Anda di halaman 1dari 65

E-MODUL PEMBELAJARAN

TEMATIK
TERINTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER

KELAS 4
TEMA 7 INDAHNYA KERAGAMAN DI NEGRIKU

SUBTEMA 1 KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN AGAMA DI NEGRIKU

PPG PRAJABATAN USD 2020


Ratna Oktaviani
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 1
TEMATIK TERPADU

CERDAS DAN BEKARAKTER

Untuk : Kelas IV SD/MI

Ratna Oktaviani

201135102

PPG Pra-jabatan 2020

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
berbagai rangkaian penulisan modul ini dengan baik. Modul pembelajaran
Tematik yang diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter ini di peruntukkan
untuk siswa SD Kelas IV yang bisa dipergunakan sebagai pegangan
pembelajaran terutama pada pembelajaran Tema 7 Subtema 1
pembelajaran ke 1 hingga ke 4.

Di dalam modul ini tersaji sisipan pendidikan karakter yang


diintegrasikan di akhir setiap pembelajaran. Karakter yang ditanamkan
dalam modul ini berupa sikap menghargai perbedaan, saling menghormati,
kerjasama dalam perbedaan, sikap peduli sesama, dan sikap toleransi
terhadap perbedaan. Sisipan nilai karakter tersebut sesuai dengan tema
yang akan dibahas pada modul ini mengenai Indahnya Keragaman di
Indonesia. Selain itu, modul ini special dikarenakan ada integrasi nilai
karakter yang bersifat refleksi. Untuk lebih lanjut penulis akan paparkan
pada penggunaan modul. Harapan integrasi nilai karakter dengan
pembelajaran agar siswa tidak hanya pandai secara kognitifnya saja akna
tetapi memiliki karakter yang kuat dan terbentuk sejak dini.

Penulis menyadari bahwa modul ini masih memiliki banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca agar modul menjadi semakin baik. Akhir kata, semoga modul ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi siswa kelas IV SD. Selamat
dan semangat belajar.

Yogyakarta

Ratna Oktaviani

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 3


Petunjuk Penggunaan Modul

Modul Tematik Terpadu dan Berkarakter ini berisi materi


pembelajaran yang dirancang secara terpadu yang diintegrasikan dengan
nilai-nilai karakter yang trsaji berupa refleksi setelah siswa membaca
teks bacaan nonfiksi. Jadi karakter tersebut terdapat pada setiap
penggalan bacaan dan setelah itu siswa diminta merefleksikan atas sikap
apa yang sudah dilakukan dan termuat dalam isi bacaan. Modul ini
disajikan secara runtut pada setiap babnya dalam pembelajarannya, yang
dimulai dari kompetensi dasar, peta konsep membaca teks bacaan,
mengamati gambar, mencermati materi, mengerjakan latian,
merefleksikan sikap. Dalam modul ini terdapat 4 Bab yang terdiri dari 4
pembelajaran.

Begitu selesai menggunakan modul ini, para siswa diharapkan


semakin memahami materi pembelajaran dan karakter para siswa juga
semakin terbentuk dengan baik. Selamat belajar dan semoga mampu
memahami materi serta semakin menjadi siswa yang berkarakter baik!

Penyusunan modul ini dilator belakangi oleh keprihatinan penulis


akan berkurangnya nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa sekolah
dasar terutama pada saat pembelajaran daring seprti saat ini.
Penanaman nilai karakter dirasa sangat kurang dan menurun sekali.
Karakter para siswa tak terkendali sehingga adanya modul ini diharapkan
siswa SD dapat berkembang secara bersamaan baik kognitf dan
karakternya.

Modul ini terdiri dari 4 Bab yang jika dalam pembelajaran


tematiknya terdiri dari 4 pembelajaran. Pada bab 1 berisi pembelajaran
1 dengan muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Bahasa Indonsia
nantinya disajikan teks bacaan nonfiksi dengan judul “Suku Bangsa di
Indonesia” karakter akan disisipkan pada teks ini dengan menggali
bagaimana cara siswa dalam menyikapi keberagaman dan disisipkan
cerita singkat sebagai literasi bacaan sebelum mencermati teks bacaan
nonfiksi lalu pembelajaram muatan ke 2 yaitu IPA yang berisi konsep
gaya.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 4


Pada bab 2 termuat muatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang
disajikan teks bacaan yang smaa dengan bab 1 berikut literasi salah satu
suku yang ada di Indonesia, lalu pembelajaran ke 2 muatan IPA dengan
materi gaya otot, lalu pada pembelajaran ke 3 terdapat muatan
pelajaran SBdP dengan materi menganalisis tangga nada lagu yang
berjudul “APUSE”. Sisipan pendidikan karakter akan terintegrasi secara
terpadu dalam bentuk cerita pendek yang memuat 3 pembelajaran
tersebut.

Pada bab 3 termuat muatan pembelajaran Bahasa Indonesia, IPS,


dan PKn. Pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia akan disajikan teks
yang terpadu dengan muatan pelajaran IPS yang berjudul “Faktor
Penyebab Keragaman di Indonesia” lalu muatan pelajaran PKn memuat
keragaman suku yang ada di Indonesia. Pendidikan karakter akan
disisipkan berupa cerita pendek yang memuat berbagai individu dari
berbagai suku di Indonesia dan dikemas secara epic sehingga pesan
karakternya akan tersampaikan dengan maksimal.

Pada bab 4, memuat pembelajaran Bahasa Indonesia, IPS, dan PKn. Pada
muatan pelajaran Bahasa Indonesia terdapat bacaan teks nonfiksi yang
berjudul “Bahasa Daerah yang Terancam Punah” integrasi nilai karakter akan
disajikan setelah siswa membaca bacaan tersebut dengan siswa melakukan
refleksi retribusi apa yang sudah dilakukan untuk melestarikan bahasa
daerah asal tempat tinggalnya dan bagaimana sikap siswa dalam menyikapi
keberagaman bahasa daerah yang ada di Indonesia. Lalu muatan pelajaran
yang kedua IPS yang terintegrasi dengan muatan PKn yang berisi teks
bacaan nonfiksi yang berjudul “Kragaman Bahasa di Indonsia”.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 5


Di setiap bab atau pembelajaran nilai karakter disisipkan dalam 2 versi
yang pertama melalui cerita pendek berupa studi kasus yang kedua dengan
refleksi pribadi yang dilakukan oleh siswa. Jadi akan disajikan teks, siswa
melakukan analisis dari bacaan tersebut baik bacaan teks nonfiksi atau
cerita pendek sikap apa yang sudah dilakukan dan bagaimana siswa dalam
menyikapi studi kasus yang disajikan. Disini trjadi proses brpikir tingkat
tinggi dan kritis.hal tersebut terlihat degan aktivitas siswa dalam melakukan
analisis, kemudia mengitkan isi bacaan degan kehidupan sehari-hari dan lalu
menuangkannya dalam bentuk rfleksi sikap.

Selain pengintegrasian materi pembelajaran dengan nilai-nilai karakter,


modul ini juga didukung dengan penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR). Menurut Yayasan Kanisius dalam website resminya
(www.yayasankanisius.sch.id) menjelaskan bahwa PRR adalah suatu
pendekatan/model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam
menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan sebagai pijakan dalam
menentukan sikap/perilaku.

Penulis memilih menggunakan PPR ini agar para siswa lebih bisa
menghayati nilai-nilai karakter yang diintegrasikan dalam modul
pembelajaran ini. Melalui PRR ini, para siswa bisa merasakan sendiri berbagai
kegiatan dimulai dari pengalaman belajar mandiri, merefleksikan hal-hal yang
sudah mereka dapatkan selama proses pembelajaran, melakukan aksi
(praktek) baik secara mandiri ataupun kelompok, dan berevaluasi dengan
cara mengerjakan soal latihan yang sudah disiapkan. Jadi secara garis besar,
penggunaan PRR di dalam modul ini memiliki tujuan agar para siswa bisa
merefleksikan hal-hal apa saja yang mereka dapatkan setelah mempelajari
materi.

