Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 7

PERHITUNGAN DENGAN METODE KHUSUS

TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Mahasiswa mampu menjelaskan langkah – langkah dalam peramalan.

2 Mahasiswa mampu menjelaskan metode peramalan kuantitatif

3 Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan model peramalan

4 Mahasiswa dapat menghitung menggunakan Analisa Industri,

5 Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Product Line

6 dan Mahasiswa mampu menghitung menggunakan Analisa Pengguna Akhir

A. Langkah-langkah Dalam Peramalan (Forecasting )


Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan peramalan
(forecasting) tetap harus dilakukan. Berikut ini, adalah beberapa langkah yang dapat
dijadikan pertimbangan dan digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis dalam
pembuatan peramalan (forecasting):
1. Forecaster selayaknya menyadari tingkat kompleksitas dari suatu bisnis.
Mengenal bisnis secara baik serta mempelajari semua variabel-variabel yang
mempengaruhi suatu forecast bisnis haruslah menjadi agenda penting bagi para
forecaster. Kegagalan dari mobil Ford “Edsel” yang sering dibuat publikasi
adalah forecast yang salah dalam menghitung potensi dari pasar. Perusahaan di
Detroit dipersalahkan karena mereka sama sekali tidak menyelenggarakan survei
untuk mengetahui selera konsumen tetapi mereka meluncurkan mobil sesuai
dengan apa yang mereka inginkan. Mengenal konsumen, kompetitor serta
lingkungan bisnis dengan baik adalah tahap yang baik dalam pembuatan suatu
forecast. Survei-survei pemasaran secara rutin sebaiknya dilakukan.
2. Forecaster perlu menggeluti produk-produk yang sangat sensitif terhadap
perubahan lingkungan bisnis, cara-cara forecasting dengan metode kuantitatif
harus diwaspadai. Justru dalam hal ini, forecasting secara kualitatif serta
penggunaan intuisi dari si forecaster tak pelak lagi adalah cara yang tidak dapat
dihindari lagi. Untuk mempertajam intuisi dari forecaster, perlu untuk semakin
peka terhadap weak signal , yaitu gejala dini terhadap suatu perubahan. Hanya
Penganggaran Perusahaan 1
Universitas Pamulang by : Team Teaching

forecaster yang mendengarkan suara dari konsumen serta mempunyai


komunikasi yang baik, yang dapat melatih kepekaan mereka.
3. Forecaster perlu memperbaiki sistem informasi lingkungan bisnis. Forecaster
dapat menggunakan metode environmental scanning system untuk tujuan
pembuatan forecast. Pada dasarnya environmental scanning terdiri dari tahap
tahap seperti mengidentifi kasi faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis, seberapa
besar setiap faktor berpengaruh terhadap bisnis, membuat diagram yang
menunjukkan faktor-faktor yang kritikal dan akhirnya adalah pembuatan suatu
environment data base. Proses dalam environmental scanning system ini akan
memaksa forecaster untuk semakin peka terhadap perubahan lingkungan bisnis
pada tahap dini. Hal ini jelas akan memberikan keuntungan kepada perusahaan
terutama dalam mengantisipasi terhadap perubahan yang sangat mendadak.
Barangkali akurasi yang baik tetap tidak dapat dicapai dengan adanya
environmental scanning system, tetapi paling tidak arah dari perubahan
lingkungan bisnis dapat diramal lebih akurat.
4. Forecaster dalam membuat suatu forecast, perlu mempertimbangkan penggunaan
skenario. Skenario adalah kata yang sudah sering diucapkan setiap hari, hanya
saja sedikit forecaster yang secara formal melakukan sebagai bagian dari
strategic planning. Dalam pembuatan skenario, forecaster juga perlu menyadari
bahwa kemampuan dalam pembuatan forecast sangat terbatas. Oleh karena itu,
pembuatan skenario menunjukkan bahwa daripada mengalokasikan begitu
banyak waktu untuk melakukan forecast yang akurat yang pada dasarnya sangat
sulit, forecaster lebih baik tertarik untuk melihat implikasinya

