Anda di halaman 1dari 43

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-ala

seperti jam, mesin jahit, mesin cetak, mobil, mesin tenun, kapal terbang, tank,

meriam, dan sebagainya, agar manusia dapat hidup lebih mudah aman, dan senang

dalam lingkungannya. Alat-alat tersebut dapat mengubah pikiran manusia,

mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Pendidikan juga tidak terlepas dari

pengaruh teknologi.1

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin texere yang berarti

menyusun atau membangun, sehingga isilah teknologi seharusnya tidak terbatas

pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.2

Teknologi pembelajaran ialah teori dan praktek dalam desain

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk

belajar. Teknologi tidak selamanya harus menggunakan mesin sebagaimana

terbayangkan dalam pikiran selama ini, akan tetapi merujuk pada setiap kegaiatan

praktis yang menggunakan ilmu atau pengetahuan tertentu. Bahkan disebutkan

bahwa teknologi itu merupakan usaha untuk memecahkan masalah manusia.3

Media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Media juga dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat mencapai tujuan

pembelajaran.4

1
Nasution S., Teknologi Pendidikan, E. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 99.
2
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 78.
3
Corry Purba, Konsep Teknologi Pendidikan di Indonesia. (Jurnal Multi Sains, 2012),
vol.3 no.1, h. 2.
4
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 2.

1
Untuk mewujukan asas kekongkretan dalam pembelajaran, dibutuhkan

adanya media pembelajaran yang tepat. Makalah ini akan membahas hal yang

berhubungan dengan pengembangan media pembelajaran, sehingga dapat

membantu membuat dan menggunakannya dalam melaksankan proses

pembelajaran yang efektif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teknologi pembelajaran?

2. Apa pengertian media pembelajaran?

3. Bagaimana pengembangan teknologi dan media pengembangan?

2
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pembelajaran

Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Technologia menurut Webster

Dictionary berati systematic treatment atau penanganan sessuatu secara sistematis,

sedangkan techne sebagai dasar kata Teknologi berarti skill, science atau keahlian,

keterampilan, dan ilmu.5

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin texere yang berarti

menyusun atau membangun, sehingga isilah teknologi seharusnya tidak terbatas

pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.6

Teknologi berasal dari kata Greek “technologia”, yaitu techne yang berarti

seni, keahlian atau kerajinan, atau keterampilan. Sedangkan logia berarti kata,

studi, tubuh ilmu pengetahuan. Teknologi adalah sebuah pengetahuan tentang

membuat sesuatu.7 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI Teknologi

adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan

bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.8

Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk

alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat

dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya memiliki dua

aspek, yaitu aspek harware dan software.9

5
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 78.
6
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 78.
7
Muhammad Yaumi, Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran,
https://www.academia.edu./12432183/Pengembangan_Media_dan_Teknologi_Pembelajaran. (22
April 2018).
8
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. V.
Kemendikbud, 2016).
9
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 78.

3
Sementara itu, Jacques Ellul (1967) mendefinisikan teknologi sebagai

keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi

dalam setiap kegiatan manusia. Menurut Gary J. Anglin (1991) Teknologi

merupakan penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara

bersistem dan menyistem untuk memcahkan masalah. Sedangkan menurut vaza

(2001) teknologi adalah sebuah proses yang dilaksanakan dalam upaya

mewujudkan sesuatu secara rasional. Teknologi merupakan ilmu pengetahuan

yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur organisasi.10

Jadi teknologi adalah sarana, alat maupun cara yang digunakan dalam

menyampaikan pesan dan memecahkan suatu masalah melalui pengetahuan untuk

suatu mencapai tujuan tertentu dan menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.

Pendidikan adalah proses interaksi yang bertujuan. Interaksi terjadi antara

guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga

menajadi mandiri dan utuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

merupakan suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan

perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong

terjadinya belajar.11

Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian

sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

belajar manusia. Di sini diutamakan proses belajar itu sendiri di samping alat-alat

yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai

software dan harware-nya. Software antara lain menganalisis dan mendesain

urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan

metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya.12


10
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 78-79.
11
Dimyati dan Muldjono, Belajar dan Pembelajaran, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), h. 7.
12
Nasution S., Teknologi Pendidikan, E. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 1.

4
Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pemikiran

yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam

pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan

tetapi juga tanpa alat-alat itu.13

Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang

sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal

mengajar dan belajar sebagai masalah atau problema yang harus dihadapi secara

rasional dan ilmiah.14

Teknologi pengajaran merupakan pemanfaatan dan pengetahuan spesifik

dari perkakas dan keterampilan dalam pendidikan. Teknologi pengajaran biasanya

dipandang dari prespektif guru. Ketika guru menggunakan komputer, peranti kera

pendidikan jarak jauh, atau internet untuk pengajaran, perkakas-perkakas tersebut

dianggap sebagai teknologi pengajaran.15

Saettler (20040 dalam bukunya “The Evolution of American Educational

Technology” menggambarkan evolusi teknologi pembelajaran dan

mengelompokkan era media pembelajaran yakni ketika bangkitnya penelitian

mengenai media yang berkembang antara tahun 1918-1950. Sejak tahun 1950

hinga sampai saat ini istilah yang digunakan adalah teknologi pendidikan

(pembelajaran).16

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan


13
Nasution S., Teknologi Pendidikan, E. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 1.
14
Nasution S., Teknologi Pendidikan, E. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 1.
15
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 4.
16
Safei, Teknologi Pembelajaran : Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, (2013), h.15

5
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.17

Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977)

yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang

dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih

lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan

bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal

harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan

mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.18

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi

sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Menurut konteks pendidikan, guru

mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga

mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat

memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek

psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan

hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan

pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta

didik.19

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan

pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui

perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain

pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan

17
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran
19
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran

6
kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target

belajar.20

Menrut Piaget, pembelajaran terdiri sari empat langkah berikut.

1) Langkah satu. Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.

2) Langkah dua. Memilih atau mengembangkan aktivitaskelas dengan topik

tersebut.

3) Langkah tiga. Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk

mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.

4) Langkah empat. Menilai pelaksanaan tiap kegiatan.21

Teknologi pembelajaran ialah teori dan praktek dalam desain

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk

belajar. Istilah teknologi berasal dari kata textere (bahasa latin) yang artinya “to

weave orconstruct”, menenun atau membangun. Teknologi tidak selamanya harus

menggunakan mesin sebagaimana terbayangkan dalam pikiran selama ini, akan

tetapi merujuk pada setiap kegaiatan praktis yang menggunakan ilmu atau

pengetahuan tertentu. Bahkan disebutkan bahwa teknologi itu merupakan usaha

untuk memecahkan masalah manusia.22

Berdasarkan definisi teknologi pembelajaran di atas, maka dapat dikatakan

bahwa:

 Teknologi pembelajaran pada perkembangan awalnya sama dengan media

pembelajaran yang lahir dari revolusi komunikasi.

