifikasi tanda gejala primer penurunan curah
meningkat dengan
jantung
- Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah
Kriteria hasil : jantung
- Monitor tekanan darah
- Kekuatan nadi meningkat - tekanan darah
- Edema menurun - Monitor intake dan output cairan
- Dipsnea menurun - Monitor saturasi oksigen
- Sianosis menurun Terapeutik
- Tekanan darah membaik - Posisikan klien semi-Fowler atau Fowler
- CRT membaik - Berikan diet jantung yang sesuai
- Berat badan membaik - Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen >94%
Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- Ajarkan klien dan keluarga mengukur intake dan
output cairan harian
Kolaborasi
- Pemberian obat oral
- Pemberian obat intravena
Terapeutik
Kolaborasi
2. 8-11-21 Gangguan Pertukaran Gas Setelah di lakukan tindakan Pemantauan Respirasi (l. 01014)
bd Perubahan membran keperawatan 3x24 jam di harapkan
alveolus-kapiler (D.0003) pertukaran gas meningkat dengan ObsObservasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Kriteria Hasil : - Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Dispnea menurun
- Auskultasi bunyi napas
- Bunyi nafas tambahan menurun - Monitor saturasi oksigen
- Pusing menurun - Monitor hasil x-ray toraks
- Penglihatan kabur menurun
- Nafas cuping hidung menurun Terapeutik
- PCO meningkat - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi klien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- PCO2 meningkat Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Kolaborasi
3. 8-11-21 Resiko perfusi serebral tidak Setelah di lakukan tindakan Manajemen peningkatan tekanan intrakranial (I.09325)
efektif b.d infark miokard keperawatan 3x24 jam di harapkan
akut (D.0017) perfusi serebral meningkat dengan Observasi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
kriteria hasil :
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
- Tingkat kesadaran meningkat - Monitor MAP, CVP, PAWP, PAP, ICP, CPP,
- Kognitif meningkat - Monitor gelombang ICP
- TIK menurun - Monitor status pernafasan
- Sakit kepala menurun - Monitor intake output cairan
- Nilai rata-rata TD membaik - Monitor cairan serebro-spinalis
- TD sistolik membaik
- TD diastolic membaik Terapeutik
- Reflex saraf membaik - Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Hindari maneuver valvasa
- Cegah terjadinya kejang
- Hindari penggunaan PEEP
- Hindari pemberian cairan IV hipotonik
- Atur ventilator agar PaCO2 optimal
- Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan
- Kolaborasi pemberian diuretic osmosi, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
5. 8-11-21 Gangguan penyapihan Setelah di lakukan tindakan Penyapihan ventilasi mekanik (I.01021)
ventilator b.d hambatan keperawatan 3x24 jam di harapkan
upaya nafas (D.0002) tingkat penyapihan ventilator Observasi :
- Periksa kemampuan untuk disapih
meningkat dengan - Monitor predictor kemampuan untuk mentolerir
penyapihan
Kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda kelelahan otot pernafasan
- Monitor status nutrisi dan elektrolit
- Penggunaan otot bantu nafas
menurun Terapeutik
- Posisikan semi fowler
- Nafas megap-megap - Lakukan penghisapan jalan nafas
menurun - Berikan fisioterapi dada
- Lakukan uji coba penyapihan
- Nafas dangkal menurun - Gunakan teknik relaksasi
- Hindari pemberian sedasi
- Frekuensi nafas membaik - Berikan dukungan psikologis
ObsObservasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi klien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Kolaborasi
13. IMPLEMENTASI
HARI 1
Tanggal Implementasi Catatan Perkembangan Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 8-11-21 Fira
Perubahan kontraktilitas
14.30 - mengidentifikasi tanda/gejala primer O:
