Definsi
prostat, pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral sebagai proliferasi yang
terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa, prostat tersebut
leher kandung kemih dan uretra parsprostatika yang menyebabkan aliran kemih dari
BPH merupakan suatu keadaan yang sering terjadi pada pria umur 50 tahun atau lebih
yang ditandai dengan terjadinya perubahan pada prostat yaitu prostat mengalami
atrofi dan menjadi nodular, pembesaran dari beberapa bagian kelenjar ini dapat
(BPH) merupakan penyakit pembesaran prostat yang disebabkan oleh proses penuaan,
yang biasa dialami oleh pria berusia 50 tahun keatas, yang mengakibatkan obstruksi
2. Derajat BPH
ditemukan penonjolan prostat, batas atas mudah teraba dan sisa urin kurang dari
50 ml
2) Derajat 2 : Ditemukan penonjolan prostat lebih jelas pada colok dubur dan batas
atas dapat dicapai, sedangkan sisa volum urin 50- 100 ml.
3) Derajat 3 : Pada saat dilakukan pemeriksaan colok dubur batas atas prostat tidak
3. Etiologi
Etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga menjadi
penyebab timbulnya Benigna Prosat, teori penyebab BPH menurut Purnomo (2011)
estrogen dan testosteron), faktor interaksi stroma dan epitel-epitel, teori berkurangnya
factor terjadinya penetrasi DHT kedalam inti sel yang dapat menyebabkan
bahwa kadar DHT pada BPH tidak jauh berbeda dengan kadarnya pada prostat
normal, hanya saja pada BPH, aktivitas enzim 5alfa –reduktase dan jumlah
reseptor androgen lebih banyak pada BPH. Hal ini menyebabkan sel-sel prostat
pada BPH lebih sensitive terhadap DHT sehingga replikasi sel lebih banyak
Pada usia yang semakin tua, terjadi penurunan kadar testosteron sedangkan
memiliki peranan dalam terjadinya poliferasi sel-sel kelenjar prostat dengan cara
umur yang lebih panjang sehingga masa prostat jadi lebih besar.
Diferensiasi dan pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol
oleh sel-sel stroma melalui suatu mediator yang disebut Growth factor. Setelah
sel-sel stroma mendapatkan stimulasi dari DHT dan estradiol, sel-sel stroma
itu sendiri intrakrin dan autokrin, serta mempengaruhi sel-sel epitel parakrin.
stroma. Basic Fibroblast Growth Factor (bFGF) dapat menstimulasi sel stroma
dan ditemukan dengan konsentrasi yang lebih besar pada pasien dengan
Progam kematian sel (apoptosis) pada sel prostat adalah mekanisme fisiologik
oleh enzim lisosom. Pada jaringan normal, terdapat keseimbangan antara laju
poliferasi sel dengan kematian sel. Pada saat terjadi pertumbuhan prostat sampai
pada prostat dewasa, penambahan jumlah sel-sel prostat baru dengan yang mati
5) Teori sel stem Sel-sel yang telah apoptosis selalu dapat diganti dengan sel-sel
baru. Didalam kelenjar prostat istilah ini dikenal dengan suatu sel stem, yaitu sel
yang mempunyai kemampuan berpoliferasi sangat ekstensif. Kehidupan sel ini
4. Patofisiologi
proliferasi yang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa.
Jaringan hiperplastik terutama terdiri dari kelenjar dengan stroma fibrosa dan otot
perlahan-lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan-
lahan.
Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostad, resistensi pada leher buli-buli dan
daerah prostad meningkat, serta otot destrusor menebal dan merenggang sehingga
timbul sakulasi atau divertikel. Fase penebalan destrusor disebut fase kompensasi,
sehingga terjadi retensi urin. Pasien tidak bisa mengosongkan vesika urinaria dengan
sempurna, maka akan terjadi statis urin. Urin yang statis akan menjadi alkalin dan
urin tidak deras dan sesudah berkemih masih ada urin yang menetes, kencing
kesulitan untuk memulai berkemih (hesitansi). Gejala iritasi juga menyertai obstruksi
urin. Vesika urinarianya mengalami iritasi dari urin yang tertahan tertahan
didalamnya sehingga pasien merasa bahwa vesika urinarianya tidak menjadi kosong
(nokturia dan frekuensi), dengan adanya gejala iritasi pasien mengalami perasaan
ingin berkemih yang mendesak/ urgensi dan nyeri saat berkemih /disuria ( Purnomo,
2011). Tekanan vesika yang lebih tinggi daripada tekanan sfingter dan obstruksi, akan
Retensi kronik menyebabkan refluk vesiko ureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal
ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi infeksi. Pada waktu miksi
hemoroid. Karena selalu terdapat sisa urin, dapat menyebabkan terbentuknya batu
endapan didalam kandung kemih. Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan
menimbulkan hematuria. Batu tersebut dapat juga menyebabkan sistitis dan bila
5. Manifestasi Klinis
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan
diluar saluran kemih. Menurut Purnomo (2011) dan tanda dan gejala dari BPH yaitu :
sehingga urin tidak bisa keluar), hesitansi (sulit memulai miksi), pancaran
dari hidronefrosis), atau demam yang merupakan tanda infeksi atau urosepsis.
3) Gejala diluar saluran kemih Pasien datang diawali dengan keluhan penyakit
Adapun gejala dan tanda lain yang tampak pada pasien BPH, pada pemeriksaan
anoreksia, mual dan muntah, rasa tidak nyaman pada epigastrik, dan gagal ginjal
dapat terjadi dengan retensi kronis dan volume residual yang besar.