 Dalam perkembangan selanjutnya teknologi pembelajaran merupakan

suatu disiplin ilmu tersendiri yan bukan hanya terbatas pada media dalam

bentuk peralatan fisik semata, melainkan merupakan kajian dan praktik


20
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran
21
Dimyati dan Muljono, Belajar dan Pembelajaran, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), h. 14-15.
22
Corry Purba, Konsep Teknologi Pendidikan di Indonesia. (Jurnal Multi Sains, 2012),
vol.3 no.1, h. 2.

7
etis dalam mendesain, mengembangkan, menggunakan, mengelola, dan

mengevaluasi proses dan sumber teknologi yang sesuai untuk

memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja tenaga pendidik, peserta

ddik, dan organisasi kependidikan.

 Media pembelajaran dipandang sebagai segala bentuk peralatan fisik

komunikasi berupa hardware dan software merupakan bagian kecil dari

teknologi pembelajaran yang harus diciptakan (didesain dan

dikembangkan) digunakan, dan dikelola (dievaluasi) untuk kebutuhan

pembelajaran dengan maksud untuk mencapai efektivitas dan efisiensi

dalam proses pembelajaran.

 Oleh karena itu, media pembelajaran sebagai peralatan fisik tidak sama

dengan teknologi pembelajaran sebagai suatu disiplin ilmu.23

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa teknologi pendidikan,

teknologi pengajaran, dan teknologi pembelajaran memiliki pengertian yang sama

yaitu pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan, dapat berupa alat, teknik,

ataupun metode yang menjadi sarana untuk mempermudah penyampaian pesan

atau informasi dari sumber (pendidik) ke penerima informasi atau pesan (peserta

didik) agar tercapainya tujuan pembelajaran atau pendidikan.

23
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h.17-18.

8
B. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius. Arti kata medius

adalah tengah, perantara, atau pengantar. Media sering kali diartikan sebagai alat-

alat grafis, photografis, atau alat elektronik yang berfungsi untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal dalam proes

pembelajaran. Media merupakan segala bentuk alat yang dipergunakan dalam

proses penyaluran atau penyampaian informasi.24

Media, bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana

komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (antara), istilah ini merujuk pada

apa saja yang membawa informasi antara sebuah penerima. Enam kategori dasar

media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-benda),

dan orang-orang.25

Menurut Heinich, dkk. (1993) media merupakan alat saluran komunikasi.

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium

yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source)

dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencotohkan media ini, seperti film,

telivisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur.

Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai, media pembelajaran jika

membawa pesan-pesan (message) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode

(methods) dalam proses pembelajaran.26

Media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

24
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 2.
25
Sharon E. Smaldino dkk., Instructional Technology & Media For Learning: Teknologi
Pembelajaran dan Media untuk Belajar. (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,2014). h. 7.
26
Muh. Safei, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya, Cet.
Ke-1, (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 5.

9
Media juga dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat mencapai tujuan

pembelajaran.27

Media pembelajaran meliputi alat yang secara spesifik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

komponen sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan

siswa yang memotivasi siswa untuk belajar. Sumber belajar terdiri dari atas

sumber-sumber yang mendukung proses pembelajaran siswa termasuk sistem

penunjang, materi, dan lingkungan pembelajaran. Sumber belajar mencakup

segala yang tersedia untuk membantu individu belajar dan menunjukkan

kemampuan dan kompetensinya.28

Berdasarkan klarifikasinya, setiap media pembelajaran memiliki

karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat melalui tampilan

media yang disajikan. Dalam memilih suatu media pembelajaran yang akan

digunakan, guru dapat menggunakan suatu media pembelajaran menyesuaikan

dengan situasi pembelajaran.29

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam

pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapainya. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

dengan alasan sebagai berikut:30

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar mereka.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih diahami

oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih

baik.
27
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 2.
28
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 3-4.
29
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 4
30
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pembelajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007), h. 2.

10
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

4. Siswa banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan

uraian guru, tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati, melakukan, dan

mendemonstrasikan.

Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang

timbulnya proses atau dialog mental pada diri peserta didik. dengan perkataan

lain, terjadi komunikasi antara peserta didik dengan media atau secara tidak

langsung tentunya antara peserta didik dengan penyalur pesan (guru). Demikian

dapat dikatakan bahwa pesan pembelajaran telah terjadi. Media tersebut berhasil

menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku

(behavioral change) pada diri si belajar (peserta didik).31

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur

peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya

(message/software). Oleh karena itu, perlu sekali diperhatikan bahwa media

pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang

terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang

dibawakan oleh media tersebut.32

Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri

yang akan disampaikan kepada peserta didik, sedangkan perangkat keras

(hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan

pesan/bahan ajar tersebut.33

31
Muh. Safei, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya, Cet.
Ke-1, (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 8.
32
Muh. Safei, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya, Cet.
Ke-1, (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 8.
33
Muh. Safei, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya, Cet.
Ke-1, (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 9.

11
Media pembelajaran mencakup semua peralatan fisik dan materi yang

digunakan oleh instruktur, dosen, guru, tutor, atau pendidk lainnya dalam

melaksanakan pembelajaran dan memfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran yang dimaksud mencakup media tradisional yang terdiri atas

kapur tulis handout, diagram, slide, overhead, objek nyata, dan rekaman video,

atau film dan media muktahir sperti computer, DVD, CD-ROM, internet, dan

konferensi video interaktif. Gagne dan Brigges juga mengatakan bahwa

sebenarnya penyebutan media yang digunakan dalam media pembelajaran itu

memiliki makna yang standar. Kadang-kadang media merujuk pada istilah-istilah

sebagai berikut: 34

 Sensory mode: alat indera yang didorong oleh pesan-pesan pembelajaran

(mata, telinga, dan sebagainya).

 Channel of communitcation: alat indera yang digunakan dalam suatu

komunikasi (visual, auditori, alat peraba, kinestik, alat penciuman, dan

sebagainya).

 Type of Stimulus: peralatan tapi bukan mekanisme komunikasi, yaitu kata-

kata lisan (suara asli atau rekaman), penyajian kata (yang ditulis dalam

nuku atau yang masih tertulis di papan tulis), gambar bergerak (video atau

film).