B. Metode Peramalan Kuantitatif


Peramalan kuantitatif berdasarkan pada rekayasa atas data historis yang ada secara
memadai tanpa intuisi dan penilaian subyektif oleh orang yang melakukan peramalan.
Peramalan kuantitatif (quantitative forecasting) lebih bersifat objektif dengan melibatkan
data dan fakta yang diolah dengan metode tertentu. Sehingga dapat diartikan bahwa
metode peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang kemudian
diolah dengan berbagai metode statistik. Metode Peramalan Kuantitatif dapat dibagi
menjadi dua pendekatan analisis yaitu:
1. Model Deret Berkala atau Runtun Waktu (Time Series); model time series, pada
dasarnya mencoba untuk memprediksi masa depan dengan menggunakan data

Penganggaran Perusahaan 2
Universitas Pamulang by : Team Teaching

historis. Model-model yang digunakan dengan teknik ini membuat asumsi bahwa
apa yang akan terjadi di masa depan merupakan sebuah fungsi dari masa lalu.
Dengan kata lain, sebuah model time series melihat data-data yang terjadi selama
periode tertentu di masa lalu dan menggunakan series of past data tersebut untuk
membuat forecast. Misalkan perusahaan harus membuat ramalan jumlah produk
terjual minggu depan selama seminggu, maka perusahaan membuat forecast
berdasarkan jumlah penjualan produk minggu ini dan di minggu-minggu
sebelumnya. Secara teknis, model time series ini dapat diaplikasikan
menggunakan beberapa metode analisa, antara lain: metode moving average,
exponential smoothing dan trend projections
2. Model Kasual (Causal); model kausal memasukkan variabelvarial yang dianggap
menjadi faktor penentu kuantitas yang akan di-forecast. Sebagai contoh,
penjualan harian atas minuman X mungkin ternyata dipengaruhi oleh faktor suhu,
musim, tingkat kelembapan udara, dan cuaca secara harian, serta dipengaruhi
juga oleh faktor jenis hari kerja atau hari akhir pekan/hari libur. Contoh sebuah
model kausal ini akan memasukkan faktor-faktor suhu, musim, tingkat
kelembapan udara, cuaca dan jenis hari ke dalam sebuah model yang
meramalkan jumlah penjualan minuman secara harian. Model kausal, seperti
halnya model time series,dapat menggunakan data saat ini dan data masa
lalu.Secara teknis, model kausal dapat diaplikasikan menggunakan beberapa
metode antara lain: metode regression analysis dan multiple regression, mode
ekonometrika, model input-output.
Kedua metode peramalan diatas hanya sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Semua keputusan kembali kepada manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Peramal (forecaster) tidak dapat mengetahui kondisi yang ada dimasa yang akan datang.
Tetapi peramal hanya bisa memprediksi hasil sesuai dengan apa yang ada di masa yang
akan datang, namun yang pasti keputusan yang tepat didalam penggunaan metode
peramalan dapat menghasilkan sesuatu hasil keputusan akhir yang baik.

C. Pengembangan Model Peramalan


Model dapat diibaratkan sebagai cara pengolahan dan penyajian data agar lebih
sederhana sehingga mudah untuk dianalisis.
1. Pengujian Model
Pengujian model dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi, validitas, dan

Penganggaran Perusahaan 3
Universitas Pamulang by : Team Teaching

reabilitas yang diharapkan. Nilai suatu model ditentukan dengan derajat


ketepatan hasil peramalan dengan permintaan aktualnya.
2. Penerapan model atau hasil dari peramalan yang telah diperoleh.
3. Revisi dan evaluasi.
Hasil metode peramalan yang telah diperoleh dan diterapkan harus selalu ditinjau
ulang, yang berguna untuk perbaikan secara terus menerus dimasa yang akan
datang. Tingkat akurasi dari sebuah forecasting sangat bernilai, apabila hasil
peramalannya tepat. Tentunya dengan strategi pemilihan metode peramalan yang
hasilnya tepat, maka perusahaan akan dapat menghemat biayabiaya yang
mungkin ditimbulkan dalam peramalan. Untuk itu strategi dalam memilih metode
peramalan yang baik adalah memilih metode peramalan yang memberikan nilai-
nilai perbedaan atau penyimpangan sekecil mungkin antara hasil peramalan
dengan kenyataan yang terjadi.

