Anda di halaman 1dari 7

Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak


Helmi Ismunandar1, Rani Himayani2, Diki Prawira Adifa3
1
Bagian Bedah Ortopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Rabdomiosarkoma merupakan penyakit keganasan jaringan lunak dengan presentase sekitar 5% dari keseluruhan
keganasan pada anak dan 20% dari bentuk keganasan di jaringan lunak yang terjadi pada anak. Lokasi tumor primer yang
paling umum termasuk daerah kepala dan leher diikuti oleh genitourinari dan ekstremitas. Sementara subtipe yang sering
muncul yaitu embrional pada anak-anak dan alveolar pada remaja. Meskipun etiologi spesifik untuk RMS sebagian besar
tidak diketahui, terdapat peningkatan faktor resiko pada faktor lingkungan seperti radiasi dan obat-obatan, sindroma, dan
kelainan kromosom. Gejala klinis RMS bervariasi dan berhubungan dengan lokasi serta penyumbatan yang ditimbulkan oleh
massa. Pemeriksaan histopatologis dan imunohistokimia merupakan tes baku emas untuk mendiagnosis RMS dan
menentukan subtipe yang berperan sebagai prognosis dan terapi. Beberapa faktor prognosis RMS yaitu lokasi primer, usia
saat terdiagnosis, ukuran tumor, tipe histologis, status gizi, serta luasnya penyakit setelah reseksi bedah awal. Identifikasi
gambaran klinis dan faktor prognosis diperlukan untuk mengetahui tingkat mortalitas dan morbiditas pasien RMS.

Kata Kunci : Gambaran klinis, prognosis, rabdomiosarkoma

Clinical Features and Prognosis of Rabdomiosarcoma in Children


Abstract
Rabdomiosarcoma is a soft tissue malignancy with a percentage of about 5% of all malignancies in children and 20% of soft
tissue malignancies that occur in children. The most common primary tumor sites include the head and neck area followed
by the genitourinary and extremities. Meanwhile, the most common subtypes are embryonic in children and alveolar in
adolescents. Although the specific etiology for RMS is largely unknown, there are increased risk factors for environmental
factors such as radiation and drugs, syndromes, and chromosomal abnormalities. The clinical symptoms of RMS vary and
are related to the location and blockage caused by the mass. Histopathological and immunohistochemical examinations are
gold standard tests for diagnosing RMS and determining subtypes that serve as prognosis and therapy. Some of the
prognostic factors for RMS are primary location, age at diagnosis, tumor size, histological type, nutritional status, and
extent of disease after initial surgical resection. Identification of clinical features and prognostic factors are needed to
determine the mortality and morbidity rates of RMS patients.

Key words : Clinical features, prognostic, rhabdomyosarcoma

Pendahuluan atau remaja lebih cenderung mengalami RMS


Rabdomiosarkoma (RMS) merupakan subtipe alveolar, sedangkan pada pasien yang
penyakit keganasan jaringan lunak yang sering lebih muda atau anak-anak lebih sering
terjadi pada anak dan remaja dengan derajat mengalami RMS subtipe embrional. Prognosis
keganasan tinggi dan diperkirakan timbul dari untuk anak-anak dan remaja penderita RMS
sel-sel mesenkimal primitif yang kemudian baru-baru ini meningkat secara substansial,
menjadi otot lurik. Rabdomiosarkoma adalah terutama karena pengembangan terapi multi-
sarkoma jaringan lunak yang sering terjadi modal yang mencakup pembedahan,
pada masa kanak-kanak, dengan insiden kemoterapi kombinasi dosis intensif, dan
tahunan 4,5 kasus per 1 juta anak, terapi radiasi.3
menjadikannya tumor padat ekstrakranial Prognosis RMS pada anak dan remaja
ketiga pada masa kanak-kanak setelah dapat dipengaruhi oleh lokasi primer, usia saat
neuroblastoma dan tumor Wilms.1,2 terdiagnosis, ukuran tumor, tipe histologis,
Lokasi tumor primer yang paling umum status gizi, serta luasnya penyakit setelah
yaitu pada daerah kepala dan leher diikuti reseksi bedah awal. Identifikasi gambaran
oleh daerah genitourinari dan ekstremitas. klinis dan faktor prognosis diperlukan untuk
Namun, epidemiologi presentasi tumor primer mengetahui tingkat mortalitas dan morbiditas
bergantung pada varian histologis dan usia pasien RMS.
penderita. Misalnya, pasien dewasa muda

