Anda di halaman 1dari 1

nyeri skrotum akut, dapat berlangsung intermiten, dan gejala

Ultrasonografi muncul secara tiba-tiba

Pemeriksaan Penunjang Magnetic Resonance Imaging (MRI) Mual/muntah


Detorsio Manual Anamnesis
Laboratorium Nyeri abdomen akut
Eksplorasi Skrotum
Tatalaksana Spektroskopi Infrared Testis bengkak
Orkidopeksi
Perubahan warna testis
Orkidektomi Tindakan Pembedahan Nyeri skrotum nokturnal atau pagi hari
Implan Testis
Pada pemeriksaan abdomen, nyeri abdomen umumnya
ditemukan pada pasien dengan torsio intra-vaginal. Nyeri tekan
abdomen dapat ditemukan positif pada regio abdomen yang
mendapatkan inervasi dari saraf T11, T12, dan L1. Adanya
massa juga dapat ditemukan, khususnya pada pasien dengan
CMD testis undesensus.

Pada inspeksi umum dalam pemeriksaan genitalia, dapat


ditemukan letak testis asimetris, testis yang mengalami torsio
umumnya terletak lebih tinggi (high-riding testis) dan terletak
transversal. Nyeri hebat dapat ditemukan pada palpasi testis
yang mengalami torsio. Edema skrotum, eritema skrotum, dan
hidrokel reaktif juga dapat ditemukan bila onset >12 jam.

Pemeriksaan Fisik Tanda Prehn diperiksa dengan cara melakukan elevasi skrotum.
Hasil positif akan menunjukkan adanya penurunan rasa nyeri.
Hasil negatif menunjukkan peningkatan rasa nyeri ataupun tidak
ada perubahan, pada umumnya hasil tanda Phren negatif
ditemukan pada pasien-pasien dengan torsio testis

Refleks kremaster diperiksa dengan cara menggoreskan jari


atau mencubit kulit paha bagian dalam dan observasi testis.
Hasil positif atau normal umumnya menunjukkan elevasi testis
ipsilateral. Refleks kremaster pada umumnya ditemukan negatif
pada pasien-pasien dengan torsio testis. Meskipun demikian,
refleks kremaster negatif merupakan hal yang normal pada bayi
laki-laki di bawah 6 bulan.

Mengurangi aktifitas yang berlebihan, menjelaskan kepada


pasien dengan keadaan yang sesungguhnya dan jika tidak Edukasi dan Pencegahan
dilakukan penanganan segera maka akan lebih parah,
menjelaskan kepada pasien jika tidak membaik maka akan
dilakukan tindakan pembedahan

Patofisiologi torsio testis adalah terpuntirnya funikulus


spermatikus dan rotasi testis yang menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke testis, sehingga terjadi iskemia
testis dan reperfusi saat dilakukan detorsio. Besarnya
Etiologi torsio testis disebabkan oleh abnormalitas kongenital kerusakan testis akibat proses iskemia-reperfusi (ischemia-
pada prosesus vaginalis. yang dapat dibedakan menjadi Patofisiologi
reperfusion injury) yang terjadi sangat ditentukan oleh durasi
torsio ekstravaginal dan intravaginal. Torsio ekstravaginal terjadinya torsio dan derajat terpuntirnya funikulus
terjadi pada fetus atau neonatus karena testis belum Etiologi spermatikus. Faktor-faktor yang terlibat pada mekanisme ini
terfiksasi via tunika vaginalis pada skrotum. Torsio adalah spesies reaktif oksigen, faktor-faktor proinflamasi,
intravaginal umumnya terjadi pada orang dengan deformitas apoptosis, dan gangguan mikrovaskular. Deformitas bell
bell clapper atau trauma. Kedua kondisi tersebut clapper juga merupakan salah satu faktor predisposisi torsio
menyebabkan testis menjadi tidak terfiksasi sehingga testis.[
berisiko mengalami torsio. Torsio testis juga dapat terjadi
pada testis undesensus

Infertility Komplikasi Klasifikasi Intravaginal (Bell clapper)


Testicular Deformity Nyeri Testis Kanan
Ekstravaginal

Torsio testis adalah kondisi ketika testis atau buah zakar


terpelintir sehingga menimbulkan nyeri hebat pada testis.
Testis berjumlah 2 dengan bentuk ovoid Torsio testis bisa dialami oleh laki-laki pada usia berapa pun,
Pipih dengan ketebalan 2,5cm Defenisi Tortio testis tetapi paling sering terjadi di usia kurang dari 25 tahun
Berwarna putih
Terletak di dalam cavum skroti
Ukuran testis rata rata 4 x 3 x 2,5 cm Anatomi Testis
Berat 32 g

Epididimitis atau Epididimoorkitis


Usia: neonatus, dewasa muda
Torsio Apendiks Testis
Structural abnormalities: bell clapper deformity
Hidrokel
jaringan mesorkial panjang
Varikokel
Mekanik: trauma, olahraga (sepeda)
Diagnosis banding Trauma Skrotum
Riwayat torsi testis sebelumnya Faktor resiko
Hernia Inguinal atau Skrotalis
Genetika: riwayat keluarga, INSL3, RXFP2
Gangren Fournier
Kelainan kongenital: testis tidak turun
Tumor atau Keganasan
Lainnya: cuaca dingin

Anda mungkin juga menyukai