oleh :
ANNISA CHANIA AULIA
2010070130003
NPM : 2010070130003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
iii
Padang, Juni 2023
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................... HYPERLINK \l "_bookmark2" 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................6
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Jadwal Penelitian
3. Inform Consent
4. Master Tabel
5. Lembar Konsultasi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
mengalami anemia sebanyak 1,62 miliar atau sebesar 24,g% dari jumlah
orang pada usia 10- 19 tahun (Cahyati,2020). Salah satu masalah gizi
yang sering terjadi pada usia remaja yaitu anemia gizi besi atau yang
(Nurjanah,2017).
tahun 2018 menyatakan bahwa prevelensi anemia pada balita sebesar 40,5%,
remaja putri usia 10- 18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun
terutama pada
remaja putri.
ditemukan bahwa
anak usia sekolah termasuk remaja yang menderita anemia sebanyak 45,31%.
1
Di Provinsi Sumatera Barat, prevalensi anemia berada di atas rata-
Maluku, Sulawesi
putri antara lain melahirkan bayi yang prematur dan bayi BBLR karena
status gizi rcmaja putri atau pranikah merniliki peran yang besar terhadap
ketika remaja putri menjadi ibu.dampak langsung pada remaja putri yang
kulit, lidah, bibir, kelopak mata dan telapak tangan terlihat pucat, terlihat
letih, lemah, lesu, Ielah, dan lunglai dan dapat menimbulkan dampak
2
tidak sukamengonsumsi
2
mengonsumsi makanan atau camilan yang kurang sehat. Hal ini
meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Absorpsi besi yang efektif
Sifat yang dimiliki vitamin C adalah sebagai promotor terhadap absorpsi besi
untuk eritropoesis
(Subagio, 2018).
didapatkan 7 dari 10 orang siswi masih minimnya status gizi pada remaja
3
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
Anemia Pada
Padang.
di SMAN 13 Padang.
Padang
4
1.4 Manfaat Penelitian
menganalisis dan
I .4.2 Bagitenagakesehatan
hubungan
penyuluhan
5
I .4.5 Bagi responden / Siswi
mikro
menjadi adekuat.
Januari – April 2023. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh siswi kelas
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
7
2.1.1 Pola makan remaja
yang rendah zat besi, sehingga AKG dari zat besi dibawah angka
8
2. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
8
3. Menjagaberat badan ideal.
serat, lemak, dan protein serta zat gizi mikro baik vitamin
melakukan
gizi
(tempe/tahu/kacang-
kacangan).
dan produk
turunandaritepung).
9
Kebutuhan zat besi bagi remaja putri diperlukan untuk
P2PTM, 2019).
10
2.2 Anemia
2017).
dan
lesu.
11
Kadang kala anemia tidak menimbulkan gejala yang jelas seperti mudah
memompa oksigen ke
sebagai berikut:
I ) Anemia ringan
menimbulkan
gejala apapun.
lebih
berat.
Ciri-cirinya adalah:
a) Kelelahan
b) Penurunan energi
12
c) Kelemahan
12
e) Palpitasi (rasa jantung tidak teratur)
f) Tampak pucat
2) Anemia berat
kehilangandarahmelaluisaluran
pencernaan
b. Tekanandarah rendah
c. Frekuensi penapasancepat
f. Nyeridada
g. Tidakbisa berkonsentrasi
h. Pingsan
sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara
akut atau
karena kekuranganasupanzat
perdarahan
III) Hemolitik
pecah,
hewani atau
14
Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi
I) Menstruasi
(Merryana
danBambang, 2013).
15
II)Status Gizi
dalam
(Pramitya &VaIentina,
2013).
besi juga dapat terjadi 2-4 kali pada wanita dan anak-anak
16
menujukkan prevalensi anemia banyak terjadi pada remaja putri
gizinyakurang, namun
2013).
17
sehingga remaja pada usia bekerja menjadi kurang produktif.
menentukan status
Untuk Perempuan :
c. Kegemukan 23 - 27kg/m2
d. Obesitas:>27kg/m
(Depkes RI 2018)
18
persalinan. Anemia pada remaja perempuan yang sedang hamil
18
juga meningkatkan resiko hipertensi dan penyakit jantung pada
buruk, maka defisiensi ini akan semakin parah pada bayi yang
2) Ketidakcukupangizi
tersebut
beban
ganda.