D. ANALISA INDUSTRI

Analisa Industri merupakan sebuah tehnik menyusun peramalan melalui sebuah model
khusus. Menurut kajian ini, diusahakan menghubungkan kekuatan penjualan korporasi
terhadap industri dalam pengertian :

1. Volume

2. Peringkat dalam kompetisi

Dalam analisa industri diutamakan mengenai Market Share yang dipunyai oleh
korporasi. Apabila pembagian pasar semakin lama porsinya semakin meluas, bermakna
korporasi memiliki kedudukan yang kokoh dalam kompetisi dengan kompetitor.
Sebaliknya, bilamana pembagian pasar semakin berkurang, bermakna korporasi
memiliki kedudukan semakin melemah dalam kompetisi dengan kompetitor. Dengan
kata lain, level penjualan korporasi bukan saja bergantung terhadap pencapaian yang
yang diraih pada periode – periode lampau, namun dihubungkan secara langsung
dengan dinamika persaingan. Analisa industri dipisahkan melalui berbagai tahapan
dalam pemanfaatannya, yaitu :

1. Membuat ramalan permintaan pasar agar mengenali perubahan dinamika penjualan


industri pada periode – periode berikutnya.

2. Menilai kedudukan korporasi dalam kaitannya terhadap bisnis pada lazimnya.


Penganggaran Perusahaan 4
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Kedudukan tersebut dievaluasi sesuai jumlah pembagian pasar yang dipunyai oleh
korporasi sepanjang tahun.

3. Ramalan kedudukan korporasi pada periode berikutnya, atau kalkulasi Expected


Market Share

Contoh Soal I Perhitungan Anggaran dengan analisis industri

Diketahui anggaran penjualan dari AZKA TOYS seperti dalam tabel berikut ini :

Perkiraan Anggaran Realisasi

Unit Penjualan 1.200.000 1.230.000

Harga Jual per unit 10.000 9.800

Jumlah 12.000.000.000 12.054.000.000

Hitunglah analisis industri (naik / turun) berdasarkan analisa dan realisasi dari
tabel diatas :
Jawab :
1. Perbedaan Realisasi Penjualan dan Anggaran Penjualan
= (1.230.000 – 1.200.000) x 10.000
= (30.000) x 10.000
= Rp. 300.000.000 (naik)

2. Perbedaan Harga jual per unit anggaran dan realisasi


= (9.800 – 10.000) x 1.230.000
=(200) x 1.230.000
= 246.000.000 (turun)

3. Expected Market share


= Perbedaan Realisasi – Perbedaan harga jual per unit
= 300.000.000 – 246.000.000
= 54.000.000 (naik)

Penganggaran Perusahaan 5
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Contoh Soal II Perhitungan Anggaran Produksi dengan analisis industri


Perkiraan Anggaran Realisasi

Unit Produksi 1.200.000 1.230.000

Pemakaian Bahan Baku 1.320.000 1.476.000

Harga beli / kg 2.000 1.700

Jumlah 2.640.000.000 2.509.200.000

Jawab :
1. Satuan Unit Realisasi dalam anggaran
= Pemakaian bahan baku : unit produksi
= 1.320.000 : 1.200.000
= 1,1

2. Satuan Unit Realisasi dalam realisasi


= Pemakaian bahan baku : unit produksi
= 1.476.000 : 1.230.000
= 1,2

3. Unit Realisasi Satuan


= Unit produksi realisasi x perbandingan dalam anggaran
= 1.230.000 x 1,1
= 1.353.000

4. Expected Market Share


= (unit realisasi satuan – anggaran pemakaian bahan baku) x anggaran harga
beli/kg
= (1.353.000 – 1.320.000) x 2.000
= 66.000.000 (naik)

E. ANALISA PRODUCT LINE


Pada umumnya analisa product line dipakai oleh korporasi – korporasi yang
memproduksi berbagai jenis barang. Tiap – tiap jenis barang itu bukan saja ditarik

Penganggaran Perusahaan 6
Universitas Pamulang by : Team Teaching

persamaannya tetapi perlu juga disusun peramalannya dengan terpisah.

Contoh soal penyusunan anggaran dengan metode product line

Perusahaan AZKA TOYS memiliki 2 departemen yaitu departemen A dan departemen


B dalam memproses produksinya. Jika diketahui data – data yang dimiliki oleh AZKA
TOYS pada departemen A jumlah bahan baku sebesar Rp. 75.000, bahan penolong Rp.
45.000, pemakaian tenaga kerja Rp. 88.000 dan biaya overhead pabrik Rp. 105.600,
sedangkan untuk departemen B, bahan penolong Rp. 75.400, pemakaian tenaga kerja
Rp. 67.200, dan biaya overhead pabrik Rp. 80.000. Berdasarkan data – data tersebut,
buatlah anggaran biaya produksi dengan metode product line.

