Proposal Pengmas
Proposal Pengmas
Disusun Oleh :
SUSI SUSANTI
07210400340
Disusun oleh :
Susi susanti
07210400340
Agustus, 8 2022
Menyetujui
Dosen pamong
Rt 007/Rw 003
ii
KATA PENGANTAR
i
1. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH selaku Pembina Yayasan Universitas Indonesia
Maju (UIMA).
2. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM selaku Ketua Universitas Indonesia Maju
(UIMA).
3. Susaldi, SST, M.Biomed selaku Wakil Ketua 1 Bidang Kurikulum dan Inovasi
4. Dr. Rindu, SKM, MKM selaku Wakil Ketua 2 Bidang Keuangan dan SDM
Kami sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan proposal ini. Kami tidak
lupa mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun gelar.
Teman - teman seangkatan dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu
yang telah memberikan semangat dan masukkan dalam penyelesaian tugas ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini
jauh dari kesempurnaa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
kita
Ciamnggu, 8 agustus 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………................………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………............…………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………….....................………. iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………...................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1 1.2
Tujuan……………………………………………………………………..2 1.2.1
Tujuan Umum………………………………………….………………….2 1.2.2
Tujuan Khusus……………………………………………….……………3. 1.3
Manfaat…………………………………………………............…………3 1.3.
Bagi Penulis……………………………………………….....…………....3 1.3.2
Bagi Mahasiswa…………………………………...………………………3 1.3.3
Bagi Institusi Pendidikan…………………………….……………………3 1.3.4
Bagi Keluarga Binaan..................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………........................5
2.1 Konsep Dasar Keluarga……………………………………....…………...5
2.1.1 Defisnisi Keluarga.......................................................................................5
2.1.2 Struktur Keluarga………………………………………..............….…….5
2.1.3 Ciri – ciri Keluarga…………………………………….............…….……6
2.1.4 Bentuk – Bentuk Keluarga……………………………......……………….6
2.1.5 Peran Fungsi Keluarga……………………………….....…………………8
2.1.6 Tugas Keluarga………………………………………...................….…...11
2.1.7 Tahap – Tahap Kehidupan……………………………..............……..…..11
2.2 Teoriatau Konsep Dasar Komunitas…………………....…………….…..14
2.2.1 Pengertian Kebidanan omunitas……………………….............................14
2.3 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas……................14
2.3.1 Definisi Asuhan Kebidanan Komunitas dalam Kontek Keluarga…..........14
2.3.2 Tujuan Asuhan Kebidanan Dikomunitas………………………................15
2.3.3 Perumusan Masalah…………………………………………......………..15
iii
2.3.4 Prioritas Masalah………………………………………….……………...15
2.4 Faktor Resiko kehamilan............................................................................16
2.4.1 Pengertian faktor resiko 4T ......................................................................16
2.4.2 Penyulit dengan kehamilan terlalu tua.......................................................17
2.4 3 Komplikasi Maternal..................................................................................22
2.4.4 Komplikasi perinatal ……………………….……………………………25
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS.........35
3.1 Kunjungan I ( 9 Juni 2022)........................................................................35
3.2Kunjungan II (10 Juni 2022).....................................................................37
3.3Kunjungan III (14 Juni 2022)…................................................................38
3.4Kunjungan IV (15 Juni 2022)………………………………………… 39
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................40
4.1Pengumpulan Data.................................................................................40
4.1.1Data Subjektif.........................................................................................40
4.1.2 Data Objektif..........................................................................................40
4.2Analisa Data...........................................................................................41
4.3Perumusan Masalah.............................................................................. 41
BAB V PENUTUP..........................................................................................43
5.1Kesimpulan............................................................................................43
5.2Saran......................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan
penyakit, tetapi sering sekali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan
anatomic serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologik yang
terjadi adalah perubahan hemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan
sel-sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika
terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan hemostasis.1
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
(eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.1
Menurut World Health Organization (WHO), Anemia pada ibu hamil adalah
kondisi ibu dengan kadar Hb dalam darahnya kurang dari 11,0 gr%. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II.
