Anda di halaman 1dari 2

Nama kelompok:

1. MOHAMMAD INDRA MAULANA

2. MOH ILHAM NURIL AKHDA

3. MUETYA FIRDA RAMADHANI

4. MUHAMMAD RIZQ AL MUTAWAKIL

5. NABILA NOSA AMELIA PUTRI

-Pengamatan suku Dayak Kalimantan:

Factor-faktor yang membentuk budaya suku dayak menurut hasil pengamatan kelompok kami adalah
factor lingkungan karena tertera di video tersebut warga Dayak itu kekurangan akses baik untuk keluar
maupun beraktivitas secara Panjang dan Mungkin juga bisa factor Pendidikan yang minim, sehingga
kurangnya pengetahuan anak-anak disana sudah menghisap rokok tanpa tau efek sampingnya dan
orang tua disana membiarkan anaknya untuk merokok atau bahkan sudah menjadi kebiasaan disana
untuk merokok Bersama anak-anaknya

Dalam factor lingkungan masyarakat Dayak kalimantan menggunakan alam untuk memenuhi kebutuhan
dalam hidupnya dan adat sebagai perlindungan atas kelestarian lingkungannya dengan begini ada
proses ekologi dimana masyarakat dayak melindungi alam dan melestarikannya kemudian alam
menyediakan kebutuhan mereka dalam kesehariannya.

Perilaku problematika yang ada disana adalah banyak anak kecil yang mungkin beraktivitas tidak seperti
anak pada umumnya yaitu anak kecil yang sedang merokok mungkin disana kurangnya Pendidikan karna
akses untuk jalan ke kota2 besar atau merantau untuk mencari ilmu itu susah karna memerlukan banyak
biaya dan akses untuk kesananya itu sangat sulit pada tayangan tersebut.

Untuk jaman sekarang jika peserta didik hidup dalam masyarakat tersebut kemungkinan tidak akan
bisa/tidak betah karna hampir semua peserta didik itu sudah mulai ada yang ketergantungan dengan
handphone atau barang elektronik lainnya karna mereka sudah terbiasa menggunakan barang yang
sudah jadi/ada tanpa mengeluarkan banyak tenaga contoh orang Dayak memutas ikan itu menggunakan
akar atau batang yang di tumbuk dan dicari di alam sekarang masyarakat atau peserta didik
memutas/mengobat ikan itu dengan racun ikan (bahan kima) atau bahkan dengan cara penyetruman.

Dalam sudut pandang budaya mungkin prposes memutas ikan atau merokok itu dapat di ubah dengan
mengubah budaya yang baru semisal memutas ikan diganti dengan memancing atau menjala dan
kebiasaan merokok pada anak-anak mungkin harus di ubah dengan menggantikan rokok dengan camilan
yang di sukai anak-anak dan dalam sudut pandang bk tentang budaya yang kurang pas mungkin di
butuhkan konseling atau pembiritahuan kepada masyarakat disana mana yang baik untuk dirinya dan
lingkungan di sekitarnya.

-Pengamatan Suku Samin


Menurut kelompok kami pelajaran yang kita dapat ambil setelah melihat video Suku Samin tersebut
adalah, kita sebagai makhluk hidup yang hidup di dunia ini harus memperkaya hati atau dari pada harta
benda didunia ini yang hanya sementara. Hidup juga jangan sampai melupakan nilai-nilai luhur untuk
diterapkan di kehidupan sehari-hari kita ini. Berdasarkan pengamatan kelompok kami, Suku Samin
merupakan salah satu suku yang masih kental adat dan budayanya. Suku Samin juga menjaga lingkungan
di sekitarnya dan memanfaatkan keadaan yang ada.

Hal yang bisa kita pelajari dari Suku Samin adalah kita bisa mencontoh kesederhanaan mereka di dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Mereka hidup dengan sederhana dan apa adanya sesuai dengan kondisi
dan keadaan mereka. Selain itu, Suku Samin juga memiliki rasa solidaritas yang kuat antara satu dengan
yang lainnya. Di dalam beberapa klip video terdapat bahwa ada rasa kebersamaan dalam masyarakat
yang diperlihatkan, seperti saat mereka mengadakan acara syukuran. Mereka terlihat makan dan
ngobrol sama kamu, banyak terjadi interaksi sosial antara mereka.

Menjunjung tinggi nilai kejujuran, tidak iri, dengki, tidak berprasangka jelek pada orang lain, bersikap
dan bertindak apa adanya (tidak mengada-ada). Bagi mereka yang penting tidak mengganggu orang lain,
dan sebaliknya mereka juga tidak mau orang lain mengganggu mereka. Menurut ajaran Saminisme,
orang itu harus rajin bekerja dan jangan sampai mencuri atau merebut hak milik orang lain dan apabila
ada seseorang minta sesuatu barang milik orang lain, maka orang itu wajib memberikan. Masyarakat
Samin bukanlah masyarakat yang tertinggal, bukan pula masyarakat yang terasing dan tidak
mengindikasikan kelompok etnis tertentu yang diturunkan melalui ikatan darah. Ini berbeda dengan
konotasi masyarakat adat sebagai sebuah masyarakat. Mereka bukan ketinggalan zaman atau tidak
mengikuti perkembangan zaman, namun mereka seperti itu karena mereka berusaha untuk
mempertahankan adat dan budayanya.

Anda mungkin juga menyukai