Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa ……………………………………………………………………………………


NIM ……………………………………………………………………………………
Prodi/Bidang Studi ……………………………………………………………………………………

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
Dalam hal Pemberian layanan
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid
memberikan pendidikan terhadap
pelayanan siswa yang memiliki
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang pendidikan, instansi perbedaan latar
berbeda memiliki hak yang sama dalam sekolahan tidak belakang sosial
membeda-bedakan ekonomi, sudah baik
mengakses dan memperoleh layanan kondisi sosial- karena semua
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat ekonomi siswa disamaratakan dan
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar karena setiap siswa tidak membeda-
memiliki hak yang bedakan antar satu
yang tersedia di rumah. sama baik dalam siswa dengan siswa
proses pembelajaran yang lain.
maupun kegiatan
diluar proses
pembelajaran.
Pelayan dalam proses
pembelajaran disini
meliputi
penyampaian materi
oleh guru,
penggunaan fasilitas
sekolah, siswa diberi
hak yang sama dalam
berpendapat, semua
siswa mendapat
perlakuan yang sama
apabila mereka
melakukan kesalahan
dalam proses
pembelajaran tanpa
membedakan latar
belakang sosial-
ekonomi mereka.
Sedangkan
pelayanan diluar
proses pembelajaran
meliputi kegiatan
ekstrakurikuler.
Semua siswa
memiliki hak yang
sama dalam
keikutsertaan
kegiatan
ekstrakurikuler.
…….. Berdasarkan hasil Kualitas pembelajaran
2. Kualitas pembelajaran di kelas
pengamatan yang di dalam kelas sudah
telah dilakukan di baik dimana guru bisa
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, dalam kelas ketika memenuhi seluruh
mencakup indikator manajemen kelas, proses pembelajaran, indikator yang
kegiatan belajar- dibutuhkan untuk
dukungan afektif, pembelajaran interaktif mengajar di kelas meningkatkan kualitas
dan penyesuaian cara mengajar dengan sudah mencakup pembelajaran.
tingkat kemampuan murid. beberapa aspek
diantaranya, pertama
indikator manajemen
kelas. Dalam
manajemen kelas,
guru dan murid
sudah membuat
kesepakatan kelas
seperti kedisiplinan,
ketertiban, dan
penilaian.
Aspek yang kedua
yaitu dukungan
afektif. Dukungan
afektif disini meliputi
bagaimana guru
membangun
hubungan yang
positif dengan
peserta didik dalam
bentuk pemberian
motivasi, pujian,
dukungan, dan
nasehat.
Aspek yang ketiga
yaitu pembelajaran
interaktif. Dalam
proses pembelajaran,
guru selalu
memberikan
pertanyaan pemantik
untuk memunculkan
partisipasi siswa
dalam pembelajaran.
Selain itu, guru juga
membiasakan siswa
untuk berdiskusi
dengan teman
sejawat.
Aspek yang ketiga
yaitu penyesuaian
cara mengajar
dengan tingkat
kemampuan murid.
Berdasarkan
pengamatan, guru
sudah mampu
menyesuaikan proses
pembelajaran yang
sesuai dengan
karakter, kebutuhan,
dan kemampuan
siswa di setiap kelas
karena setiap kelas
karakter, kebutuhan
dan kemampuan
siswa berbeda-beda.

