Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

RUMAH SAKIT UMUM SULTAN SULAIMAN


Jalan Negara Km.58 No.315 Telp. 0621-42100 Fax. 0621-42022 Email: rsuss_sergai@yahoo.co.id
SEI RAMPAH – SUMATERA UTARA Kode Pos - 20695

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


NO:

TENTANG
PANDUAN ALUR PASIEN

DIREKTUR RSUD SULTAN SULAIMAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjaga kelancaran dan meningkatkan mutu


pelayanan di RSUD Sultan Sulaiman, maka diperlukan pengelolaan
alur pasien yang efektif;
b. bahwa agar pengelolaan alur pasien di RSUD Sultan Sulaiman dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur RSUD
Sultan Sulaiman sebagai landasan bagi pengelolaan alur pasien
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Sultan Sulaiman tentang Panduan Alur Pasien

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
6. Permenkes RI No : 209/Menkes/PER/III/2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Medik
7. Permenkes RI No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN SULAIMAN


KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TENTANG PANDUAN
ALUR PASIEN

KESATU : Memberlakukan Panduan Alur Pasien di RSUD Sultan Sulaiman


Kabupaten Serdang Bedagai
KEDUA : Panduan Alur Pasien di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang
Bedagai tercantum dalam lampiran peraturan ini.
KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
akan diadakan perubahan bila terdapat kesalahan dikemudian hari.

Ditetapkan di : Sei Rampah


Tanggal :
Direktur RSUD Sultan Sulaiman

dr. Nanda Satria


Pembina Tingkat I /IV.b
NIP. 19760313 200504 1 002
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Sultan
Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai
No :
Tanggal :

TENTANG
PANDUAN ALUR PASIEN
RSUD SULTAN SULAIMAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Unit gawat darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian rumah sakit yang tinggi
dapat menyebabkan penumpukan pasien di unit gawat darurat dan menciptakannya sebagai
tempat menunggu sementara pasien rawat inap.
Mengelola alur berbagai pasien selama menjalani asuhannya masing-masing
menjadi sangat penting untuk mencegah penumpukan yang selanjutnya mengganggu
waktu pelayanan dan akhirnya juga berpengaruh terhadap keselamatan pasien.
Pengelolaan yang efektif terhadap alur pasien (seperti penerimaan, asesmen, dan
tindakan, transfer pasien serta pemulangan) dapat mengurangi penundaan asuhan kepada
pasien.

B. DEFENISI

Alur pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Agar tidak terjadi penumpukan di satu titik
maka RSUD Sultan Sulaiman mengelola semua alur pasien agar efektif dan efisien,
sehingga menghindari terjadinya penumpukan pasien.
Peraturan ini dibuat untuk mengatur pengelolaan pasien yang masuk ke IGD agar
tidak menumpuk di IGD.

BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini menyediakan informasi tentang pengaturan alur pasien yang masuk ke
IGD RSUD Sultan Sulaiman. Mengatur tentang pengelolaan agar pasien tidak menumpuk di
IGD, mengatur penempatan pasien sementara di IGD untuk mengatasi penumpukan pasien di
unit rawat inap.

BAB III
TATA LAKSANA

Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk:


a. Ketersediaan tempat tidur rawat inap
Persentase tingkat hunian tempat tidur yang tinggi akan sebanding dengan penumpukan
pasien. Oleh sebab itu bed turnover harus pula tinggi, sehingga ketersediaan tempat tidur
rawat inap tetap ada. Untuk mencapai ini, maka dibutuhkan pengelolaan pasien yang baik
mulai dari pasien masuk hingga perencanaan pulang pasien. Apabila tidak dikelola dengan
baik maka akan berpotensi membuat pasien menumpuk. Agar pengelolaan alur pasien
berjalan dengan efisien, maka ketersediaan tempat tidur harus selalu diupdate dan
informasinya diketahui oleh unit IGD agar tidak terjadi penumpukan di IGD seandainya
ruang rawat inap sudah penuh.
b. Perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi medis, dan kebutuhan
lain untuk mendukung penempatan sementara pasien.
Penempatan pasien sementara memerlukan perencanaan yang baik mulai dari fasilitas,
peralatan, ketenagaan dan prosedur yang jelas. Penempatan pasien sementara adalah
ruangan yang didesain khusus sebagai jawaban atas kebutuhan rumah sakit untuk
menangani penumpukan pasien. Namun ruangan ini juga bersifat terbatas, sehingga
dibutuhkan pengaturan standar berapa lama pasien di unit intermediate sebelum ditransfer
ke ruangan atau ke rumah sakit lain. Untuk saat ini RSUD Sultan Sulaiman tidak memiliki
ruang intermidiate, oleh sebab itu untuk menghindari penumpukan lebih banyak di IGD
maka < 2 jam pasien harus segera diambil keputusann untuk dirawat atau dirujuk sesuai
dengan kondisi pasien.
c. Perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien dibeberapa lokasi sementara
dan/atau pasien yang tertahan di unit gawat darurat
d. Alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan pelayanan (seperti unit
rawat inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi, dan unit pasca anestesi)
Alur Pasien di RSUD Sultan Sulaiman
Untuk menghindari penumpukan pasien maka masing-masing ruangan harus mengetahui
alur prosedur kerja di masing-masing bagiannya:

1. Alur penerimaan pasien baru

2. Alur permintaan pemeriksaan laboratorium


3. Alur merujuk pasien ke rumah sakit lain

4. Alur pasien gawat di rawat inap

DPJP/Dokter jaga Code Blue ICU

5. Alur rencana pasien operasi

e. Efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien (seperti
kerumahtanggaan dan transportasi)
f. Pemberi pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien
g. Akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja social, keagamaan atau
bantuan spiritual, dan sebagainya).

Langkah-langkah untuk menghindari penumpukan di IGD


Untuk mempercepat proses admisi pasien di RSUD Sultan Sulaiman dan menghindari
terjadinya penumpukan pasien di IGD, maka dibutuhkan langkah-langkah prinsipal yaitu:

1. Pengambilan keputusan yang cepat apakah merawat pasien atau tidak.


 Pada dasarnya dokter jaga sudah mengetahui apakah pasien layak di rawat inap atau
tidak dalam hitungan menit setelah dilakukan triage dan assesmen awal.
 Penundaan pengambilan keputusan untuk merawat pasien akan menyebabkan resiko
penumpukan pasien di IGD.
 Konsultasi DPJP dilakukan sedini mungkin, untuk menentukan pasien dirawat ataupun
dirujuk.
 Dalam kasus DPJP tidak dapat dhubungi, maka dokter jaga dapat menghubungi kepala
SMF yang bersangkutan dan/atau pengambil alihan DPJP ke dokter lain.
 Standar waktu berapa lama pasien di IGD RSUD Sultan Sulaiman adalah < 2 jam,
lewat dari standar jam ini, pasien harus sudah diputuskan untuk dimasukkan ke ruang
rawatan atau dirujuk.

2. Mempercepat waktu laboratorium diagnostic


 Pemeriksaan laboratorium bisa menjadi sangat vital untuk menentukan apakah pasien
dirawat atau dirujuk, bahkan menentukan lokasi perawatan pasien (seperti pasien
sepsis di ICU).
 Dibutuhkan standarisasi waktu pemeriksaan laboratorium dan prioritas pemeriksaan
laboratorium.
 Untuk mempercepat proses diagnostic laboratorium dibutuhkan laboratorium yang
terintegrasi dengan IGD.

3. Menggunakan metode “Jalur Cepat” untuk pasien ICU


 Pengenalan secara dini pasien rawatan ICU
 Pasien yang masuk kriteria pasien kritis segera dilakukan prioritas.
 Dalam waktu < 30 menit, pasien harus sudah ditangani oleh intensivis (dokter
anestesi)
 Laboratorium kritis harus didahulukan.
 Prioritas pasien ini yang dimaksud dengan “Jalur Cepat” pasien.

4. Pengisian rekam medis


 Rekam medis pasien harus diisi dan jangan ditunda-tunda
 Catat apa yang kamu kerjakan

Upaya ini dilakukan untuk kegiatan pelayanan sehari-hari di IGD. Apabila terjadi kejadian
luar biasa seperti kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban < 8 orang masih bisa
ditangani di IGD. Namun apabila terjadi bencana, maka apabila diperlukan RSUD Sultan
Sulaiman bekerjasama dengan BPBD akan membuat tenda darurat penanganan bencana.
BAB IV
DOKUMENTASI & EVALUASI

Setiap kegiatan yang sudah dilakukan didokumentasikan ke dalam rekam medis pasien
(RM catatan keperawatan). Untuk pemantauan atau monitoring pasien didokumentasikan di
lembar observasi pasien.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan secara berkesinambungan setiap hari
secara manual dan dilaporkan setiap bulan untuk selanjutnya dilakukan evaluasi. Apabila
ditemukan potensi prosedur atau tindakan yang dapat memperlambat proses alur pasien, agar
dapat segera ditindaklanjuti dan dicari perbaikan.

Ditetapkan di : Sei Rampah


Pada tanggal :
Direktur RSUD Sultan Sulaiman
Kabupaten Serdang Bedagai

dr. Nanda Satria


Pembina TK I/IVb
Nip.19760313 2005041002

Anda mungkin juga menyukai