(D.0008) penurunan curah jantung - KU klien lemah
- RR : 12x/menit
- mengidentifikasi tanda/gejala sekunder
penurunan curah jantung
O:
14.40 - Memonitor tekanan darah
- TD : 100/60 mmHg
- Memonitor saturasi oksigen
- SPO2 : 97%
O:
15.00 - Memonitor intake dan output cairan
- Intake : 819.5cc/7j
- Output : 993cc/7j
- BC : - 173.5/7jam
15.00 O:
- Memposisikan klien semi fowler
- Klien tampak nyaman
15.10 - Memberikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94% O:
- Klien terpasang ETT
- Membersihkan secret pada mulut, hidung, dan - SPO2 : 100%
trakea - Terdapat secret pada ETT pasien
18.00 O:
- Kolaborasi pemberian obat :
- Sonde Jantung 200cc dan Obat masuk
- NE 7,8 cc/j
melalui oral
- Ca Gluconas 2x1mg - Obat melalui syringpump 7.8cc/jam
- Furosemide 1x1 mg
Resiko perfusi serebral tidak 15.00 - memonitor intake output cairan O: fira
efektif b.d infark miokard - Intake : 819.5cc/7j
akut (D.0017) - Output : 993cc/7j
- BC : - 173.5/7jam
16.00 O:
- memberikan posisi semi fowler - Pasien tampak nyaman
- mempertahankan suhu tubuh normal - S : 36,5oC
16.30 O:
- Obat masuk melalui injeksi
- pemberian obat citicholin 2x500 mg
- Cl : 109,0 mmol/L
- L : 7,1 mg/dL
HARI KE 2
Tanggal Implementasi Catatan Perkembangan Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 9-11-21 fira
Perubahan kontraktilitas 21.30 - mengidentifikasi tanda/gejala primer S:-
(D.0008) penurunan curah jantung O:
- KU klien lemah
- mengidentifikasi tanda/gejala sekunder - RR : 12x/menit
penurunan curah jantung
S:-
22.00 - Memonitor tekanan darah
O:
- Memonitor intake dan output cairan - Intake : 1826.2cc/7j
- Output : 1363.7cc/7j
- BC : - 462.5 / 24j
00.00 O:
- Memonitor saturasi oksigen - TD : 112/67 mmHg
- SPO2 : 99%
O:
21.30 - Klien tampak nyaman
- Memposisikan klien semi fowler O:
- Klien terpasang ETT dan SPO2 :
- Memerikan oksigen untuk 99%
mempertahankan saturasi oksigen >94% O :
23.00
- Obat melalui syringpump 5.25cc/jam
- Kolaborasi pemberian obat : - Sonde jantung 200cc dan obat masuk
melalui sonde
- Raivas
- Furosemide 1x1mg
- Citicholin 2x500mg
Gangguan Pertukaran Gas bd 21.40 - Memonitor kecepatan aliran oksigen O: fira
Perubahan membran - Memonitor posisi alat terapi oksigen - RL 60 tpm
alveolus-kapiler (D.0003)
22.00 - Memonitor tanda-tanda hipoventilasi O:
- RR : 15x/menit
- Memonitor integritas mukosa hidung - Mukosa hidung kering
akibat pemasangan oksigen
- Pemberian Obat O:
- Sonde jantung 200cc dan Obat masuk
- Ca Gluconas 2x1mg lewat oral
- Amkacin 2x500mg
06.00
Resiko perfusi serebral tidak 22.00 - memonitor intake output cairan O: fira
efektif b.d infark miokard - Intake : 1826.2cc/7j
akut (D.0017) - Output : 1363.7cc/7j
22.30 - memberikan posisi semi fowler - BC : - 462.5 / 24j
- memberikan obat O:
22.30
miniospi 1x80 mg Obat diberikan lewat oral
atorvastatin 1x20 mg
HARI KE 3
Tanggal Implementasi Catatan Perkembangan Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 11-11-21 fira
Perubahan kontraktilitas 07.45
(D.0008) - mengidentifikasi tanda/gejala primer S:-
penurunan curah jantung O:
- KU klien lemah
- mengidentifikasi tanda/gejala sekunder - RR : 11x/menit
penurunan curah jantung
08.00
S:-
- Memonitor tekanan darah O:
- Memonitor saturasi oksigen - TD : 110/77 mmHg
- SPO2 : 100%
- Memerikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Klien terpasang ETT
10.00
- Memposisikan klien semi fowler atau O :
fowler dengan kaki kebawah atau posisi - Klien tampak nyaman
nyaman
O:
09.00 - Mempertahankan posisi semi fowler - Klien tampak nyaman dengan posisi semi
untuk kepatenan jalan nafas fowler
- Klien tampak terpasang TT dengan SPO2
- Pemasangan ETT jika penurunan 100%
saturasi oksigen
Resiko perfusi serebral tidak 07.30 - memonitor intake output cairan O: fira
efektif b.d infark miokard - Intake : 666.75/7j
akut (D.0017) - Output : 806.25 cc/7j
- BC : - 139.2/7j
O:
08.00 - memberikan posisi semi fowler - Pasien tampak nyaman
08.15 - mempertahankan suhu tubuh normal
O: suhu : 36,5oC
- memberikan obat O:
13.00
miniospi 1x80 mg Obat diberikan lewat oral
atorvastatin 1x20 mg
13 EVALUASI
HARI KE 1
Tanggal Evaluasi Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 8-11-21 S:- fira
Perubahan kontraktilitas 20.45 O:
(D.0008) - KU Lemah
- Kesadaran s.coma
- TD : 134/70 mmHg
- RR : 12 x/menit
- HR : 65x/menit
- S : 36,5ºC
- Warna kulit pucat
- Terpasang bedsite monitor
- BC : - 173,5/ 7jam
- Obat Citicolin 2x500mg
- NE syringpump 7.8cc/jam
A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU dan TTV
- Monitor penurunan curah jantung
- Kolaborasi pemberian obat
Raivas 5.25cc/jam
Furosemide 1x1mg
Gangguan Pertukaran Gas bd 8-11-21 S:- fira
Perubahan membran 20.50 O:
alveolus-kapiler (D.0003) - RR : 12x/menit
- HR : 65x/menit
- Terdengar suara ronchi
- Suction
- Posisi semi fowler
- Terpasang ETT
- Sianosis di ekstremitas bawah
- Kesadaran menurun
- SPO2 100%
- RL 60 tpm dan Tutofusin 20tpm
- Obat Resfar 1x1mg
A : masalah pertukaran gas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor respirasi
- Suction
- Posisikan semi fowler
- Pemberian obat
Gluconas 2x1mg
Amkacin 2x500mg
HARI KE 2
Tanggal Evaluasi Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 9-11-21 S:- fira
Perubahan kontraktilitas 06.45 O:
(D.0008) - KU Lemah
- Kesadaran s.coma
- TD : 123/65 mmHg
- RR : 15 x/menit
- HR : 60x/menit
- S : 38.5ºC
- GDS : 99 mg/dL
- Warna kulit pucat
- Terpasang bedsite monitor
- BC : - 462,5/24j
- Pemberian obat
Raivas 5.25cc/j
Furosemide 1x1mg
Citicholin 2x500mg
A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU dan TTV
- Monitor penurunan curah jantung
- Kolaborasi pemberian obat
Vascon 5.25cc/j
Bicosplok 1x5mg
Miniaspi 1x80mg
Gangguan Pertukaran Gas bd 9-11-21 S:- fira
Perubahan membran 06.50 O:
alveolus-kapiler (D.0003) - RR : 15x/menit
- HR : 60x/menit
- Terdengar suara ronchi
- Suction
- Posisi semi fowler
- Terpasang ETT
- Sianosis di ekstremitas bawah
- SPO2 100%
- RL 60 tpm
- Pemberian obat
Gluconas 2x1mg
Amkacin 2x500mg
A : masalah pertukaran gas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor respirasi
- Suction
- Posisikan semi fowler
Resiko perfusi serebral tidak 9-11-21 S: fira
efektif b.d infark miokard 06.55 O:
akut (D.0017) - Intake : 1826.2cc/7j
- Output : 1363.7cc/7j
- BC : - 462.5 / 24j
- Pasien tampak nyaman
- Suhu 36,2 oC
A : masalah resiko perfusi serebral belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor intake output
- Pertahankan suhu tubuh
Intoleransi aktivitas bd 9-11-21 S:- fira
Ketidakseimbangan suplai 07.00 O:
dan kebutuhan oksigen - HR : 60x/menit
(D.0056) - Klien bedrest total
- Posisi semi fowler
- ADL dibantu perawat
- RL 60 tpm
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Sonde susu 4x200cc
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Membantu ADL dan perawatan diri klien
- Pemberian obat B1, B6, dan B12 3x1 mg
- RL 60 tpm rutofusin 60tpm, albumin 25/100cc
HARI KE 3
Tanggal Evaluasi Tanda
Diagnosa keperawatan
Dan Jam Tangan
Penurunan Curah Jantung bd 11-11-21 S:- fira
Perubahan kontraktilitas 13.50 O:
(D.0008) -KU Lemah
-Kesadaran s.coma
-TD : 111/67 mmHg
-RR : 11 x/menit
-HR : 62x/menit
-S : 38.1ºC
-Warna kulit pucat
-Terpasang bedsite monitor
-BC : - 139.2/7j
-Pemberian obat
Vascon 5.25cc/j
Bicosplok 1x5mg
Miniaspi 1x80mg
A : masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU dan TTV
- Monitor tanda penurunan curah jantung
- Kolaborasi pemberian obat