6. Penatalaksanaan
1) Terapi medikamentosa Menurut Baradero dkk (2007) tujuan dari obat-obat yang
dehidrotestosteron (DHT).
2) Terapi bedah
berulang, hematuri, tanda penurunan fungsi ginjal, ada batu saluran kemih dan
dan Bare (2013) intervensi bedah yang dapat dilakukan meliputi : pembedahan
kelenjar prostat diangat dari atas. Teknik demikian dapat digunakan untuk
kelenjar dengan segala ukuran, dan komplikasi yang mungkin terjadi ialah
metode lain, kerugian lain yang dapat terjadi adalah insisi abdomen akan
kelenjar melalui suatu insisi dalam perineum. Teknik ini lebih praktis dan
sangat berguan untuk biopsy terbuka. Pada periode pasca operasi luka
antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa memasuki kandung kemih.
Teknik ini sangat tepat untuk kelenjar prostat yang terletak tinggi dalam
pubis. Meskipun jumlah darah yang hilang lebih dapat dikontrol dan letak
pembedahan lebih mudah dilihat, akan tetapi infeksi dapat terjadi diruang
retropubik.
meninggalkan atau bekas sayatan serta waktu operasi dan waktu tinggal
dirumah sakit lebih singkat.Komplikasi TURP adalah rasa tidak enak pada
terlalu besar atau prostat fibrotic. Indikasi dari penggunan TUIP adalah
keluhan sedang atau berat, dengan volume prostat normal/kecil (30 gram
instrument kedalam uretra. Satu atau dua buah insisi dibuat pada prostat
dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan
7. Pemeriksaan penunjang
1) Urinalisis
kemih bagian atas. Gagal ginjal akibat BPH terjadi sebanyak 0,3-30% dengan
PSA disintesis oleh sel epitel prostat dan bersifat organ specific tetapi bukan
cancer specific. Kadar PSA di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada
keradangan, setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP), pada
retensi urine akut, kateterisasi, keganasan prostat, dan usia yang makin tua.
(Qave), waktu yang dibutuhkan untuk mencapai laju pancaran maksimum, dan
urine di kandung kemih setelah berkemih. Jumlah residu urine pada pria normal
rata-rata 12 mL. Pemeriksaan residu urine dapat dilakukan dengan cara USG,
bladder scan atau dengan kateter uretra. Pengukuran dengan kateter ini lebih
akurat dibandingkan USG, tetapi tidak nyaman bagi pasien, dapat menimbulkan
8. Komplikasi
5) Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urin terus berlanjut
maka pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung urin yang akan
7) Hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urin, sehingga dapat terbentuk batu
endapan dalam buli-buli, batu ini akan menambah keluhan iritasi. Batu tersebut
dapat pula menibulkan sistitis, dan bila terjadi refluks dapat mengakibatkan
pielonefritis.
adalah akibat dari stimulasi fisik dan mental atau stimuli emosional.
antara lain:
b. Kecemasan
Ditinjau dari aspek fisiologis, kecemasan yang berhubungan
dalam memodulasi nyeri pada susunan saraf pusat. Hal inilah yang
c. Umur
alamiah dari proses penuaan dan dapat diabaikan atau tidak ditangani
d. Jenis Kelamin
c. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut
yang singkat, biasanya kurang dari 6 bulan. Nyeri akut yang tidak
b. Nyeri kronik
ketidakmampuan.
a. Nyeri nosiseptif
b. Nyeri neuropatik
menjalar (referred pain) yaitu nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang jauh
letaknya dari jaringan yang menyebabkan rasa nyeri, biasanya dari cidera organ
visceral. Sedangkan nyeri visceral adalah nyeri yang berasal dari bermacam-macam
D. Fisiologi Nyeri
dimana stimulus noksius diubah menjadi aktivitas elektrik pada ujung saraf
ini terlibat tiga komponen saraf yaitu saraf sensorik perifer yang
ke batang otak dan thalamus. Yang terakhir hubungan timbal balik antara
thalamus dan cortex. Proses ketiga adalah modulasi yaitu aktivitas saraf
1
6
nyeri di medulla spinalis. Senyawa ini diaktifkan jika terjadi relaksasi atau
tersebut juga tidak jelas. Sangat disayangkan karena nyeri secara mendasar
sulit untuk memahaminya. Nyeri diawali sebagai pesan yang diterima oleh
pesan nyeri dari daerah yang terluka ke otak. Sinyal nyeri dari daerah yang
dorsal spinal cord (daerah pada spinal yang menerima sinyal dari seluruh
mana sensasi seperti panas, dingin, nyeri, dan sentuhan pertama kali
otak kemudian turun ke spinal cord. Di bagian dorsal, zat kimia seperti
Di dalam spinal cord, ada gerbang yang dapat terbuka atau tertutup.
Saat gerbang terbuka, impuls nyeri lewat dan dikirim ke otak. Gerbang juga
bisa ditutup. Stimulasi saraf sensoris dengan cara menggaruk atau mengelus
rnencegah transmisi impuls nyeri. Impuls dari pusat juga dapat menutup
berakibat tekanan darah turun nadi turun, mual dan muntah, kelemahan,
oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran
19
Keterangan :
0 :Tidak nyeri
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
posisi nafas panjang dan distraksi. Memiliki karateristik muka klien pucat,
memukul.
DAFTAR PUSTAKA