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 581


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

Isi sindroma Li-fraumeni, sindrom Rubistein-


Rabdomiosarkoma merupakan penyakit taybi, sindrom Gorlin basal sel nervus,
keganasan pada anak dan remaja dengan sindrom Backwith-wiedemann, sindrom
presentase sekitar 5% dari keseluruhan Costello.6
keganasan pada anak dan 20% dari bentuk Perkembangan biomolekuler
keganasan di jaringan lunak yang terjadi pada menunjukan indikasi kelainan kromosom pada
anak. Usia rata-rata anak yang mengalami berbagai jenis keganasan jaringan lunak. Pada
rabdomiosarkoma yaitu anak usia dibawah 15 rabdomiosarkoma subtipe alveolar ditemukan
tahun, dengan perbandingan laki-laki dan translokasi (2;13) dan (q35;a14). Pada subtipe
perempuan 5:3. Terdapat dua puncak angka embrional sampai saat ini tidak memiliki
kejadian, yang pertama diantara 2-5 tahun kelainan kariotipik namun dapat dinilai dari
dan yang kedua pada masa remaja (15-19 ditemukan hilangnya hetergenositi
tahun).1 konstitusional pada kromoson 11p15.1
Meskipun tumor ini dapat muncul
hampir di mana saja, lokasi yang paling umum Klasifikasi
untuk tumor ini berkembang adalah di Terdapat beberapa subtipe histopalogis
struktur kepala dan leher (40%) meliputi yang berperan penting terhadap pengobatan
parameningeal (16%), orbital atau kelopak dan prognosis. Pada tahun 2013, WHO
mata (10%), dan non-parameningeal (10%). membagi RMS menjadi 4 tipe utama yaitu
Pada saluran genitourinari pria atau wanita embrional, alveolar, spindel, dan
(25%), termasuk regio paratestikuler, saluran pleomorfik/anaplastik. Sementara pada
genitourinari wanita (vulva, vagina, serviks, sumber lain terdapat tipe botyroid sebagai
uterus), kandung kemih, dan prostat, serta tambahan. Adapun subtipe tersebut yaitu;7,8
pada daerah ekstremitas (20%). Kasus lainnya a. Embrional
muncul di berbagai tempat termasuk dinding Rabdomiosarkoma embrional adalah
dada dan retroperitoneum.4 subtipe paling umum yang diamati pada anak-
Angka kejadian RMS sangat langka, anak, terhitung sekitar 60% dari semua kasus
hanya ada sekitar 350 kasus setiap tahun di pada kelompok usia ini. Tumor dapat terjadi di
Amerika Serikat pada anak di bawah usia 21 mana saja, tetapi paling sering ditemukan di
tahun atau sekitar 4 anak per 1 juta anak daerah genitourinari atau kepala dan leher.
sehat di bawah usia 15 tahun. Jenis kelamin Pada pemeriksaan histologis didapatkan
laki-laki lebih sering ditemukan dibandingkan variabilitas sitologi yang tinggi, yang
perempuan dengan usia tersering di bawah 5 merepresentasikan beberapa tahapan
tahun. Prevalensi RMS di Indonesia, lokasi morfogenesis otot rangka. Variasi ini dapat
tumor primer terbanyak pada daerah kepala berkisar dari neoplasma berdiferensiasi tinggi
dan leher sebanyak 43,3% di Rumah Sakit yang mengandung rabdomieloblas dengan
Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan 27,3% di sejumlah besar sitoplasma eosinofilik dan lurik
Rumah Sakit Kanker Darmais (RSKD), silang yang mirip dengan sel tumor yang
sementara untuk tipe tersering yaitu tipe berdiferensiasi buruk. Sel RMS embrional
embrional yaitu sebanyak 70% di RSCM dan menunjukkan adanya materi genom spesifik
54,5% di RSKD.4,5 yang hilang dari lengan pendek kromosom 11.
Hilangnya materi secara konsisten dari
Etiologi wilayah 11p15 ini kemungkinan menunjukkan
Meskipun etiologi dan faktor risiko adanya gen penekan tumor, meskipun gen
spesifik untuk RMS sebagian besar tidak sebenarnya yang bertanggung jawab atas RMS
diketahui, terdapat peningkatan risiko RMS embrional belum diketahui .
sekunder yang terjadi akibat paparan radiasi b. Alveolar
selama masa dalam kandungan, pada Subtipe alveolar membentuk sekitar
keluarga dengan status sosial ekonomi 31% dari semua kasus RMS. Subtipe ini paling
rendah, dan ibu yang menggunakan obat- sering muncul pada remaja dan pasien yang
obatan selama kehamilan. Faktor resiko juga lokasi primer tumor utamanya berada pada
meningkat pada anak yang memiliki sindroma ekstremitas, tubuh, dan daerah perianal atau
yang diturunkan seperti neurofirbomatosis, perirektal. Seperti RMS embrional, RMS