 Media: peralatan fisik komunikasi (buku, bahan cetak seperti modul,

naskah yang diprogramkan, komputer, slide, film, video, dan sebagainya).

Kesimpulan dari definisi tersebut ialah, bahwa semua peralatan termasuk

barang bekas yang dirancang untuk kebutuhan pembelajaran dinamakan media

pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah semua

perangkat lunak (software) dan atau perangkat keras (hardware) yang berfungsi

34
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h.18-19

12
sebagai peralatan yang digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan pembelajaran

dari pengirim pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat peserta didik sehingga terjadi efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran.35

Jadi media pembelajaran merupakan segala bentuk sarana, alat, materi,

perangkat lunak maupun keras, serta fisik orang yang dapat menyalurkan

informasi dan pesan dari sumber kepada penerima informasi dan pesan agar

tercapainya tujuan tertentu dalam proses pembelajaran.

C. Pengembangan Teknologi dan Media Pembelajaran

Salah satu model yang banyak dirujuk untuk mengembangkan dan

memanfaatkan teknologi pembelajaran adalah model ASSURE atau model yang

dikembangkan oleh Smaldino, Russel, Heinich, dan Molenda. ASSURE

merupakan akronim dari:36

A = Analize learner characteristics (analisis karakteristik pembelajar).

S = State performance objectives (merumuskan kompetensi).

S = Select method, media, and materials (memilih metode, media, dan bahan

ajar)

U = Utilize technology, media, and materials (pemafaatan media, teknologi,

dan bahan ajar).

R = Require learner participation (melibatkan partisipasi pembelajar).

E = Evaluate and revise (evaluasi dan revisi).

Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Kebutuhan yang dimaksud dalam proses belajar mengajar adalah

kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang diinginkan

35
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h.19.
36
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 56.

13
oleh guru dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap yang siswa miliki. 37

Langkah pertama dalam mendesain pembelajaran adalah menganalisis karakteristi

pembelajar untuk dihubungkan dengan kompetensi. Informasi yang diperoleh dari

hasil analisis tersebut dapat mengarahkan pengembangan pembelajaran untuk

memutuskan desain. Bagian penting untuk dipertimbangkan di sini adalah:

 Karakteristik umum yang mencakup deskripsi kelas secara keseluruhan

termasuk umur, tingkat, jender, latar belakang dan sebagainya.

 Pengetahuan atau kompetensi prasyarat yang menggambarkan jenis

kemampuan, keterampilan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh

pembelajar sebelum pembelajaran.

 Gaya belajar yang dimiliki pembelajar termasuk kesukaan atau kebiasaan

belajar yang biasa dialami.38 Gaya belajar merujuk pada spektrum sifat-sifat

psikologis yang mempengaruhi bagaimana siswa merasakan dan merespons

stimulus yang berbeda, seperti kecerdasan jamak, preferensi dan kekuatan

perseptual, kebiasaan memproses informasi, motivasi, dan faktor-faktor

fisiologis.39

Guru sebagai perancang media harus dapat mengetahui pengetahuan atau

keterampilan awal siswa. Pengetahuan/keterampilan yang dimaksud ialah

pengethuan/keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti kegiatan

instruksional. Suatu program media akan dianggap terlalu mudah bagi siwa bila

siswa tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan/keterampilan yang

disajikan oleh program media. Sebaliknya program akan dipandang terlalu sulit

bagi siswa bila siswa belum memiliki pengetahuan/keterampilan prasyarat yang


37
Arif S. Sadiman, Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Ed. 1, Cet. Ke-7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada, 2005), h. 100.
38
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 56.
39
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 112.

14
diperlukan siswa sebelum menggunakan program media. Pengetahuan prasyarat

adalah pengetahuan/keterampilan yang harus telah dimiliki siswa sebelum

meggunakan media.40

Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Tujuan

dapat memberi arah tindakan yang akan dilakukan. Tujuan ini juga dapat

dijadikan acuan ketika mengukur suatu tindakan betul atau salah, ataukan

tindakan itu berhasil atau gagal.41

Merumuskan tujuan (kompetensi) atau dalam bahasa yang sering

digunakan oleh pengembangan dalam merancang pembelajaran yang disebut

dengan tujuan instruksional khusus (TIU), perlu mengetahui kurikulum yang

berlaku. Selain itu, perlu juga melibatkan ahli konten jika mengalami kesulitan

untuk mendapatkan materi berdasarkan deskripsi kurikulum.42

Tujuan instruksional dalam proses belajar mengajar merupakan faktor

yang sangat penting. Tujuan dapat memberi arah ke mana siswa akan pergi,

bagaimana ia harus ke sana, dan bagaimana ia tahu bahwa telah sampai ke tempat

tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku yang harus

dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksional tertentu.43

Tujuan belajar merupakan pernyataan dari apa yang akan dicapai para

pemelajar, bukan bagaimana mata pelajaran diajarkan.44 Bloom mengemukakan

40
Arif S. Sadiman, Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Ed. 1, Cet. Ke-7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada, 2005), h. 103.
41
Arif S. Sadiman, Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Ed. 1, Cet. Ke-7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada, 2005), h. 104.
42
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 56.
43
Arif S. Sadiman, Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Ed. 1, Cet. Ke-7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada, 2005), h. 104.
44
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 118.

15
bahwa dalam merumuskan tujuan perlu memperhatikan tiga domain yang dikenal

dengan istilah Taksonomi Bloom yang meliputi:45

 Ranah kognitif

 Ranah afektif

 Ranah psikomotorik.

Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik ada beberapa

ketentuan yang perlu diingat.46

 Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa bukan berorientasi

kepada guru. Hal yang perlu dinyatakan dalam tujuan harus perilaku yang

dapat dilakukan atau yang diharapkan dapat dilakukan siswa setelah proses

instruksional selesai. Jadi, tujuan ini harus berorientasi kepada hasil.

 Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional. Artinya, kata

kerja itu menunjukkan perbuatan yang dapat diamati atau yang hasilnya dapat

diukur.

Pengembangan Materi Pembelajaran

Berdasarkan klasifikasinya, setiap media pembelajaran memiliki

karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat melalui tampilan

media yang disajikan. Media pembelajran ditampilkan menurut kemampuan

media tersebut untuk memberi atau membangkitkan rangsangan indera

penglihatan, pendengaran, pengecapan, maupun penciuman. Dari karakteristik

tersebut, maka guru dapat memilih menggunakan suatu media pembelajaran

menyesuaikan dengan situasi pembelajaran.47

Memilih Strategi/Metode, Teknologi/Media, dan Material/Bahan Ajar

45
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 57.
46
Arif S. Sadiman, Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
Ed. 1, Cet. Ke-7, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada, 2005), h. 106-107.
47
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 4.