…….. Berdasarkan hasil Di SMA N 1 Boyolali,


3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
observasi kami, guru sudah melakukan
oleh guru
diketahui bahwa refleksi dan
untuk meningkatkan peningkatan
Kemampuan pengembangan guru untuk motivasi guru dalam kompetensi dengan
terus meningkatkan kompetensi melalui melaksanakan efektif dimana
tanggung jawab di peningkatan
belajar mandiri dengan merefleksi praktik sekolahan, setiap kompetensi itu
pengajaran yang telah diterapkan dan juga pagi dilaksanakan dilakukan dengan
belajar dari rekan guru. kegiatan apel pagi peningkatan motivasi
sebelum kegiatan dengan rekan sesama
belajar mengajar guru, saling bertukar
dimulai bagi semua informasi dengan
guru dan karyawan. rekan guru, dan
Dalam kegiatan melakukan belajar
tersebut, secara mandiri untuk
terjadwal setiap guru mencapai suatu target
atau karyawan tertentu.
memberikan
motivasi kepada
rekan-rekan yang
lain. Selain itu, antar
rekan sesama guru
biasanya melakukan
sharing atau bertukar
informasi terkait
dengan materi
pelajaran. Di SMA N
1 Boyolali ada
kegiatan pembinaan
UTBK untuk kelas
XII. Sehingga guru-
guru juga dituntut
belajar secara
mandiri untuk
melakukan
pembinaan UTBK.
…….. Setelah saya Kemampuan kepala
4. Kepemimpinan instruksional
melakukan observasi satuan Pendidikan
di SMA Negeri 1 dalam menyusun dan
Kemampuan kepala satuan pendidikan Boyolali, saya mengkomunikasikan
dalam menyusun dan mengkomunikasikan melihat terdapat visi visi, misi, program,
dan misi yang dan kebijakan yang
visi, misi, program, dan kebijakan yang tercantum pada mendukung guru
mendukung guru dalam meningkatkan mutu website sekolah. dalam meningkatkan
pembelajaran di satuan pendidikan. Kepala satuan mutu pembelajaran di
pendidikan satuan pendidikan
menyusun kurikulum sudah baik. Hal
secara bersama-sama tersebut ditunjukkan
sesuai dengan dari penyusunan
pedoman yang kurikulum dan
ditentukan dari program sekolah yang
pemerintah. sudah sesuai dengan
Penyusunan program kebijakan pemerintah
sekolah mengacu pusat. Selain itu visi
pada kurikulum yang dan misi sekolah
di terapkan dan di sudah dicantumkan
kembangkan lagi pada website resmi
sesuaikan dengan sekolah.
kebutuhan sekolah. Sekolah juga
Sekolah melakukan melakukan supervisi
supervisi yang tiap semester yang
dilakukan setiap salah satu tujuannya
semester untuk yaitu untuk menilai
mengevaluasi kinerja guru. Jika
pembelajaran. masih terdapat
kekurangan di
beberapa aspek pada
penilaian tersebut,
maka sekolah
melakukan tindak
lanjut dengan
mengikutsertakan
guru pada kegiatan
workshop/IHT yang
dilakukan secara
klasikal maupun
individu.
…….. Berdasarkan Jadi, berdasarkan
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan hasil observasi yang pengamatan yang
telah kami telah kami laksanakan
Satuan pendidikan yang memiliki laksanakan di SMA iklim lingkungan dan
N 1 Boyolali terakait keamanan di SMA N
kebijakan, pemahaman, dan program terkait kebijakan, 1 Boyolali
perundungan, hukuman fisik, kekerasan pemahaman, dan memberikan
program terkait perlindungan yang
seksual dan narkotika sehingga memberikan
perundungan, baik terhadap rasa
perlindungan dan rasa aman bagi warga hukuman fisik, aman baik secara fisik
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun kekerasan seksual, maupun psikologi
psikologis. dan narkotika yang kepada warga sekolah
memberikan terutama peserta didik.
perlindungan dan Dibuktikan dengan
rasa aman bagi adanya berbagai
warga sekolah, baik sosialisasi tentang
secara fisik maupun perlindungan anak,
psikologis. SMA N 1 melibatkan lembaga
Boyolali sejak tahun dari luar yang
2022 memiliki berwenang, dan
program sekolah merupakan sekolah
ramah anak. Pada ramah anak.
program ini telah
dilakukan sosialisasi
maupun workshop
terlebih dahulu
kepada bapak/ ibu
guru dan siswa.
Setelah diadakan
sosialisasi sekolah
mengadakan
deklarasi melalui
pembuatan papan
kampanye sekolah
ramah anak. Pada
saat MPLS (Masa
Pengenalan
Lingkungan Sekolah)
terdapat sosialisasi
mengenai sekolah
ramah anak kepada
siswa. Untuk
mendukung dan
menguatkan sekolah
ramah anak tersebut,
sekolah juga
mengundang badan
DP2-KB-P3A (Dinas
Pengendalian
Penduduk , Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak)
untuk melakukan
sosialisasi mengenai
perlindungan
terhadap anak
sekolah baik secara
fisik maupun
psikologis.
Sejauh ini di
SMA N 1 Boyolali
untuk kasus
perundungan telah
terjadi di kelas X-3
dan X-7,
perundungan berupa
verbal dan fisik.
Tetapi perundungan
yang terjadi masih
tergolong ringan.
Sekolah mengatasi
dengan
mendamaikan siswa
melalui Bimbingan
Konseling (BK),
pada kasus ini
masalah telah selesai
atau damai melalui
guru BK. Sekolah
memiliki kebijakan
jika masalah di
damaikan dengan BK
belum selesai maka
sekolah akan
mengambil langkah
tindak lanjut untuk
mendatangkan
orangtua dengan
maksud memberi jera
kepada anak dan
mengambil langkah
selanjutnya untuk
damai. Untuk
kekerasan seksual
dan narkotika tidak
terjadi di SMA N 1
Boyolali. Jika hal
tersebut terjadi
sekolah memiliki
kebijakan untuk
melaporkannya
kepada pihak yang
berwajib.