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 582


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

alveolar memiliki karakteristik molekuler yang sakit kepala, mimisan, atau hidung tersumbat.
berbeda. Translokasi unik terjadi antara gen Tumor di kandung kemih atau prostat bisa
FKHR pada kromosom 13 dan gen PAX3 pada menyebabkan timbulnya darah di urin, dan
kromosom 2 (70%) atau gen PAX7 pada jika tumor berukuran besar dapat
kromosom 1 (30%). menyebabkan sulit atau nyeri saat buang air
c. Botyroid kecil atau buang air besar, sedangkan tumor di
Tipe botryoid, subset dari RMS vagina dapat menyebabkan perdarahan
embrional, menyumbang 6% dari semua kasus vagina. Tumor di perut atau panggul dapat
rabdomiosarkoma. Subtipe ini secara khas menyebabkan muntah, sakit perut, atau
muncul di bawah permukaan mukosa lubang sembelit. Rabdomiosarkoma jarang
tubuh; oleh karena itu, paling sering diamati di berkembang di saluran empedu (saluran kecil
area seperti vagina, kandung kemih, dan yang mengarah dari hati ke usus), tetapi bila
lubang hidung. terjadi dapat menyebabkan mata atau kulit
d. Spindel menjadi kuning (ikterus). Jika RMS semakin
Subtipe sel spindel dari parah, RMS dapat menyebabkan gejala seperti
rabdomiosarkoma embrional menyumbang benjolan di bawah kulit (sering di leher, di
3% dari semua kasus. Subtipe ini memiliki pola bawah lengan, atau di selangkangan), nyeri
pertumbuhan fasikular, spindle, dan tulang, batuk terus-menerus, kelemahan, atau
leiomiomatosa dan dapat menunjukkan penurunan berat badan.9
diferensiasi rabdomieloblastik yang penting. Gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi
Beberapa neoplasma menunjukkan deposisi dan berhubungan dengan massa serta
kolagen yang ditandai dan memiliki pola penyumbatan yang ditimbulkan. Tumor jarang
pertumbuhan penyimpanan yang bersarang. menimbulkan keluhan jika ukurannya kecil.
Subtipe ini terjadi terutama di regio Jenis tumor adalah jaringan lunak tanpa rasa
paratestikular dan jarang terjadi di kepala dan sakit. Penderita mengeluh bila tumor telah
leher. membesar dan memberikan tanda-tanda