16
Tugas utama yang harus diselesaikan adalah menggambarkan semua

strategi, media dan teknologi, serta bahan ajar yang paling esensial dalam

pembelajaran. Setelah itu perlu mempertimbangkan secara rasional tentang

keputusan untuk memilih, dan bila perlu menggunakan rubric pilihan untuk

mengevaluasi kesesuaian antara media, teknologi, dan materi dengan tujuan yang

telah dirumuskan. Metode yang dapat dipilih adalah belajar kooperatif, ekplorasi

(penemuan), pemecahan masalah, diskusi, latihan terbimbing, tutorial,

demonstrasi, presentasi, bermain peran, dan lain-lain.48 Ketika mengidentifikasi

strategi pengajaran untuk mata pelajaran,harus memilih dua jenis: strategi yang

berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa.49

Pemanfaatan Media, Teknologi, dan Bahan Ajar

Untuk memudahkan pemanfaatannya dapat dilakukan melalui proses 5 P,

yakni seperti di bawah ini: Preview (tinjauan, meninjau) media, teknologi, dan

bahan ajar, prepare (menyediakan) media, teknologi, dan bahan ajar, yang berarti

praktek menggunakannya sebelum pelaksanaan pembelajaran, prepare

environment (persiapkan lingkungan) belajar yang memadai, yang berarti sarana

dan prasana atau fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran, preparethe

learners (persiapkan pembelajaran), bagaimana melibatkan pembelajar

sepenuhnya dalam pelaksanaan pembelajaran, prepare the learningexperience

(persiapkan pengalaman belajar) yang mencakup kondisi dan strategi

pembelajaran, artinya tentukan apakah guru menggunakan pendekatan yang

berpusat pada guru atau yang berpusat pada siswa. Jika memilih salah satunya

harus mempersiapkan berbagai cara penanganannya.50


48
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 58.
49
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 123.
50
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 59.

17
Melibatkan Partisipasi Siswa

Latihan dapat melibatkan siswa/pembelajar dengan menggunakan

pengecekan sendiri-sendiri (self check), pembelajaran dengan alat bantu

komputer, kegiatan internet, diskusi kelompok, atau model lain yang dipandang

dapat meningkatkan partisipasi pembelajar dalam pembelajaran. Sementara itu,

guru, komputer, siswa lain dapat mempersiapkan umpan balik.51

Evaluasi dan Revisi

Setelah melaksanakan pembelajaran, sangat penting melakukan evaluasi

untuk megetahui dampak dari pelaksanaan pembelajaran terhadap prestasi belajar

siswa. Jika terdapat kelemahan, atau kekeliruan termasuk tentang bahan ajar,

maka perlu dilakukan revisi untuk mendapatkan perbaikan sebagai persiapan

untuk digunakan pada hari berikutnya. Evaluasi dan revisi harus selalu dilakukan

secara terus-menerus dan berkelanjutan, walaupun sudah pernah dilakukan

sebelumnya tetapi bukan berarti semuanya sudah sempurna. Oleh karena itu,

dalam melakukan evaluasi dan revisi perlu mempertimbangkan tahapan sebagai

berikut:52

 Gunakan penilaian otentik dan tradisoanal untuk menentukan prestasi siswa

berdasarkan standard an tujuan,

 Memeriksa keseluruhan proses pembelajaran dan dampak dari penggunaan

media dan teknologi dalam pembelajaran.

 Jika terdapat perbedaan antara tujuan dan hasil belajar, revisi perencanaan

pembelajaran untuk lebih menekankan pada fokus yang menjadi perhatian

utama.

51
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 59.
52
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 60.

18
Ketiga tahapan ini dapat dilakukan secara berulang-ulang jika hasil belajar

tidak sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam perencanaan

pembelajaran.

1. Pengembangan Teknologi dalam Pembelajaran

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam

bentuk fisik, di dalamnya meliputi: (1) teknologi cetak; (2) teknologi audio-visual;

(3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi terpadu.53

Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses

yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada

perubahan kawasan. Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu

pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film, namun pemunculan

film merupakan tonggak sejarah dari gerakan audio-visual ke era Teknologi

Pembelajaran sekarang ini. Pada 1930-an film mulai digunakan untuk kegiatan

pembelajaran (teknologi audio-visual). Selama Perang Dunia II, banyak jenis

bahan yang diproduksi terutama film untuk pelatihan militer. Setelah perang,

televisi sebagai media baru digunakan untuk kepentingan pendidikan (teknologi

audio-visual). Selama akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an bahan

pembelajaran berprograma mulai digunakan untuk pembelajaran. Sekitar tahun

1970-an komputer mulai digunakan untuk pembelajaran, dan permainan simulasi

menjadi mode di sekolah. Selama tahun 1098-an teori dan praktek di bidang

pembelajaran yang berlandaskan komputer berkembang seperti jamur dan sekitar

tahun 1990-an multimedia terpadu yang berlandaskan komputer merupakan dari

kawasan ini.54

53
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
54
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.

19
Terdapat keterkaitan yang kompleks di dalam kawasan pengembangan

antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi

pembelajarannya . Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena:

1) pesan yang didorong oleh isi;

2) strategi pembelajaran yang didorong oleh teori; dan

3) manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan

bahan pembelajaran.55

a. Teknologi Cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan

bahan, seperti: buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui

pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk

pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil

teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu

contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut

dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan contoh

penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.56

Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual.

Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung pada

teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori

belajar.57

55
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
56
Sudrajat, Ahmad.Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018
57
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.

20
Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai

berikut:58

1) teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang;

2) keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif;

3) keduanya berbentuk visual yang statis;

4) pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan

persepsi visual;

5) keduanya berpusat pada pembelajar; dan

6) informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.59

b. Teknologi Audio-Visual;

Pengajaran visual berkembang menjadi audio-visual aids pada tahun 1940.

Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh guru dalam

menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera

pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual

adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman konkret, tidak hanya

didasarkan atas kata-kata belaka. Pengajaran audiovisual bukan metode mengajar.

Peralatan audio visual tidak harus digolongkan sebagai pengalamanbelajar yang

diperoleh dari penginderaan pandang dan dengar, tetapi sebagai alat teknologis

yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman konkret kepada para

siswa.60

Teknologi Audio-Visual merupakan cara memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk

58
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
59
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
60
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Cet. Ke-6, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2009), h. 58.

21
menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat

dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses

pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup,

pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar.

Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan

yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang

secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan

simbol-simbol sejenis.61

Secara khusus, teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

1) bersifat linier;

2) menampilkan visual yang dinamis;

3) secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan

oleh desainer/pengembang;

4) cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan

abstrak:

5) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan

kognitif;

6) sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar si

pembelajar.62

c. Teknologi Berbasis Komputer

Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara-cara memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada

61
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
62
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.

22
mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis komputer menampilkan

informasi kepada pembelajar melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi

komputer biasanya disebut “computer-based intruction (CBI)”, “computer

assisted instruction (CAI)”, atau “computer-managed instruction (CMI)”.63

Aplikasi-aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan teori

perilaku dan pembelajaran terprogram, akan tetapi sekarang lebih banyak

berlandaskan pada teori kognitif. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat:

1) tutorial, pembelajaran utama diberikan,

2) latihan dan pengulangan untuk membantu pembelajar mengembangkan

kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari sebelumnya,

3) permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan

pengetahuan yang baru dipelajari

4) sumber data yang memungkinkan pembelajar untuk mengakses sendiri

susunan data melalui tata cara pengakasesan (protocol) data yang

ditentukan secara eksternal.64

Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat

lunak biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:65

1. Dapat digunakan secara secara acak, disamping secara linier

2. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, disamping menurut

cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.

3. Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan

menggunakan kata, simbol maupun grafis.


63
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
64
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
65
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.

23
4. Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan

5. Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaktivitas

tinggi.

d. Teknologi Terpadu

Teknologi Terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang

dikendalikan komputer. Keistimewaan yang ditampilkan oleh teknologi ini,–

khususnya dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni

adanya interaktivitas pembelajar yang tinggi dengan berbagai macam sumber

belajar.66

Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

 Dapat digunakan secara acak, disamping secara. linier

 Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, disamping menurut

cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya.

 Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman Pembelajar, relevan dengan kondisi pembelajar, dan di bawah

kendali pembelajar.

 Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam

pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran

 Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif

sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan.

 Bahan belajar menunjukkan interaktivitas pembelajar yang tinggi

66
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.

24
 Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak

sumber media.67

Ada beberapa istilah yang erat kaitannya dengan teknologi pembelajaran,

antara lain: teknologi informasi, teknologi instruksional dan teknologi pendidikan,

ketiga istilah tersebut tidak perlu dipertentangkan karena konsep teknologi

instruksional dan teknologi pendidikan bersifat integrative atau dengan kata lain

instruksional diartikan sebagai pembelajaran dan pembelajaran adalah bagian dari

pendidikan.68

Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada

masa sebelumnya istilah teknologi informasi dikenal dengan teknologi komputer

atau pengolahan data elektronik atau EDP (Electronic Data Processing). Menurut

kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralaan

elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan

mneistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.69

Pengertian teknologi pembelajaran dapat dilihat dari dua sudut pandang,

yaitu teknologi sebagai produk, sedangkan di pihak yang lain teknologi

ditekankan pada proses. Teknologi sebagai produk, maka teknologi pembelajaran

mempunyai bentuk sebagai perangkat peralatan. Jika penekanan teknologi itu

pada proses, maka teknologi pembelajaran dipandang sebagai usaha yang

berlangsung baik yang disengaja dirancang maupun tidak, untuk memanipulasi

lingkungan sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien.70

67
Ahmad Sudrajat, Teknologi Pembelajaran.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran, diunduh 10 Maret
2018.
68
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h.159
69
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru, Ed. 1, Cet. Ke-4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 83.
70
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h.159.

25
Adapun fungsi teknologi pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal

berikut ini. Penggunaan teknologi pembelajaran bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan

situasi pembelajaran yang lebih efektif:

a. Teknologi pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian sebagai salah satu komponen

yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya

dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

b. Teknologi pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan

komponen yang ingin dicapai dan pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini

mengandung makna bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus

selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

c. Teknologi pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan. Dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk

permainan atau memancing perhatian peserta didik semata.

d. Teknologi pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.

Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan teknologi pembelajaran pserta

didik dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

e. Teknologi pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Pada umumnya hasil belajar peserta didik dengan menggunakan

teknologi pembelajaran akan lebih lama mengendap sehingga kualitas

pembeljaran memiliki nilai yang tinggi.

f. Teknologi pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir.

Oleh karena itu, dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.71

71
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 26.

26
Selain fungsi-fungsi sebagaimana yang telah diuraikan di atas, teknologi

pembelajaran ini juga memiliki peran dan manfaat sebagai berikut:

a. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak, konsep-konsep yang dirasakan

masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada peserta

didik bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan teknologi

pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah

menusia, arus listrik, berhembusnya angin bisa menggunakan gambar digital

atau bagan sederhana.

b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke

dalam lingkungan belajar. Misalnya, guru menjelaskan dengan menggunakan

harimau dan beruang atau hewan-hewan lainnya, seperti gajah, jerapah,

dinosaurus.

c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya, guru akan

menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar,

candi, atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil, seperti bakteri, virus,

semut, nyamuk atau hewan/benda kecil lainnya.

d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film kita

memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah atau

memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang lambat

seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah.72

Selain peran dan fungsi di atas, masih banyak peran manfaat teknologi

pembelajaran yang lainnya. Berikut ini terdapat beberapa deskripsi mengenai

peran dan manfaat teknologi pembelajaran, antara lain:

72
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 27.

27
a. Teknologi pembelajaran memungkinkan peserta didik berinteraksi secara

langsung dengan lingkungannya.

b. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada

masing-masing peserta didik.

c. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

d. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun

disimpan menurut kebutuhan.

e. Menyajikan pesan atau bahan ajar/informasi belajar secara serempak bagi

seluruh peserta didik.

f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.

g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar peserta didik.73

2. Pengembangan Media Pembelajaran.

Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai alat yang membawa pesan

dan informasi antara guru dan siswa. Penggunaan media dalam aktivitas

pembelajaran dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Setiap

jenis media memiliki kemampuan dan karakteristik atau fitur spesifik yang dapat

digunakan untuk keperluan yang spesifik pula. Fitur-fitur spesifik yang dimiliki

oleh sebuah media pembelajaran membedakan media tersebut dengan jenis media

yang lain. Dalam proses pembelajaran yang perlu untuk diketahui. Jenis media

pembelajaran yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut.74

 Media Visual

Media visual merupakan sebuah media yang memiliki beberapa unsure

berupa garis, bentuk, warna, dan tekstur dalam penyajiannya. Media visual dapat

ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu visual yang menampilkan gambar diam dan

visual yang menampilkan gamnbar atau symbol bergerak. Ada beberapa jenis
73
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 28.
74
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 5.

