Anda di halaman 1dari 2

Tafsir Surat At Tahrim 1 – 5 begitu aku mengharamkannya dan tidak akan mendekatinya lagi.

Akan tetapi
engkau jangan menceritakan kepada siapa pun (tentang pengharaman ini).”
1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan Kemudian Allah menurunkan ayat ini dan akhirnya Rasulullah mencabut
bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah sumpahnya dan membayarnya dengan kifarat (denda). Adapun asbabun nuzul
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ayat 3 sampai dengan 5 adalah peristiwa Hafshah menceritakan pengharaman
2. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian ini kepada Aisyah. Dua orang istri Rasulullah ini senantiasa mengungkit-
membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan ungkit dan saling menceritakan hal ini. Allah memberitahukan hal ini kepada
Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Rasullah dan Rasulullah melakukan tabayun kepada Hafshah dengan
3. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah menceritakan sebagian yang dilakukan oleh Hafshah dan Aisyah. Tatkala
seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) Hafshah bertanya siapa yang memberitahu Rasul, Rasul menjawab “ Allah
menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah yang memberitahu “.
memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada
Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang Tafsir yang kedua, Rasulullah pernah meminum Madu, dan Hafshah
diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang menyangka Rasulullah meminum Maghafir (menyerupai getah, manis
lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan rasanya, berasal dari pohon rimits yang merupakan makanan unta). Kemudian
pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: Rasulullah mengharamkan madu dan akhirnya turun ayat yang pertama.
"Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah
menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha mengharamkan dirinya minum madu untuk menyenangkan hati isteri-
Mengetahui lagi Maha Mengenal." isterinya. Maka turunlah ayat teguran ini kepada Nabi. Disana juga disebutkan
4. Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati apabila seseorang bersumpah mengharamkan yang halal maka wajiblah
kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika atasnya membebaskan diri dari sumpahnya itu dengan membayar kaffarat,
kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka seperti tersebut dalam surat Al Maaidah ayat 89 :
sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan
orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
adalah penolongnya pula. dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu,
ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa
patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka
ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan
yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu
Tafsir : adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan At Tahrim ayat 1 – 5 ini. langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan
Tafsir yang pertama adalah peristiwa pengharaman Rasulullah atas sahayanya kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
yang bernama Mariah. Peristiwa ini terjadi, pada saat giliran Rasulullah
membersamai istrinya, Hafshah. Hafshah mengetahui bahwa Rasulullah Mengenai perbedaan tafsir ini, sebagian besar ulama bersepakat bahwa tafsir
mencampuri Mariah di rumah Hafshah dan Hafshah mempertanyakan hal ini tentang pengharaman madu ini lebih dekat kepada kebenaran, meskipun tidak
kepada Rasulullah. Rasulullah menjawab, “ Jadi kamu tidak rela ? Kalau
ada perbedaan pendapat mengenai dua orang istri nabi yang menyusahkan
nabi (yakni Aisyah dan Hafshah).

Hikmah dari Ayat 1 – 5 Surat At Tahrim :

1. Pengharaman sesuatu yang dihalalkan oleh Allah berubah menjadi


sumpah dan wajib bagi dirinya membebaskan dari sumpah tersebut
dengan membayar kifarat (denda).
2. Tidak seharusnya kita menceritakan rahasia yang telah dipercayakan
seseorang kepada kita. Hal ini bahkan terjadi pada zaman Rasulullah
dan Allah menurunkan ayat untuk menegur istri-istri Rasulullah.
3. Peringatan supaya istri-istri nabi tidak menyusahkan Rasulullah,
bahkan Allah memberitahukan akan mengganti Aisyah dan Hafshah
dengan istri nabi yang lain yang lebih taat kepada Rasulullah apabila
mereka masih saja menyusahkan Rasulullah SAW. Penyebutan kata
“yang janda dan yang perawan” pada ayat 5 sebagian ditafsirkan oleh
para ulama’ bahwa Rasullah SAW kelak akan dinikahkan Allah SWT
di surga dengan Asiah dan Maryam. Wallahu a’lam.

( Diambil dari Tafsir Ibnu Karsir dan Tafsir Departemen Agama RI)

Anda mungkin juga menyukai