Berdasarkan Riskesdas 2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil
dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara
di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Pemberian tablet Fe di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %. Pemerintah sudah melakukan program
penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet fe kepada
ibu hamil.2
1
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah mengkaji
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan
bidang lain yang berkaitan, agar mampu mencapai sehat sejahtera.
Program Indonesia sehat 2010 dicanangkan oleh pemerintah adalah suatu
upaya untuk mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mendorong,
memelihara, dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan inProfesiidu keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditunjukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melelui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkuan pelayanan kesehatan
yang dibutukan dan dilibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana masalah
kesehatan dapat timbul, berupa masalah KIA/KB, KESLING, TUMBANG,
PENYAKIT. Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Ny. Y pada
RT/RW 007/003 Kp waringin kurung Desa cijaralang Kec. Cimanggu Kabupaten
Pandeglang sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan
melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah. Diharapkan
keluarga lebih mengerti dan memahami tentang Resiko pada kehamilan dengan
anemia
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas Tentang Asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Anemia Pada Ny “Y“ Di Kp Warigin kurung Desa
Cijaralang Kec.Cimanggu Kabupaten Pandeglang.
6
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian pada ibu Ny “H“ Di Kp Cicadas Desa Babakan
Madang Kec.Babakan Madang Kabupaten Bogor
2. Melaksanakan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada Ny
“H“ Di Kp. Cicadas Desa Babakan Madang Kec.Babakan Madang
Kabupaten Bogor
3. Melaksanakan perencanaan pada Ny “H“ Di Kp Cicadas Desa Babakan
Madang Kec.Babakan Madang Kabupaten Bogor
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Ny “H“ Di Kp Cicadas Desa
Babakan Madang Kec.Babakan Madang Kabupaten Bogor
5. Melaksanakan evaluasi pada ibu Ny “H“ Di Kp Cicadas Desa Babakan
Madang Kec. Babakan Madang Kabupaten Bogor
6. Melaksanakan pencatatan asuhan kebidanan pada Ny “H“ Di Kp Cicadas
Desa Babakan Madang Kec.Babakan Madang Kabupaten Bogor
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga nantinya pada saat
bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya
meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak menurunkan
angka kematian ibu dan bayi.Belajar menerapkan langsung pada masyarakat
di lapangan perkembangan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di dalam
kelas.
7
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman institusi pendidikan dalam
pelaksanaan praktik kebidanan komunitas bagi mahasiswa.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam menerapkan ilmu
pendidikan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.
3. Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab
kesenjangan antara teori dan praktek sebagai bahan analisa untuk
pendidikan praktik kebidanan komunitas yang akan datang.
1.3.4 Bagi Keluarga Binaan
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan bagi
keluarga Ny. H dalam menjalankan program yang telah disusun secara
bersama dan terus dikembangkan guna mewujudkan keluarga yang sehat,
sejahtera dan terwujudnya keluarga yang sehat dan lingkingna sehat dan
nyaman.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Keluarga
2.1.1 Defisnisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala
Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Anggota rumah tangga
yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan.
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas 2 orang atau lebih adanya
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga dibawah
asuhan seorang kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama anggota
keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan. Keluarga adalah satu kelompok yang terdiri
dari 2 orang atau lebih, yang dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi atau pengakuan sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama, satu
kesatuan atau unit yang membina kerjasama yang bersumber dari kebudayaan
umum. Di mana setiap anggotanya belajar dan melakukan peranannya seperti
yang diharapkan. Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi
yang paling dasar seperti memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seleksi,
proteksi dan sebagainya.
9
1) Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2) Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3) Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi biologis :
a) Meneruskan keturunan
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2) Fungsi Psikologis :
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d) Memberikan identitas keluarga
10
3) Fungsi sosialisasi :
a) Membina sosialisasi pada anak
b) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
c) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4) Fungsi ekonomi :
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).
5) Fungsi pendidikan :
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6) Fungsi religious
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota lain dalam kehidupan beragama dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain
yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini
7) Fungsi rekreasi
keluarga dalam fungsi rekreasi ini adalah tidak selalu harus pergi
ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai
keseimbangan kepribadian masing-masing.
11
8) Fungsi perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
9) Fungsi perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara intitusif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota lain dalam
berkomunikasi dan interaksi antar semua anggota keluarga, sehingga
saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan
dalam keluarga
12
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada 4 konsep
utama dalam pelayanan kebidanan yaitu manusia, masyarakat, lingkungan,
kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma
kebidanan dan paradigma sehat sehingga di harapkan tercapainya taraf
kesejahteraan hidup masyarakat.
13
perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko
kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal
d. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak 16
e. Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat setempat atau terkait.
2.3.3 Metode Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan
atau prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode.
Metode yang dapat digunakan dalam menetapkan urutan prioritas
masalah, pada umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan Teknik
Non Skoring, sebagai berikut: Teknik scoring dapat digunakan
apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan
dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup dan lengkap. Yang
termasuk teknik scoring dalam penetuan prioritas masalah, yakni:
1. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
2. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
3. Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness &
Leverage)
4. Metode Hanlon (nama penemu metode Hanlon)
14
2.1. Definisi Anemia Pada Ibu Hamil
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan
normal dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) yaitu 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester
pertama mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua mulai dari bulan
keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga mulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Saifuddin, 2009)
15
Indikasinya penyakit ini bisa diketahui dengan memeriksa kelopak mata bawah
bagian dalam, ujung kuku, tangan dan kaki, jari-jari tangan dan mukosa mulut.4
16
2.2. Klasifikasi Anemia
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan
besi tubuh, sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya
pembentukan hemoglobin berkurang.9 Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh
rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi serta kehilangan besi akibat perdarahan
menahun. Anemia jenis ini merupakan anemia yang paling sering terjadi. 10
17
2.2.4. Anemia Hemolitik
Seperti pada anemia lainnya pada penderita anemia hemolitik juga mengalami
lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang. Pada anemia hemolitik yang disebabkan
oleh faktor genetik gejala klinik yang timbul berupa ikterus, splenomegali, kelainan
tulang dan ulkus pada kaki.12
Volume darah ibu bertambah lebih kurang 50% yang menyebabkan konsentrasi
sel darah merah mengalami penurunan. Keadaan ini tidak normal bila konsentrasi turun
terlalu rendah yang menyebabkan Hb sampai <11 gr%. Meningkatnya volume darah
berarti meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah
merah sebagai kompensasi tubuh untuk menormalkan konsentrasi hemoglobin.14
18
2.9. Pencegahan
2.9.1. Pencegahan Primer
a. Edukasi (Penyuluhan)
19
2.9.3. Pencegahan Tersier
ibu hamil, tetap mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan dan tetap mengkonsumsi
makanan yang adekuat setelah persalinan. 21
20
2.1. Definisi Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia merupakan kondisi kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh
seseorang. Anemia dapat terjadi karena kurangnya haemoglobin yang berarti juga
minimnya oksigen ke seluruh tubuh. Apabila oksigen dalam tubuh berkurang maka orang
tersebut akan menjadi lemah, lesu dan tidak bergairah. Indikasinya penyakit ini bisa
diketahui dengan memeriksa kelopak mata bawah bagian dalam, ujung kuku, tangan dan
kaki, jari-jari tangan dan mukosa mulut.4
Menurut WHO seseorang dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin pada laki-
laki dewasa < 13 g/dl, pada anak umur 12-13 dan wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dl,
pada umur 6 bulan sampai 5 tahun dan wanita hamil < 11 g/dl. Pada anak umur 5-11 tahun
dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin < 11.5 g/dl.5
Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, dan sel darah
merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah satu atau
beberapa unsur makanan yang esensial. Anemia gizi disebabkan oleh defisiensi zat besi,
asam folat, dan/atau vitamin B12.8
21
KERANGKA TEORI
11
BAB III
KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
Biomedis ibu :
Umur
Paritas
Usia kehamilan
Jarak kelahiran
Tablet Fe
Kejadian Anemia
Konsumsi Vitamin C
Sosial Ekonomi :
Pendidikan
Pekerjaan
Pengetahuan
12
Umur ibu hamil, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran, Tablet Fe, konsumsi
Vitamin C, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan.
4. Jarak kelahiran Lama waktu awal kehamilan 1. < 24 bulan Interval Wawancara
saat ini dengan kelahiran 2. ≥ 24 bulan
sebelumnya, dinyatakan
dalam tahun yang beresiko (BKKBN, 1995)
terjadinya anemia.
5. Tablet Fe Salah satu mineral penting a. Tidak rutin Nominal Wawancara
selama kehamilan yang b. Rutin
dikonsumsi oleh responden
(Sunrinah, 2008).
13
BAB IV
METODE PENELITIAN
14
DAFTAR PUSTAKA
2. Riskesdas
10. Riswan,M., 2001. Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil Di Beberapa
Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6334/1/penydalam -
muhammad%20riswan.pdf. Diakses tanggal 18 november 2014.
11. WHO., 2001. Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention and Control A
guide for programme Managers.
1
15
16
BAB IV
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
15
Lampiran 1
LAMPIRAN 1
BIODATA TIM PENGABDI
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Irma Jayatmi, S.ST., M.Kes
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 0314058801
d. Fungsional/Pangkat/Gol : Asisten Ahli
e. Jabatan Struktural : Kepala P3M (Pusat Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat)
f. Bidang Keahlian : Kebidanan
g. Departemen/Fakultas : Kebidanan
h. Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju
i. Alamat Rumah dan No. : Perumahan Ambar Cibinong Residence
Telp Blok B2/14
j. Riwayat penelitian (2 : 1. Perbedaan Pengaruh Baby Spa dan
Baby Massage terhadap Tumbuh
terakhir yang didanai
Kembang Bayi Usia6-12Bulan
STIKIM atau nasional, diPosyandu Kenanga Kel. Cilebut Barat
Kec. SukarajaKab. Bogor Tahun2019
sebutkan sebagai Ketua
(Hibah Dikti 2019)
atau Anggota) 2. Pengaruh Kualitas Lingkungan
Pengasuhan dan Kelekatan Ibu-Anak di
Masa Pandemi Covid-19 terhadap
Perkembangan Sosial Emosi Anak
Balita Usia 3-5 Tahun di Paud Wilayah
Cilodong (Hibah Internal STIKIM
2020)
k. Riwayat pengabdian (2 : 1. Pendidikan Bidan Berkelanjutan Di Era
terakhir yang didanai 4.0
STIKIM atau nasional,
16
sebutkan sebagai Ketua
atau Anggota)
l. Publikasi ilmiah
(2 : 1. Determinan Kejadian Infeksi
SaluranPernapasanAkut(ISPA)padaBali
terakhir dalam bentuk
ta (JIKI, 2019)
makalah atau buku) 2. Effleurage Massage, Kompres
Dingindan Pengaturan Posisi terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
KalaI Fase Aktif (JIKI,2019)
3. The Difference Between Influence of
Baby Spa and Baby Massage on Infant
Growth and Development (Proceeding
of International Conference on
Health Development, 2019)
4. Relationship of Parents, Motivation and
Youtube Use on Development of
Children's Social Interactions
(Proceeding "The 4th International
Conference on Global Health in
Conjuction with The 7th Asian
International Conference on
Humanized Health Care", 2019)
5. Determinan Kecemasan yang Terjadi
pada Ibu Post Partum (JIKI,2020)
6. Pertumbuhan Optimal dengan
PijatdanSpa Bayi (Jurnal Pengabdian
Masyarakat Indonesia Maju, 2020)
7. Hubungan Status Gizi Pola Makan
danPeran Keluarga terhadap
PencegahanStuntingpadaBalitaUsia24–
59Bulan (JIKI,2020)
m. Paten (2 terakhir) :
Lampiran 2
17
LAMPIRAN 2
SUSUNAN ACARA WEBINAR
“Wanita Sehat Tanpa Kanker Serviks (Iva Test) & Ciptakan Generasi Sehat
Dengan Imunisasi Lengkap”
Senin, 08 Agustus 2022
18
16.50–16.55 Evaluasi dan Absensi Webinar Panitia
16.55-17.00 Penutup MC: Sri Ayu Hardiyati, Amd.Keb
Lampiran 3
LAMPIRAN 3
STRUKTUR PANITIA WEBINAR
19
“Wanita Sehat Tanpa Kanker Serviks (Iva Test) & Ciptakan Generasi
Sehat Dengan Imunisasi Lengkap”
20