e. Pleomorfik penekanan jaringan sekitar tumor seperti
Rabdomiosarkoma anaplastik, neuralgia, aralisis, iskemia, sedangkan
sebelumnya disebut rabdomiosarkoma penekanan pada sistem digestif menyebabkan
pleomorfik, adalah yang paling jarang dari gejala obstruktif. Rabdomiosarkoma pada
semua subtipe. Paling sering terjadi pada tubuh atau anggota gerak sering diketahui
pasien dewasa berusia 30-50 tahun. Subtipe setelah trauma atau awalnya dianggap
ini jarang diamati pada anak-anak. sebagai hematom. Bila pembengkakan tidak
mereda atau malah bertambah, harus
Gambaran Klinis Rabdomiosarkoma dicurigai sebagai keganasan. Manifestasi
Rabdomiosarkoma dapat dimulai gejala biasanya timbul sangat lambat dan baru
hampir di mana saja di tubuh, sehingga gejala diperiksakan setelah tumor berukuran besar.10
RMS dapat berbeda pada setiap orang. Gambaran klinis pada kasus RMS yang
Gejalanya tergantung di mana tumor itu ditemukan di Indonesia antara lain, pada
berada, seberapa besar ukurannya, dan tahun 2000-2006, tercatat 30 pasien RMS di
apakah sudah menyebar ke bagian tubuh yang RSCM dengan perbandingan jenis kelamin laki-
lain. Ketika tumor berada di leher, dada, laki lebih banyak dibandingkan perempuan
punggung, lengan, tungkai, atau selangkangan (2:1), rentang usia 1 bulan hingga 5 tahun
(termasuk testis), tanda pertama mungkin (43,3%), gambaran histopatologi terbanyak
berupa benjolan atau pembengkakan. yaitu subtipe embrional (70%), serta lokasi
Terkadang bisa menyebabkan rasa sakit, primer terbanyak pada bagian kepala dan
kemerahan, atau masalah lain terkait organ leher (43,3%). Pada tahun 2003-2007
yang terkena. Tumor di sekitar mata dapat tercatat 11 pasien di RSKD dengan
menyebabkan mata menonjol keluar atau perbandingan jenis kelamin perempuan lebih
mata penderita tampak juling. Penglihatan banyak daripada laki-laki (1:1,7), rentang usia
juga dapat terpengaruh yaitu adanya 1 bulan hingga 5 tahun (43,5%), gambaran
penurunan fungsi visus. Tumor di telinga atau histopatologi terbanyak yaitu subtipe
sinus hidung dapat menyebabkan sakit telinga, embrional (54,5%), serta lokasi primer