28
media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu buku, jurnal, peta, gambar, dan

lain sebagainya.

 Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur

gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengomunikasikan pesan atau

informasi. Media audio visual berupa mesin proyektor film, recorder, dan

proyektor visual yang lebar.

 Komputer

Komputer merupakan sebuah perangkat yang memiliki aplikasi-aplikasi

menarik yang dapat dimanfaatkan oleh guru atau siswa dalam proses

pembelajaran.

 Microsoft Power Point

Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi atau perangkat lunak

yang diciptakan khusus untuk menangani perancangan presentasi grafis dengan

mudah dan cepat.

 Internet

Internet merupakan sistem seluruh–dunia untuk menghubungkan jaringan-

jaringan komputer yang lebih kecil bersama-sama. Sebuah jaringan dari jaringan-

jaringan dengan kumpulan jutaan jaringan komputer yang selalu berubah-uabh

yang melayani miliaran orang di seluruh dunia.75

 Multimedia

Multimedia merupakan perpaduan berbagai bentuk elemen informasi yang

digunakan sebagai sarana menyampaikan tujuan tertentu. Elemen informasi yang

dimaksud tersebut diantaranya teks, grafik, gambar, foto, animasi, audio, dan

75
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 247.

29
video. Multimedia merupakan gabungan dari berbagai macam media, baik untuk

tujuan pembelajaran maupun tujuan yang lain.76

 Media Cetak

Media cetak biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui

percetakan profesonal, seperti buku, majalah, dan modul. Sebenarnya, di samping

itu masih ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah cetak,

seperti tulisan/bagan/gambar yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi sendiri.

 Media Elektronik

Ada berbagai macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan

dalam pengajaran, antara lai: perangkat slide atau film bingkai, film strips,

rekaman, overhead transparancies, dan video tape/video cassette.77

1. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK.

Pembelajaran yang memanfaatkan TIK ini biasanya menggunakan

perangkat hardware dan software dalam aplikasinya seperti, perangkat komputer

yang tersambung dengan jaringan internet, LCD, projector, CD pembelajaran,

televisi, bahkan menggunakan web atau situs-situs tertentu dalam internet.78

Selain menggunakan perangkat komputer yang dilengkapi dengan

software nya, juga untuk mendukung kinerja TIK haruslah didukung dengan

jaringan internet yang memadai. Hal ini akan memungkinkan para siswa dan guru

melaksanakan aktivitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara

langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang terkoneksi dengan jaringan

internet.79

76
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 4-8.
77
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
1996), h. 115-116.
78
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 115
79
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 115

30
Adanya jaringan internet ini seseorang dapat mengakses data apa saja

dengan melakukan browsing ke berbagai penyelia data (server) di berbagai

belahan bumi ini. Artinya dengan adanya internet ini masalah ruang tidak menjadi

penghalang. Sebagai misal seseorang dapat mengakses data dari berbagai tempat

di Amerika dengan memanfaatkan layanan Yahoo, hanya dalam hitungan detik

berbagai data berhasil diakses.80

1. Search Engine

Search Engine adalah salah satu fasilitas internet yang dijalankan

melalui browser untuk mencari informasi yang diinginkan. Search

engine menampug database situs-situs dari seluruh dunia yang

jumlahnya milyaran halaman web, cukup dengan memasukkan kata

kunci-nya maka search engine akan menampilakan beberapa link situs

yang disertai dengan keterangan singkat. Contohnya mesin pencari

Google.

2. Email

Email adalah singkatan dari Electronic Mail atau jika dalam bahasa

Indonesia adalah surat elektronik. Melalui email seseorang dapat

mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan

gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di

jaringan internet.

3. Blog

Blog adalah situs web seseorang yang mudh digunakan, fasilitas ini

dapat dengan cepat memposting pemikiran seseorag, berinteraksi

dengan orang lain, mempublikasikan karya, pengumuman dan banyak

lagi keuntungan lainnya.

80
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 115-116.

31
2. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual

Media pembelajaran berbasis visual merupakan sumber belajar yang

berupa materi pelajaran atau informasi yang dibuat secara menarik dalam bentuk

kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi. Media visual ditampilkan dengan

disesuaikan materi pelajaran yang disampaikan. Visualisasi materi yang ingin

disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk di

antaranya foto, ilustrasi, sketsa, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua

bentuk atau lebih.81

Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang

sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat meperlancar pemahaman

(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.

Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.agar menjadi efektif, visual

sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi

dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.82

Konsep pengajaran visual didasarkan atas asumsi bahwa pengerti-

pengertian yang abstrak dapat disajikan lebih konkret. Pengongkretan pengajaran

visual sampai sekarang masih tetap berguna. Selain itu, gerakan pengajaran visual

memperkenalkan dua macam konsep pemikiran lainnya yang masih dipakai,

yaitu: pertama, pentingnya pengelompokan jenis-jenis alat bantu visual yang

dipakai dalam kegiatan instruksional; Kedua, perlunya pengintegrasian bahan-

bahan visual ke dalam kurikulum sehingga penggunaannya tirak terpisahkan

(integrated teaching materials).83

81
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 35.
82
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Ed. 1, Cet. Ke-1, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 1997), h. 89.
83
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Cet. Ke-6, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2009), h. 57.

32
Selain itu, pengembangan media pembelajaran berbasis visual juga dapat

dilakukan dengan penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Guru

harus merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual

yang akan ditampilkan bersama materi pembelajaran. Tatanan elemen-elemen itu

harus dapat menampilkan visual yang dapat dibaca, dimengerti, dan dapat

menarik perhatian siswa sehingga media visual mampu menyampaikan materi

pelajaran dengan baik.84

Visual bisa memainkan banyak peran dalam proses belajar:85

 Menyediakan acuan konkret bagi gagasan

 Membuat gagasan abstrak menjadi konkret

 Memotivasi para pemelajar

 Mengarahkan perhatian

 Mengulangi informasi dalam format-format yang berbeda

 Mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya

 Mengurangi usaha belajar

Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas

dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai

dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,

merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar

visualisai objek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media

pembelajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang professional, ia

sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka

memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.86

84
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 35.
85
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 72.
86
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. 1, Cet. Ke-13, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 107.

33
Cara pengembangan media berbasis visual harus memperhatikan prinsip

dan unsur agar dapat ditampilkan dengan baik. Penjelasan mengenai hal-hal

tersebut diuraikan sebagai berikut.87

 Pengembangan media visual berdasar prinsip kesederhanaan, jumlah elemen

yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami materi.

 Pengembangan media visual berdasar prinsip keterpaduan, menampilkan

elemen-elemen yang saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan.

 Pengembangan media visual berdasar prinsip penekanan, penekanan dapat

ditampilkan dengan konsep matang dalam salah satu unsur dan penyajiannya

dirancang sesederhana mungkin.

 Pengembangan media visual berdasar prinsip keseimbangan, keseimbangan

ditampilkan dalam bentuk atau pola yang dipilih. Sebaiknya pola tersebut

menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan

meskipun tidak seluruhnya simetris.

 Pengembangan media visual berdasar unsur bentuk. Pada dasarnya sebuah

bentuk yang ditampilkan dengan tidak biasa atau asing justru dapat

membangkitkan minat dan perhatian siswa.

 Pengembangan media visual berdasar unsur garis. Unsur garis dalam

penampilan media visual harus diperhatikan, sebab garis digunakan untuk

menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat mengarahkan perhatian siswa

untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

 Pengembangan media visual berdasar unsur tekstur. Tekstur merupakan unsur

visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus pada tampilan.

 Pengembangan media visual berdasar unsur warna. Warna digunakan untuk

memberikan kesan pemisahan atau penekanan.

3. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual


87
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 36-39.

34
Apabila seorang guru ingin mengembangkan media pembelajran audio

visualnya, maka guru tersebut harus memperhatikan beberapa aspek seperti

kejelasan informasi dan konten yang tersaji di dalam media pembelajaran tersebut.

Sebaiknya media yang digunakan tidak memicu terjadinya kesalahan konsep. Dan

media tersebut mudah digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang

dilakukannya di kelas.88

Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses

pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual. Pengembangan media

pembelajaran berbasis ausio visual yang dimaksud di antaranya adalah sebagai

berikut.89

 Pengembangan berdasarkan objektivitas.

 Pengembangan berdasarkan program pengajaran.

 Pengembangan berdasarkan sasaran program.

 Pengembangan berdasarkan situasi dan kondisi.

 Pengembangan berdasarkan kualitas teknik.

Dalam menggunakan media ini, sebaiknya seorang guru memperhatikan

sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar media yang digunakan dapat mencapai hasil

yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut.90

 Memilih atau menentukan jenis media yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan proses pembelajaran.

 Menetapkan atau menggunakan subyek yang tepat.

 Penyajian media harus tepat.

 Menunjukkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi

yang tepat.

4. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer


88
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 57.
89
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 57-59.
90
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 59.

35
Kemajuan teknologi komputer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga

tahun 1960-an sangat lamban. Ruangan besar dan jumlah orang yang cukup bnyak

diperlukan untuk menjalankan komputer pada masa itu. Namun sejak tahun 1975

ketika ditemukan prosesor kecil (microprocessor) keadaan tersebut berubah

secara dramatis. Prosesor kecil berisikan semua kemampuan yang diperlukan

untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus dilakukan oleh

peralatan yang memenuhi ruangan besar.91

Media pembelajaran berbasis komputer dimanfaatkan oleh guru sebagai

alat abntu menyampaikan materi pembelajaran.komputer dinilai efektif dan

menarik bagi siswa. Peranan media komputer terlihat jelas dengan beragam cara

guru menampilkan materi pembelajaran melalui komputer. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa guru mampu memanfaatkan media pembelajaran secara

tepat.92

Media pembelajaran bebasis komputer digunakan oleh guru sebagai

penjelas dari keterangan terhadap sesuatu bahan yang disampaikannya. Selain itu,

penyampaian materi melalui media komputer dapat memunculkan permasalahan

untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh siswa. Komputer sebagai media

pembelajaran merupakan sumber belajar bagi siswa. Guru harus tetap selektif

dalam menyajikan materinya melalui media komputer, agar tidak monoton dan

terasa membosankan bagi siswa. Berikut ini merupakan cara pengembangan

media pembelajaran berbasis komputer yang dapat dilakukan oleh guru.93

 Menyesuaikan tampilan dengan materi pembelajaran.

 Ketersedian komputer dan ketersediaan peralatan pemanfaatannya.

 Memperhatikan keterjangkauan pembiayaan.

 Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer.


91
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. 1. Cet. Ke-13, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 157.
92
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 81.
93
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 81.

36
5. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft Power Point

Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan adalah Power

Point. Media ini merupkan sebuah alat bantu yang biasa digunakan untuk

menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide Power Point.

Sehingga, pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan melalui visualisasi

yang terangkum dalam slide tersebut. Melalui Media Power Point, diharapkan

semua materi yang disampaikan guru bisa diterima oleh siswa. Dan media ini

dapat dikembangkan melalui teknik presentasi. Pengembangan melalui teknik

presentasi dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.94

 Rileks. Saat presentasi, hendaknya orang melakukan presentasi tersebut

mampu menciptakan suasan yang santai dan rileks.

 Kata ganti. Sebaiknya menggunakan kata ganti personal. Misalnya,

dengan menggunakan kata “kita” dalam memberikan presentasi.

 Kontak mata. Penyampai pesan sebaiknya melakukan kontak mata dengan

audien.

 Penekanan. Pemateri sebaiknya menggunakan bahasa atau suara yang

ramah. Pada beberapa kata hendaknya ada sebuah penekanan.

 Kalimat transisi. Pemateri harus mampu memberitahu atau membawa

audien ke dalam pemikiran yang sama.

 Libatkan audien, mengajak atau melibatkan audien ke dalam presentasi.

 Kesimpulan. Pemateri harus mampu mengambil sebuah kesimpulan sesuai

dengan pemikiran atau argumentasi yang sudah dipresentasikan.

 Sisakan sedikit waktu untuk audien sekedar untuk meminta masukan.

6. Pengembangan Media Pembelajaran Internet.

Internet merupakan jaringan global yag menghubungkan beribu bahkan

berjuta jaringan komputer (local/wide areal network) dan komputer pribadi


94
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 103.

37
(satand alone), yang memungkinkansetiap komputer yang terhubung kepadanya

bisa melakukan komunikasi satu sama lain. Jaringan ini bukan merupakan suatu

organisasi atau institusi, karena tak satu pihak pun yang mengatur dan

memilikinya.95

Internet merupakan media komunikasi dan informasi yang melibatkan

setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Internet merupakan

suatu jaringan informasi bebagai komputer yang terhubung dan berkomunikasi

satu sama lain yang digunakan sebagai sumber dan media dari berbagai

pengetahuan. Internet mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan

informasi-informasi. Berikut ini merupakan uraian mengenai penggunaan media

pembelajaran internet.96

 Pencarian informasi

Internet digunakan sebagai sarana pencarian informasi atau lebih dikenal

dengan kata browsing.

 Jaringan komunikasi

Jaringan komunikasi yang cepat menyediakan berbagai berita.media

komunikasi utama yang dihadirkan, yaitu email, chat group, dan

newsgroup.

 Sumber informasi

Menyediakan akses pada server-server yang sesuai dengan ruangnya

masing-masing.

Media pembelajaran internet dapat dikembangkan dengan memperhatikan

hal-hal sebagai berikut.97

o Pengembangan menggunakan tampilan internet

95
Dewi Salma Prawiladilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Ed. 1,
Cet. Ke-1, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 307.
96
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 121.
97
Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Kata Pena, 2016), h. 122-125.

38
Media dapat mendeskripsikan materi pembelajaran dengan semenarik

mungkin. Deskripsi tersebut harus sesuai dengan konsep materi

pembelajaran. Informasi mengenai materi pembelajaran yang dapat dilihat

dapat ditampilkan melalui internet.

o Pengembangan menggunakan layanan pengelolaan internet

Media dapat digunakan untuk mengelola waktu pembelajaran dengan baik.

Melalui internet, guru tidak perlu menghabiskan waktu untuk menjelaskan

materi pembelajaran sebanyak tatap muka.

o Pengembangan menggunakan kelebihan internet

Materi pembelajaran dapat disimpan oleh siswa dan dapat dibaca ulang.

Hal ini merupakan salah satu kelebihan internet.

o Pengembangan menggunakan mailing-list

Mailing-list merupakan salah satu fasilitas internet untuk berdiskusi

melalui e-mail.98 Pengembangan internet sebagai media pembelajaran

dapat membantu siswa menyerap materi pembelajaran secara lebih

mendalam dan utuh.

o Pengembangan menggunakan situs web

Internet memungkinkan segala informasi dapat ditemukan. Proses

pembelajaran menjadi lebih menarik dengan megakses internet. Internet

menyediakan layanan media komunkasi interaksi berbasis situs web,

seperti blog.

Setiap koleksi individual dari halaman-halaman disebut situs web

(website). Para pengguna mengakses sebuah situs web dengan

memasukkan alamatnya atau uniform resources locator (URL) ke dalam

peramban (browser). URL berisi nama dari komputer induk (server), nama

98
Safei, Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya,
(Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 126.

39
domain, direktori pada server, dan nama halaman web (nama berkas

sebenarnya).99

7. Pengembangan Multimedia Berbasis Komputer dan Interactive Video

Multimedia secara sederhana diartikan sebagai lebih dari satu media.

Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video.

Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media

ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan

media itu. Arti multimedia yang umumya dikenal dewasa ini adalah berbagai

macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini

merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi,

pesan, atau isi pelajaran.100

99
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology & Media For Learning, terj. Arif
Rahman, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Ed. Ke-9, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 252.
100
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. 1, Cet. Ke-13, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 170.

40
III. PENUTUP

KESIMPULAN

1. Teknologi ialah sarana, alat, serta cara yang digunakan untuk menyalurkan

keahlian atau sutu keterampilan dalam proses pengembangan, pemanfaatan,

pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar dengan

menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Macam-macam teknologi antara

lain: teknologi cetak, audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan lain

sebagainya.

2. Media ialah alat yang berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan

sumber belajar kepada penggunanya dalam proses pembelajaran. Media

pembelajaran dapat dikembangkan untuk membantu proses belajar mengajar.

Adapun macam-macam media yang dapat dikembangkan ialah: media visual,

termasuk media cetak, media elektronik, mencakup media berbasis TIK,

berbasis komputer, media audio visual, multimedia, dan lain sebagainya.

3. Pengembangan teknologi dan media pembelajaran dengan memperhatikan

fungsi-fungsinya, tujuan, serta unsur-unsur yang terdapat dalam suatu

teknologi maupun media pembelajaran. Berbagai macam teknologi dan media

pembealajaran untuk membantu mempelancar proses pembelajaran dan

menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dapat dikembangkan

melalui model ASSURE, (analisis karakteristik siswa; merumuskan tujuan;

memilih metode/strategi, media, dan bahan ajar; pemanfaatan teknologi,

media, dan bahan ajar; melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran; serta

melakukan evaluasi dan revisi setelah kegiatan) ataupun melalui cara-cara

tertentu yang membantu perkembangan teknologi dan media tesebut.

41
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Ed. 1, Cet. Ke-13. Jakarta: Rajawali Pers,
2010.
Arsyad, Azhar. Media Pengajaran. Ed. 1. Cet. Ke-1. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 1997.

Dimyati dan Muljono. Belajar dan Pembelajaran. Cet. Ke-2. Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka

Cipta, 1996.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet.

V. Kemendikbud, 2016).

Muhammad Yaumi, Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran,

https://www.academia.edu./12432183/Pengembangan_Media_dan_Teknol

ogi_Pe mbelajaran. diunduh pada 22 April 2018.

Prawiladilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar Mozaik Teknologi Pendidikan.

Ed. 1. Cet. Ke-1. Jakarta: Prenada Media, 2004.


Purba, Corry. Konsep Teknologi Pendidikan di Indonesia. Jurnal Multi Sains 3,

no.1 (2012).

Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:

Mengembangkan Profesionalitas Guru. Ed. 1. Cet. Ke-4. Jakarta: Rajawali

Pers, 2015.

S., Nasution. Teknologi Pendidikan. E. 1. Cet. Ke-4. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Sadiman, Arif S. Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, Ed. 1, Cet. Ke-7. Jakarta: PT. RajaGrafindo Perasada,
2005.
Safei, Muh. Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan Aplikasinya.

Cet. Ke-1. Makassar: Alauddin University Press, 2011.

42
Safei, Muh. Teknologi Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan

Aplikasina. Makassar: Alauddin University Press, 2013.

Smaldino, Sahron E. dkk, Instructional Technology & Media For Learning:

Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri, 2014.

Smaldino, Sharon E. dkk. Instructional Technology & Media For Learning, terj.

Arif Rahman. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. edisi

kesembilan. Jakarta: Kencana, 2011.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2007.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Teknologi Pengajaran. Cet. Ke-6. Bandung:

Sinar Baru Algensindo, 2009.

Wati, Ega Rima. Ragam Media Pembelajaran, Kata Pena, 2016.

Wikipedia. Pembelajaran. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran. diunduh

pada 03 Mei 2018.

43

Anda mungkin juga menyukai