5) Hernaglobinopati
yang
penting.
20
6) Obat dan faktor Iainnya
21
sel otot dan sel otak serta menurunnya prestasi belajar dan
produktivitaskerja.
stunting dan
gangguan neurokognitif
3) Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan
(Proverawati, 2011).
22
Upaya-upayauntuk mencegah antara Iain sebagai berikut:
kacangan dan
tempe)
misalnya
pengobatan.(Aryani, 2011 ).
2.3 Remaja
23
universal mengenai
23
diasosiasikandengan masa transisi darianak-anak menuju dewasa.
(abstract reasoning
WHO, 2015).
penggolonganumur, masa
remajatcrbagi atas:
psikologis
dan sosialterdiriatas:
24
Masa remaja disebut sebagai masa peralihan dikarenakan
24
Selama periode peralihan, remaja akan mengalami berbagai
membuat remaja
kehidupan bersama
faktautamadalampemilihancita-cita.
orang dewasa,
25
e.Disebut sebagaifase yang banyak masalah
mengatasi masalah-
masalahnya.
26
akibat terjadinya infeksi yang tinggi, investasi cacing, onset
sehingga
terikat
: Arah Hubungan
27
Status Status gizi • Timbangan Mengukur 1)Kurus : < Ordinal
Gizi adalah nilai berat badan berat badan 18,5 kg/m2
status gizi • Microtoise dengan
yang sesuai timbangan
27
IMT pada berat badan 2)Normal :
remaja dan tinggi 18,5-23
putridi badan kg/m2
SMAN dengan
13 microtoise 3)Berat
Padang padaremaja badan lebih
putri : 23-27
kg/m2
4)Obesitas :
> 27 kg/m2
(Bab II,hal.7)
Anemia Anemia Hb digital Menghitung HB normal Ordinal
merupakan kadar Hb padawanita
suatu padaremaja 12- 16 gr%
keadaan putridi
tidak SMAN 13 (Bab
normal Padang II,hal. 11)
tubuh
yang
ditandai
dengan
penurunan
kadar
hemoglobin
eritrosit
dan
hemotrokit
dibawah
normal
2.6 Hipotesis
terhadap rumusan
29
BAB III
METODE PENELITIAN
a.Populasi
b.Sampel
30
diukur oleh penelitian. Menurut Arikunto (2013) apabila
30
jumlah subjeknya kurang dari 100,maka sebaiknya
saya mengambil
n : 10% x N
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : 10% x 576
: 57 siswi
yaitu :
KELAS
JUMLAH ORANG
KELAS X (12 KELAS)
X.E.1 2 Orang
X.E.2 2 Orang
X.E.3 2 Orang
X.E.4 2 Orang
X.E.5 2 Orang
X.E.6 2 Orang
31
X.E.7 2 Orang
X.E.8 2 Orang
X.E.9 2 Orang
X.E.10 2 Orang
X.E.11 2 Orang
X.E.12 2 Orang
KELAS XI (8 KELAS)
XI.MIPA.1 3 Orang
XI.MIPA.2 3 Orang
XI.MIPA.3 3 Orang
XI.MIPA.4 3 Orang
XI.MIPA.5 3 Orang
XI.IPS.1 4 Orang
XI.IPS.2 4 Orang
XI.IPS.3 5 Orang
a.Data primer
a.Data sekunder
Merupakan data yang didapat dari dinas pendidikan dan
langsung daritata usaha SMAN 13 Padang.
32
3.4.2 Teknik pengumpulan data
Pada penelitian ini, alat yang digunakan
untuk pengumpulan data yaitu timbangan badan, microtoise,
dan Hb digital yang dilakukan langsung kepada
responden untuk
mengetahui status gizi remaja putri.
33
berdasarkanvariabel yang ditelitikedalam computer.
33
d.Mentabulasi Data (tabulating)
Memproses data agar dapat dianalisis. pemprosesan ini
dapat dilakukandengan cara memindahkandata dari kuesioner.
e.Pembersihan (cleaning)
Setelah data diolah lalu dicek atau diperiksa kembali
guna memastikan tidak ada lagi kesalahan yang terjadi
pada data
tersebut.
P = f / N x 100%
Keterangan :
P : Nilai Presentasi Responden
f :Jumlahoperatif jawabanyang benar
N : Jumlah responden
34
b.Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan variable independen dengan variable
dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-
Square.kesimpulan hasilanalisidiambildariberdasarkan
l. Ada hubunganyang bermaknajika nilai p < 0,05
2.Tidak ada hubunganyang bermaknajika nilai p 0,05
Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan rumus
Chi Square yaitu :
Keterangan :
X = Chi-Square
O = Nilai yang diobservasi
E = Nilai yang diharapkan
E = Jumlah table
Untuk melihat hasil kemaknaan penelitian perhitungan
statistik digunakan batas kemaknaan 0,05 sehingga bila nilai
p < 0,05 maka hasil statistik dinilai bermakna, jika p > 0,05
maka
hasil perhitungan statistik tidak bermakna.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang Sumatera Barat dengan letak
timur Perumahan Sparco Banda Kundua, dan sebelah selatan MAN 3 Padang
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Siswi Di SMAN
13 Padang Kec.Koto tangah
Tahun 2023
Variabel N %
Pekerjaan Ayah
Wiraswasta 26 49,6
Petani 14 25,9
Buruh 8 14,9
PNS 5 9,6
Total 52 100
Pekerjaan Ibu
IRT 41 78,9
Wiraswasta 5 9,6
Petani 5 9,6
PNS 1 1,9
Total 52 100
36
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan dari 52 Pekerjaan orangtua, yaitu
(1,9%).
Tabel 4.2
Tahun 2023
Variabel N %
Pendapatan Orangtua
Rendah 16 30,8
Cukup 31 59,6
Tinggi 5 9,6
Total 52 100
(59,6%),rendah
Pada penelitian ini untuk status gizi dilihat dari hasil IMT siswi
37
berlebih, dan
37
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Siswi Di SMAN
13 Padang Kec.Koto Tangah
Tahun 2023
IMT N %
Kurus 9 17,31
Normal 37 71,15
BB Berlebih 6 11,54
Obesitas 0 0
Total 52 100
orang
Pada penelitian iniuntuk kejadian anemia pada remaja dilihat dari hasil
dan
Tabel 4.4
Tahun 2023
HB N %
Rendah 10 19,23
Normal 42 80,77
Total 52 100
38
memiliki
38
4.3.3 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Pada penelitian ini berdasarkan hasil IMT dan Hb seperti yang terlihat
padatable berikut :
Tabel 4.5
Tahun 2023
Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa remaja putri dengan status gizi kurus
badan berlebih yang menderita anemia, yaitu 3,8% dan 0%. Hasil uji
anemia pada
remaja.
39
BAB V
PEMBAHASAN
2023. Maka
status gizi normal dengan IMT sebesar 22.27 kg/m2 tetapi banyak pula
dan Madrasah Aliyah Negeri di Kota Padang didapatkan status gizi kurang
40
- 18.5) dan 6.8% kekurangangizitingkat berat (IMT 17.0).
40
Status gizi baik/normal terjadikarena asupan makananyang baik
kurang. Ada kaitan antara kondisi tubuh anak dengan asupan makananak.
penyakit pada anak tersebut tidak segera ditangani, maka nafsu makan
dengan jenis pekerjaan yang berbeda beda. Dari hal ini dapat peneliti
pekerjaanyang
41
5.1.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Anemia Pada
yaitu 8,3
mg/dl.
lamanya menstruasi.
42
Dapat dilihat lebih dari pendapatan orangtua siswi yang
dan siap saji yang dapat menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang.
normal dan
berat badan berlebih yang menderita anemia, yaitu 3,8% dan 0%.
Uji tersebut mendapatkan nilai p < 0,05 yang berarti Ho ditolak maka
adanya hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di
SMAN
13 Padang.
43
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
maka dapat
signifikan
6.2 Saran
sehingga dapat
44
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan dapat
atau
gizi
yang sehat
sejak dini.
45
DAFTAR PUSTAKA
46
https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/profil-kesehatan-diy--profil-
kesehatan-diy-2017
47
remaja.
47
Utami, H. D., Kamsiah, K., & Siregar, A. (2020). Hubungan Pola
Makan, Tingkat Kecukupan energi, dan Protein dengan status gizi pada
remaja.
Jurnal Kesehatan, 11(2), 279-286.
48