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 583


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

terbanyak pada bagian kepala dan leher Derajat IV T1/T2, N0/N1, M1 (Metastasis)
(27,3%). 5
Sementara itu pada RSUD Arifin Evaluasi awal pasien dengan dugaan
Achmad Provinsi Riau tahun 2007 hingga 2012 RMS harus bertujuan untuk mengidentifikasi
didapatkan jenis kelamin terbanyak RMS batas anatomi tumor karena keputusan ini
adalah perempuan (58,1%), pada kelompok menentukan stadium tumor, stratifikasi risiko,
umur 25-44 tahun (48,4%). Gejala klinis yang dan pengobatan. Pemeriksaan awal untuk
paling sering terjadi adalah terdapat benjolan pasien dengan dugaan RMS harus mencakup
di kaki (38,7%), benjolan di leher (16,1%), CT scan atau MRI tumor, CT scan abdomen
benjolan di lengan (13%), benjolan di dan retroperitoneum, CT scan dada, scan
punggung (9,7%), benjolan di mata (6,5%), dan tulang, dan aspirasi serta biopsi sumsum
benjolan di aksila, bahu, bawah perut, tulang bilateral. Studi tambahan dapat
payudara, dan vulva masing-masing (3,2%). dilakukan berdasarkan kemungkinan tempat
penyebaran. Biopsi lesi diperlukan untuk
Derajat dan Diagnosis Penyakit diagnosis.13
Intergroup Rhabdomyosarcoma Study Pemeriksaan histopatologi dan
(IRS) membuat klasifikasi laboratorium dan imunohistokimia termasuk Desmin, muscle
pembedahan untuk rabdomiosarkoma yaitu11; specific actin (MSA), Miogenin, Mio D1, dan
striated muscle actin dari sampel biopsi
Tabel 1. Kelompok Rabdomiosarkoma berdasarkan merupakan tes baku emas untuk
Intergroup Rhabdomyosarcoma Study mendiagnosis RMS.14
Kelompok Definisi Pada pemeriksaan histopatologis
IRS I Terlokalisasi, limfonodus regional didapatkan massa tumor dengan hasil
tidak terlibat, dapat direseksi secara makroskopis tumor umumnya berupa jaringan
lengkap
gelatinus yang lunak mengkilat pada potongan
A: terbatas pada otot atau organ
primer
akan terlihat permukaan yang berwarna putih
B: Infiltrasi keluar otot atau organ abu-abu dengan atau tanpa area perdarahan
primer maupun nekrosis. Umumnya tumor berbatas
IRS II Tumor dapat direseksi (dengan sisa tegas dengan atau tanpa adanya kapsul
mikroskopis) dengan atau tanpa jaringan. Tumor biasanya lebih besar dari 5 cm
penyebaran ke limfonodus saat didiagnosis. Pada mikroskopis didapatkan
A: lokal, residual mikroskopis, gambaran sel tumor RMS sesuai dengan
penyebaran limfonodus negatif subtipenya. Sel asal RMS adalah
B: Regional, direseksi lengkap rabdomieloblas. Sel-sel ini biasanya
(limfonodus positif atau negatif)
menunjukkan sitoplasma granular eosinofilik
C: regional dengan melibatkan
limfonodus, dapat direseksi luas
eksentrik, kaya akan filamen tebal dan tipis,
tetapi dengan sisa mikroskopis dan bentuk sel variabel yang mungkin bulat
IRS III Reseksi tidak lengkap atau hanya atau memanjang, masing-masing sering
biopsi dengan penyakit sisa cukup disebut sebagai sel tali.2
besar Pada diagnosis RMS embrional, sangat
IRS IV Telah ada metastasis sejak pertama penting untuk meyingkirkan diagnosis banding
kali ditegakkan diagnosis lain berupa Ewing sarcoma primitif,
neuroectodermal tumor, neuroblastoma,
tumor Wilms, dan limfoma maligna.
Derajat berdasarkan sistem TNM, meliputi;11 Pemeriksaan imunohistokimia pada RMS
embriologi adalah pemeriksaan untuk marker
Tabel 2. Derajat TNM Rabdomiosarkoma
otot pada skeleton yang menunjukan
Derajat TNM
Derajat I T1N0M0 (terlokalisasi)
pewarnaan kuat pada antigen miogen,
Derajat II T2N0M0 (Melibatkan satu atau khususnya sel yang menunjukan diferensiasi
lebih jaringan atau organ yang mioblastik demikian pula untuk desmin dan
berdekatan) aktin yang akan memberikan hasil positif pada
Derajat III T1N1M0 atau T2N1M0 (Melibatkan RMS.15
limfonodus regional)

