Anda di halaman 1dari 13

“BAHAN TAMBAHAN DAN PELARUT”

KELOMPOK 8
SEPTIANI NINDIA
SRI INDAH DOANITA
SUCI APRILIA
SUCI AULIA SANTRI
SUCI INDAH SAPITRI
SUCI RAHAYU
SUCI RAHMA NINGSIH
• Bahan Tambahan adalah bahan bahan yang diperlukan seperti bahan dasar, penyalut, pewarna, penyedap,
pengawet, pemantap dan pembawa yang dapat ditambahkan dalam sediaan resmi untuk meningkatkan
stabilitas, manfaat atau penampilan dan untuk mempermudah pembuatan.

• Pelarut merupakan cairan yang mampu melarutkan zat lain yang umumnya berbentuk padatan tanpa
mengalami perubahan kimia.
Zat zat tambahan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

• Bahan bahan tambahan tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan


• Tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk memberikan efek yang diharapkan
• Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan sediaan resmi
• Tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar
Berikut Klasifikasi Zat tambahan:
• Zat Pengasam : digunakan dalam preparat cairan, untuk memberikan medium asam guna kestabilan produk.
(Cth: Asam Asetat, Asam Hidroklorida, Asam Nitrat)
• Zat Pembasah : digunakan dalam preparat cairan, untuk memberikan medium alkali guna kestabilan produk.
(Cth: Larutan Amonia, Ammonium Karbonat, KOH, Natrium Borat, Na2CO3, Natrium Hidroksida Trolamin)
• Adsorben : suatu zat yang mampu memegang molekul lain pada permukaan dengan cara fisika atau kimia (Cth:
Selulosa Serbuk, Karbon Aktif)
• Antioksidan : suatu zat yang menghambat oksidasi dan digunakan untuk mencegah peruraian preparat dengan
proses oksidasi. (Cth: Askorbil Palmitatbutilated Hidroksianisol, BHT, Asam Hipofosfor, Monotiogliserol, Propel
Galat, Natrium Bisulfit)
• Zat Pemberi Warna : Digunakan untuk mewarnai Preparat Farmasi. (Cth: Eritrosin, Caramel Ferioksida Merah)
• Zat Pengemulsi : untuk meningkatkan dan menjaga dispersi partikel partikel halus dari suatu cairan pembawa
yang saling tidak bercampur. (Cth: Gom, Sorbitan Monoleat, Polioksietilen stearat)
• Zat Pemberi Rasa : untuk memberikan rasa yang sedap dan wangi ke suatu preparat farmasi. (Cth: Minyak Kayu
Manis, Coklat, Menthol, Minyak Orange, Minyak Permen, Vanili)
• Zat Pengeras : untuk meningkatkan kekentalan atau kekerasan dari suatu preparat farmasi. (Cth: Cetyl Alkohol,
Paraffin, Cera Alba, Cera Flava)
• Surfaktan : zat pengabsorbsi pada permukaan atau antarmuka untuk mengurangi tegangan permukaan atau
tegangan antarmuka, dapat digunakan sebagai zat pembasah, detergen, atau zat pengemulsi. (Cth:
Benzalkonium Klorida, nonoksinol 10, oktosinol 9, poliabsorbat 80, natrium laurel sulfat, sorbitan
monopalmitat)
• Zat Pengsuspensi : Untuk meningkatkan viskositas dan mengurangi laju sedimentasi dari partikel partikel
terdispersi. (Cth: Agar, Bentonit, CMC, Tragakan, Metil Selulosa)
• Zat Pemanis : untuk memaniskan suatu preparat. (Cth: dekstrosa, Sakarin Natrium, Sukrosa)
• Zat Penyalut : Untuk melapisi tablet yang telah berbentuk dengan tujuan melindungi terhadap peruraian obat
dengan oksigen atmosfer atau kelembapan untuk memberikan pola pelepasan yang dikehendaki untuk zat obat
setelah pemberian, untuk membungkus rasa dan bau dari zat obat. (Cth: Selulosa Asetat)
• Zat Pengkilap : untuk mengkilapkan tablet salut sehingga menarik. (Cth: Cera Alba)
• Zat Pendapar : untuk menahan perubahan pH pada penambahan asam atau alkali. (Cth: Kalium Metafosfat,
Kalium Dihidrogen Fosfat, Natrium Asetat)
• Zat Pengelat : Suatu zat yang membentuk Kompleks stabil dengan logam. Zat pembentuk kelat digunakan
dalam sediaan farmasi cairan sebagai penstabil untuk pembentuk kompleks dengan logam berat yang dapat
menyebabkan ketidakstabilan produk. (Cth: Dinatrium Edetat, Asam Edetat)
• Zat Pelembab : untuk mencegah keringnya preparat terutama salep dan krim karena kemampuan zat tersebut
untuk menahan lembab. (Cth: Gliserin, Propilenglikol, Sorbitol)
• Zat Pelembut : suatu cairan yang digunakan sebagai suatu zat yang ikut mengurangi ukuran partikel dari suatu
serbuk obat dengan digiling bersamaan biasanya dalam mortar. (Cth: Minyak Mineral)
• Dasar Salep : pembawa setengah padat dimana pembawa tersebut zat obat dicampur dalam menyiapkan salep.
(Cth: Lanolin, Salep Hidrofilik, Salep Polieteilenglikol, Petrolatum, Salep Putih, Salep Kuning)
• Pelarut : suatu zat untuk melarutkan suatu obat dalam preparat larutan. (Cth: Alkohol, Isoprophyl Alkohol,
Minyak Mineral, Asam Oleat, Mintak Kacang)
• Dasar Suppositoria : digunakan sebagai suatu pembawa dimana zat obat dimasukkan kedalamnya dalam
penyiapan suppositoria. (Cth: Oleum Cacao, Polietilenglikol)
• Zat Pengisotonis : digunakan untuk pembuatan larutan mempunyai sifat osmotis yang sama dengan cairan
fisiologis. (Cth: dextrosa, natrium klorida)
DEFENISI PELARUT