Jawab :

Berdasarkan metode diatas, dapat disusun anggaran biaya produksi sebagai berikut :

Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku 75.000 -

Biaya bahan penolong 45.000 75.400

Biaya tenaga kerja 88.000 67.200

Biaya overhead pabrik 105.600 80.000

Jumlah biaya produksi 313.600 222.600

F. ANALISA PENGGUNA AKHIR


Bagi korporasi yang memproduksi barang belum jadi, seperti Manufaktur Baja Cilegon
dimana hasil produksinya dapat langsung dipasarkan tapi membutuhkan pengolahan
lanjutan menjadi barang yang bisa untuk digunakan, sehingga untuk menyusun
peramalannya ditentukan oleh pengguna akhir yang ada hubungannya dengan barang
yang diproduksi.

Contoh soal perhitungan anggaran dengan metode penggunaan akhir

PT Suka Makan merupakan korporasi yang memproduksi kuliner. Pada awal bulan Juni,
PT Suka Makan mempunyai stok raw material sebesar Rp. 60.000.000, barang dalam
proses sejumlah Rp. 90.000.000 dan barang tersedia dijual sejumlah Rp. 120.000.000.
Penganggaran Perusahaan 7
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Pemakaian produksi kuliner belanja stok raw material di bulan Agustus sejumlah Rp.
750.000.000 dengan ongkos kirim Rp. 10.000.000. Selama proses produksi dibayarkan
upah tenaga kerja langsung Rp. 145.000.000 dan beban overhead pabrik sejumlah Rp.
9.000.000. Di akhir Juli masih tersisa pemakaian raw material sejumlah Rp. 50.000.000
barang dalam proses tersisa Rp. 8.000.000, dan stok barang siap dijual sejumlah Rp.
25.000.000.

Hitunglah anggaran harga pokok penjualan dari PT. Suka Makan dengan metode
penggunaan akhir?

Jawab :

Untuk menghitung anggaran dengan metode penggunaan akhir diperlukan 4 tahap


sebagai berikut :

Tahap I

Menghitung bahan baku yang digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah :

Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo
akhir bahan baku

Bahan baku yang digunakan oleh PT Suka Makan adalah :

= 60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000

= Rp. 770.000.000

Tahap II

Perhitungan Biaya Produksi

Perhitungan biaya produksi yaitu :

Raw material yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi

Biaya produksi PT Suka Makan adalah :

= 770.000.000 + 145.000.000 + 9.000.000

= 924.000.000

Penganggaran Perusahaan 8
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Tahap III

Perhitungan harga pokok produksi

Harga pokok produksi dihitung dengan rumus :

Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses – saldo akhir
persediaan barang dalam proses

Harga pokok produksi PT Suka Makan

= 924.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000

= 842.000.000

Tahap IV

Perhitungan harga pokok penjualan

Formula perhitungan harga pokok penjualan yaitu :

Harga pokok produksi + persediaan awal barang jadi – persediaan akhir barang jadi

Harga pokok penjualan PT Suka Makan dapat dihitung sebagai berikut :

= 842.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000

= 747.000.000

Penganggaran Perusahaan 9
Universitas Pamulang by : Team Teaching

G. SOAL LATIHAN
LATIHAN I
Berdasarkan data historis tentang permintaan (penjualan) jumlah kendaraan bermotor
merk “X” dan permintaan industri bermotor menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Tahun Permintaan Industri Permintaan Kendaraan
Kendaraan Bermotor Bermotor merk X
2004 1.800 140
2005 1.850 150
2006 1.800 160
2007 1.900 170
2008 2.000 180
2009 1.950 190
2010 2.000 200
2011 2.100 215

Dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan penjualan Kendaraan Bermotor Merk
“X” pada tahun 2012, dengan asumsi penjualan tahun 2012 naik sebesar rata-rata market
share-nya.