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 584


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

Prognosis RMS dibagi menjadi dua yaitu


favorable dan unfavorable. Berdasarkan
Terapi lokasinya, favorable meliputi mata,
Pendekatan terapi bervariasi dapat paratestikuler, kepala leher non-
berupa operasi, kemoterapi, radioterapi, atau parameningeal, sementara unfavorable
kombinasinya. Kemoterapi dapat diberikan meliputi ekstremitas, kandung kemih, prostat,
secara adjuvan maupun neoadjuvan. kepala leher para meningeal,
Kombinasi vinkristin dan daktinomisin pada retroperitoneum, dan badan. Sebuah studi
umumnya cukup baik untuk tumor dengan oleh Affinita et al. terhadap pasien anak-anak
prognosis yang baik, tetapi untuk prognosis dengan RMS kepala dan leher non-
menengah biasanya dipakai kombinasi parameningeal melaporkan bahwa lesi
vinkristin, aktinomisin D, dan siklosfosfamid cenderung menunjukkan karakteristik yang
atau disebut juga regimen VAC. Tumor menguntungkan, dengan 72,7% berada di
parameningeal yang mempunyai resiko tinggi bawah 5 cm, 72,7% diklasifikasikan sebagai T1,
dapat menginfiltrasi susunan saraf pusat dan 80,3% diklasifikasikan sebagai N0. Tingkat
memerlukan pertimbangan kemoterapi kelangsungan hidup 10 tahun secara
intratekal sebagai profilaksis. Kometerapi keseluruhan dan bebas perkembangan untuk
kombinasi yang diberikan adalah vincristin 1,5 pasien yang menjalani operasi primer atau
mg/m2, aktinomisin D 15 ug/kgBB/hari, menerima kemoterapi bersama dengan
siklosfosfamid 300 mg/m2 dan adriamisisn 60 operasi tertunda dan atau radioterapi adalah
mg/m2. Diberikan tiap 4 minggu dengan lama 74,2% dan 65,1%.17
pengobatan 18 bulan. Tindakan bedah Berdasarkan usia, secara umum orang
dilakukan dengan cara reseksi pada lokasi dewasa memiliki prognosis kelangsungan
tumor primer dan bila tidak didapatkan hidup 5 tahun lebih buruk dibandingkan
metastasis. Radioterapi diperlukan bila dengan anak-anak yakni 27% berbanding 61%.
terdapat sisa tumor atau metastase setelah Anak usia 1 hingga 9 tahun memiliki prognosis
operasi. Pasien yang mengalami metastasis yang lebih baik daripada pasien dengan usia
dicatat dan dicari lokasi metastasisnya. lebih muda atau lebih tua dari rentang usia
Penilaian respons terapi berdasarkan adanya tersebut. Kelangsungan hidup 5 tahun untuk
regresi total dari perkembangan tumor.5 anak dengan rabdomiosarkoma resiko rendah
Manajemen bedah pasien dengan RMS berkisar antara 70% hingga lebih dari 90%
bersifat spesifik pada lokasi tumor dan reseksi sementara anak dengan resiko menengah
tumor komplit. Reseksi tumor komplit memiliki rentang antara 50% hingga 70%.4
umumnya tidak disarankan jika terdapat risiko Faktor prognostik lainnya adalah beban
signifikan untuk morbiditas fungsional atau tumor. Individu dengan tumor yang lebih kecil
kosmetik (misalnya, pada RMS di kepala dan dari 5 cm memiliki prognosis yang lebih baik
leher). Reseksi kompartemen lengkap tidak jika dibandingkan dengan mereka yang
diperlukan untuk tumor yang timbul di dalam tumornya lebih besar. Anak-anak dengan
otot, selama margin minimal 0,5 cm diperoleh. keterlibatan nodal regional lebih buruk
Jika biopsi terbuka dari massa awalnya daripada mereka yang tidak menderita
dilakukan untuk tujuan diagnostik atau jika penyakit nodal. Anak-anak dengan penyakit
pasien masih memiliki sisa tumor yang kotor metastasis memiliki prognosis paling buruk.
atau margin yang tidak pasti secara Dalam kelompok ini, faktor prognostik
mikroskopis, maka dianjurkan untuk terpenting adalah subtipe histologis dan usia
melakukan eksisi ulang tumor sebelum pasien saat diagnosis. Untuk pasien yang lebih
pengobatan. Terdiri dari eksisi ulang yang luas muda dari 10 tahun dan yang memiliki
dari tempat operasi sebelumnya dengan penyakit metastasis dari histologi embrional,
margin jaringan normal yang memadai tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah
sebelum terapi adjuvan dan biasanya 60%. Pasien yang berusia lebih dari 10 tahun
dilakukan pada lesi pada tubuh dan dengan histologi embrional dan semua pasien
ekstremitas.16 dengan histologi alveolar memiliki tingkat
kelangsungan hidup 5 tahun kurang dari
Prognosis 30%.18

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 585


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

Status nutrisi juga tampak signifikan Rabdomiosarkoma merupakan penyakit


secara prognostik pada anak-anak dengan keganasan pada sel mesenkimal primitif otot
RMS; tinjauan pustaka oleh Joffe et al. lurik yang sering terjadi pada anak dan remaja.
menemukan bahwa dengan adanya penyakit Penentuan subtipe dan derajat penyakit yang
ini, pasien anak-anak dengan indeks massa sesuai dapat membantu dalam
tubuh (IMT) yang abnormal cenderung penatalaksanaan serta prognosis penderita.
mengarah pada kelangsungan hidup
19
keseluruhan yang lebih buruk. Daftar Pustaka
Faktor klinis terakhir yang 1. Desen W. Buku ajar onkologi klinis edisi 2.
mempengaruhi prognosis pasien adalah Jakarta : Balai penerbit FKUI; 2013.
luasnya penyakit setelah reseksi bedah awal. 2. Ognjanovic S, Carozza SE, Chow EJ, Fox
Kelompok klinis yang berada di kelompok IRS- EE, Horel S, McLaughlin CC, Mueller BA,
III dan IRS-IV sebagian didasarkan pada Puumala S, Reynolds P, Von Behren J,
luasnya penyakit setelah reseksi bedah awal. Spector L. Birth characteristics and the
Pasien tanpa penyakit sisa (kelompok I) risk of childhood rhabdomyosarcoma
memiliki tingkat kelangsungan hidup 5 tahun based on histological subtype. Br J
90%. Pada pasien dengan penyakit sisa Cancer. 2010 Jan 05;102(1):227-31
mikroskopis (kelompok II), kelangsungan 3. Sultan I, Qaddoumi I, Yaser S, Rodriguez-
hidup menurun hingga 80%, dan mereka Galindo C, Ferrari A. Comparing adult and
dengan penyakit berat setelah operasi pediatric rhabdomyosarcoma in the
(kelompok III) memiliki tingkat kelangsungan
surveillance, epidemiology and end
hidup 5 tahun sebesar 70%.20
results program, 1973 to 2005: an
Ringkasan analysis of 2,600 patients. J Clin Oncol.
Rabdomiosarkoma (RMS) merupakan 2009 Jul 10; 27(20): p3391-7.
penyakit keganasan jaringan lunak yang paling 4. Wexler LH, Skapek SX, Helman LJ. Capter
sering terjadi pada anak dan dewasa muda 31; Rhabdomyosarcoma. In; Pizzo PA,
dengan derajat keganasan tinggi dan Poplack DG, eds. Principles and practice
diperkirakan timbul dari sel-sel mesenkimal
of pediatrc oncology 7th ed. Philadelphia
primitif yang kemudian menjadi otot lurik.
Lokasi tumor primer yang paling umum Lippincott Williams and Wilkins; 2016.
termasuk daerah kepala dan leher diikuti oleh 5. Rini AT, Gatot D, Windiastuti E, Ciputra Y.
genitourinari dan ekstremitas. Gejala yang Rabdomiosarkoma pada anak; gambaran
ditimbulkan bervariasi sesuai lokasi primer klinis di 2 institusi. Indonesian journal of
tumor dan besarnya massa. Pemeriksaan cancer;2008, 55-59
histopatologi dan imunohistokimia termasuk 6. Zhang J, Walsh MF, Wu G, Edmonson MN,
Desmin, muscle specific actin (MSA), Gruber TA, Easton J, et al. Germline
Miogenin, Mio D1, dan striated muscle actin mutations in predisposition genes in
dari sampel biopsi merupakan tes baku emas pediatric cancer. N Engl J Med; 2015 Dec
untuk mendiagnosis RMS. Terdapat beberapa 10; 373(24): p2336-46.
subtipe histopalogis yang berperan penting 7. Fletcher CDM, Bridge JA, Hogendoorn
terhadap pengobatan dan prognosis, paling PCW, Mertens F, editors. WHO
sering yaitu embrional dan alveolar. Derajat classification of tumours of soft tissue
penyakit dibagi berdasarkan Intergroup and bone 4th ed. Lyon, France:
Rhabdomyosarcoma Study dan TNM. International Agency for Research on
Prognosis RMS dipengaruhi oleh lokasi primer Cancer; 2013. World Health Organization
tumor, besarnya tumor, status nutrisi Classification of Tumours; vol 5
penderita, dan faktor klinis. Pendekatan terapi 8. Duan F, Smith LM, Gustafson DM, Zhang
bervariasi dapat berupa operasi, kemoterapi,
C, Dunlevy MJ, Gastier-Foster JM, et al..
radioterapi, atau kombinasinya.
Genomic and clinical analysis of fusion
Simpulan gene amplification in
rhabdomyosarcoma. A Report from the

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 586


Helmi Ismunandar, Rani Himayani, Diki Prawira Adifa I Gambaran Klinis dan Prognosis Rabdomiosarkoma pada Anak

Children Oncology Group. Genes 18. Sung L, Anderson JR, Donaldson SS, et al.:
chromosomes cancer; 2012 Late events occurring five years or more
9. Okcu MF, Hicks J. Rhabdomyosarcoma in after successful therapy for childhood
rhabdomyosarcoma: a report from the
childhood and adolescence; clinical
Soft Tissue Sarcoma Committee of the
presentation, diagnostic evaluation, and Children's Oncology Group. Eur J Cancer;
staging; 2018 2004 vol 40 (12): p1878-85,.
10. HE Shinta , ni putu sriwidyani. Laporan 19. Joffe L, Dwyer S, Glade Bender JL, Frazier
kasus Embryonal rhabdomiosarcoma. AL, Ladas EJ. Nutritional status and
Departemen patologi anatomi, FK UNUD clinical outcomes in pediatrc patients
Denpasar, Bali. 2019. with solid tumors; a systematic review of
11. Suman M and Douglas SH. literature. Semin Oncol; 2018.
Rhabdomyosarcoma: review of the 20. Smith LM, Anderson JR, Qualman SJ, et al.
children’s oncology group (COG) soft- Which patients with microscopic disease
tissue sarcoma committee experience and rhabdomyosarcoma experience
and rationale for current COG studies. relapse after therapy? A report from the
soft tissue sarcoma committee of the
Pediatr Blood Cancer; 2012 Jul 15; 59(1):
children's oncology group. J Clin Oncol
p5–10. 19; 2001 (20): p4058-64.
12. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, 21. Novelin R, Abdah E, Restuastuti T.
Salamia N, Idris EP, Eva G, Harmoniati D, Gambaran penderita rabdomiosarkoma
Yuliarti K. Rabdomiosarkoma dalam di bagian bedah rsud arifin achmad
pedoman pelayanan medis jilid II. Ikatan provinsi riau periode januari 2007-
Dokter Anak Indonesia; 2011; p249-50 desember 2012. Bagian Ilmu Kesehatan
13. Gallego MS, Sánchez TCJ. Masyarakat Universitas Riau. 2013
Rhabdomyosarcoma: present and future
perspectives in diagnosis and treatment.
Clin Transl Oncol. 2005 Jan-Feb;7(1): p35-
41
14. Xinxin Z , Kun M, Jaling W, Wenming
W, Lin M, Deliang H. A prospective
evaluation of the combined helical
tomotherapy and chemotherapy in
pediatric patients with unresectable
rhabdomyosarcoma of the temporal
bone. Cell biochem biophys; 2014
Sep;70(1): p103-8. doi: 10.1007/s12013-
014-9864-0.
15. Sebire NJ, Malone M. Myogenin and myo
D1 expression in Paedriatic
Rhabdomyosarcomas. J.Clin Pathol; 2003;
56; p412-16
16. Leaphart C, Rodeberg D. Pediatric surgical
oncology: management of
rhabdomyosarcoma. Surg Oncol; 2007
Nov; 16(3): p173-85.
17. Affinita MC, Ferrari A, Milano GM, et al..
Longterm result in children with head and
neck rhabdomyosarcoma; a report from
the italian soft tissue sarcome commitee.
Pediatr blood cancer; 2018.

Medula I Volume 10 I Nomor 4 I Januari 2021 | 587

Anda mungkin juga menyukai