Pelarut adalah suatu zat yang melarutkan zat terlarut (cairan, padat atau gas yang berbeda secara kimiawi),
menghasilkan suatu larutan.Pelarut biasanya berupa cairan tetapi juga bisa menjadi padat, gas, atau fluida
superkritis.Kuantitas zat terlarut yang dapat larut dalam volume pelarut tertentu bervariasi terhadap suhu.
LARUTAN DAN KELARUTAN

• Larutan terbentuk dari campuran zat-zat yang homogen, dimana pelarut memiliki komponen dengan
jumlah yang lebih banyak daripada zat terlarut.
• Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada suhu tertentu disebut larutan jenuh.
• Banyaknya zat terlarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu disebut kelarutan.
KLASIFIKASI

Pelarut organik dan anorganik


• Pelarut organik merupakan pelarut yang umumnya mengandung atom karbon dalam molekulnya.
● Contoh pelarut organik adalah senyawa dengan fungsionalitas alkohol, eter, ester, keton, dan sebagainya.
● Pelarut anorganik merupakan pelarut selain air yang tidak memiliki komponen organik di dalamnya.
● Contoh dari pelarut anorganik adalah amonia dan asam sulfat.
• Pelarut protik dan aprotik
• ● Pelarut protik melarutkan anion dengan kuat (larutan bermuatan negatif) melalui ikatan hidrogen.
• ● Contohnya air termasuk pelarut protik polar.
• Jenis pelarut pada sediaan larutan:
• 1. Aqueous solutionsSediaan larutan dengan pembawa air (aquadest)
• 2. Non Aqueous solutions Sediaan larutan dengan pembawa selain air (aquadest): - Alkohol, gliserol,
propilen glikol- Minyak-minyak nabati (Ol. Olive, Ol. Sesami dll)- Parafin cair- Isopropil miristat &
isopropil palmitat (untuk obat luar)

Anda mungkin juga menyukai