Penulis brharap melalui modul ini siswa di SD K Demangan Baru tidak


hanya cerdas secara kognitif akan tetapi juga berkarakter.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 6


BAB I
PEMBELAJARAN I
Bahasa Indonesia & IPA

KOMPETENSI DASAR

Tema 7 Subtema 1

Bahasa Indonesia IPA


3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.3 Mengidentifikasi macam-
terdapat pada teks.
macam gaya, antara lain: gaya
4.7Menyampaikan pengetahuan baru otot, gaya listrik, gaya magnet,
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri. gaya gravitasi, dan gaya
gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat


gaya dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya gaya otot, gaya
listrik, gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya gesekan.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 7


Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:

Bahasa Indonesia IPA

3.7.1 Menemukan kosa kata sulit pada 3.3.1Menganalisis konsep gaya.(C4)


bacaan teks nonfiksi yang berjudul
suku bagsa di Indonesia (C4)

3.3.2Menafsirkan macam-macam gaya. (C5)


3.7.2 Membuat tabel hasil analisis pokok
pikiran pada teks bacaan nonfiksi yang
berjudul “Suku Bangsa di Indonesia”
(C6)

4.3.1 Membuat mind map macam-macam


4.7.2 Mempresentasikan hasil temuan berupa
gaya. (P3)
pokok pikiran yang ada pada teks
bacaan nonfiksi yang berjudul “Suku
Bangsa di Indonesia” menggunakan
bahasa sendiri.

4.3.2 Mempresentasikan mind map macam-


macam gaya yang sudah disusun. (P3)

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 8


Bahasa Indonesia

Apa itu Informasi?

Informasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memuat arti kata informasi sebagai
penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Informasi dapat jga
diartikan sebagai sebuah pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi.

Makna dan Informasi

Makna adalah arti atau pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Jadi,
makna merupakan maksud dari sesuatu. Kamu dapat memahami dengan mengartikannya,
misalnya makna dari diam adalah tidak bersuara.

Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Jadi,
informasi merupakan sesuatu yang bersifat pemberitahuan. Kamu jadi tahu dengan adanya
informasi, misalnya di Aceh terjadi tsunami.

Menemukan Makna dan Informasi

Kamus adalah buku yang memuat kumpulan istilah atas nama yang disusun
menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya. Apabila ingin
mencari makna sebuah kata, kamu dapat menemukannya di kamus. Ada berbagai jenis
kamus, misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Bahasa, dan Kamus
Ekonomi. Dalam menemukan makna ada cara tersendiri dalam pencarian pada kamus.
Membaca memindai adalah melihat dengan cermat dan lama dengan memindai
bacaannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui maksud bacaan. Coba kamu
perhatikan contoh kata-kata dalam kamus berikut ini:

Dalam pencarian pada kamus. Membaca memindai adalah melihat dengan cermat dan lama
dengan memindai bacaannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui maksud bacaan. Coba kamu
perhatikan contoh kata-kata dalam kamus berikut ini:

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 9


1. Teks cerita ” Suku Bangsa di Indonesia”

Suku Bangsa di Indonesia


Sejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman.
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara Garuda Pancasila bukan
cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama,
bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan.
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa
Indonesia terdiri atas 1.331 suku. Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa
terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia.
Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa,
yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya.
Suku yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925
jiwa atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-
suku Papua yang terdiri atas 466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau
1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa
jumlahnya 2.832.510 jiwa atau 1,2 persen penduduk Indonesia.

2. Contoh suku yang ada di Indonesia

Suku Dani dari Papua Suku Tengger

Suku Nias

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 10


Mencari Pikiran Pokok
Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok

dalam suatu paragraf biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir,

atau di awal dan di akhir paragraf. Pikiran pokok pada umumnya

dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai uraian dari pikiran

pokok atau gagasan pokok.

Contoh :
Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah,

dia selalu mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih

dahulu. Dia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika

ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia juga mengerjakannya

dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan

membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.

Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin.

Kata rajin dapat ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR,

membantu pekerjaan orang tua, memberi makan ayam, dan lain

sebagainya.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 11


Bagaimana membuat kesimpulan pokok pikiran?

Coba kamu perhatikan! Berikut ini adalah langkah-langkah

membuat kesimpulan hasil analisis pokok poikiran yang ada pada

teks bacaan nonfiksi.

1. Menentukan topik teks bacaan nonfiksi

Langkah pertama kamu harus menentukan dulu topik dari

teks penjelasan yang kamu baca itu apa. Sebab

menentukan topik ini penting untuk menuju ke langkah

berikutnya.

2. Menentukan ide-ide pokok dalam teks penjelasn/eksplanasi.


Cara menentukan ide pokok ini adalah kamu harus membaca

dan memahami setiap kalimat yang ada dalam paragraf. Setelah

membaca dan memahaminya, kamu akan menemukan ide pokok

dari setiap paragrafnya.

3. Menentukan ide-ide pendukung dalam teks bacaan nonfiksi

Ide pendukung itu apa? Lalu bagaimana cara mencari ide

pendukung dari teks penjelasan? Nah, ide pendukung adalah

kalimat yang berisikan uraian dari sesuatu hal. Ide pendukung

ini dapat kamu temukan setelah kamu menemukan ide pokok

dari setiap paragraf. Karena ide pendukung ini selalu

menjelaskan maksud dari ide pokok.

4. Mengembangkan ide pokok dan ide pendukung menjadi

kalimat.

Langkah yang keempat, kamu harus mengembangkan ide

pokok dan ide pendukung yang sudah kamu temukan

menggunakan bahasamu sendiri.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 12


Integrasi Nilai Karakter Menghargai dan Kerja Sama

Berbeda Itu Ternayata Indah Ya

Di suatu siang di kelas 4 saat Bu Sisil guru kelas 4 sedang memberikan


penjelasan mengenai perbedaan suku di Indonesia, tiba-tiba datanglah Pak Sandi
kepala sekolah di SD Suka Cita. Pak Sandi ternyata bersama seorang siswa baru
yang akan memasuki kelas 4 di SD Suka Cita. Perawakan siswa baru tersebut
menjadi pusat perhatian seluruh siswa di kelas 4. Tubuhnya yang gembul, kulit
hitamnya yang mengkilat, dan logat aksen yang berbeda dengan siswa lainnya
menjadi ciri khas anak laki-laki tersebut.

Setelah berkenalam dan siswa laki-laki yang diketahui bernama Dino tersebut
duduk bersebelahan dengan Sakti. Akan tetapi Sakti menolak duduk dengan Dino. Bu
Sisil memberikan penjelasan bahwa kita semua tidak boleh membeda-bedakan teman
dan harus bisa berteman dengan siapapun tanpa melihat kondisi fisik atau
perbedaan yang ada.

Agar semua siswa dapat membaur, Bu Sisil meminta seluruh siswa untuk
berkumpul pada kelompok yang sudah dibentuk oleh Bu Sisil. Berkumpulnya siswa ke
dalam kelompok untuk mensharingkan asal daerah, suku daerah, dan apa saja ciri
khas daerah asal masing-masing anggota kelompok.

Ternyata Sakti kembali bertemu dengan Dino. Sakti tidak terima jika satu
kelompok dengan Dino yang dinilainya aneh dan berbeda.

Nah dari kasus tersebut, jika kamu sebagai Sakti sikap seperti apa yang
harus kamu lakukan jika satu kelompok dengan Dino yang mungkin berbeda secara
fisik dan logat bahasanya denganmu? Tuliskan sikapmu menghadapi brbagai
perbedaan yang ada disekitarmu lalu bagaimana selama ini sikap mu dalam
menghadapi keberagaman atau perbedaan yang ada disekitarmu? Tuliskan
jawabanmu pada tabel dibawah ini ya!

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 13


Sikapku terhadap perbedaan disekitarku!

Kegiatan 1

Catatan Guru

Setelah menuliskan membaca teks tentang Suku Bangsa di Indonesia,


peserta didik secara berkelompok:
1. Mencari kosa kata sulit dan artinya yang ada pada teks Suku Bangsa di
Indonesia.
2. Menuliskan pokok pikiran yang terdapat pada setiap paragraph
pada teks bacaan nonfiksi yang berjudul “Suku Bangsa di
Indonesia”

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 14


Nah setelah membaca teks Suku Bangsa di Indonesia, akankah kamu menemui
kosa kata yang asing atau belum ketahui artinya? Jika iya, silahkan buat daftar kosa
kata tersebut dalam sebuah tabel dan diskusikan artinya dengan mencari berbagai
sumber dari buku/internet, dlln bersama kelompokmu! (tuliskan minimal 5 kosa
kata!)

Kosa Kata Sulit yang aku temukan pada Arti kosa kata tersebut

teks Suku Bangsa di Indonesia

Nah gimana? Masih ingat? Jika masih, yuk analisisilah ide pokok dari teks tersebut
bersama kelompokmu ya! Sebelum memulai menganalisis, bukalah dan pahami bahan
materi tentang ide pokok dan paragraf yang ada pada modul!

Ide Pokok yang Aku temukan pada teks Suku Bangsa di Indonesia:

Paragraf 1
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

Paragraf 2
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 15


Kecermatanm

1. Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, berapa
jumlah suku di Indonesia?
Jawab:

2.
Apa suku terbesar di Indonesa? Berapa persen dari total penduduk
Indonesia secara keseluruhan?
Jawab:

3.
Suku Jawa merupakan gabungan dari beberapa suku di Pulau Jawa, suku
apa sajakah?
Jawab:

4. Berapa jumlah pnduduk suku Nias? Mengapa suku Nias merupakan suku
yang paling sedikit jumlahnya dari total jumlah penduduk di Indonsia?
Jawab:

5.
Berapa jumlah suku di Papua? Jika dikumulasikan ke dalam persentase,
berapa persentase suku di Papua?
Jawab:

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 16


Ilmu Pengetahuan Alam

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 17


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 18
Pengertian Gaya dan Pengaruh Gaya

Pernahkah Anda mendorong daun pintu sehingga terbuka?


Demikian pula pernahkah Anda menarik daun pintu sehingga tertutup?
Bagaimanakah usaha Anda agar daun pintu dapat dengan cepat
terbuka atau tertutup? Tentu Anda harus menggerakkan tangan
sehingga daun pintu dapat membuka dan menutup dengan cepat.
Gerakan tangan Anda adalah usaha dalam memberikan dorongan atau
tarikan pada daun pintu agar terbuka atau tertutup. Selanjutnya kita
pun dapat membayangkan apa yang terjadi dengan keadaan tanah liat
jika kita menekan segumpal tanah liat. Pada setiap kegiatan itu Anda
mengerahkan sebuah gaya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan
yang dikerahkan sebuah benda terhadap benda lain.

Pengaruh gaya terhadap benda, sebagai berikut.

1. Gaya menyebabkan benda diam bergerak.


Contoh: kelereng yang awalnya diam dan dapat bergerak setelah disentil,
meja yang awalnya diam dapat berpindah tempat setelah didorong dan
sebagainya.
2. Gaya menyebabkan benda bergerak diam
Contoh: bola yang melaju kencang akan diam setelah ditangkap oleh kiper
(penjaga gawang).
3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah. Contoh: bola pingpong atau
bola kasti yang dilempar ke arah tembok akan berubah arah setelah
membentur tembok.
4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat
Contoh: Mobil atau motor yang bergerak lambat akan bertambah
kecepatannya setelah digas oleh pengemudinya.
5. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Contoh: kaleng minuman yang kosong akan penyok setelah diinjak dengan
keras, plastisin berubah bentuk jika ditekan.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 19


Mengidentifikasi Fenomena Gaya
Media:

1. Meja kayu
2. Lemari
3. Benda lain yang berat yang ada di sekitar Anda

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Perhatikan gambar di bawah ini

2. Praktikkan kegiatan seperti gambar di atas!


3. Apa yang Anda rasakan saat mendorong meja?
4. Praktikkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan gaya pada lembar
kerja 3.1 di ba- wah ini! Amati apa yang terjadi pada benda tersebut?

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 20


Lembar Kerja Tugas 1: Kegiatan yang berhubungan dengan gaya

No Kegiatan Hasil Pengamatan


1 Mendorong kursi
2 Menggerek bendera
3 Mendekatkan mainan
magnet ke kulkas
4 Menjatuhkan bola
5 Menggerakkan mobil mainan
di permukaan kasar
6 Menggerakkan mobil mainan
di permukaan licin
Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan-kegiatan
tersebut?

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 21


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 22
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 23
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 24
Nah, setelah kamu mempelajari macam-macam gaya dan melakukan berbgaai
percobaan, skaarang waktunya kamu membuat mind map atau peta pikiran macam-
macam gaya ya. Jangan lupa tuliskan penjelasan singkat mengenai gaya yang kamu
tuliskan mengguanakan bahasamu sendiri dan contoh gaya tersebut dalam kehidupan
sehari-hari ya. Semangat dan selamat mengerjakan!

Gaya magnet

Gaya otot

Gaya gesek

Macam-macam
Gaya

Gaya pegas
Gaya gravitasi

Gaya listrik

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 25


BAB II
PEMBELAJARAN II
Bahasa Indonesia, IPA & SBdP

KOMPETENSI DASAR

Tema 7 Subtema 1

Bahasa Indonesia IPA


3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.3 Mengidentifikasi macam-
terdapat pada teks.
macam gaya, antara lain: gaya
4.7Menyampaikan pengetahuan baru otot, gaya listrik, gaya magnet,
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri. gaya gravitasi, dan gaya
gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat


gaya dalam kehidupan sehari-
SBdP
hari, misalnya gaya otot, gaya
3.3 Mengetahui tanda tempo dan tinggi listrik, gaya magnet, gaya
rendah nada.
gravitasi, dan gaya gesekan.
4.3 Menyanyikan lagu dengan
memperhatikan tempo dan tinggi rendah
nada.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 26


Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:

Bahasa Indonesia IPA SBdP

3.7.1 Membandingkan informasi 3.3.1Menganalisis konsep 3.3.1Menganalisis tinggi


yang telah diketahui dengan gaya otot. (C4) rendahnya nada
informasi baru yang baru pada lagu “Apuse”.
diketahui melalui bacaan teks (C4)
non fiksi suku bangsa di
Indonesia. (C5)

4.3.1 Menyanyikan lagu


3.7.2 Menyusun informasi baru yang 3.3.2 Menafsirkan
“Apuse”. (P3)
diperoleh pada bacaan teks pemanfaatan gaya
nonfiksi yang berjudul “Suku otot pada kehidupan
Bangsa di Indonesia” sehari-hari. (C5)
menggunakan bahasa sendiri.
(C6)

4.3.1 Membuat video


4.7.1 Membuat peta pikiran
contoh pemanfaatan
informasi baru yang ditemukan
gaya otot pada
pada bacaan teks nonfiksi yang
aktivitas sehari-hari.
berjudul “Suku Bangsa di
(P3).
Indonesia” menggunakan
bahasa sendiri. (P3)

4.3.2 Mendemonstrasikan
4.7.2 Mempresentasikan peta pikiran
pemanfaatan gaya
informasi baru yang ditemukan
otot yang dilakukan
pada bacaan teks nonfiksi yang
dalam video contoh
berjudul “Suku Bangsa di
pemanfaatan gaya
Indonesia” menggunakan
otot. (P2)
bahasa sendiri. (P3)

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 27


Bahasa Indonesia

Berkenalan dengan Nonfiksi

Kali ini kamu akan belajar tentang materi nonfiksi dan


fiksi. Nonfiksi? Fiksi? Apakah kamu tahu mengenai dua hal itu?
Coba jelaskan kalau kalian ada yang tahu! Belum tahu ya?

Baiklah kalau kamu dan teman-temanmu belum ada yang


tahu, kita belajar bersama-sama tentang dua hal itu. Tapi,
kita pelajari satu persatu ya. Dimulai dari nonfiksi baru
kemudian kita belajar fiksi. Ayo kita mulai! Kamu cermati baik-
baik ya! Menurut Heriyanto (2013) nonfiksi merupakan karya
yang ditulis berdasarkan fakta, kejadian, kondisi sosial dan
kebudayaan masyarakat. Dari penjelasan itu, kamu sudah
bisa mengetahui bahwa teks nonfiksi adalah tulisan yang dibuat
berdasarkan kejadian yang benar-benar terjadi/nyata.
Jika kemudian kamu bertanya contoh dari teks nonfiksi,
tentu contohnya akan dengan mudah kamu temukan. Ketika di
rumah kamu melihat ayahmu sedang membaca berita di koran,
itu berarti ayahmu sedang membaca salah satu teks nonfiksi.
Yaa, berita koran memang termasuk salah satu contoh teks
nonfiksi, sebab berita di koran ditulis oleh seorang
wartawan/jurnalis berdasarkan fakta atau kejadian yang
benar-benar terjadi. Yuk kita pelajari lebih lanjut tentang
teks nonfiksi ya!

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 28


APA ITU NONFIKSI?

Nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan


kenyataan atau fakta yang ada dalam kehidupan nyata. Akan
tetapi, penulis boleh mengembangkan data nonfiksi sesuai
dengan imajinasi penulis. Biasanya nonfiksi disebut juga
dengan cerita yang sebenarnya atau sesuai fakta. Dalam
cerita nonfiksi aspek yang dilihat yakni sebuah kejadian atau
suatu momen penting dan menarik, kemudian diangkat lagi
dengan menonjolkan nilai-nilai penting di dalamnya. Cerita-
cerita tersebut berkembang menjadi beberapa jenis.
Fiksi ataupun nonfiksi perbedaannya terletak pada fakta
dalam sebuah karangan, imajinasi atau tidak, dan gaya bahasa
yang digunakan. Pada cerita nonfiksi, penulis juga boleh
menggunakan bahasa kiasan atau mendayu agar pembaca
tidak bosan. Cerita nonfiksi berisi kejadian-kejadian yang
sebenarnya ada dan bersifat informatif. Cerita atau isi yang
ada di dalamnya memerlukan pengamatan dan data dalam
membuatnya, sebab itu cerita nonfiksi dapat dipertanggung
jawabkan isinya dan biasanya digunakan sebagai bahan
rujukan informasi atau sumber bagi pembacanya. Nonfiksi
dapat disajikan baik subjektif maupun objektif.
Karena ceritanya yang faktual, jelas, dan akurat, kaidah
kebahasaan yang digunakan dalam nonfiksi lebih ketat
dibandingkan dengan cerita fiksi. Bahasa yang digunakan
harus logis dan diterima oleh akal sehat pembaca.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 29


Di lingkungan sekolah kita akan menjumpai teman yang memiliki keberagaman
karakteristik yang berbeda. Misalnya ada keberagaman dalam warna kulit, agama, jenis
kelamin, status sosial dan juga daerah tempat tinggal. Oleh karena itu, karakteristik
pelajar yang ada di sekolah kita itu beragam. Di sekolah, setiap pelajar harus bisa
menghormati keragaman karakteristik di antaranya mau berteman dengan anak dari
daerah lain tanpa memandang agama maupun sukunya.

Begitu juga saat di lingkungan tempat tinggal, para pelajar dari berbagai daerah
yang tinggal di satu lingkungan harus hidup rukun. Manusia harus hidup rukun di tengah-
tengah perbedaan. Perbedaan adalah karunia Tuhan. Perbedaan merupakan sarana untuk
saling mengenal. Sebagai contoh, pada saat di lingkungan sekolah mengadakan kerja
bakti membersihkan lingkungan, para pelajar dari

Karaktermu
Berilah contoh kegiatan yang pernah kamu lakukan yang
menunjukkan nilai karakter berikut ini!
Nilak
No Contoh Kegiatan
Karakter
1. Menghargai
perbedaan

2. Toleransi

3. Menghormati
perbedaan

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 30


Ilmu Pengetahuan Alam

Gaya otot
Gaya otot merupakan salah satu jenis gaya sentuh yang
menggunakan tenaga otot atau dihasilkan oleh gaya tarikan dan
dorongan. Gaya otot bisa dihasilkan lewat kinerja otot-otot manusia.
Contoh gaya otot misalnya saat kita sedang mendorong lemari,
sehingga posisi lemari bisa berpindah dari 1 titik ke titik lain.

Manfaat Gaya Otot dan Kegiatannya


Ada setidaknya 7 manfaat gaya otot yang dapat admin tulis disini,
begitu pun dengan contoh kegiatan yang dilakukan atas suatu manfaat gaya
otot beserta contoh kegiatan yang dilakukan. Pertama, melatih otot agar
lebih besar. Manfaat gaya otot yang satu ini memang menjadi pemicu,
pasalnya otot akan lebih besar jika kita melakukan kegiatan-kegiatan yang
mendorong pelatihan otot. Contoh kegiatan yang dilakukan dari membesarkan
otot adalah mengangkat barbel. Tentu saja, ketika kita mengangkat barbel,
otot akan terlatih, lebih kuat dan lebih besar.

Memindahkan suatu benda. Gaya otot juga bermanfaat sebagai bentuk


dalam memindahkan suatu benda. Manfaat ini sering sekali dilakukan kita
dalam kehidupan sehari-hari, namun tanpa kita sadari bahwa itu adalah
manfaat dari gaya otot. Seperti mengangkat ember, meja, mengangkat gelas,
dan lain sebagainya. Jadi manfaat yang satu ini adalah kebiasaan kita didalam
kehidupan sehari-hari yang tidak kita sadari.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 31


Melakukan suatu pekerjaan. Tanpa adanya gaya otot kita tidak bisa
melakukan apa-apa, sedangkan otot sangat berperan penting untuk
menunjang kehidupan kita. Seperti manfaatnya yang merupakan dapat
melakukan suatu pekerjaan. Contoh kegiatan dari manfaat yang satu ini
seperti memotong buah, kue, menulis, mengayukan palu, dan lain sebagainya.
Kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk dalam pekerjaan.

Menggerakkan sepeda. Manfaat gaya otot yang paling mudah


diketahui adalah menggerakan sepeda. Dengan mengayuh pedal sepeda, dia
akan melaju, kecepatannya sesuai tenaga yang kita keluarkan. Kegiatan
mengayuh sepeda dapat meningkatkan kekuatan otot juga selain membuat
sepeda melaju. Jadi, ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dari gaya
otot ini.

Mempertahankan postur tubuh. Mempertahankan postur tubuh juga


adalah salah satu manfaat gaya otot yang dilakukan sehari-hari. Kita juga
tidak sadar kalau hal tersebut merupakan suatu dari manfaatnya. Contohnya
saja berdiri, jongkok maupun duduk. Ketiga kegiatan tersebut tentu kita
lakukan bahkan setiap saat, dan itu adalah manfaat yang benar-benar
terlihat jelas.

Menggerakkan tubuh. Beda mempertahankan postur tubuh dan


menggerakkannya. Dan ternyata semuanya termasuk kedalam manfaat dari
gaya otot yang sebaiknya kita ketahui, terutama ini adalah pelajaran penting.
Kegiatan yang menjadikan tubuh bergerak seperti berjalan, lari, menoleh,
mengangguk dan lain sebagainya adalah sebuah kegiatan yang manfaatnya
tubuh akan bergerak.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 32


Memindahkan benda. Mobil yang mati jelas kita akan mendorongnya,
hal itu guna mobil berpindah ke tempat yang lain. Dan itu juga adalah salah
satu manfaat yang dihasilkan dari gaya otot. Jadi, kegiatan memindahkan
mobil adalah mendorongnya agar berpindah ke lain tempat. Juga berlaku
untuk benda yang lainnya yang biasanya didorong untuk dipindahkan.

Contoh gaya otot lainnya seperti mengayuh sepeda adalah bagian dari
gaya otot. Sebenarnya, kehidupan kita yang dilakukan sehari-hari adalah
bagian dari gaya otot. Seperti manfaat gaya otot yang tertulis diatas itu
hanya sebagian saja. Masih banyak lagi tentunya, seperti melompat,
mendorong, menarik, bermain bola, basket, bulu tangkis dan jenis olahraga
lainnya pun termasuk kedalam contoh gaya otot. Jadi sekarang kita tinggal
pastikan saja kalau kegiatan yang kita lakukan tanpa otot itu akan sulit untuk
dilakukan. Simpulnya, otot sangat berperan penting bagi kegiatan kita.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 33


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 34
APA ITU TANGGA LAGU?

Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Misalnya, do, re, mi, fa,
sol, la, si, do.
Dalam seni musik tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan pentatonis,
yang masing-masing memiliki pengertian yaitu:
1.Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yaitu satu
dan setengah. Nada-nada pada piano dan organ termasuk sistem diatonis. Tangga nada diatonis
ada beberapa macam sebagai berikut.
a) Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada mayor adalah tangga nada diatonis yang susunan nada-nadanya berjarak 1–1–1/2–
1–1–1–1/2. (seni musik wahyu Purnomo)
Contoh:

b) Tangga Nada Minor


Tangga nada minor adalah tangga nada diatonis yang susunan nadanadanya berjarak 1–1/2–1–
1–1/2–1–1. Tangga nada minor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Tangga Nada Minor Asli
Tangga nada minor asli hanya memiliki nada-nada pokok dan belum mendapat nada sisipan.
Musik Gregorian merupakan bentuk khas yang menggunakan tangga nada ini. Berikut ini, tangga
nada minor asli.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 35


(2) Tangga Nada Minor Harmonis
Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada minor yang nada ke tujuhnya dinaikkan
setengah laras. Dalam tangga nada ini, deretan naik dan turun tetap sama. Berikut ini, tangga nada
minor harmonis.

(3) Tangga Nada Minor Melodis


Tangga nada minor melodis adalah tanga nada minor asli yang nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan
setengah laras. Pada saat turun, nada ke-6 dan ke-7 tersebut diturunkan ½ laras. Berikut ini, tangga
nada minor melodis.

2.Tangga Nada Pentatonis


Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok.
Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang didengar.
Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan slendro. Contoh alat musik
yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 36


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 37
BAB III
PEMBELAJARAN III
Bahasa Indonesia, PKn & IPS

KOMPETENSI DASAR

Tema 7 Subtema 1

Bahasa Indonesia PKn


3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.4 Mengidentifikasi berbagai
terdapat pada teks.
bentuk keragaman suku bangsa,
4.7Menyampaikan pengetahuan baru sosial, dan budaya di Indonesia
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri.
yang terikat persatuan dan
kesatuan.

IPS 4.4 Menyajikan berbagai bentuk


keragaman suku bangsa, sosial,
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
dan budaya di Indonesia yang
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
terikat persatuan dan kesatuan.
sebagai identitas bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman


sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Memahami
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian
sumber daya alam di lingkungannya..

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 38


Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:

Bahasa Indonesia IPS PKn

3.7.1 Menemukan informasi baru pada 3.2.1 Membuat tabel 3.4.1 Mengaitkan hubungan
teks bacaan nonfiksi yang identifikasi suku antara banyaknya suku
berjudul “Faktor Penyebab bangsa yang ada di bangsa dengan kondisi
Keragaman masyarakat di daerah sekitar tempat wilayah di Indonesia.
Indonesia”. (C4) tinggal. (C6) (C4)

4.2.1 Mengkomunikasikan 4.4.1 Membuat kliping


3.7.2 Menganalisis ide pokok yang
hasil identifikasi suku keragaman suku
terdapat pada teks bacaan yang
bangsa yang ada di bangsa dengan
berjudul “Faktor Penyebab
daerah sekitar tempat keterangan
Keragaman masyarakat di
tinggal. (P2) daerah/wilayahnya.
Indonesia” (C4)
(P3)

4.7.1 Membuat mind map tentang


informasi baru yang ditemukan
pada bacaan teks nonfiksi yang
berjudul “Faktor Penyebab
Keragaman masyarakat di
Indonesia”. (P3)

4.7.2 Mengkomunikasikan ide pokok


yang ditemukan pada informasi
baru yang ditemukan pada bacaan
teks nonfiksi tentang Faktor
Penyebab Keragaman masyarakat
di Indonesia (P2)

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 39


Bahasa Indonesia

Apa itu Informasi?

Informasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memuat


arti kata informasi sebagai penerangan, pemberitahuan, kabar
atau berita tentang sesuatu.

Informasi dapat jga diartikan sebagai sebuah pengetahuan


yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Kali ini kamu akan belajar tentang materi nonfiksi dan fiksi.
Nonfiksi? Fiksi? Apakah kamu tahu mengenai dua hal itu? Coba jelaskan
kalau kalian ada yang tahu! Belum tahu ya?
Baiklah kalau kamu dan teman-temanmu belum ada yang tahu,
kita belajar bersama-sama tentang dua hal itu. Tapi, kita pelajari satu
persatu ya. Dimulai dari nonfiksi baru kemudian kita belajar fiksi. Ayo kita
mulai! Kamu cermati baik-baik ya! Menurut Heriyanto (2013) nonfiksi
merupakan karya yang ditulis berdasarkan fakta, kejadian, kondisi sosial
dan kebudayaan masyarakat. Dari penjelasan itu, kamu sudah bisa
mengetahui bahwa teks nonfiksi adalah tulisan yang dibuat berdasarkan
kejadian yang benar-benar terjadi/nyata.
Jika kemudian kamu bertanya contoh dari teks nonfiksi, tentu
contohnya akan dengan mudah kamu temukan. Ketika di rumah kamu
melihat ayahmu sedang membaca berita di koran, itu berarti ayahmu
sedang membaca salah satu teks nonfiksi. Yaa, berita koran memang
termasuk salah satu contoh teks nonfiksi, sebab berita di koran ditulis
oleh seorang wartawan/jurnalis berdasarkan fakta atau kejadian yang
benar-benar terjadi. Yuk kita pelajari lebih lanjut tentang teks nonfiksi
ya!

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 40


APA ITU NONFIKSI?

Nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kenyataan


atau fakta yang ada dalam kehidupan nyata. Akan tetapi, penulis
boleh mengembangkan data nonfiksi sesuai dengan imajinasi penulis.
Biasanya nonfiksi disebut juga dengan cerita yang sebenarnya atau
sesuai fakta. Dalam cerita nonfiksi aspek yang dilihat yakni sebuah
kejadian atau suatu momen penting dan menarik, kemudian diangkat
lagi dengan menonjolkan nilai-nilai penting di dalamnya. Cerita-cerita
tersebut berkembang menjadi beberapa jenis.
Fiksi ataupun nonfiksi perbedaannya terletak pada fakta dalam
sebuah karangan, imajinasi atau tidak, dan gaya bahasa yang
digunakan. Pada cerita nonfiksi, penulis juga boleh menggunakan
bahasa kiasan atau mendayu agar pembaca tidak bosan. Cerita
nonfiksi berisi kejadian-kejadian yang sebenarnya ada dan bersifat
informatif. Cerita atau isi yang ada di dalamnya memerlukan
pengamatan dan data dalam membuatnya, sebab itu cerita nonfiksi
dapat dipertanggung jawabkan isinya dan biasanya digunakan sebagai
bahan rujukan informasi atau sumber bagi pembacanya. Nonfiksi
dapat disajikan baik subjektif maupun objektif.
Karena ceritanya yang faktual, jelas, dan akurat, kaidah
kebahasaan yang digunakan dalam nonfiksi lebih ketat dibandingkan
dengan cerita fiksi. Bahasa yang digunakan harus logis dan diterima
oleh akal sehat pembaca.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 41


APA ITU IDE POKOK?

Ide pokok adalah ide yang menjadi pokok permasalahan dalam


pengembangan paragraf. Nah, ide pokok ini bisa kamu temukan dalam
kalimat utama. Ya, dalam teks nonfiksi, kalimat utama memiliki
hubungan dengan ide pokok.
Nah setelah kamu mempelajari tentang ide pokok, pasti kamu akan
bertanya-tanya sebenarnya Diana etak ide pokok itu. Nah ide pokok
berkaitan erat dengan paragraph. Mengapa bisa begitu? Yuk kita
pelajari tentang paragraph ya!

LALU APA ITU PARAGRAF?

Paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang


menyampaikan sebuah pikiran yang mengandung pikiran pokok.
Setiap paragraf yang baik terdapat satu kalimat utama yang
berisi ide pokok dan sejumlah kalimat penjelas yang berisi penjelas
atau pikiran penjelas yang merupakan penjabaran dari ide pokok. Pokok
pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok mengandung makna yang sama,
yaitu mengacu pada kalimat utama. Kalimat utama ataukalimat topik
adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum
dan abstrak. Ide Pokok pikiran itu dituangkan dalam sebuah kalimat
utama.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 42


Jenis-jenis Paragraf
Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemdikbud (2014: 53-59) paragraf dapat dibedakan menjadi 5,
yaitu paragraf deduktif, induktif, deduktif - induktif
(campuran), ineratif, dan menyebar seperti berikut ini. Coba
kamu perhatikan dan pahami ya!

No Jenis Paragraf Penjelasan


1. Paragraf  Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Deduktif  Kalimat yang terletak setelah kalimat utama adalah
kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama.
 Ide pokok dapat kamu temukan di kalimat utama yang
terletak di awal paragraf.

Paragraf  Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir


Induktif paragraf.
 Paragraf induktif selalu di awali dengan menuliskan
peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai
sebagai kalimat penjelas.
 Kalimat utama diletakkan pada bagian akhir sebagai
kesimpulan.
 Kesimpulan dapat ditandai dengan adanya kata atau frasa
jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu,
inilah, dengan demikian, dll.
 Ide pokok dapat kamu temukan di kalimat utama yang
terletak di akhir paragraf.
Paragraf  Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan
Deduktif - akhir paragraf.
Induktif  Meskipun ada dua kalimat utama, bukan berarti ada dua
(Campuran) ide pokok. Ide pokok tetap hanya satu.
 Adanya dua kalimat utama berfungsi untuk mempertegas
atau memperjelas ide pokok.
 Ide pokok dapat kamu temukan setelah kamu memahami
kalimat utama yang ada di awal dan di akhir paragraf.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 43


Paragraf  Paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah
Ineratif paragraf.
 Paragraf ini selalu di awali dengan kalimat penjelas.
Kemudian diikuti kalimat utama dan diikuti lagi dengan
kalimat penjelas untuk memperjelas informasi.
 Ide pokok dapat kamu temukan di kalimat utama yang
terletak di tengah-tengah paragraf.
Menyebar (Ide  Paragraf ini adalah paragraph
pokok yang tidak memiliki kalimat utama.
menyebar)
 Ide pokok dapat kamu temukan setelah kamu
menyimpulkan paragrafnya.
 Dengan memperhatikan setiap kalimat yang ada dalam
paragraf, kamu dapat menyimpulkannya dan menemukan
ide pokoknya.
Nah setelah kita kupas habis apa itu konsep teks nonfiksi, unsur dalam
teks nonfiksi, apa itu ide pokok, apa itu paragraph dan jenis-jenis paragraph,
sekarang waktunya kita belajar, apa saja jenis-jenis teks nonfiksi ya.
Perhatikan penjelasan berikut!

a. Jenis-jenis teks nonfiksi


Nonfiksi memiliki beberapa jenis. Namun, secara garis besar, nonfiksi
terbagi menjadi dua. Berikut dua jenis non fiksi yaitu:
No Jenis Teks Pengertian
1. Nonfiksi murni Berisi pengembangan yang berlandaskan
data otentik
2. Nonfiksi kreatif Sebuah data yang berkembang
berdasarkan imajinasi penulis. Hal ini
dilakukan agar tulisan tersebut dapat
menyentuh nalar atau pikiran pembaca,
serta emosi pembaca dan mendapatkan
gambaran yang lebih spesifik. Seperti
novel, puisi, dan prosa.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 44


Namun, nonfiksi murni dan kreatif terbagi lagi menjadi beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis karya sastra yang termasuk cerita nonfiksi, yakni :

No Karya Sastra Pengertian


Nonfiksi
1. Karangan opini Opini merupakan suatu pendapat seseorang yang
dikarang berdasarkan isu yang sedang terjadi.

2. Esai yang Karangan yang membahas suatu permasalahan secara


membahas seni sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
atau sastra
3. Biografi Riwayat hidup seseorang namun ditulis oleh orang lain.
4. Memaar Karangan sejarah atau peristiwa masa lampau yang
dibuat untuk menekan pendapat, kesan, dan tanggapan
penulis atas peristiwa yang dialami dan tokoh yang
berhubungan dengannya.
5. Eksposisi Suatu karangan yang bertujuan untuk menjelaskan
maksud dan tujuan tertentu.
6. Argumentasi Berisi karangan yang dibuat untuk menolak suatu
pendapat, pendirian, atau gagasan secara logis,
fungsional, dan tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, ataupun
ekonomi

Nah, setelah kamu mempelajari hakikat dari teks nonfiksi, sekarang


saatnya kamu mempelajari konsep-konsep teks nonfiksi. Mungkin kamu
berpikir bahwa materi konsep-konsep teks nonfiksi ini akan sulit, tapi
kamu tidak perlu khawatir! Pada materi konsep-konsep teks nonfiksi ini
kamu hanya akan mempelajari mengenai kalimat utama/kalimat
pokok/kalimat topik dan ide pokok. Kamu pasti sudah tidak asing dengan
kalimat utama dan ide pokok. Jadi, ayo kita pelajari lagi bersama-sama!

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 45


Kita mulai dari kalimat utama. Apa yang kamu ketahui tentang kalimat
utama? Coba jelaskan! Wiyanto (2004: 25) menjelaskan bahwa kalimat
yang mengandung pokok pikiran paragraf disebut kalimat utama. Ya,
kalimat utama atau yang juga bisa disebut dengan kalimat
pokok/kalimat topik adalah kalimat inti yang digunakan untuk
mengembangkan dalam sebuah paragraf. Soedarso (2000: 66)
menyatakan bahwa dalam satu paragraf ada kalimat pokok. Jadi, dalam
teks nonfiksi itu selalu ada kalimat utama/kalimat pokok/kalimat topik.
Fungsi kalimat utama berfungsi untuk mengembangkan paragraf yang
ada dalam suatu teks nonfiksi.

Setelah kamu memahami kalimat utama, sekarang saatnya kamu


untuk mempelajari ide pokok dalam teks nonfiksi. Pasti kamu juga sudah
sering mendengar apa itu ide pokok. Coba jelaskan ide pokok itu apa!
Ada yang bisa menjelaskan?

Coba kamu perhatikan pendapat dari para ahli berikut ini tentang
ide pokok. Menurut Nurhadi (2005: 73) ide pokok adalah gagasan utama
yang menjadi landasan dalam pengembangan karangan. Sementara
Tampubolon (2008: 47) berpendapat bahwa ide pokok adalah merupakan
informasi fokus utama.

Setelah kamu membaca pendapat dari dua ahli di atas tentang


ide pokok, sekarang mari kita simpulkan bersama apa itu ide pokok.
Jadi, ide pokok adalah ide yang menjadi pokok permasalahan dalam
pengembangan paragraf. Nah, ide pokok ini bisa kamu temukan dalam
kalimat utama. Ya, dalam teks nonfiksi, kalimat utama memiliki
hubungan dengan ide pokok.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 46


Tahukah kamu, berdasarkan letak kalimat utama/kalimat
pokok/kalimat topik dan ide pokoknya itu menurut Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud (2014: 53-59)
paragraf dapat dibedakan menjadi 5, yaitu paragraf deduktif, induktif,
deduktif - induktif (campuran), ineratif, dan menyebar seperti berikut
ini. Coba kamu perhatikan dan pahami ya!

No Jenis Paragraf Penjelasan


1. Paragraf Deduktif  Paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal
paragraf.
 Kalimat yang terletak setelah
kalimat utama adalah kalimat
penjelas yang mendukung
kalimat utama.
 Ide pokok dapat kamu
temukan di kalimat utama
yang terletak di awal paragraf.

Contoh Paragraf Deduktif


(1) Antonius adalah anak yang rajin. (2) Setiap
hari ia bangun pukul 04.00. (3.) Setelah bangun ia
langsung mandi dan sarapan. (4.) Kemudian mengikuti
misa harian di gereja lalu berangkat sekolah. (5.) Selama
di sekolah ia mengikuti pelajaran dengan tertib. (6.) Saat
malam tiba, ia pun selalu belajar.

Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif karena


kalimat utamanya ada di awal paragraf, yaitu di kalimat
nomor (1) yang berbunyi Antonius adalah anak yang
rajin. Kemudian kalimat utama itu dikembangkan
dengan kalimat penjelas, yaitu kalimat nomor (2), (3),
(4), (5), dan (6).

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 47


2. Paragraf Induktif  Paragraf yang kalimat
utamanya terletak di akhir
paragraf.
 Paragraf induktif selalu di
awali dengan menuliskan
peristiwa-peristiwa khusus
yang berfungsi sebagai sebagai
kalimat penjelas.
 Kalimat utama diletakkan pada
bagian akhir sebagai
kesimpulan.
 Kesimpulan dapat ditandai
dengan adanya kata atau frasa
jadi, akhirnya, akibatnya, oleh
karena itu, maka dari itu,
inilah, dengan demikian, dll.
 Ide pokok dapat kamu
temukan di kalimat utama
yang terletak di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Induktif
(1) Menjaga kebersihan di sekolah bukan hanya
dilakukan petugas kebersihan sekolah saja. (2) Menjaga
kebersihan juga harus dilakukan para siswa. (3)
Bapak/Ibu Guru juga bertanggung jawab untuk menjaga
kebersihan sekolah. (4) Karyawan sekolah, mulai Tata
Usaha, kantin, koperasi, satpam, dan sebagainya juga
harus sigap menjaga kebersihan sekolah. (5) Semua
warga sekolah wajib menjaga kebersihan sekolah.

Paragraf di atas termasuk paragraf induktif karena


kalimat utamanya ada di akhir paragraf, yaitu di kalimat
nomor (5) yang berbunyi Semua warga sekolah
wajib menjaga kebersihan sekolah. Kalimat nomor (1),
(2), (3), dan (4) merupakan kalimat khusus yang
kesimpulannya ada pada kalimat nomor (5).

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 48


3. Paragraf Deduktif -  Paragraf yang kalimat
Induktif utamanya terletak di awal dan
(Campuran) akhir paragraf.
 Meskipun ada dua kalimat
utama, bukan berarti ada dua
ide pokok. Ide pokok tetap
hanya satu.
 Adanya dua kalimat utama
berfungsi untuk mempertegas
atau memperjelas ide pokok.
 Ide pokok dapat kamu
temukan setelah kamu
memahami kalimat utama
yang ada di awal dan di akhir
paragraf.
Contoh Paragraf Deduktif - Induktif (Campuran)
(1) Candi Prambanan selalu ramai dikunjungi.
(2) Saat musim liburan tiba, kebanyakan orang
memanfaatkannya untuk berlibur. (3) Salah satu tempat
destinasi liburan adalah Candi Prambanan. (4) Candi
Prambanan menyuguhkan pemandangan candi yang
masih utuh berdiri dengan gagah dan juga reruntuhan
candi. (5) Biaya untuk masuk ke Candi Prambanan
tidaklah mahal, yaitu Rp. 40.000,00. (6) oleh sebab itu,
Candi Prambanan selalu ramai dikunjungi.

Paragraf di atas termasuk paragraf campuran karena


kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf,
yaitu di kalimat nomor (1) dan (6). Jadi, ide pokok pada
paragraf di atas adalah Candi Prambanan selalu ramai
dikunjungi. Ide pokok tersebut didapatkan setelah kamu
membaca kalimat nomor (1) dan (6) yang merupakan
kalimat utama dari paragraf tersebut. Sementara kalimat
nomor (2), (3), (4), dan (5) adalah kalimat penjelas.

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 49


4. Paragraf Ineratif  Paragraf yang kalimat
utamanya terletak di tengah-
tengah paragraf.
 Paragraf ini selalu di awali
dengan kalimat penjelas.
Kemudian diikuti kalimat
utama dan diikuti lagi dengan
kalimat penjelas untuk
memperjelas informasi.
 Ide pokok dapat kamu
temukan di kalimat utama
yang terletak di tengah-tengah
paragraf.
Contoh Paragraf Ineratif
(1) Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus.
(2) Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung
Kelud di Jawa Timur juga meletus. (3) Selain gunung
berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa
daerah. (4) Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun
sebelumnya, dilanda banjir. (5) NTT yang sering
mengalami kekeringan juga dilanda banjir. (6)
Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah
dan bencana. (7) Bencana-bencana tersebut menelan
korban, baik harta maupun jiwa. (8) Padi di sawah-
sawah yang siap panen menjadi gagal panen. (9) Sayur
mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-
lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar
menjadi melambung.

Paragraf di atas termasuk paragraf ineratif karena


kalimat utamanya ada di tengah-tengah paragraf, yaitu di
kalimat nomor (6) yang berbunyi Indonesia memang
sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Kalimat
nomor (1), (2), (3), (4), (5), (7), (8), dan (9) merupakan
kalimat penjelas yang berfungsi untuk memperjelas
informasi.
5. Menyebar (Ide  Paragraf ini adalah paragraf

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 50


Menyebar (Ide Paragraf ini adalah paragraf
pokok menyebar) yang tidak memiliki kalimat
utama.
 Ide pokok dapat kamu
temukan setelah kamu
menyimpulkan paragrafnya.
 Dengan memperhatikan setiap
kalimat yang ada dalam
paragraf, kamu dapat
menyimpulkannya dan
menemukan ide pokoknya.
Contoh Menyebar (Ide Pokok Menyebar)
(1) Matahari belum tinggi benar. (2) Embun masih
tampak berkilauan. (3) Warna bunga menjadi sangat
indah diterpa sinar matahari. (4) Tampak kupu-kupu
dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke
bunga yang lain. (5) Angin pun semilir terasa
menyejukkan hati.

Paragraf di atas termasuk paragraf yang ide pokoknya


menyebar karena tidak memiliki kalimat utama. Untuk
dapat menemukan ide pokoknya kamu harus berusaha
untuk menyimpulkan paragraf tersebut. Paragraf tersebut
jika kamu simpulkan memiliki kesimpulan, yaitu
gambaran suasana pada pagi hari yang cerah.
Kesimpulan itu lah yang menjadi ide pokok dari paragraf
tersebut.
Sumber: Diolah dari Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014).

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 51


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 52
Lembar Kerja Peserta Didik

Nah kamu sudah membaca teks Suku Bangsa di Indonsia dan mengetahui
Faktor Penyebab Keragaman masyarakat di Indonesia bukan? Pasti sudah kan. Nah
selanjutnya , silahkan kamu membuat peta pikiran apa Faktor yang
mempenaruhi keragaman suku bangsa di Indoneisa yang termuat dalam teks
bacaan yang sudah kamu baca. Untuk itu, bacalah teks tersebut dnegan
teliti dan cermat ya!

