DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 5
3.1 Kajian Teoritis .......................................................................................................... 5
2.1.1 Hasil Belajar Matematika............................................................................ 5
2.1.2 Kemampuan Numerik ................................................................................. 9
3.2 Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 10
3.3 Kerangka Berfikir ................................................................................................... 11
3.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 12
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................. 12
3.2 Metode dan Desain Penelitian ................................................................................ 12
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................... 12
3.4 Variabel Penelitian.................................................................................................. 13
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 14
3.6 Instrumen penelitian ............................................................................................... 14
3.7 Teknik pengujian Tes ............................................................................................. 16
3.8 Teknik Analisi Data ................................................................................................ 18
3.8.1 Uji Prasyarat Analisis................................................................................ 19
3.8.2 Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................ 21
3.9 Hipotesis Statistik ................................................................................................... 23
Daftar Pustaka
i
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu yang menjadi ukuran utama dalam pendidikan adalah hasil
belajar. Hasil belajar memiliki peranan penting dalam pembelajaran, mengingat
bahwa hasil belajar dapat memberikan gambaran tentang kemajuan peserta didik
dalam upaya mencapai tujuan belajarnya. Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil
belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat dari kegiatan evaluasi untuk yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan usaha sadar bersama dan
1
terencana antara semua komponen pendidikan khususnya pendidik dan peserta
didik yang berperan langsung dalam proses pembelajaran.
2
Suparlan (2009) kemampuan numerik adalah kemampuan menyelesaikan soal-soal
matematika yang didalamnya termuat operasi hitung. Lebih lanjut, Indrawati (2013)
mengatakan bahwa tes kemampuan numerik dapat mengukur kemampuan
penalaran berhitung dan berfikir logis.
3
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara kemampuan numerik dengan hasil belajar matematika
siswa kelas VIII SMP N 3 Gorontalo.
4
BAB II LANDASAN TEORI
5
(2009:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.
Dalam Uno (2014:40) Gagne menyebutkan hasil belajar merupakan
kapasitas terukur dari perubahan individu yang di inginkan berdasarkan ciri-ciri
atau variabel bawaannya melalui pembelajaran tertentu.
Berdasarkan pendapat para pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan pola perbuatan atau tingkah laku yang diperoleh
siswa setelah melalui kegiatan belajar. Perubahan yang dimaksud berupa
pengetahuan (kognitif), sikap(afektif) maupun keterampilan (psikomotor) siswa
yang digambarkan dengan nilai atau skor.
Sudjana (2016:22) mengklarifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah
berdasarkan Bloom diantaranya yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaia, organisasi, dan
internalisasi.sedangkan ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan pengetahuan bbertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris
yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks , dan gerakan
ekspresif dan interpretatif.
Menurut Sudjana (2016:23-28), ketiga ranah tersebut menjadi objek
penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu , ranah ranah kognitiflah yang
paling banyak dinilai oleh guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.
Berikut penjelasan hasil belajar dari setiap ranah kognitif:
a. Tipe hasil belajar: Pengetahuan
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagaiterjemahan dari kata knowledge
dalam taksonomi bloom. Dimana bahwa tipe hasil belajar pengetahuan merupakan
kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingatkan kembali atau
mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimannya. Tipe hasil belajar
6
pengetahuan termasuk kognitif tingkat yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar
ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasyarat
bagi pemahaman.
b. Tipe hasil belajar: Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu
yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan,
atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi bloom,
kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun,
tidaklah berarti bahwa pengertian tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat
memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.
c. Tipe hasil belajar: Aplikasi
Tipe hasil belajar aplikasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang
dimiliki seseorang dalam menggunakan kemampuan yang diperolehnya dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tipe hasil belajar: Analisis
Analisi adalah usaha memilah siatu integritas menjadi unsu-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarki dan atau susunannya. Analisis merupakan
kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari tiga tipe
sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang
komprehensif dan dapat memilah integritas menjadi bagian-bagian yang tetap
terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya,untuk hal lain memahami cara
bekerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematisnya.
e. Tipe hasil belajar: Sintesis
Tipe hasil belajar sintesis dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang
diperoleh seseorang dalam menyatukan ataupun mengaitkan unsur-unsur atau
bagian-bagian kedalam bentuk yang menyeluruh.
f. Tipe hasil belajar: Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu bagian-bagian
kedalam bentuk yang menyeluruh.