…….. SMA Negeri 1 Iklim kebinekaan di


6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
Boyolali mempunyai SMA Negeri 1
peserta didik yang Boyolali sangat baik
Llingkungan satuan pendidikan yang
terdiri dari berbagai dan kondusif. Setiap
menghargai keragaman agama maupun macam agama, warga satuan
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. antara lain Islam, pendidikan
Kristen, Katholik, menghargai
Hindhu, dan Budha. keragaman yang ada
Setiap agama di lingkungan belajar.
mendapatkan Baik keragaman
pelajaran sesuai dalam hal agama
dengan agama maupun sosial budaya.
masing-masing Semua warga sekolah
dengan guru yang mendapatkan
sesuai bidangnya. dukungan kesetaraan
Berdasarkan sistem hak.
zonasi, sebagian
besar peserta didik
berasal dari daerah
Boyolali. Ada
beberapa peserta
didik berasal dari
luar daerah karena
masuk melalui jalur
prestasi. Semuanya
mendapatkan
perlakuan yang
sama, baik dalam hal
kewajiban maupun
hak.
…….. Keadilan dalam Iklim kesetaraan
7. Iklim kesetaraan gender
kesetaraan gender di gender di satuan
lingkungan sekolah pendidikan ini sudah
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan seperti halnya adalah baik. Semua warga
berperilaku adil, memberikan kesempatan adanya fasilitas yang satuan pendidikan
dibedakan antara memberikan
yang sama bagi warga satuan pendidikan, laki-laki dan kesempatan yang
baik laki-laki maupun perempuan dalam perempuan, sepeti sama untuk
menjalankan peran publik.seperti dukungan adanya Unit mengambil peran,
Kesehatan Sekolah baik laki-laki maupun
kepala satuan pendidikan dan guru atas (UKS), tempat perempuan. Semua
kesetaraan gender. wudhu putra dan gender diperlakukan
putri, siswa bebas secara adil tanpa
mengikuti kegiatan membedakan gender.
ekstrakurikuler tanpa
membedakan gender.
Begitu pula dalam
menjalankan peran
publik. Semua warga
satuan pendidikan,
baik laki-laki
maupun perempuan
mempunyai
kesempatan yang
sama. Misalnya,
dalam hal pemilihan
ketua kelas, tidak
sedikit peserta didik
perempuan yang
mengambil peran
sebagai ketua kelas.
Begitu pula ketika
pemilihan Ketua
OSIS. Banyak
kandidat peremupuan
yang mencalonkan
diri sebagai Ketua
OSIS. Pada proses
pembelajaran guru
juga memberikan
kesempatan yang
sama bagi setiap
siswa untuk
mendapatkan
kemerdekaan belajar
seperti
bertanya,menjawab,
atau berpendapat.
SMA Negeri 1 Menurut kami SMA
8. Iklim inklusivitas
Boyolali merupakan Negeri 1 Boyolali
sekolah inklusi yang menerapkan program
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan menerima siswa sekolah inklusi dengan
guru terhadap murid dengan disabilitas dengan kebutuhan baik karena adanya
khusus. Saat ini fasilitas pendukung
serta murid cerdas istimewa dan murid terdapat 1 siswa yang memadai bagi
bakat istimewa. dengan kebutuhan siswa berkebutuhan
khusus di SMA khusus.
Negeri 1 Boyolali,
yakni dengan cacat
kaki. Sekolah juga
memberikan fasilitas
seperti tangga khusus
dan jalan khusus bagi
anak disabilitas.
Setiap kegiatan yang Menurut kami, dengan
9. Dukungan orangtua dan murid terhadap
akan dilakukan di adanya forum orang
program satuan pendidikan
SMA Negeri 1 tua murid dan guru di
Boyolali selalu SMA Negeri 1
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan dikomunikasikan Boyolali tersebut
pendidikan, dan partisipasi murid dalam dengan orang tua dan sudah tepat untuk
murid. Komunikasi mengadakan
penyusunan program satuan pendidikan. dilakukan dengan penyusunan program
berbagai cara, sekolah. Karena dari
misalnya sosialisasi kegiatan tersebut
program, dapat diketahui apa
memberikan surat yang menjadi tujuan
edaran, atau melalui dan harapan orang tua
panggilan terhadap ketika anaknya
orangtua atau murid bersekolah di SMA
yang bersangkutan. Negeri 1 Boyolali.
Melalui kegiatan Orang tua dan murid
forum orang tua juga memberikan
murid dan guru dukungan penuh
setiap adanya terhadap semua
penerimaan rapor, kegiatan yang
sekolah menampung dilakukan oleh satuan
dan menerima saran- pendidikan.
saran yang diberikan
oleh orang tua.
Sehingga hal tersebut
dapat membantu
sekolah untuk
menyusun program
sekolah dan
pendataan kebutuhan
siswa.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi kami di SMA N 1 Boyolali tentang lingkungan belajar yang meliputi latar
belakang sosial-ekonomi murid, kualitas pembelajaran di kelas, refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan di satuan pendidikan, iklim kebinekaan di
satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, serta dukungan orangtua dan murid
terhadap program satuan pendidikan, semua aspek tersebut sudah berjalan dengan sangat baik sehingga
mampu mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman, kondusif, dan mendukung segala kegiatan
pendidikan di sekolahan baik dalm proses pembelajaran ataupun diluar proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai