Proposal Skripsi
Oleh
ERMA DAIYANI
NPM 1906103020009
DAFTAR ISI.................................................................................................................i
DAFTAR TABEL........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................6
1.5 Definisi Operasional......................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................8
2.1 Hakikat Matematika.......................................................................................8
2.2 Pemahaman Matematis................................................................................10
2.3 Fungsi Kuadrat.............................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................16
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................................16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................16
3.3 Subjek Penelitian..........................................................................................17
3.4 Instrumen Penelitian....................................................................................17
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................18
3.6 Teknik Analisis Data....................................................................................19
3.7 Triangulasi Data...........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu mata pelajaran yang penting dan sangat diperlukan untuk dipelajari
adalah matematika, hal ini terbukti dengan adanya mata pelajaran matematika di
mata pelajaran yang sangat diperlukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajarnya
adanya peran penting dalam matematika dengan mengemukakan, “It would be very
difficult perhaps impossible to live a normal life in very many parts of the world in
the twentieth century without making use of mathematics of some kind”. Hal ini dapat
diartikan bahwa akan sangat sulit bahkan tidak mungkin bagi seseorang untuk
bertahan hidup di dunia pada abad kedua puluh tanpa menggunakan matematika.
mendapatkan hasil belajar yang sangat baik, melatih dalam menyampaikan pikiran
pengertian bahwa materi yang diajarkan bukan hanya sekedar hafalan, namun lebih
1
2
dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih memahami konsep dari materi yang
proses pembelajaran matematika, salah satunya adalah dalam pemilihan strategi dan
metode pembelajaran oleh guru yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa.
Tercapai atau tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya
matematis sangat perlu dimiliki oleh siswa. Sama halnya seperti yang disampaikan
dalam (NCTM, 2000) bahwa pemahaman matematis merupakan aspek yang penting
dipelajarinya. Hal ini membuat siswa bertumpu pada sistem hafalan untuk
Sejalan dengan Sugandi (Alan & Afriansyah, 2017) mengemukakan bahwa pada
umumnya kondisi di lapangan saat ini kurang melibatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika. Hal tersebut diperkuat oleh (Erlina & Hakim, 2019) yang
3
ditemukan bahwa masih banyak siswa yang memiliki pemahaman matematis yang
rendah. Hal tersebut terlihat dari 7 indikator yang diteliti, hanya 3 indikator yang
Salah satu materi yang harus dikuasai siswa SMA/MA kelas XI adalah fungsi
kuadrat. Dimana dalam hal ini siswa dituntut mempunyai kemampuan pemahaman
pemahaman siswa terhadap materi fungsi kuadrat masih tergolong rendah. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Kurniasari, Sugandi, & Sariningsih (2021) juga
menyelesaikan soal fungsi kuadrat. Hal tersebut bermakna bahwa masih rendahnya
Selain itu, telah dilakukan observasi awal di SMAN 3 Banda Aceh dengan
memberikan tes pada siswa kelas XI-A1-1 pada materi fungsi kuadrat. Hasil tes awal
tentang pemahaman matematis pada materi fungsi kuadrat tersaji dalam tabel berikut.
(a) (b)
(c) (d)
Manakah dari grafik (a), (b), (c), dan (d) yang merupakan grafik fungsi kuadrat?
Jelaskan!
Dari Gambar 1.1, terlihat bahwa pemahaman matematis siswa pada materi
fungsi kuadrat masih rendah. Beberapa siswa masih belum mampu menjelaskan
alasan mengapa suatu grafik termasuk grafik fungsi kuadrat atau bukan. Siswa masih
Pendidikan Nasional, Yudhanegara, dan lainnya. Salah satu cara untuk mengukur
komunikasi lisan, tertulis, dan grafis . Menurut Oktoviani, Widoyani, dan Ferdianto
orang tersebut mengetahui apa yang telah dipelajari, langkah-langkah yang telah
fungsi kuadrat di atas, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait hal tersebut
agar mendapatkan gambaran yang lebih rinci dan jelas. Dengan dilakukannya
matematis siswa dalam menyelesaikan soal fungsi kuadrat. Atas dasar pemikiran
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang penulis ambil
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pemahaman matematis siswa kelas XI SMA
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pemahaman matematis siswa kelas XI SMA Negeri 3 Banda Aceh
1. Bagi sekolah
sekolah.
2. Bagi guru
pada siswa.
3. Bagi siswa
penelitian, maka definisi istilah-istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut,
konsep.
LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Matematika
kewajiban bagi masyarakat, khususnya bagi siswa yang sedang melaksanakan proses
pengetahuan dan teknologi. Mengingat matematika suatu ilmu yang penting, sudah
Kemudian, pengalaman tersebut diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis
matematika agar konsep tersebut mudah dipahami oleh masyarakat dan dapat
universal. Konsep-konsep tersebut bisa didapat dari proses berpikir. Oleh karena itu,
adalah matematika dianggap sebagai suatu bahasa yang mudah dan singkat serta
memiliki fungsi praktis dalam menjabarkan suatu hal yang bersifat kuantitaif.
Matematika identik dengan kemampuan berpikir dalam langkah demi langkah secara
jelas dan teratur. Kemampuan dalam bernalar secara matematis dapat dimanfaatkan
2019).
9
10
misalnya melalui materi pengukuran yang berkaitan dengan geometri, aljabar, dan
berupa kalimat, persamaan matematika, diagram, grafik, dan juga tabel (Rahmah,
2013).
abstrak, berfikir dengan pola deduktif, konsisten, dan sistematis. Oleh karena itu,
penalaran deduktif. Untuk itu, diperlukan bahan konkret yang dapat membantu
peserta didik dalam menuju proses pemikiran yang abstrak untuk kemahiran dalam
Suatu konsep dalam matematika berkaitan dengan konsep yang lain. Suatu
konsep juga bisa menjadi prasyarat bagi konsep yang lain. Dengan demikian, dalam
belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang diajarkan. Siswa perlu diberi waktu
untuk mengaitkan suatu konsep dengan konsep yang lain (Ulfa, 2018).
Suatu pembelajaran akan lebih bermakna jika guru memahami siswa yang akan
diajarkan sehingga guru bisa mengajarkan materi tersebut agar siswa dapat
memahami materi yang diajarkan dengan baik. Dalam memahami materi, siswa
11
matematika dan harus menguasai terlebih dahulu apa yang akan diajarkan.
diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Siswa dapat dikatakan
paham jika siswa tersebut mampu menyerap materi yang dipelajarinya. Lebih lanjut
satu aspek dalam Taksonomi Bloom. Untuk memahami suatu objek secara mendalam
seseorang harus mengetahui 1) objek itu sendiri, 2) relasinya dengan objek lain yang
sejenis, 3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis, 4) relasi dual dengan objek
sendiri, mampu mengubah kedalam bentuk yang lain yang menyangkut pemberian
makna dari suatu informasi yang bervariasi. Jenis pemahaman matematis yang kedua
yang menafsirkan maksud dari bacaan, tidak hanya dengan kata-kata dan frase, tetapi
juga mencakup pemahaman suatu informasi dari sebuah ide. Jenis pemahaman
prediksi yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran kondisi dari suatu
dari penerapan itu yaitu siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan suatu bahan yang sudah dipelajari kedalam situasi baru, yaitu berupa
Sejalan dengan apa yang dikemukakan Herdian sebelumnya, lebih rinci jenjang
kognitif tahap pemahaman itu, Bloom dalam (Suherman & Sukjaya, 1990)
membaginya menjadi enam, yaitu meliputi hal-hal berikut ini : Pemahaman konsep.
mencoba sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku
2) knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan proses yang
dikerjakannya.
konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan
sederhana. Dalam hal ini seseorang hanya memahami urutan pengerjaan atau
relasional termuat seka atau struktur yang dapat digunakan pada penjelasan
komunikasi lisan, tertulis, dan grafis . Menurut Oktoviani, Widoyani, dan Ferdianto
orang tersebut mengetahui apa yang telah dipelajari, langkah-langkah yang telah
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinom (suku banyak) dengan pangkat tertinggi
variabelnya adalah 2. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah f(x)=ax 2+bx+c, a≠0
dengan f(x)=y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan a
dan b merupakan koefisien serta c adalah suatu konstanta. Hal ini berbeda dengan
yang dinamakan persamaan kuadrat yang mana persamaan kuadrat memiliki variabel
Suatu fungsi sangat erat hubungannya dengan grafik fungsi. Grafik fungsi
berikut.
−b
1. Menentukan sumbu simetri: x=
2a
ax2+bx+c=0
3. Menentukan titik potong kurva dengan sumbu y, misalkan x=0, maka y=c
−b 2
−b −4 ac
4. Menentukan titik puncak dengan rumus: x p= dan y p=
2a 4a
1. Jika pada y=ax2+bx+c dengan nilai b dan c sama dengan 0, maka fungsi
kuadratnya menjadi y=ax2 yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada
2. Jika pada y=ax2+bx+c dengan nilai b sama dengan 0, maka fungsi kuadratnya
menjadi y=ax2+c yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x=0 dan
3. Jika titik puncak ada di titik (h,k), maka fungsi kuadrat menjadi y=a(x-h) 2+k
[ ( )]
2
−b b −4 ac
(h , k )= ,−
2a 4a
Selain itu, terdapat ciri khusus dari grafik fungsi kuadrat. Jika a>0 maka
kurvanya terbuka ke atas. Sebaliknya, jika a<0 maka kurvanya terbuka ke bawah.
Pada fungsi kuadrat juga terdapat istilah diskriminan yang memiliki bentuk D=b 2-
4ac. Besarnya nilai D juga berpengaruh terhadap grafik fungsi kuadrat, yaitu:
Jika D>0, maka fungsi kuadrat memiliki dua akar yang berbeda dan kurva
Jika D=0, maka fungsi kuadrat memiliki dua akar yang sama sehingga kurva
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
digunakan adalah deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Rofiqoh, 2015:44)
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
meneliti pada kondisi objek yang alami. Hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan
siswa dalam menyelesaikan soal fungsi kuadrat. Deskripsi yang diuraikan peneliti
bersumber dari pengamatan langsung dengan menganalisis hasil tes yang diberikan.
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Banda Aceh yang beralamat
di Jl. Tgk. Daud Beureuh No.454, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada awal semester genap tahun
17
18
Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI SMAN 3 Banda Aceh sebanyak
30 siswa dalam satu kelas yang dipilih secara purposive. Data yang dibutuhkan
adalah berupa hasil jawaban tes tertulis siswa pada materi fungsi kuadrat.
diambil perwakilan siswa dari setiap kategori yang diperoleh berdasarkan hasil tes
Keenam siswa tersebut mewakili 3 kategori, yaitu kategori tinggi, sedang, dan
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes dan
pedoman wawancara. Insrumen tes yang digunakan adalah instrumen tes pemahaman
matematis. Tes pemahaman matematis yang diberikan berupa soal tes uraian materi
fungsi kuadrat yang berjumlah 7 butir soal yang bertujuan untuk mengetahui
Wawancara terdiri dari beberapa pertanyaan yang bisa memberikan penguatan alasan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
3.5.1 Tes
Dalam penelitian ini, tes yang diberikan berupa 7 butir soal uraian yang harus
diselesaikan oleh siswa untuk melihat tingkat pemahaman matematis siswa pada
materi fungsi kuadrat. Butir soal pada tes tersebut berdasarkan indikator
tersebut ialah 60 menit. Skor pada masing-masing butir soal disesuaikan dengan
tingkat kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Skor pada butir soal nomor
1, 2, dan 3 adalah 10,skor pada butir soal nomor 4 dan 5 adalah 15, dan skor
Kategori pada tes pemahaman matematis adalah dengan melihat hasil dari
sekitar 30 siswa yang mengerjakan tes tersebut. Kemudian, dipilih 2 siswa yang
siswa yang memperoleh nilai paling rendah akan memenuhi kategor rendah
(Arikunto, 2013).
20
3.5.2 Wawancara
Wawancara yang dilakukan ialah wawancara semi terstruktur. Siswa yang akan
Analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:
data yang paling penting. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
sebanyak 2 siswa.
2. Penyajian data
kesimpulan. Bentuk penyajian data pada penelitian ini adalah bentuk data
3. Penarikan kesimpulan
kredibilitas data dengan berbagai sumber yang ada. Semakin banyak kesepakatan
dari sumber data yang berbeda, maka keabsahan data semakin bagus. Menurut Patton
22
dalam (Sugiyono, 2009), kekuatan data akan lebih meningkat dengan teknik
data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent
(meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan
teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih
Ada empat jenis triangulasi yang dipakai sebagai teknik pemeriksaan keabsahan,
yaitu penggunaan sumber, metode, teori, dan penyelidik (Moleong, 2005). Pada
penelitian ini, jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode, yaitu
dengan membandingkan hasil tes dengan hasil wawancara. Jika terdapat kesesuaian
antara jawaban tes dengan jawaban hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa
data yang diperoleh dapat dipercaya. Kemudian, data tersebut dianalisis dan
23
24