Jawab :
Untuk membuat peramalan penjualan Kendaraan Bermotor Merk “X” pada tahun 2012
dengan menggunakan analisis industri, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Membuat proyeksi permintaan industri (PI).
Untuk membuat proyeksi permintaan industri bisa mendasarkan pada metode-
metode sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend secara
matematis). Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan menggunakan metode
Least Square permintaan industri kendaraan bermotor pada tahun 2012 sebesar
2.107 unit.
2. Menilai market share (MS) perusahaan, untuk meringkas market share disajikan
dalam sebuah tabel dibawah ini:

Penganggaran Perusahaan 10
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Tahun Permintaan Industri Permintaan Kendaraan Market Kenaikan Market


Kendaraan Bermotor Bermotor merk X Share (%) Share (%)
2004 1.800 140 7,78 ------
2005 1.850 150 8,11 0,33
2006 1.800 160 8,89 0,78
2007 1.900 170 8,95 0,06
2008 2.000 180 9,00 0,05
2009 1.950 190 9,74 0,74
2010 2.000 200 10,00 0,26
2011 2.100 215 10,24 0,24

3. Membuat proyeksi market share perusahaan terkait permintaan industri:


 Kenaikan rata-rata market share permintaan kendaraan bermotor Merk “X”
pertahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 adalah sebesar:
(0,33 + 0,78 + 0,06 + 0,05 + 0,74 + 0,26 + 0,24) / 7 = 0,3514
 Kenaikan rata-rata market share permintaan kendaraan bermotor Merk “X”
sebesar 0,3514 dijadikan sebagai dasar untuk menentukan kenaikan market share
penjualan tahun 2012, maka besarnya kenaikan market share (MS) penjualan
tahun 2012 sebesar: 10,24% + 0,3514% = 10,5914%
 Sehingga ramalan penjualan tahun 2012 kendaraan bermotor Merk “X” (PP)
adalah sebesar:
MS = PP / PI → 10,5914% = PP / 2.107
→ PP = 2.107 (0,105914)
→ PP = 223,160798
→ PP = 223 unit

Penganggaran Perusahaan 11
Universitas Pamulang by : Team Teaching

LATIHAN II
Berdasarkan data historis delapan tahun terakhir, tentang penjualan sepatu Merk “X”
menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Tahun SEPATU
Anak – anak Pria Dewasa Wanita Dewasa
2004 1.800 1.400 1.900
2005 1.850 1.500 1.800
2006 1.800 1.600 1.850
2007 1.900 1.700 2.000
2008 2.000 1.800 2.200
2009 1.950 1.900 2.300
2010 2.000 2.000 2.100
2011 2.100 2.150 2.400

Dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun
2012 dengan menggunakan Analisis Product Line .
Jawab :
Untuk membuat peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 dengan
menggunakan analisis product line, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan penjualan sepatu; baik itu sepatu anak-anak, sepatu pria dan sepatu
dewasa harus dibuatkan ramalan sendiri-sendiri. Karena masingmasing produk
sepatu mempunyai karakteristik sendiri, data penjualan tersendiri dan tidak saling
berhubungan, artinya kenaikan penjualan sepatu wanita tidak secara otomatis
menaikkan penjualan sepatu pria.
2. Membuat proyeksi penjualan; untuk membuat proyeksi penjualan dengan
menggunakan analisis product line bisa mendasarkan pada metodemetode
sebelumnya (misalnya bisa menggunakan metode trend secara matematis).
Diasumsikan setelah diproyeksikan dengan menggunakan metode Least Square
peramalan penjualan sepatu Merk “X” pada tahun 2012 untuk sepatu anak-anak
diperkirakan akan sebesar 2.107 unit. Sedangkan besarnya peramalan penjualan
tahun 2012 untuk sepatu pria dan sepatu wanita, dengan langkah yang sama
misalnya metode peramalan menggunakan metode garis (trend) secara matematis
dengan pendekatan metode Moment akan bisa diperoleh hasil peramalannya.

Penganggaran Perusahaan 119


Universitas Pamulang by : Team Teaching

LATIHAN III
Data historis delapan tahun terakhir, permintaan (penjualan) Perusahaan Benang dan
penjualan Perusahaan Tekstil menunjukkan kondisi sebagai berikut :

Penjualan Perusahaan
Tahun Tekstil Benang
2004 1.800 140
2005 1.850 150
2006 1.800 160
2007 1.900 170
2008 2.000 180
2009 1.950 190
2010 2.000 200
2011 2.100 215

Berdasarkan dari data-data tersebut diatas, buatlah peramalan (forcasting) penjualan


Perusahaan Benang pada tahun 2012 dengan menggunakan Analisis Pengguna Akhir .

Jawab :
Untuk membuat peramalan penjualan Perusahaan Benang pada tahun 2012 dengan
menggunakan analisis pengguna akhir, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Membuat peramalan Penjualan Perusahaan Tekstil; untuk membuat peramalan
Penjualan Perusahaan Tekstil, bisa mendasarkan pada metodemetode sebelumnya
(misalnya bisa menggunakan metode trend secara matematis). Diasumsikan
setelah diproyeksikan dengan menggunakan metode Least Square, Penjualan
Perusahaan Tekstil pada tahun 2012 sebesar 2.107 unit.
2. Membuat peramalan penjualan Perusahaan Benang; misalnya untuk menentukan
peramalan penjualan Perusahaan Benang dengan mendasarkan pada prosentase
kenaikan rata-rata penjualan tahun sebelumnya (dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2011).
Untuk lebih ringkasnya, besar prosentase kenaikan penjualan Perusahaan Benang
pertahun akan disajikan dalam sebuah tabel dibawah ini:

Penganggaran Perusahaan 120


Universitas Pamulang by : Team Teaching

TAHUN PENJUALAN BENANG %-SE KENAIKAN


2004 140 ----
2005 150 7,14
2006 160 6,67
2007 170 6,25
2008 180 5,88
2009 190 5,56
2010 200 5,26
2011 215 7,50
%-SE RATA RATA KENAIKAN 6,32

Menentukan peramalan penjualan Perusahaan Benang dari hasil peramalan


penjualan Perusahaan Tekstil; berdasarkan pada hasil prosentase kenaikan rata-
rata penjualan Perusahaan Benang sebesar 6,32% dan hasil peramalan penjualan
Perusahaan Tekstil, akan dapat ditentukan ramalan penjualan Perusahaan Benang
pada tahun 2012 sebagai berikut:
 Kenaikan prosentase rata-rata pertahun penjualan Perusahaan Benang
sebesar 6,32% dijadikan sebagai dasar peramalan penjualan Perusahaan
Benang tahun 2012. Jika prosentase kenaikan rata-rata penjualan dibagi
dengan jumlah data perubahan kenaikan (n=7) maka pada tahun 2012
diperkirakan penjualan akan naik sebesar: 6,32% / 7 = 0,90%.
 Ramalan penjualan Perusahaan Tekstil pada tahun 2012 sebesar 2.107
unit.
 Ramalan penjualan Perusahaan Benang tahun 2012 dapat ditentukan
dengan cara: menambahkan penjualan Perusahaan Benang pada tahun
2011 dengan besarnya prosentase kenaikan penjualan Perusahaan Benang
pada tahun 2012 berdasarkan hasil ramalan penjualan Perusahaan Tekstil
pada tahun 2012. Sehingga akan diperoleh hasil Ramalan penjualan
Perusahaan Benang pada tahun 2012 sebesar:
215 + (0,90% x 2.107) = 215 + 18,963 = 233,963 = 234 unit.

Penganggaran Perusahaan 121


Universitas Pamulang by : Team Teaching

H. SOAL PERTANYAAN
1. Pembuatan peramalan (forecasting) tidaklah mudah akan tetapi pembuatan
peramalan (forecasting) tetap harus dilakukan. Sebutkan langkah - langkah yang
dapat dijadikan pertimbangan dan digunakan oleh peramal (forecaster) bisnis
dalam pembuatan peramalan (forecasting).
2. Metode peramalan kuantitatif lebih didasarkan atas data-data masa lalu yang
kemudian diolah dengan berbagai metode statistik. Metode Peramalan Kuantitatif
dapat dibagi menjadi dua pendekatan, sebutkan dan jelaskan
3. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa industri yang saudara ketahui
dan pelajari selama ini.
4. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa pengguna yang saudara
ketahui dan pelajari selama ini.
5. Jelaskan menurut pendapat saudara tentang analisa product line yang saudara
ketahui dan pelajari selama ini

Penganggaran Perusahaan 122


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,


Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan


Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan
dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Penganggaran Perusahaan 123

Anda mungkin juga menyukai