Gaya magnet

Gaya otot

Gaya gesek

Faktor Penyebab
Keragaman
masyarakat di
Indonesia Gaya pegas
Gaya gravitasi

Gaya listrik

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 53


Pendidikan Kewarganegaraan

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 54


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 55
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 56
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 57
Nah kamu sudah mempelajari berbagai macam suku bangsa, saat ini kumpulah
bersama klompokmu, lakukan pengumpulan data dan idntifikasilah daerah asal
teman-teman satu kelompokmu! Setelah itu tuliskan pada tabel brikut ya!

NO Nama Teman Satu Kelompok Daerah Asal Suku Bangsa

Dari hasil identifikasimu, kamu menemukan bahwa tidak semua teman dalam satu
klompokmu berasal dari daerah dan suku bangsa yang sama denganmu. Tuliskan
sikapmu untuk menghargai terhadap perbedaan suku dan budaya tersebut!

Sikapku untuk menhargai keberagaman suku dan budaya

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 58


Lembar Kerja Peserta Didik

Nah setelah kamu membaca, mmahami, dan mencermati teks bacaan dan
berbagai bahan ajar yang sudah Bu Guru berikan, nah sekarang buatlah
kliping tentang suku bangsa di Indonesia dengan daerah asalnya ya. Ibu
akan berikan contoh klipingnya seperti gambar dibawah ini!

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 59


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Menganalisis Unsur Paragraf

Tadi, kamu sudah belajar tentang teks nonfiksi. Nah dibawah ini
mweupakan berbagai macam teks nonfiksi yang bisa kita temui dalam muatan
pelajaran seperti IPA, IPS, PKN. Nah anak-anak saat ini kita akan belajar
muatan pelajaran IPS dengan tema Keberagaman di Indonesia.

Teks 1 Merupakan contoh teks nonfiksi dengan bentuk paragrafnya berupa


deduktif. Hal tersebut karena pada awal paragraph sudah bisa kamu temuka ide
pokoknya.
Keragaman Bangsa Indonesia Ide pokok

Wilayah Indonesia didiami oleh berbagai suku bangsa. Menyebabkan bangsa


Indonesia mempunyai beraneka ragam kebudayaan daerah. Keanekaragaman
budaya merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Hal ini akan
menjadi kekuatan yang besar jika keanekaragaman itu disatukan. Kekuatan ini
harus kita pupuk untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika
Adakah teman-teman sekelasmu yang berasal dari daerah-daerah lain di
Paragraf
Kalimat Indonesia? Adakah di antara mereka yang berbeda suku denganmu? Meskipun
kamu berbeda suku pada dasarnya kamu adalah satu bangsa. Yaitu, bangsa
Indonesia. Meskipun ada berbagai macam kebudayaan pada dasarnya tetap
satu kebudayaan. Yaitu, kebudayaan Indonesia.
Cobalah kamu lihat lagi lambang negara Indonesia, Burung Garuda. Pada pita
yang dicengkeramnya terdapat tulisan Bhinneka Tunggal Ika. Kata Bhinneka
berasal dari 2 kata yang digabung, yaitu Bhina dan Ika. Bhina artinya beda, Ika
artinya itu. Tunggal artinya satu. Secara harafiah Bhinneka Tunggal Ika
artinya beda itu satu itu. Tapi maksudnya adalah berbeda-beda tapi tetap satu
jua. Kalimat ini tentu sudah tidak asing bagimu.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma yang dikarang Kalimat
oleh Mpu Tantular pada masa kejayaan kerajaan Majapahit. Semboyan ini utama
dan ide
Kalimat
pokok
penjelas
E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 60
ternyata ampuh dalam rangka mempersatukan bangsa Indonesia. Sehingga
kalimat Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan bangsa Indonesia.

Pentingnya Persatuan dan Kesatuan

Ingatkah kamu dengan ungkapan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh?
Ungkapan itu selalu diteriakkan para pejuang Indonesia. Persatuan dan
kesatuan merupakan senjata yang ampuh dalam melawan penjajah. Hal ini yang
diyakini oleh para pejuang Indonesia. Para pemuda menyadari betapa
pentingnya persatuan dan kesatuan. Maka pada tanggal 28 Oktober 1928
mereka mengadakan kongres. Kongres Pemuda II dilaksanakan di Jakarta.
Dalam kongres itu para pemuda mengikrarkan kesepakatan bersama.
Kesepakatan bersama itu disebut Sumpah Pemuda. Kemudian ikrar Sumpah
Pemuda dikumandangkan di seluruh tanah air Indonesia. Tujuan dari persatuan
dalam masyarakat yang beranekaragam suku dan budayanya, antara lain adalah:

 Masyarakat akan mampu menghadapi segala rintangan dan tantangan.


 Kehidupan masyarakat menjadi aman, rukun, dan bahagia.
 Kita akan menjadi bangsa yang kuat dan disegani negara lain.

Lembar Kerja Peserta Didik

Bagaimana dengan daerahmu? Coba amati dan perhatikan daerah sekitar anda. Anda
boleh bertanya kepada orang tua, tetangga atau saudara.

Kekayaan alam apa yang ada di daerah tempat anda tingga?


Bangunan bersejarah apa yang ada di daerah tempat tinggal anda?
Apa nama upacara adat, rumah adat, baju adat, nyanyian dan tarian
daerah, alat musik dan makanan yang khas di daerah tempat tinggal
anda?
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Tingkatan II
Modul Tema 4

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 61


BAB III
PEMBELAJARAN III
Bahasa Indonesia, PKn & IPS

KOMPETENSI DASAR

Tema 7 Subtema 1

Bahasa Indonesia PKn


3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.4 Mengidentifikasi berbagai
terdapat pada teks.
bentuk keragaman suku bangsa,
4.7Menyampaikan pengetahuan baru sosial, dan budaya di Indonesia
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri.
yang terikat persatuan dan
kesatuan.

IPS 4.4 Menyajikan berbagai bentuk


keragaman suku bangsa, sosial,
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
dan budaya di Indonesia yang
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
terikat persatuan dan kesatuan.
sebagai identitas bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman


sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Memahami
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian
sumber daya alam di lingkungannya..

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 62


Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu:

Bahasa Indonesia IPS PKn

3.7.1 Menelaah ide pokok pada teks 3.4.1 Menganalisis 3.4.1 Menganalisis
bacaan nonfiksi yang berjudul keragaman bahasa keragaman bahasa
“Bahasa Daerah di Indonesia daerah di Indonesia daerah di Indonesia
Terancam Punah”. (C4) yang terdapat pada yang terdapat pada
bacaan teks nonfiksi bacaan teks nonfiksi
yang berjudul “Ragam yang berjudul “Ragam
Bahasa Daerah di Bahasa Daerah di
Indonsia. (C4) Indonsia. (C4)

4.4.1 Membuat mind map 4.4.1 Membuat mind map


3.7.2 Menyimpulkan isi teks bacaan
keragaman bahasa keragaman bahasa
nonfiksi yang brjudul “Bahasa
daerah di Indonesia daerah di Indonesia
Daerah di Indonesia Terancam
yang terdapat pada yang terdapat pada
Punah”. (C5)
bacaan teks nonfiksi bacaan teks nonfiksi
yang berjudul “Ragam yang berjudul “Ragam
Bahasa Daerah di Bahasa Daerah di
Indonsia. (P3) Indonsia. (P3)

4.7.1 Membuat peta pikiran mengenai


ide pokok yang ditemukan pada
bacaan teks nonfiksi yang
berjudul “Bahasa Daerah di
Indonesia Terancam Punah” (P3)

4.7.2 Merumuskan kesimpulan isi teks


bacaan yang ditemukan pada
bacaan teks nonfiksi yang
berjudul “Bahasa Daerah di
Indonesia Terancam Punah” (P3)

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 63


Bahasa Indonesia

E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 64


E-MODUL TEMATIK TERPADU DAN BERARAKTER 65

Anda mungkin juga menyukai