7
Tipe hasil belajar dari bloom, mendasari pembuatan tes oleh guru-guru di
sekolah untuk mengetahui sejauh mana tipe belajar yang dapat dicapai siswa.
Sehingga kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran dapat diwakili dari
capaian tipe hasil belajarnya.
2) Hasil belajar Maatematika
Proses kegiatan belajar khususnya mata pelajaran matematika bertujuan
agar siswa dapat memahami pelajaran yang diajarkan, sehingga pemahaman
tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih maksimal pada mata
pelajaran matematika. Dalam hal ini, perubahan tinngkah laku yang tampak pada
siswa baik itu dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan, merupakan hasil
dari proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa itu sendiri.
Ngau (2015: 14) menjelaskan hasil belajar matematika merupakan
perubahan tingkah laku peserta didik dalam bentuk peningkatan kecakapan dan
kemampuan dalam mempelajari materi matematika. Menurut Agustina (2010: 238)
hasil beelajar matematika merupakan kemampuan sisw adalam menyerap
informasis dan pengetahuan matematika yang diperoleh setelah proses
pemebelajaran matematika berlangsung meliputi pengertian, pemahaman,
penguasaan akan konsep, perhitungan serta pemecahan masalah problema
matematika. Perubahan yang terjadi pada siswa harus bersifat menetap dan dapat
digunakan kembali jika dibutuhkan.
Sedangkan menurut Manurung (2013: 14) hasil belajar matematika adalah
hasil dari peserta didik dalam mengikuti proses pengajaran matematika pada
jenjang pendidikan sekolah yang diukur dari kemampuan peserta didik tersebut
dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika sehingga hasil belajar
matematika itu merupakan suatu tolak ukur atau patokan yang menentukan tinngkat
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran
matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat dilihat pada
nilai/skor akhir pelajaran matematika baik yang diperoleh melalui tes maupun
observasi.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar
matematika adalah perubahan tingkah laku atau peningkatan kemampuan yang
8
didapat peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran matematika pada
jenjang sekolah. Perubahan yang terjadi bukan hanya di ukur dari tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan (kognitif) saja, melainkan sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor) yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan.
Hasil belajar matematika dapat diartikan sebagai suatu alat yang dapat mengukur
sejauh mana pengetahuan dan keberhasilan siswa pada mata pelajaran matematika
yang digambarkan dengan nilai atau skor.
Hasil belajar matematika yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
kemampuan yang dimiliki dan diperoleh siswa melalui proses pembelajaran
matematika di sekolah, yakni berupa perubahan tingkah laku yang dicirikan dari
tingkat penguasaan ilmu pengetahuan (kognitfi).
9
sebagai kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat. Menurut Barret
dan William (2000:67) kemampuan numerik adalah kemampuan berfikir dengan
bilangan-bilangan (angka). Hal ini juga di dukunng oleh pedapat Astuti dkk
(2013) bahwa kemampuan numerik adalah kemampuan yang berhubungan
dengan ketelitian dan kecepatan dalam menggunakan fungsi hitung dasar.
Menurut Gultom (2001: 24) kemampuan numerik adalah kemampuan berhitung
matematis yang memuat kemampuan melakukan pengerjaan-pengerjaan hitung
seperti menjumlah, mengurang, mengali, membagi, memangkatkan,, menarik
akar, menarik logaritma, serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang-
lambang matematika.
10
Penelitian yang dilakukan oleh Bedilius Gunur tentang “Hubungan
kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa d
pedesaan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di
daerah pedesaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara kemampuan numerik dengan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Matematika adalah salah satu mata pembelajaran yang hasil
belajar siswanya masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa itu mungkin di
pengaruhi oleh kurang penguasaan siswa dalam pembelajaran matematika tersebut.
Penguasaan dalam pembelajaran matematika yang baik akan membuat hasil belajar
siswa menjadi baik. Kurangnya penguasaan siswa dalam pembelajaran matematika
itu mungkin dipengaruhi salah satunya oleh kemampuan numerik siswa yang masih
tergolong rendah.
Dari uraian diatas, dari uraian diatas datap dkatakan bahwa semakin tinggi
kemampuan numerik siswa maka tingkat hasil belajar juga akan semakin tinggi.
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
12
No Kelas Total
1 VIII A 30
2 VIII B 29
3 VIII C 29
4 VIII D 30
5 VIII E 30
6 VIII F 30
Jumlah 178
13
Dalam penelitian ini variabel independennya adalah kemampuan Numerik
siswa dan sebagai variabel dependennya adalah hasil belajar matematika siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan
tahapan berikut:
1. Observasi, observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengamati tentang
objek dan subjek penelitian sebelum melakukan penelitian untuk memperoleh
informasi gambaran hasil belajar matematika siswa di SMP N 3 Gorontalo.
2. Wawancara, wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat
dari narasunber terpercaya.
3. Tes, peneliti akan menggunakan tes objektif untuk memperoleh data
kemampuan numerik siswa
4. Dokumentasi, dokumentasi dilakukan sebagai bukti otentik dari penelitian ini.
14
c. Kisi-kisi Instrumen
2.Kemampuan melakukan
pengurangan
3.Kemampuan melakukan
pembagian
4.Kemampuan melakukan
perkalian
5.Kemampuan melakukan
perhitungan sederhana
matematika
6.Perhitungan aritmatika
dasar
15
b. Definisi operasional
. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini diambil dari hasil ulangan
harian matematika siswa pada materi perbandingan kelas VIII pada semester ganjil
tahun ajaran 2019/2020 yang menggunakan enam indikator hasil belajar yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), Aplikasi (C3), dan analisis (C4),sintesi (C5),
dan evaluasi (C6)
c. Kisi-kisi Instrumen
16
menghitung validitas butir instrumen tes dengan menggunakakan rumus Pearson
Product Moment, yakni:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ( ∑ 𝑋)( ∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − ( ∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 − ( ∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Validitas Butir angket
X = Skor item butir angket
Y = Jumlah skor total tiap butir angket
N = jumlah responden
Hasil perhitungan 𝑟𝑥𝑦 kemudian dibandingkan dengan tabel korelasi Product
moment pada a = taraf signifikan butir soal dikatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan a = 0,05
17
(∑ 𝑋)2
(∑ 𝑋 2 ) −
𝑠12 = 𝑛
𝑛
Tabel 3.7.2 klasifikasi koefisien Reliabilitas tes
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
(Sundayana,2015:70)
18
3.8.1 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya
hubungann antara variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan uji chi
kuadrat. Hipotesis yang digunakan adalah:
𝐻0 : data berdistribusi normal
𝐻1 : data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian:
Terima 𝐻0 jika chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel dan tolak 𝐻0 jika chi
kuadrat hitung > chi kuadrat tabel dengan ɑ = 5% dan dk = k-1.
2. Uji Linieritas
Menurut Siregar (2016: 178-180) uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah antara variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan
linier.
Hipotesis yang di uji:
𝐻0 : Regresi linear
𝐻1 : regresi nonlinear
(Sutopo dan Slamet, 2017: 62)
Kriteria pengujian:
Terima 𝐻0 jika 𝐹hitung (regresi) < 𝐹tabel dan tolak 𝐻0 jika 𝐹hitung (regresi) >
𝐹tebel dengan a = 5% dan dk = k-2 dan dk penyebut = n-k.
Langkah-langkah:
a) Mencari persamaan regresi
Secara umum persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Y’ = a + bX
19
Harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus:
(∑ 𝑌𝑖 )( ∑ 𝑋𝑖2 ) − ( ∑ 𝑋𝑖 ) (∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 )
𝑎= 2
𝑛(∑ 𝑋𝐼2 ) − ∑ 𝑋𝑖 )
𝑛 ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 )
𝑏= 2
𝑛(∑ 𝑋𝐼2 ) − ∑ 𝑋𝑖 )
Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi
ƩX = jumlah nilai kemampuan numerik siswa
ƩY = jumlah nilai hasil belajar matematika siswa
Ʃ𝑋 2 = jumlah kuadrat nilai kemampuan numerik siswa
ƩXY =hasil kali antara nilai kemampuan numerik siswa dengan hasil
belajar
b) Menghitung jumlah kuadrat total
𝐽𝐾(𝑇) = ∑ 𝑌 2
20
dk sisa = n – 2
dk tuna cocok = k – 2 ; k = jumlah pengelompokan data
dk galat = n – k
i) Menghitung rata-rata kuadrat total
𝐽𝐾(𝑇)
𝐽𝑅𝐾(𝑇) =
𝑛
j) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat sisa
𝐽𝐾(𝑆)
𝑅𝐽𝐾(𝑆) =
𝑑𝑘(𝑠)
k) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi
𝐽𝐾(𝑏|𝑎)
𝑅𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔) =
𝑑𝑘(𝑟𝑒𝑔)
l) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok
𝐽𝐾(𝑇𝐶)
𝑅𝐽𝐾(𝑇𝐶) =
𝑑𝑘(𝑇𝐶)
m) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat galat
𝐽𝐾(𝐺)
𝑅𝐽𝐾(𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡) =
𝑑𝑘(𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡)
n) Menghitung harga 𝐹𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑡𝑢𝑛𝑎 𝑐𝑜𝑐𝑜𝑘
𝑅𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔)
𝐹(𝑟𝑒𝑔) =
𝑅𝐽𝐾(𝑆)
𝑅𝐽𝐾(𝑇𝐶)
𝐹(𝑇𝐶) =
𝑅𝐽𝐾(𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡)
o) Masukkan ke dalam tabel F (ANAVA) untuk Regresi Linear)
(Sutopo dan Slamet, 2017: 62-66)
21
𝐽𝐾(𝑏|𝑎)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝐽𝐾(𝑆)⁄
𝑛−2
Hipotesis yang di uji:
H0 = regresi tidak signifikan
H1 = regresi signifikan
Kriteria pengujian:
Tolak 𝐻0 jika Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi a = 0,05
dengan derajat bebas (db) pembilang 1 dan db penyebut = n – 2, dan pada keadaan
lain 𝐻0 di terima
b) Uji Koefisien Korelasi
Menurut Sundayana (2015: 201) koefisien korelasi sederhana dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 )(𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2 )
(Sundayana,2015:59)
Keterangan:
t : nilai hitung statistik
r : nilai koefisien korelasi
n : banyaknya sampel
3) Kriteria pengujian
22
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H1 diterima
d) Hitung Koefisien Determinasi
Jika dari hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang
signifikan, maka besarnya pengaruh antar variabel dapat dicari dengan koefisien
determinasi, dengan rumus:
𝐷 = (𝑟)2 𝑥100%
3.9 Hipotesis Statistik
𝐻0 : 𝜌 = 0
𝐻0 : 𝜌 > 0
Keterangan:
𝜌𝑥𝑦 : koefisien korelasi populasi antara kemampuan numerik siswa dengan hasil
belajar.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Ngau, A. Usman. 2015. Meningkatkan Penalaran Hasil Belajar Peserta Didik
Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Peluang Mata
Pelajaran Matematika. Tesis.Universitas Negeri Gorontalo: tidak diterbitkan.
Olatoye, R. A. dan A. A. Aderogba. 2011. Performance of senior secondary school
science students in aptitude test: The role of student verbal and numerical
abilities. Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy
Studies (JETERAPS), 2(6), 431-435.
Rezawatimar, dkk.2018. kemampuan numerik dan hubungannya dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Manggeng, ABDYA, Tahun
2016/2017. JIMPMat.3(2).
25